Sebuah himpunan adalah kumpulan obyek atau simbol yang memiliki sifat yang sama.
Anggota himpunan disebut elemen.
Contoh 1 :
D himpunan nama hari dalam satu minggu.
M himpunan mahasiswa jurusan teknik informatika di Universitas Gunadarma.
N himpunan bilangan asli.
Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan dinyatakan sebagai
{ } atau ∅ .
Contoh 4 :
A = { x | x bilangan asli dan x < 1 } = ∅
Himpunan Semesta
Dalam rangka menyelidiki hubungan antara beberapa himpunan, seringkali dibutuhkan
pendefinisian sebuah himpunan yang disebut himpunan semesta. Himpunan-
himpunan lain yang dibicarakan merupakan himpunan bagian dari himpunan semesta
tersebut. Himpunan semesta biasanya dinyatakan sebagai himpunan S atau U .
Kesamaan Himpunan
Dua buah himpunan dikatakan sama jika keduanya memiliki anggota yang benar-benar
sama.
Contoh 6 :
{x| x+2=4} = {y| 3y=6}
Diagram Venn
Diagram Venn biasa digunakan untuk menggambarkan himpunan dan hubungan antar
himpunan. Anggota dari setiap himpunan ditempatkan dalam sebuah bentuk tertutup,
biasanya lingkaran. Himpunan semesta didefinisikan harus mengandung semua himpunan
lain dan biasa digambarkan dengan sebuah segi empat.
Contoh 7 :
S
Z S = himpunan bilangan riil.
N Z = himpunan bilangan bulat.
N = himpunan bilangan asli.
Komplemen
Jika S adalah himpunan semesta dan himpunan A ⊂ S , komplemen dari A ,
ditulis A’ , adalah himpunan dari semua anggota S yang bukan merupakan anggota A .
A’ = { x | x ∉A }
Gabungan
Gabungan (union) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A ∪ B, adalah
sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B atau anggota
keduanya.
A ∪B={x | x ∈A atau x ∈B }
Irisan
Irisan (interseksi) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A ∩ B, adalah sebuah
himpunan yang anggotanya merupakan anggota bersama dari himpunan A dan B.
A ∩ B = { x | x ∈A dan x ∈B }
A∪B
daerah
n(A ∪ B) =
berbayang
n(A) + n(B) – n(A ∩ B) n(A ∪ B) = n(A) + n(B) n(A ∪ B) = n(A)
A∩B
daerah
berbayang n(A ∩ B) = n(A ∩ B) = 0 n(A ∩ B) = n(B)
n(A) + n(B) – n(A ∪ B)
Selain ketiga operasi tersebut di atas, pada himpunan berlaku pula operasi selisih dan
operasi selisih simetri.
Selisih
Selisih (difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis sebagai A - B,
adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A yang bukan
merupakan anggota himpunan B.
A-B = {x | x ∈A dan x ∉B }.
Jelas bahwa
B - A= {x | x ∈B dan x ∉A }.
Selisih Simetri
Selisih simetri (symetric difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis
sebagai A ∆ B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota gabungan
himpunan A dan B, tetapi bukan merupakan anggota irisan himpunan A dan B.
A ∆ B = (A ∪ B )–(A ∩ B )
atau
Himpunan & Operasi Biner 3
D.L.C.P. Juni 2003
A ∆ B = (A – B ) ∪ (B - A ).
PERHITUNGAN ANGGOTA HIMPUNAN
Contoh 10 :
Sebuah survei dilakukan terhadap 30 siswa SD dan diperoleh data berikut :
B himpunan siswa yang memiliki sepeda, D himpunan siswa yang memiliki anjing.
n(B)=23 , n(D)=10, n(B ∩ D) = 6.
Tentukan :
a). banyaknya anak yang memiliki sepeda dan anjing.
b). banyaknya anak yang tidak memiliki sepeda maupun anjing.
c). banyaknya anak yang memiliki salah satu sepeda atau anjing, tapi tidak
keduanya.
Jawab : ... diserahkan kepada pembaca ...
OPERASI BINER
Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua elemen. Beberapa operasi
biner yang dikenal dalam matematika adalah operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Operasi gabungan, irisan, selisih dan selisih simetri merupakan beberapa
operasi biner pada himpunan.
Sifat Asosiatif
Sebuah operasi biner pada himpunan A dikatakan asosiatif jika dan hanya jika
untuk setiap a, b, c ∈ A berlaku :
(ab)c = a(bc)
Sifat Komutatif
Sebuah operasi biner pada himpunan A dikatakan komutatif jika dan hanya jika
untuk setiap a, b ∈ A berlaku :
(ab) = (ba)
Sifat Distributif
Sebuah operasi biner dikatakan distributif operasi biner jika dan hanya jika
untuk setiap a, b, c ∈ A berlaku :
Himpunan & Operasi Biner 4
D.L.C.P. Juni 2003
a ( b c ) = (a b) ( a c ).
Elemen Identitas
Sebuah elemen e disebut elemen identitas bagi operasi biner , jika dan hanya
jika untuk setiap a ∈ A berlaku :
a e = e a = a.
Elemen Invers
Misalkan a, a’ ∈ A, dimana elemen identitas dari operasi biner adalah e dan
a a’ = a’ a = e, maka a’ disebut sebagai elemen invers dari a untuk operasi
biner .
Contoh 9 :
Jika P, Q dan R adalah himpunan,
tunjukkan bahwa ( P ∪ Q ) ∩ ( P’ ∩ R )’ = P ∪ ( Q’ ∪ R )’ .
Jawab :
( P ∪ Q ) ∩ ( P’ ∩ R )’ = ( P ∪ Q ) ∩ ( (P’ )’ ∪ R’ ) hukum de Morgan
= ( P ∪ Q ) ∩ ( P ∪ R’ ) hukum involusi
= P ∪ ( Q ∩ R’ ) hukum distribusi
= P ∪ ( Q’ ∪ R )’ hukum de Morgan
Contoh 10 :
Himpunan & Operasi Biner 5
D.L.C.P. Juni 2003
Jika P, Q dan R adalah himpunan,
tunjukkan bahwa P’ ∪ (Q ∩ R)’ ∩ (P’ ∩ Q’ ) = P’ ∩ Q’
Jawab : ...diserahkan kepada pembaca....