Anda di halaman 1dari 30

BAB 2.

HIMPUNAN
Devenisi
Himpunan adalah kumpulan objek – objek yang berbeda yang dapat
didefenisikan dengan jelas.
Objek didalam himpunan dinamkan elemen, unsur atau anggota.
Cara Penyajian Himpunan
1. Enumerasi
setiap anggota himpunan didaftarkan secara terinci
Contoh:
 Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1,2,3,4}
 Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {2,4,6,8,10}
2. Menggunakan symbol baku
contoh
P = Himpunan bilangan bulat positif
N = Himpunan bilangan asli
Z = Himpunan bilangan bulat
Q= Himpuan bilangan rasional
R= Himpuanan bilangan real
C= Himpunan bilangan kompleks
3. Notasi Pembentukan Himpunan
Notasi : {x|syarat yang harus dipenuhi oleh x}
Contoh:
A adalah himpunan bilangan asli yang kecil dari 10
A = {x|x< 10 dan x ∈ N} atau A={x ∈ N|x< 10 }
Yang ekuivalen dengan:
A = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
• B adalah bilangan bulat positif yang kecil dari 5
B = {x|x < 5 dan x ∈ P} atau B = {x ∈ P|x< 5 }
yang ekuivalen dengan:
B = {1,2,3,4}
4. Menggunakan Diagram Venn
Contoh:
Misalkan U = {1,2,….,7,8}, A = {1,2,3,5} dan B={2,5,6,8}
Diagram Venn:

U
kardinalitas
• Notasi: n (A) atau |A|
• Contoh: B = {x|x <5 dan x ∈ 𝑃}
B = {1,2,3,4} maka |B| = 4
Contoh 2. T = {perkutuk,kutilang,kenari,dar,beo}
maka |T| = 5
JENIS – JENIS HIMPUNAN
1. Himpunan Kosong
Notasi: ∅, {}
Contoh: A = Himpunan software aplikasi yang bisa dipakai
dengan semua system operasi.
maka A = ∅ = {}
2. Himpunan bagian ( Subset)
Notasi: A ⊂ B
A bukan bagian dari B maka A ⊄ B
Contoh: Misalkan A={2,3} dan B={1,2,3,4} maka A ⊂ B
C= {WinXp,Linux,Unix} dan D={Monitor,Printer,Scanner} maka C ⊄ D
3. Himpunan kuasa (power sets)
Notasi: 2𝐴
Contoh: A={mouse, keyboard}
maka
2𝐴 = {{mouse},{keyboard},{mouse, keyboard} ∅}
4. Himpunan Saling Lepas (Disjoint sets)
Notasi: A//B
Contoh: A = {1,2,3} dan B = {a,b,c}
maka A//B
5. Himpunan Yang sama
Notasi: A=B
Contoh: A = {1,2,3} & B = {1,2,3}
maka A = B
6. Himpunan Yang Ekuivalen
Notasi: A ~ B ↔ |A| = |B|
Contoh: Misalkan A = {MsExcel, MsPowerPoint}, B = {mouse,keyboar}
maka : A ~ B
Misalkan C = {2,3,5,7} & B = {a,b,c,d}
maka : C ~ D
7. Himpunan Semesta
Notasi: U
Operasi Himpunan
1. Irisan (Intersection)
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
elemennya dari himpunan A dan himpunan B.(“∩”)
Notasi: A ∩ B = {x|x∈A dan x∈B }
Contoh: A= {2,3,5,7,11} , B={3,6,9,12} maka A ∩ B={3}
2. Gabungan (union)
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan B(“∪” atau “+”)
Notasi: A∪B = {x|x∈A dan x∈B }
Contoh: C={mouse,keyboard}, D={monitor,printer,scanner}
Maka C∪ 𝐷 = {mouse,keyboard, monitor,printer,scanner}
3. Komplemen (complement)
Komplemen dari suatu himpunan merupakan semua elemen
yang ada pada himpunan universal kecuali elemen himpunan tersebut.
Notasi: 𝐴ҧ = 𝐴𝑐 = {x|x∈U dan x∉A }
Contoh: U={1,2,3,…,9}, jika A={1,3,7,9} maka 𝐴𝑐 ={2,4,5,6,8}
MIsalkan
A = Himpunan semua mobil buatan dalam negeri
B = Himpunan semua mobil impor
C = Himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990
D = Himpunan semua mobil yang nilainya kurang dari Rp. 100 juta
E = Himpuanan semua mobil milik mahasiswa STIKOM
1). Pernyataan bahwa’’semua mobil universitas Stikom ini produksi dalam negeri
atau impor dari luar negeri ”
2). “Semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai
jualnya kurang dari Rp.100 juta”
3). “Semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih dari
Rp. 100 juta ”
4. Selisih (difference)
selisih dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B. juga dapat dikatakan
sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A.( “-”)
Notasi: A - B = {x|x∈ A dan x∉ B } = A ∩ 𝐵ത
Contoh: A={1,2,3,…,10}, B={2,3,5,7} maka A-B={1,4,6,8,9,10}
Contoh: A= himpunan fungsi terus –menerus (kontinu) dan terbatas di dalam
selang [0,1].
B= himpunan fungsi differentiable di dalam selang [0,1]
B-A?
5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)
beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan
yang anggotanya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada
keduanya. (“⨁” )
A ⨁ B = (A ∪ 𝐵) − (𝐴 ∩ 𝐵)
= ( A – B) ∪ (B - A)
Contoh: jika A={2,4,6}, B={2,3,5} maka A ⨁ B ={4,6}U{3,5}={3,4,5,6}
Teorema: Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
(a). A ⨁ B = B ⨁ A . . . . .(hukum Komutatif)
(b). (A ⨁ B) ⨁ C = A ⨁ (B ⨁ C) . . . . (asosiatif)
• Contoh:
• Misalkan U = himpunan mahasiswa,
• P = himpunan mahasiswa yang nilai ujian UTS di atas 80
• Q = himpunan mahasiswa yang nilain ujian UAS di atas 80.
• Seorang mahasiswa mendapat nilai A jika nilai UTS dan nilai UAS keduanya
di atas 80, mendapat nilai B jika salah satu ujian di atas 80, dan mendapat
nilai C jika kedua ujian di bawah 80.
• (i) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai A”
• (ii) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai B”
• (iii) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai C” :
6. Perkalian Kartesian (Cartesian Product)
perkalian kartesian antara dua himpunan dinotasikan dengan
tanda “x”
Notasi: A x B = {(a,b)|a∈ A dan b∈ B}
Contoh: C={1,2,3}, D={a,b} maka AxB={(1,a)(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
Hukum – Hukum Himpunan
1. Hukum identitas: 4. hukum idempotent:
A∪∅=A A∪A=A
A∩𝑈=A A ∩ 𝐴= A
2. Hukum null/dominasi: 5. hukum involusi:
A∩∅=∅ (𝐴) = A
A∪𝑈=𝑈
3. Hukum komplemen 6. hukum penyerapan(absorpsi):
A ∪ 𝐴ҧ = 𝑈 A ∪ (A ∩ B) = A
ҧ ∅
A ∩ 𝐴= A ∩ (A ∪ B) = A
Hukum – Hukum Himpunan
7. Hukum komutatif: 10. hukum De Morgan:
A∪B=B∪A 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴ҧ ∪ 𝐵ത
A ∩ B= B ∩ 𝐴 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐴ҧ ∩ 𝐵ത

8. Hukum asosiatif: 11. hukum komplemen:


A ∪ (B ∪ C) =(A ∪ B) ∪ C ഥ=U

A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C ഥ=∅
𝑈
9. Hukum distributif:
A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Prinsip Dualitas
(Prinsip dualitas pada himpunan). Misalkan S adalah suatu kesamaan
(identity) yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti ∪,∩,
dan komplemen. Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti:
∪ → ∩,
∩ → ∪,
∅ → 𝑈,
U → ∅,
Sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, maka kesamaan S*
juga benar dan disebut dual kesamaan dari S.
Dualitas dari Hukum Aljabar Himpunan
1. Hukum identitas: Dualnya:
A∪∅=A A∩𝑈=A
2. Hukum null/dominasi: Dualnya:
A∩∅=∅ A∪𝑈=𝑈
3. Hukum komplemen: Dualnya:
A ∪ 𝐴ҧ = 𝑈 ҧ ∅
A ∩ 𝐴=
4. hukum idempotent: Dualnya:
A∪A=A A ∩ 𝐴= A
5. hukum penyerapan: Dualnya:
A ∪ (A ∩ B) = A A ∩ (A ∪ B) = A
6. Hukum komutatif: Dualnya:
A∪B=B∪A A ∩ B= B ∩ 𝐴
7. Hukum asosiatif: Dualnya:
A ∪ (B ∪ C) =(A ∪ B) ∪ C A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
Dualitas dari Hukum Aljabar Himpunan
8. Hukum distributif: Dualnya:
A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
9. hukum De Morgan: Dualnya:
𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴ҧ ∪ 𝐵ത 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐴ҧ ∩ 𝐵ത
10. hukum komplemen: Dualnya:
ഥ=U
∅ ഥ=∅
𝑈

Contoh:

Dualitas dari A = A ∩ 𝐵 ∪ (𝐴 ∩ 𝐵)
maka

A = 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐵)
Prinsip Inklusi - Eksklusi
• Misalkan A dan B adalah himpunan berhingga, maka
• 𝐴∪𝐵 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐴∩𝐵
• Contoh:
• Berapa banyak bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3
dan 5?
• Penyelesaian:
• A=himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
• B= himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5
• 𝐴 ∩ 𝐵 = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu
KPK dari 3 dan 5 adalah 15),
• Ditanya |𝐴 ∪ 𝐵|…….?
• Penye:
• |A|= |100/3| = 33
• |B| = |100/5| = 20
• |𝐴 ∩ 𝐵|= |100/15|=6
• |𝐴 ∪ 𝐵|= 𝐴 + 𝐵 − 𝐴 ∩ 𝐵 = 33 + 20 – 6 = 47
• Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 dan 5
Himpunan Ganda (Multiset)
• Himpunan yang anggotanya boleh berulang (tidak harus berbeda)
disebut Multiset
• Contoh: A={1,1,1,2,2,2,3} , B={2,2,2}, D={}.
• Multiplisitas dari suatu anggota pada multiset adalah jumlah
kemunculan anggota tersebut pada multiset.
• Contoh: M = {1,1,1,2,2,2,3,3,1}
• Multiplisitas 1 adalah 4, multiplisitas 2 adalah 3 dan multiplisitas 3
adalah 2.
• Himpunan merupakan contoh khusus dari suatu multiset yang dalam
hal ini multiplisitas dari setiap anggotanya adalah 0 atau 1.
Operasi Antara Duah Buah Multiset
• Misalkan P dan Q adalah multiset :
1. 𝑃 ∪ 𝑄 adalah suatu multiset yang multiplisitas anggotanya sama
dengan multiplisitas maksimun anggota tersebut pada himpunan P dan
Q.
Contoh: P = {a,a,a,c,d,d} dan Q ={a,a,b,c,c}
maka P ∪ Q = {a,a,a,b,c,c,d,d}
2. 𝑃 ∩ 𝑄 adalah suatu multiset yang multiplisitas anggotanya sama
dengan multiplisitas minimum anggota tersebut pada himpunan P dan
Q.
Contoh: P = {a,a,a,c,d,d} dan Q = {a,a,b,c,c}
maka 𝑃 ∩ 𝑄 = {a,a,c}
Operasi Antara Duah Buah Multiset
3. P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas anggotanya sama dengan:
- Multiplisitas anggota tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika
selisihnya positif
- 0, jika selisihnya nol atau negatif.
Contoh: P = {a,a,a,b,b,c,d,d,e} dan Q = {a,a,b,b,b,c,c,d,d)
Maka P – Q = {a,e}
4. P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua buah himpunan ganda,
adalah suatu multiset yang multiplisitas anggotanya sama dengan
penjumlahan dari multiplisitas anggota tersebut pada P dan Q.
Contoh: P = {a,a,b,c,c} dan Q = {a,b,b,d},
Maka P + Q = {a,a,a,b,b,b,c,c,d}.
Latihan!!
1. Jika diketahui:
A = himpunan mahasiswa Universitas Telkom
B = himpunan mahasiswa yang tinggal di asrama
C = himpunan mahasiswa Teknik Informatika
D = himpunan mahasiswa yang mengambil matematika diskret
E = himpunan mahasiswa yang membawa motor untuk pergi ke
kampus.
Nyatakan dalam operasi himpunan!
a. Pernyataan: “semua mahasiswa Universitas Telkom Jurusan Teknik
Informatika yang membawa motor untuk pergi ke kampus”
b. Pernyataan: “semua mahasiswa Universitas Telkom yang tinggal di
asrama dan tidak mengambil matematika diskret”
c. Pernyataan: “semua mahasiswa Teknik Informatika yang tinggal di
asrama atau tidak membawa motor untuk pergi ke kampus”
LATIHAN!
2. Misalkan A dan B Himpunan. Buktikan bahwa:
A∪ 𝐴ҧ ∩ 𝐵 = 𝐴 ∪ 𝐵

Anda mungkin juga menyukai