1 HIMPUNAN
&
2 PRINSIP
MENGHITUNG
3 Aula Hani M|Sunayah|Khoililurrahman
Pendidikan Fisika 1A UIN Jakarta
A. SIFAT-SIFAT HIMPUNAN
1. Idempoten
Sifat idempoten adalah
sifat dalam pengoperasian A∪A=A
dua buah objek yang sama A∩A=A
dan hasilnya objek itu
sendiri.
Contoh:
A = {1, 2, 3}
A = {1, 2, 3}
Tunjukkan A ∪ A = A dan A ∩ A = A !
2. Komutatif
Pertukaran letak tempat untuk
bilangan, yang awalnya di A∪B=B∪A
depan, dirubah letaknya di
belakang dan sebaliknya. Sifat A∩B=B∩A
komutatif berlaku untuk
penjumlahan dan perkalian
saja.
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {0, 1, 2, 4}
Tunjukkan A ∪ B = B ∪ A dan A ∩ B = B ∩ A !
3. Asosiatif
Pengelompokan bilangan dengan tanda kurung.
(A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {0, 1, 2, 3, 4}
C = {1, 2, 4, 5}
Tunjukkan (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C) !
4. Distributif
Sifat distributif atau sering disebut sifat
penyebaran merupakan menggabungkan
dengan cara mengkombinasikan bilangan.
(A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
(A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∩ (A ∩ C)
Contoh:
A = {1, 2, 3}
B = {0, 1, 2, 3, 4}
C = {1, 2, 3, 4, 5}
Tunjukkan (A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) !
5. Identitas a.A ∩ ∅ = ∅
Sifat identitas merupakan sifat
operasi suatu bilangan yang hasilnya b.A ∩ S = A
bilangan itu sendiri. Berlaku pada c. A ∪ ∅ = A
operasi irisan dan gabungan antara
d.A ∪ S = S
lain:
Contoh:
Diketahui S = himpunan bilangan asli kurang dari 10 dan A = {2, 3, 5, 7}. Tentukan:
1. A∩∅
2. A∩S
6. Involusi
(AC)C = A
7. Komplemen
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan
yang anggotaanggotanya merupakan anggota S
tetapi bukan anggota A.
A ∩ Ac = ∅
Contoh:
Diketahui S = {2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11} dan A A ∪ Ac = S
= {6, 8, 9, 10, 11}. Tentukan A ∩ Ac ! ∅c=S
Sc = ∅
8. Dalil de Morgan
Untuk membuktikan berlakunya sifat sifat
tersebut pada himpunan kita dapat
menggunakan 2 cara:
Membuktikan bahwa himpunan hasil (A ∪ B) cc = Acc ∩ B cc
(A ∩ B) = A ∪ B
operasi pada ruas kiri merupakan
himpunan bagian dari himpunan hasil pada
ruas kanan dan sebaliknya. Hal ini
berakibat ruas kanan = ruas kiri
Menggunakan diagram Venn
B. PRINSIP MENGHITUNG
Jika A adalah himpunan hingga, artinya A mempunyai anggota tetap
sebanyak misalnya m anggota, kita dapat menyatakan banyak
anggota A sebagai n(A).
Berikut ini beberapa sifat yang berkaitan dengan banyak anggota
himpunan :
1. Jika A dan B himpunan hingga yang saling lepas (𝐴 ∩ 𝐵 = ∅)
2. Jika A dan B himpunan hingga yang beririsan, dan 𝐴 ∪ 𝐵 hingga,
demikian pula 𝐴 ∩ 𝐵
3. Sifat ke-2 dapat kita perluas untuk 3 himpunan A,B dan C yang
saling beririsan.
1. Jika A dan B himpunan hingga yang saling lepas
(𝐴 ∩ 𝐵 = ∅), maka : 𝒏 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝒏 𝑨 + 𝒏(𝑩)
𝒏 𝑨∪𝑩∪𝑪 =
𝒏 𝑨 + 𝒏 𝑩 + 𝒏 𝑪 − 𝒏 𝑨 ∩ 𝑩 − 𝒏 𝑨 ∩ 𝑪 − 𝒏 𝑩 ∩ 𝑪 + 𝒏(𝑨 ∩ 𝑩 ∩ 𝑪)
Perhatikan diagram
Venn di samping :
Contoh :
Dari 120 orang mahasiswa semester 2 Jurusan Pendidikan Agama Islam, 100
orang mengambil paling sedikit satu kegiatan kemahasiswaan, yaitu olahraga,
pecinta alam, dan paduan suara.
Diketahui bahwa :
65 orang mengikuti kegiatan olahraga
45 orang mengikuti kegiatan pecinta alam
42 orang mengikuti kegiatan paduan suara
20 orang mengikuti sekaligus kegiatan olahraga dan pecinta alam
25 orang mengikuti sekaligus kegiatan olahraga dan paduan suara
15 orang mengikuti sekaligus kegiatan pecinta alam dan paduan suara
Berapa orang mahasiswa yang mengambil sekaligus 3 kegiatan mahasiswa
tersebut ?
Jawaban:
Hasil tersebit disajikan dalam diagram Venn berikut :
Keterangan :
20 – 8 = 12 orang yang mengikuti olahraga dan pencinta alam tetapi tidak mengkuti
kegiatan paduan suara
25 – 8 = 17 orang yang mengikuti olahraga dan paduan suara tetapi tidak mengkuti
kegiatan pecinta alam
15 – 8 = 7 orang yang mengikuti paduan suara dan pencinta alam tetapi tidak mengkuti
kegiatan olahraga
65 – 12 – 17 – 8 = 28 orang megikuti kegiatan olahraga saja
45 – 12 – 7 – 8 = 18 orang megikuti kegiatan pecinta alam saja
42 – 17 – 7 – 8 = 10 orang megikuti kegiatan paduan suara saja
120 – 100 = 20 oarang tidak mengambil satupun dari 3 kegiatan tersebut.