1 Pengertian Himpunan
Himpunan / set adalah kumpulan objek yang berbeda dan dari suatu segi
ditanggapi sebagai suatu kesatuan. Biasanya himpunan ditandai dengan kurung
kurawal : { }. Objek-obyek yang berada di dalam himpunan tersebut masing-
masing disebut Elemen atau Anggota set.
2 Notasi Himpunan
Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf kapital (upper case), misalnya A,
B, C dan seterusnya. Untuk menyatakan anggota atau elemen himpunan
dinyatakan dengan huruf lower case, misalnya a, b, c dan seterusnya. Bila obyek
a adalah elemen dari himpunan A ditulis dengan a A, sebaliknya jika b bukan
elemen himpunan A ditulis dengan b A.
Contoh Himpunan :
HIMPUNAN KOSONG : Himpunan kosong atau void set adalah himpunan yang
tidak memiliki anggota. Notasi dari himpunan kosong adalah { } atau .
CONTOH :
p
2) Bila B = {1, 3, 5, 7, …} dan C = : p, q Z , q 0 maka B C.
q
PENJELASAN
p
Misalkan b sembarang elemen B maka b dapat ditulis dalam bentuk
q
dengan p = b dan q = 1, sehingga b C. Ini menunjukkan bahwa setiap
anggota B adalah anggota C, jadi B himpunan bagian dari C atau ditulis B
C.
PENJELASAN :
Sudah cukup jelas !
PENJELASAN :
Apabila A, B, dan C adalah sub set (himpunan bagian) dari himpunan semesta U
maka berlaku hukum-hukum berikut:
1) Hukum Idempotent.
A A= A , A A= A
3) Hukum Associative.
( A B) C = A ( B C )
( A B) C = A ( B C )
4) Hukum Commutative.
A B = B A , A B = B A
5) Hukum Distributive.
A ( B C ) = ( A B) ( A C )
A ( B C ) = ( A B) ( A C )
6) Hukum Identity
A = A , A U A
A U U , A
7) Hukum Involution.
( Ac) c = A
8) Hukum Complement.
A AC = U , A AC =
U C = , C = U
9) Hukum De Morgan’s
(A B) C = AC B C
(A B) C = AC B C
1) ( A) (B A) = A
PENJELASAN
( A) (B A) = A (B A), hk identity
= (A B) (A A), hk distributif
= (A B) A, sifat 1
= A, A B A dan sifat 10
2) (A B) (A B’) = A
PENJELASAN
= A, A B’ A
4 Diagram Venn
DIAGRAM VENN:
Diagram venn untuk operasi himpunan irisan dan gabungan pada dua himpunan
A dan B digambarkan sebagai berikut:
Hukum De’Morgan dapat digambarkan dengan Diagram Venn sebagai
berikut:
( A B) C A C B C
A B
A B
C
C
A (B C) (A B C)’
CONTOH :
PENJELASAN
Daerah 2 = A (B C) C
Daerah 3 = A B CC
Daerah 4 = B ( A C) C
Daerah 5 = AC BC
Daerah 6 = A B C
Daerah 7 = B C AC
Daerah 8 = C ( A B) C
SOAL - JAWAB
10.{1,2,4,6,8}