Matematika yang mempelajari himpunan integer serta sifat-sifatnya, dikenal sebagai TEORI BILANGAN
(Number Theory).
Membagi integer dengan integer positif lain akan menghasilkan hasil-bagi dan sisa. Modular Arithmetic
membahas perihal sisa dari hasil-bagi, dan ini ditemui didalam Ilmu Komputer.
DEFINISI 1
Jika a dan b adalah integer-integer , a ≠ 0, dikatakan a divides b apabila berlaku b = ac, dimana c adalah
integer. Jika a divides b maka dikatakan a adalah factor (atau divisor) dari b, dan b adalah multiple
dari a. Notasi a | b dibaca a divides b., dan jika a tidak membagi-habis b , ditulis .
Contoh: 12/3 = 4 adalah integer, maka ditulis 3|12; sedangkan 11/4 = 2,75 bukan integer (integer plus
sisa berbentuk non-integer).
CONTOH 1
Tentukan apakah 3|7 dan apakah 3|12.
JAWAB::
7/3 = 2,33 bukan integer, maka , sedangkan 3|12 sebab 12/3 = 4 integer.
TEOREMA 1
Ambillah a, b, dan c adalah integer, dimana a ≠ 0. Maka :
(i ) jika a|b dan a|c, maka a|(b + c);
(ii ) jika a|b, maka a|bc untuk semua integer c;
(iii ) jika a|b dan b|c, maka a|c.
COROLLARY 1
Jika a, b, dan c adalah integer ( a ≠ 0) sedemikian hingga a|b dan a|c, maka a|(mb + nc) apabila
m dan n adalah integer.
DEFINISI 2
Pada kesamaaan a = dq + r di atas,
d disebut divisor, (pembagi)
a disebut dividend, (yang dibagi)
q disebut quotient, (hasil-bagi bulat) dan
r disebut remainder. (sisa hasil pembagian)
CONTOH 2
Berapakah hasil-bagi serta sisa-pembagian 101 oleh 11?
JAWAB::
101 = 11・9 + 2. 101 div 11 = 9 , dan 101 mod 11 = 2.
CONTOH 3
Berapakah hasil-bagi serta sisa-pembagian −11 oleh 3?
JAWAB::
−11 = 3(−4) + 1. −11 div 3 = −4 , dan −11 mod 3 = 1. (bukannya − 2 ??)
CATAT:
Sisa tidak pernah negatif. Jadi, −11 = 3(−4) + 1 meskipun berlaku −11 = 3(−3) − 2,
Integer a dikatakan terbagi-habis (divisible) oleh integer d jika dan hanya jika sisanya Nol ketika a
divided by d.
TEOREMA 3
Untuk a dan b integer, dan m adalah integer positif maka a ≡ b (mod m) jika dan hanya jika
a mod m = b mod m.
CONTOH 4
Tentukan apakah 17 congruent to 5 modulo 6 ?. Apakah 24 congruent to 14 modulo 6 .
JAWAB::
Ada 2jalan:
(i).. 17 − 5 = 12, maka 17 ≡ 5 (mod 6) sebab 12 terbagi-habis oleh 6.
(ii).. 17 = ?.6 + 5 jawabnya Ya, maka 17 congruent to 5 modulo 6 . (? adalah integer = 2).
Ada 2jalan:
(i).. 24 − 14 = 10. 10 tidak terbagi-habis oleh 6, maka 24 14 (mod 6). baca : 24 tidak congruent
to 14 modulo 6.
(ii).. 24 = ?.6 + 14 jawabnya Tidak. maka 24 14 (mod 6).
TEOREMA 4
Ambillah m integer positif. Integer a dan b adalah congruent modulo m jika dan hanya jika terdapat
integer k sehingga berlaku a = b + km.
TEOREMA 5
Ambillah m integer positif. Kemudian,
CONTOH 5
7 ≡ 2 (mod 5) dan 11 ≡ 1 (mod 5), maka berdasarkan Teorema 5 :
18 = 7 + 11 ≡ 2 + 1 = 3 (mod 5)
77 = 7・11 ≡ 2 ・1 = 2 (mod 5).
Exercises
TEOREMA 1
Ambillah b adalah integer yang lebih besar dari 1. Maka jika n adalah integer positif, maka n selalu bisa
diekspresikan berbentuk
dimana k adalah integer non-negatif a0, a1, . . . , ak adalah integer non-negatif lebih kecil dari b, dan
ak ≠ 0.
CONTOH 1
Berapakah nilai desimal dari bilangan biner (1 0101 1111)2 ?
JAWAB:
(1 0101 1111)2 = 1・28 + 0・27 + 1・26 + 0・25 + 1・24 + 1・23 + 1・22 + 1・21 + 1・20 = 351.
Diantara basis yang penting dalam Ilmu Komputer adalah basis 2, basis 8, dan basis 16. Bilangan basis
8 disebut bilangan oktal dan bilangan basis 16 disebut bilangan hexadesimal.
CONTOH 2
Berapakah nilai desimal dari bilangan Oktal (7016)8?
JAWAB:
(7016)8 = 7 ・ 83 + 0 ・ 82 + 1 ・ 8 + 6 = 3598.
▲
Ada 16 digit dalam bilangan Heksadesimal, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F, dimana
huruf A hingga F menyatakan angka yang setara dengan 10 hingga 15 (didalam desimal).
CONTOH 3
Berapakah nilai desimal dari bilangan Hexadesimal (2AE0B)16?
JAWAB
(2AE0B)16 = 2・164 + 10 ・ 163 + 14 ・ 162 + 0 ・ 161 + 11 = 175627.
▲
Digit heksadesimal dapat direpresentasikan menggunakan 4-bit (binary digit). Contoh,
(1110 0101)2 = (E5)16 sebab (1110)2 = (E)16 dan (0101)2 = (5)16.
Bytes, yaitu bit string yang panjangnya ada 8, dapat direpresentasikan oleh 2 digit heksadesimal.
CONTOH 4
Carilah nilai oktal dari (12345)10.
JAWAB:
Lakukan pembagian dengan 16 secara berturut-turut .
12345 = 8 ・1543 + 1.
1543 = 8 ・192 + 7,
192 = 8 ・24 + 0,
24 = 8 ・3 + 0,
3 = 8 ・0 + 3.
Sisa hasil bagi dari bawah ke atas : 3, 0, 0 7, 1 adalah bilangan oktalnya .
Jadi: (12345)10 = (30071)8.
CONTOH 5
Carilah nilai hexadesimal dari (177130)10.
JAWAB:
Lakukan pembagian dengan 16 secara berturut-turut .
177130 / 16 diperoleh
177130 = 16 ・11070 + 10.
11070 = 16 ・691 + 14,
691 = 16 ・43 + 3,
43 = 16 ・2 + 11,
2 = 16 ・0 + 2.
Sisa hasil bagi dari bawah ke atas : 2, 11, 3, 14, 10 adalah bilangan hexadesimal-nya,
Jadi: (177130)10 = (2B3EA)16.
(Ingat ! dalam Hexadesimal 10 = A, 11 = B, and 14 = E).
CONTOH 6
Carilah bilangan biner dari (241)10.
jAWAB:
Lakukan pembagian dengan 2 secara berturut-turut .
241 = 2 ・120 + 1.
120 = 2 ・60 + 0,
60 = 2 ・30 + 0,
30 = 2 ・15 + 0,
15 = 2 ・7 + 1,
7 = 2 ・3 + 1,
3 = 2 ・1 + 1,
1 = 2 ・0 + 1.
Sisa hasil bagi dari bawah ke atas : 1, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1 adalah bilangan biner-nya
Jadi: (241)10 = (1111 0001)2.
▲
Konversi antara Biner dan Oktal, juga antara Biner dan Heksadesimal sangat mudah dilakukan, yaitu
dengan pengelompokan 3 digit biner untuk mengkonversinya ke Oktal, mengelompokkannnya 4 digit biner
untuk mengkonversikanya ke Heksadesimal.
Tabel berikut menyajikan konversi dari desimal 0 hingga 15.
CONTOH 7
(a) Carilah bilangan Oktal dan Heksadesimal dari bilangan biner (11 1110 1011 1100)2 .
(b) Carilah bilangan biner dari bilangan Oktal (765)8 dan dari bilangan Heksadesimal (A8D)16.
JAWAB:
(a) Kelompokkan 3 digit dari kiri ke kanan: (11 111 010 11 1100)2 . Dapatkan konversinya, yaitu
3, 7, 2, 7, 4. Maka: (11 1110 1011 1100)2 = (37274)8.
Kelompokkan 4 digit dari kiri ke kanan: (11 1110 1011 1100)2 Dapatkan konversinya, yaitu 3,
E, B, C. Maka: (11 1110 1011 1100)2 = (3EBC)16.
Untuk konversi dari Oktal ke Biner, maka tiap digit Oktal diekspresikan menjadi 3 digit Biner dari kiri ke
kanan.
Untuk konversi dari Heksadeimal ke Biner, maka tiap digit Heksa diekspresikan menjadi 4 digit Biner
dari kiri ke kanan.
(b) (765)8 = (1 11 11 0101)2.
(A8D)16 = (1010 1000 1101)2.
CONTOH 8
Tambahkan/ jumlahkan a = (1110)2 dan b = (1011)2.
JAWAB:
Jumlahan paling kanan:
a0 + b0 = 0 + 1 = 0 ・ 2 + 1, c0 = 0 dan s0 = 1. Lalu, berikutnya
a1 + b1 + c0 = 1 + 1 + 0 = 1 ・ 2 + 0, c1 = 1 dan s1 = 0. Lanjut lagi,
a2 + b2 + c1 = 1 + 0 + 1 = 1 ・ 2 + 0, c2 = 1 dan s2 = 0. Terakhir,
a3 + b3 + c2 = 1 + 1 + 1 = 1 ・ 2 + 1, c3 = 1 dan s3 = 1. Ini berarti s4 = c3 = 1.
Jadi a + b = s4 s3 s2 s1 s0 = (1 1001)2.
Penjumlahan ini ditayangkan di Fig.1, berikut (warna biru adalah carries ).
▲
111
1110
+1011
-----------
11001
FIG,1 Menjumlah (1110)2 + (1011)2.
MENGALI (MULTIPLICATION ALGORITHM)
CONTOH 10
Carilah perkalian a = (110)2 dan b = (101)2.
JAWAB:
110
101
----------- x
110
000
110
----------- +
11110
CATATAN:
Jika nilai jumlahan lebih dari 2 maka “digit-digit lebih (nilai simpanan)”nya ditaruh/ditambahkan
pada digit-digit dikirinya, sesuai posisinya masing-masing.
LATIHAN-SOAL
1. Konversikan bilangan desimal berikut menjadi bilangan biner.
a) 231 b) 4532 c) 97644
JAWAB:
a) 231/2 = 115 sisa 1 ; 115/2 = 57 sisa 1 ; 57/2 = 28 sisa 1 ; 28/2 = 14 sisa 0; 14/2 = 7 sisa 0;
7/2 = 3 sisa 1 ; 3/2 = 1 sisa 1 ; 1/ 2 = 1 sisa 1.
maka (231)10 = (1110 0111)2
b) 4532/2 = 2266 sisa 0 ; 2266/2 = 1133 sisa 0 ; 1133/2 = 566 sisa 1 ; 566/2 = 283 sisa 0 ;
283/2 = 141 sisa 1 ; 141/2 = 70 sisa 1 ; 70/2 = 35 sisa 0 ; 35/2 = 17 sisa 1 ; 17/2 = 8 sisa 1 ;
8/2 = 4 sisa 0 ; 4 /2 = 2 sisa 0 ; 2 /2 = 1 sisa 0 ; 1 /2 = 1 sisa 1.
maka (4532)10 = (1 0001 1011 0100)2
c) 97644/2 = 48822 sisa 0 ; 48822/2 = 24411 sisa 0 ; 24411/2 = 12205 sisa 1 ; 12205/2 = 6102
sisa 1 ; 6102 /2 = 3051 sisa 0 ; 3051/ 2 = 1525 sisa 1 ; 1525 /2 = 762 sisa 1 ; 762 /2 = 381
sisa 0 ; 381 /2 = 190 sisa 1 ; 190/2 = 95 sisa 0 ; 95/2 = 47 sisa 1 ; 47 /2 = 23 sisa 1 ;
23/2 = 11 sisa 1 ; 11/2 = 5 sisa 1 ; 5/2 = 2 sisa 1 ; 2/2 = 1 sisa 0 ; 1/2 = 0 sisa 1.
maka (97644)10 = (1 0111 110101101100)2.
10. Konversikan masing-masing integer di Nomor 6 dari bilangan Biner ke bilangan Heksadesimal.
11. Konversikan (1011 0111 1011)2 dari bilangan Biner menjadi bilangan Heksadesimal.
JAWAB:
(1011 0111 1011)2 = (B7B)16
12. Konversikan (1 1000 0110 0011)2 dari bilangan Biner ke bilangan Heksadesimal.
JAWAB:
. (1 1000 0110 0011)2 = (1863)16
13. Showthat the hexadecimal expansion of a positive integer can be obtained from its binary
expansion by grouping together blocks of four binary digits, adding initial zeros if necessary, and
translating each block of four binary digits into a single hexadecimal digit.
JAWAB:
14. Show that the binary expansion of a positive integer can be obtained from its hexadecimal
expansion by translating each hexadecimal digit into a block of four binary digits.
15. Show that the octal expansion of a positive integer can be obtained from its binary expansion by
grouping together blocks of three binary digits, adding initial zeros if necessary and translating
each block of three binary digits into a single octal digit.
16. Show that the binary expansion of a positive integer can be obtained from its octal expansion by
translating each octal digit into a block of three binary digits.
18. Jelaskan cara/prosedur untuk mengkonversi integer dari bilangan Heksadesimal menjadi bilangan
Oktal dengan menggunakan notasi Biner sebagai langkah dipertengahannya/bantuannya.
JAWAB:
Dari heksadesimal ke biner. Lakukan konversi dengan mengekspresikan digit heksa menjadi digit
Biner, lalu setiap 3-digit Biner di konvesi menjadi digit Oktal.
Contoh: (1863)16 = (1 1000 0110 0011)2 . Lalu (1 100 001 100 011)2 = (14143) 8
19. Jelaskan cara/prosedur untuk mengkonversi integer dari bilangan Oktal menjadi bilangan
Heksadesimal dengan menggunakan notasi Biner sebagai langkah dipertengahannya/bantuannya.
JAWAB:
Konversikan dari Oktal ke Biner, lalu konversikan dari Biner ke Heksadesimal.
Sebagai contoh kita gunakan:
a) (80E)16 b) (135AB)16 c) (ABBA)16
20. Carilah jumlahan dan juga perkalian dari pasangan angka Biner berikut. Ekspresikan jawaban
kalian berupa bilangan Biner.
a) (100 0111)2, (111 0111)2
b) (1110 1111)2, (1011 1101)2
c) (10 1010 1010)2, (1 1111 0000)2
d) (10 0000 0001)2, (11 1111 1111)2
JAWAB:
a) 100 0111 (71)10 100 0111 (71)10
111 0111 (119)10 111 0111 (119)10
------------ + ------------ x
1011 1110 (190)10 1000111 siapkan 1 + 1 = 0 simpan 1
10001110 1 + 1 + 1 = 1 simpan 1
100011100 1 + 1 + 1 + 1 = 0 simpan 10
0000000000 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 1 simpan 10
10001110000 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 0 simpan 11
100011100000
1000111000000
---------------------- +
10 0001 0000 0001 (8449)10
Bilangan Bulat
Contoh:
(a) 4 | 12 karena 12/4 = 3 (bilangan bulat) atau 12 = 4 3.
(b) 4 | 13 karena 13/4 = 3,25 (bukan bilangan bulat).
Teorema Euclidean
Teorema Euclidean 1:
Misalkan m dan n bilangan bulat, n > 0.
Jika m dibagi dengan n maka terdapat bilangan bulat unik q (quotient) dan r (remainder),
sedemikian sehingga
m = nq + r
dengan 0 r < n.
Contoh:
Tentukan PBT(45,36) !
Faktor pembagi 45: 1, 3, 5, 9, 15, 45.
Faktor pembagi 36: 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36.
Faktor pembagi bersama dari 45 dan 36 adalah 1, 3, 9.
Dengan cara enumerasi di atas, didapatkan PBT(45,36) = 9.
Teorema Euclidean 2:
Misalkan m dan n bilangan bulat, n > 0,
sedemikian sehingga m = nq + r, 0 r < n.
Maka PBT(m,n) = PBT(n,r).
Contoh:
Ambil nilai m = 66, n = 18,
66 = 183 + 12
Maka PBT(66,18) = PBT(18,12) = 6
Algoritma Euclidean
Tujuan
Algoritma untuk mencari PBT dari dua buah bilangan bulat.
Penemu
Euclid, seorang matematikawan Yunani yang menuliskan algoritma tersebut dalam
bukunya, “Element”.
Algoritma Euclidean
Diberikan dua buah bilangan bulat tak-negatif m dan n (m n). Algoritma Euclidean berikut
mencari pembagi bersama terbesar dari m dan n.
Algoritma Euclidean
1. Jika n = 0 maka m adalah PBT(m,n); STOP.
Jika n 0, lanjutkan ke Langkah 2.
2. Bagilah m dengan n dan misalkan r adalah sisanya.
3. Ganti nilai m dengan nilai n, dan nilai n dengan nilai r, lalu ulang kembali ke Langkah 1.
Contoh:
Ambil m = 80, n = 12, dengan demikian syarat m n dipenuhi.
80 = 126 + 8
12 = 81 + 4
8 = 42 + 0
n = 0 m = 4 adalah PBT(80,12) = 4; STOP.
Kombinasi Linier
PBT(a,b) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier (linear combination) dari a dan
b dengan koefisien-koefisennya yang dapat dipilih bebas.
Contoh:
PBT(80,12) = 4, maka 4 = (–1)80 + 712
Contoh:
Nyatakan PBT(312,70) = 2 sebagai kombinasi linier dari 312 dan 70!
Solusi:
Terapkan Algoritma Euclidean untuk memperoleh PBT(312,70) = 2 sbb:
312 = 470 + 32 (1)
70 = 232 + 6 (2)
32 = 56 + 2 (3)
6 = 32 + 0 (4)
Susun (3) menjadi
2 = 32 – 56 (5)
Susun (2) menjadi
6 = 70 – 232 (6)
Gunakan Algoritma Euclides untuk mencari Faktor Persekutuan Terbesar (Greatest Common
Divisor) untuk masing-masing pasangan bilangan berikut:
a).. 60, 90 b).. 315, 825 c).. 2091, 4807 d).. 490.256 ; 337
JAWAB:
a).. Bagilah 90 dengan 60 untuk mendapatkan 90 = 60.1 + 30
Jadi FPB(90, 60) = FPB(60, 30)
Bagilah 60 dengan 30 untuk mendapatkan 60 = 30.2 + 0.
Jadi FPB(60, 30) = FPB(30, 0) = 30.
Karena itu FPB(60, 90) = 30.
b).. Bagilah 825 dengan 315 untuk mendapatkan 825 = 315.2 + 195
Jadi FPB(825,315) = FPB(315, 195)
Bagilah 315 dengan 195 untuk mendapatkan 315 = 195.1 + 120.
Jadi FPB(315, 195) = FPB(195, 120) .
Bagilah 195 dengan 120 untuk mendapatkan 195 = 120.1 + 75.
Jadi FPB(195, 120) = FPB(120, 75) .
Bagilah 120 dengan 75 untuk mendapatkan 120 = 75.1 + 45.
Jadi FPB(120, 75) = FPB(75, 45) .
Bagilah 75 dengan 45 untuk mendapatkan 75 = 45.1 + 30.
Jadi FPB(75, 45) = FPB(45, 30) .
Bagilah 45 dengan 30 untuk mendapatkan 45 = 30.1 + 15.
Jadi FPB(45, 30) = FPB(30, 15) .
Bagilah 30 dengan 15 untuk mendapatkan 30 = 15.2 + 0.
Jadi FPB(30, 15) = FPB(15, 0) .
Karena itu FPB(315, 825) = 15.
c)..
Bagilah 4807 dengan 2091 untuk mendapatkan 4807 = 2091.2 + 625
Jadi FPB(4807,2091) = FPB(2091, 625)
Bagilah 2091 dengan 625 untuk mendapatkan 2091 = 625.3 + 216.
Jadi FPB(2091, 625) = FPB(625, 216) .
Bagilah 625 dengan 216 untuk mendapatkan 625 = 216.2 + 193.
Jadi FPB(625, 216) = FPB(216, 193) .
Bagilah 216 dengan 193 untuk mendapatkan 216 = 193.1 + 23.
Jadi FPB(216, 193) = FPB(193, 23) .
Bagilah 193 dengan 23 untuk mendapatkan 193 = 23.8 + 9.
Jadi FPB(193, 23) = FPB(23, 9) .
Bagilah 23 dengan 9 untuk mendapatkan 23 = 9.2 + 5.
Jadi FPB(23, 9) = FPB(9, 5) .
Bagilah 9 dengan 5 untuk mendapatkan 9 = 5.1 + 4.
Jadi FPB(9, 5) = FPB(5, 4) .
Bagilah 5 dengan 4 untuk mendapatkan 5 = 4.1 + 1.
Jadi FPB(5, 4) = FPB(4, 1) .
Bagilah 4 dengan 1 untuk mendapatkan 4 = 1.4 + 0.
Jadi FPB(4, 1) = FPB(1, 0) .
Karena itu FPB(2091, 4807) = 1.
d).. 1