Anda di halaman 1dari 57

BAB I

TEORI HIMPUNAN

1.1

Dasar dasar Teori Himpunan

Definisi :
Himpunan adalah kumpulan objek objek yang berbeda (Liu, 1986)
Biasanya dinotasikan dengan huruf besar. Dan objek yang berada di
dalamnya disebut elemen / anggota.
1.1.1 Menyatakan Himpunan
Ada 2 cara untuk menyatakan himpunan, yaitu :
a.
Enumerasi
yaitu menuliskan semua anggota himpunan di antara 2 kurung
kurawal.
b.

Notasi pembentuk himpunan


yaitu menuliskan sifat sifat yang ada pada semua anggota
himpunan di antara 2 kurung kurawal.

Contoh :
1.
2.
3.

A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5


B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja, buku, air
C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1

Enumerasi
A = { 1, 2, 3 , 4 ,5}
B = { kucing, meja, buku, air }

C tidak bisa dinyatakan dengan


menuliskan anggota
anggotanya karena jumlah
anggota C yang tak berhingga
banyaknya

Dengan sifat
A = { x | x Z, 1 x 5
B tidak dapat dinyatakan dengan
cara menuliskan sifat sifatnya
karena tidak ada sifat yang sama di
antara anggota anggotanya
C = { x | x R, x > 1}

Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka dituliskan x


A dan dibaca : x adalah anggota A, atau x ada di dalam A, atau x
adalah elemen A. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x A.

Foundation of Computer Science 1

1.1.2 Diagram Venn


Diagram Venn adalah penyajian himpunan secara grafis. Yaitu suatu
himpunan dinyatakan sebagai suatu lingkaran yang diberi nama himpunan
tersebut. Jika perlu anggota- anggota himpunan tersebut dinyatakan
sebagai titik titik di dalamnya.
Himpunan A={ a, b }, dengan diagaram Venn disajikan sebagai berikut

a
b
Gambar 1. 1
1.1.3 Himpunan Bagian dan kesamaan Himpunan
Jika A dan B adalah himpunan himpunan , maka A disebut
himpunan bagian (subset) dari B bila hanya bila setiap anggota A
juga merupakan anggota dari B. dalam hal ini B disebut superset
dari A.
A

(( x) x A x

B)

A
B
Gambar 1. 2
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B ( ditulis A = B)
bila hanya bila setiap elemen A adalah elemen B dan setiap elemen
B adalah elemen A.
A=B

Foundation of Computer Science 1

B dan B

1.1.4 Himpunan Saling Lepas


Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika
keduanya tidak memiliki elemen yang sama.

S
A

Gambar 1.3
1.1.5 Semesta Pembicaraan dan Himpunan Kosong
Semesta pembicaraan (simbol S atau U) adalah himpunan semua
objek yang dibicarakan.
Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan
kosong, diberi simbol atau { }.
Sifat himpunan kosong :
1.
Himpunan kosong adalah himpunan bagian semua
himpunan
2.
Himpunan kosong adalah tunggal
1.1.6 Kardinalitas
Misalkan A adalah himpunan yang elemen elemen nya berhingga
banyaknya, maka jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan
A.
Notasi : n(A) atau |A|
1.1.7 Himpunan yang Ekivalen
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika hanya jika
kardinal dari kedua himpunan sama
Notasi : A ~ B

Foundation of Computer Science 1

|A| = |B |

1.2

Operasi operasi terhadap Himpunan


o

Gabungan (Union)
Gabungan dua buah himpunan A dan B (ditulis A B) adalah
himpunan semua elemen anggota A atau anggota B

A B

= { x | x S , x A atau x

B}

B
Gambar 1.4

Irisan ( Interseksi )
Irisan dua buah himpunan A dan B (ditulis A B) adalah himpunan
semua elemen dalam S sedemikian hingga x adalah anggota A dan
sekaligus anggota B

= {x| x

S , x A

dan x

B}

B
Gambar 1.5

Komplemen
_

Komplemen himpunan A (ditulis Ac atau A atau ~ A) adalah


himpunan semua elemen x dalam S sedemikian hingga x bukan
anggota A.
Ac

={x|x

S, x A }
S

Gambar 1.6
Foundation of Computer Science 1

Selisih
Selisih himpunan B dari himpunan A (ditulis A - B) adalah
himpunan semua elemen dalam S sedemikian hingga x adalah
anggota A tetapi bukan anggota B
A-B = {x| x
S,x
A dan x B }

B
Gambar 1.7

Beda Setangkup (Symmetric Difference)


Beda setangkup dari dua buah himpunan A dan B (ditulis A B)
adalah himpunan yang elemennya ada pada A atau B tetapi tidak
pada keduanya.
A B

= (A

B) ( A

B)

(A B)

( B A)

Gambar 1.8
Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah himpunan
himpunan dalam S, maka operasi himpunan memenuhi beberapa hukum
berikut :
1.

Hukum Komutatif
A B = B A ;

= B

A B

2.

Hukum Asosiatif
(A
B)
C = A
(B
C);
( A B ) A = A ( B A ) ;
(A B) C= A (B C)

3.

Hukum Distributif
( A B ) C = ( A
(A
B)
C= (A

Foundation of Computer Science 1

=B A

C ) ( B C );
C ) ( B C ) ;
5

4.

5.

6.

7.

S=A

Hukum Null
A
S = S ;

Hukum Komplemen
A
Ac = S ;
A

Hukum Idempoten
A
A = A ; A

A = A

A = A

Ac =

Hukum Involusi
( Ac ) c = A

9.

Hukum Absorbsi (penyerapan)


A
(A
B) =A ; A
(A

10

Hukum de Morgan
( A B ) c = Ac

Hukum I / O
c = S ; S

Bc

A A =

8.

11.

1.3

Hukum Identitas
A = A ; A

(A

B)
B)

= Ac

Bc

Pembuktian pembuktian Himpunan


Tidak ada metode tertentu yang secara umum dapat digunakan untuk
membuktikan pernyataan pernyataan yang melibatkan himpunan.
Tetapi pembuktian dapat dilakukan dengan menggunakan hukum hukum
dalam operasi himpunan, logika atau persamaan persamaan yang
sudah terbukti.
Diagram Venn dapat digambar tetapi tidak dapat diterima sebagai bukti.

1.4

Himpunan Kuasa
Misalkan A adalah sembarang himpunan. Himpunan kuasa A (simbol P(A))
adalah himpunan yang anggota anggotanya adalah semua himpunan
bagian A.
Jika himpunan A mempunyai n anggota, maka P(A) mempunyai 2 n
anggota

1.5

Prinsip Inklusi Eksklusi


Jika kita ingin menghitung jumlah anggota dari
atau |(A B) | maka

|(A

B) |

= |A| + |B| -

|(A

A B ( simbol n(A B)

B) |

sedangkan untuk beda setangkup adalah :


Foundation of Computer Science 1

|(A B)| = |A| + |B| - 2|(A

Foundation of Computer Science 1

B)|

Latihan Soal :
1.

Jika A = {a, b, {a,c}, } dan B={a, {a}, d, e},


berikut :
a).
d).
g).
j).

A
AB
A
A P(A)

b).
e).
h)

A {}
{a} {A}
B2

c).
f).
i)

tentukan himpunan

{{a,c}} A
P(A B)
A (B A)

2.

Misalkan A adalah himpunan mahasiswa tahun pertama, B adalah himpunan


mahasiswa tahun kedua, C adalah himpunan mahasiswa jurusan Arsitektur,
D adalah himpunan mahasiswa jurusan Ilmu Komputer, E adalah himpunan
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika, F adalah himpunan
mahasiswa yang pergi menonton film The Aviator, G adalah himpunan
mahasiswa yang belajar sampai begadang pada Senin malam lalu.
Nyatakan pernyataan berikut dengan notasi himpunan :
a.
Semua mahasiswa tahun kedua jurusan Ilmu Komputer yang
mengambil mata kuliah Matematika
b.
Hanya mereka yang mengambil mata kuliah Matematika atau yang
pergi menonton film The Aviator yang begadang pada Senin malam
lalu.
c.
Semua mahasiswa tahun kedua yang bukan dari jurusan Arsitektur
ataupun jurusan Ilmu Komputer pergi menonton film The Aviator.

3.

Di antara bilangan bulat 1-300, berapa banyak yang tidak habis dibagi 3
atau 5 ?

4.

Di antara bilangan bulat 1-300, berapa banyak yang habis dibagi 3 tetapi
tidak habis dibagi 5 maupun 7?

5.

Di antara 100 mahasiswa, 32 orang mempelajari matematika, 20 orang


mempelajari fisika, 45 orang mempelajari biologi, 15 orang mempelajari
matematika dan biologi, 7 orang mempelajari matematika dan fisika, 10
orang mempelajari fisika dan biologi dan 30 orang yang tidak mempelajari
satupun di atara ketiga bidang tersebut.
a.
Hitung banyaknya mahasiswa yang mempelajari ketiga bidang
tersebut.
b.
Hitung banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya satu di atara
ketiga bidang tersebut.

6.

Misalkan A, B dan C adalah himpunan. Tunjukkan bahwa


a. (A B) C = A ( B C)
b. A (B C ) = (A B) (A B)
c. A (B C) = (A B) (A C)
d. A (A B) = A B
e. (A B) C = (A C) (B C)
f. (A B) (A Bc ) = A
g. A (B A) = A B
h. A (B C) = (A C) B
i. A (AB)c = A Bc

Foundation of Computer Science 1

Bab 2
Induksi Matematika

Induksi matematika adalah cara standar dalam membuktikan bahwa sebuah


pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Pembuktian dengan cara
ini terdiri dari dua langkah, yaitu :
1.

Menunjukkan bahwa pernyataan itu berlaku untuk bilangan 1

2.

Menunjukkan bahwa jika pernyataan itu berlaku untuk bilangan n,


maka pernyataan berlaku juga untuk bilangan n + 1

Misalkan akan dibuktikan suatu pernyatan bahwa jumlah n bilangan asli pertama,
yaitu 1 + 2 + 3 + . . . + n adalah sama dengan

n( n 1)
. Untuk membuktikan
2

bahwa pernyataan itu berlaku untuk setiap bilangan asli, langkah langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = 1. Jelas
sekali bahwa jumlah 1 bilangan asli yang pertama adalah

1(1 1)
2

= 1. Jadi pernyataan tersebut adalah benar untuk n = 1.


2. Menunjukkan bahwa jika pernyataan tersebut benar untuk

n = k,

maka pernyataan tersebut benar juga untuk n = k + 1. Hal ini bisa


dilakukan dengan cara :
-

Mengasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n =


k, yaitu
1+2+3+...+k=

k (k 1)
2

Menambahkan satu suku pada ruas kiri dan mengganti k


dengan k+1 pada ruas kanan, sehingga
1 + 2 + 3 + . . . + k + (k + 1) =
=

Substitusikan

Foundation of Computer Science 1

k (k 1)
2

( k 1)((k 1) 1)
2
( k 1)(k 2)
2

ke ruas kiri

1 2 3 . . . k

+ (k + 1)

k (k 1)
2

k ( k 1) 2( k 1)
2

( k 1)(k 2)
2

+ (k + 1)

(sama dengan ruas kanan)

Dengan demikian , terbukti

1 + 2 + 3 + . . . + k + (k + 1) =
-

( k 1)(k 2)
2

Jadi pernyataan tersebut benar untuk n = k + 1

3. Dengan induksi matematika dapat disimpulkan bahwa pernyataan


tersebut berlaku untuk setiap bilangan asli n.

Secara formal, Induksi Matematika didefinisikan sebagai berikut :


Definisi 2.1
Misalkan untuk setiap bilangan asli n kita mempunyai pernyataan p(n) yang bisa
benar atau salah. Misalkan
1.

p(1) benar

2.

Jika p(n) benar, maka p(n+1) benar

Sehingga p(n) benar untuk setiap bilangan asli n


Langkah 1 disebut Basis Induksi , sedangkan langkah 2 disebut Langkah Induksi
Jika pada langkah Induksi yang diasumsikan adalah pernyataan p(i) benar untuk
setiap bilangan i n, maka perumusan induksi matematika seperti ini disebut
Bentuk Kuat Induksi Matematika.
Contoh 2.1
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa 5 n 1 dapat dibagi 4
untuk setiap n 1
Foundation of Computer Science 1

10

Jawab
1. Akan ditunjukkan bahwa 51 1 habis dibagi 4 untuk n = 1. Jelas sekali
bahwa 51 1 = 5 - 1 = 4 habis dibagi 4
2. Asumsikan bahwa 5n 1 habis dibagi 4 untuk n = k, yaitu 5 k 1 habis
dibagi 4. Akan ditunjukkan bahwa 5 n 1 juga habis dibagi 4 untuk n =
k + 1, yaitu 5k+1 1 habis juga dibagi 4
5k+1 1

5. 5k 1

= (1+4) 5k 1
= 5k + 4.5k 1
= 5k 1 + 4.5k
= (5k 1) + 4.5k
Berdasarkan asumsi, 5k 1 habis dibagi 4. Sedangkan 4.5k juga habis
dibagi 4.

Dengan demikian, 5k+1 1

habis dibagi 4.

Karena Basis

Induksi dan Langkah Induksi terbukti, maka dapat disimpulkan bahwa 5n


1 dapat dibagi 4 untuk setiap n 1.

Foundation of Computer Science 1

11

Latihan
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan pernyataan berikut ini benar
untuk setiap n 1

1.

1.2 + 2.3 + 3.4 + . . . + n(n+1) =

2.

12 22 + 32 - . . . + (-1)n+1n2 =

3.

1 3 + 2 3 + 3 3 + . . . + n3 =

4.

1 + 3 + 5 + . . . + 2n -1 = n2

5.

1 2 + 2 2 + 3 2 + . . . + n2 =

n(n 1)(n 2)
2

(1) n 1 n( n 1)
2

n(n 1)

n(n 1)(2n 1)
6

1
1
1
n
+
+...+
=
n( n 1)
1.2
2.3
n 1

6.

1
1
1
1
n
+
+
+. . . +
=
(2n 1)(2n 1)
1.3
3.5
5 .7
2n 1

7.

8.

4n 1 habis dibagi 3

9.

23n 1 habis dibagi 7

10.

11n 6 habis dibagi 5

11.

6.7n 2.3n habis dibagi 4

12.

3n + 7n 2 habis dibagi 8

Reference:
1.

R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Prentice


Hall

2.

Liu, C.L, Discrete Mathematics, Second Edition, 1986, McGraw-Hill

3.

Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, Penerbit Informatika Bandung

4.

Jong Jek Siang, Drs, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu
Komputer, 2002, Penerbit Andi Yogyakarta.

Foundation of Computer Science 1

12

Bab 3
Prinsip Dasar Perhitungan

3.1

Prinsip - prinsip Dasar


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan masalah per

hitungan. Sebagai contoh, sebuah Warung Tegal menyediakan menu yang terdiri
dari 4 jenis makanan, yaitu Nasi Rawon (R), Nasi Soto (S), Nasi Pecel (P) dan
Bakso (B) serta 3 jenis minuman, yaitu Es Jeruk (J), Es Teh (T) dan Es Degan
(D).
Masalahnya, berapa banyak macam hidangan yang berbeda jika dipilih
dari satu jenis makanan dan satu jenis minuman? Masalah di atas merupakan
salah satu contoh masalah diskrit yang biasa dipecahkan dengan cara mendata
semua kemungkinan hidangan yang berbeda yang terdiri dari satu jenis makanan
dan satu jenis minuman, yaitu:
RJ; RT; RD; SJ; ST; SD; PJ; PT; PD; BJ; BT; BD
Sehingga terdapat 12 macam hidangan yang berbeda.
Total jenis hidangan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengalikan
banyaknya jenis makanan dengan banyaknya jenis minuman. Teknik perhitungan
yang demikian disebut dengan Prinsip Perkalian. Selain prinsip perkalian,
terdapat teknik perhitungan lain yang bisa digunakan untuk memecahkan
masalah - masalah diskrit, yaitu Prinsip Penambahan. Kedua prinsip ini akan
dijelaskan dalam Subbab berikut ini.
3.2

Prinsip Perkalian

Definisi 3.1
Jika terdapat aktivitas yang terdiri dari t langkah berurutan, dimana langkah 1
bisa dilakukan dalam n1 cara, langkah 2 bisa dilakukan dalam n2 cara, dan
seterusnya sampai langkah ke-t yang bisa dilakukan dalam nt cara; maka
banyaknya aktivitas yang berbeda adalah
n1.n2 nt

Foundation of Computer Science 1

13

Contoh 3.1
Gunakan prinsip perkalian untuk menghitung masalah banyaknya macam
hidangan yang terdiri 1 jenis makanan dan 1 jenis minuman diatas.
Masalah perhitungan banyaknya macam hidangan yang terdiri satu jenis
makanan dan satu jenis minuman diatas merupakan aktivitas yang terdiri dari 2
langkah, dimana langkah pertama adalah memilih makanan yang bisa dilakukan
dalam 4 cara, dan langkah kedua adalah memilih minuman yang bisa dilakukan
dalam 3 cara, sehingga banyaknya macam hidangan adalah 4.3 = 12.
Contoh 3.2
Berapa banyak cara 3 huruf dapat disusun dari 5 huruf ABCDE ?
a) jika tidak boleh ada pengulangan?
b) jika huruf awalnya A dan tidak boleh ada pengulangan?
c) jika huruf awalnya bukan A dan tidak boleh ada pengulangan?
Jawab :
a)

Ada 3 langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf
ABCDE jika tidak boleh ada pengulangan.
Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam
5 cara,
Langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4
cara,
Langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam 3
cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika
tidak boleh ada pengulangan adalah 5.4.3 = 60

b)

Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf
ABCDE jika huruf awalnya A.
Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam
1 cara,
Langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4
cara, Langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam
3 cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika
huruf awalnya A adalah 1.4.3 = 12

c)

Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menyusun 3 huruf dari 5 huruf
ABCDE jika huruf awalnya bukan A.

Foundation of Computer Science 1

14

Langkah pertama adalah memilih huruf pertama yang bisa dilakukan dalam
4 cara,
Langkah kedua adalah memilih huruf kedua yang bisa dilakukan dalam 4
cara
Langkah ketiga adalah memilih huruf ketiga yang bisa dilakukan dalam 3
cara. Sehingga banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE jika
huruf awalnya bukan A adalah 4.4.3 = 48
Cara lain adalah banyaknya cara menyusun 3 huruf dari 5 huruf ABCDE
dikurangi dengan banyaknya cara menyusun 3 huruf yang diawali dengan
huruf A, yaitu: 60 - 12 = 48

3.3. Prinsip Penambahan


Definisi 3.2
Misalkan terdapat t himpunan X1, X2, . . . , Xt yang masing-masing mempunyai
n1, n2, . . ., nt anggota. Jika himpunan-himpunan tersebut saling lepas, yaitu Xi
Xj = ; untuk i j, maka banyaknya anggota yang bisa dipilih dari masingmasing himpunan tersebut adalah
n1 + n2 + . . . + nt
Contoh 3.3
Berapa banyak untai 4 bit yang diawali dengan digit 10 dan 11?
Jawab :
Untuk menyusun untai 4 bit yang diawali dengan 10 ada dua langkah.
Langkah pertama adalah memilih digit ketiga yang bisa dilakukan dalam 2 cara
(memilih 0 atau 1).
Langkah kedua adalah memilih digit yang keempat yang juga bisa dilakukan
dalam 2 cara. Sehingga banyaknya untai 4 bit yang diawali dengan digit 10
adalah 2.2 = 4. Dengan cara yang sama dapat diperoleh banyaknya untai 4 bit
yang diawali dengan digit 11, yaitu ada 4 untai. Jadi banyaknya untai 4 bit yang
diawali dengan digit 10 dan 11 adalah 4 + 4 = 8
Contoh 3.4
Misalkan dalam sebuah rak terdapat 4 buku Matematika yang berbeda, 3 buku
Biologi yang berbeda dan 2 buku Fisika yang berbeda Berapa banyak cara 2 buku
dengan bidang yang berbeda bisa dipilih dari rak tersebut?
Foundation of Computer Science 1

15

Jawab :
Ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu 2 buku yang terpilih terdiri dari :
satu buku bidang Matematika dan satu bidang Biologi,
satu bidang Matematika dan satu bidang Fisika; serta
satu bidang Biologi dan satu bidang Fisika.
Dengan menggunakan Prinsip Perkalian, terdapat 4.3 = 12
Cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang Matematika
dan satu bidang Biologi, terdapat 4.2 = 8
Cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang Matematika dan
satu bidang Fisika; serta
Terdapat 3.2 = 6 cara untuk memilih 2 buku yang terdiri dari satu buku bidang
Biologi dan satu bidang Fisika.
Karena pemilihan dua buku dari bidang yang berbeda tersebut saling lepas, maka
dengan menggunakan Prinsip Penambahan banyaknya cara 2 buku dengan
bidang yang berbeda bisa dipilih adalah

12 + 8 + 6 = 26

Latihan
3.1

Seorang mahasiswa mempunyai 9 kemeja, 5 celana panjang dan 3 pasang


sepatu. Berapa banyak setelan berbeda yang mungkin bisa dipakai oleh
mahasiswa tersebut?

3.2

Dua buah dadu (merah dan biru) digulirkan.


a) Berapa banyak hasil yang mungkin?
b) Berapa banyak hasil yang ganda (angkanya sama)?
c) Berapa banyak hasil yang tepat satu dadu menunjukkan angka 2?
d) Berapa banyak hasil yang paling sedikit satu dadu menunjukkan angka
2?

3.3. Sebuah panitia yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara akan
dipilih dari 6 orang, yaitu Edi, Burhan, Amir, Cahyo, Rina dan Linda.
a) Berapa banyak pemilihan yang tidak melibatkan Linda?
b) Berapa banyak pemilihan yang baik Edi maupun Amir harus masuk
dalam kepanitiaan?
c) Berapa banyak pemilihan dengan Burhan sebagai Ketua?
d) Berapa banyak pemilihan dengan Rina harus masuk dalam kepanitian
dan Cahyo tidak?

Foundation of Computer Science 1

16

3.4. Misalkan terdapat 5 buku Matematika yang berbeda, 3 buku Biologi yang
berbeda dan 2 buku Fisika yang berbeda.
a) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak?
b) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak
jika semua buku dari bidang yang sama berada dalam satu kelompok?
c) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak
jika kelima buku Matematika berada dalam di sebelah kiri?
d) Berapa banyak cara buku-buku tersebut bisa diatur dalam sebuah rak
jika kedua buku Fisika tidak dikumpulkan bersama-sama?
3.5. Berapa banyak cara, paling sedikit dua orang di antara lima orang bisa
mempunyai hari ulang tahun pada bulan yang sama?

Reference:
5.

R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Prentice


Hall

6.

Liu, C.L, Discrete Mathematics, Second Edition, 1986, McGraw-Hill

7.

Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, Penerbit Informatika Bandung

8.

Jong Jek Siang, Drs, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu
Komputer, 2002, Penerbit Andi Yogyakarta.

Foundation of Computer Science 1

17

Bab 4
Permutasi dan Kombinasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah pengaturan suatu
obyek

yang

terdiri

dari

beberapa

unsur,

baik

yang

disusun

dengan

mempertimbangkan urutan sesuai dengan posisi yang diinginkan maupun yang


tidak. Misalnya menyusun kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara dimana urutan untuk posisi tersebut dipertimbangkan atau memilih
beberapa orang untuk mewakili sekelompok orang dalam mengikuti suatu
kegiatan yang dalam hal ini urutan tidak menjadi pertimbangan. Dalam
matematika, penyusunan obyek yang terdiri dari beberapa unsur dengan
mempertimbangkan urutan disebut dengan permutasi, sedangkan yang tidak
mempertimbangkan urutan disebut dengan kombinasi.
4.1. Permutasi
Masalah

penyusunan

kepanitiaan

yang

terdiri dari Ketua,

Sekretaris dan

Bendahara dimana urutan dipertimbangkan merupakan salah satu contoh


permutasi. Jika terdapat 3 orang (misalnya Amir, Budi dan Cindy) yang akan
dipilih untuk menduduki posisi tersebut, maka dengan menggunakan Prinsip
Perkalian kita dapat menentukan banyaknya susunan panitia yang mungkin,
yaitu:
-

Pertama menentukan Ketua, yang dapat dilakukan dalam 3 cara.

Begitu Ketua ditentukan, Sekretaris dapat ditentukan dalam 2 cara.

Setelah Ketua dan Sekretaris ditentukan, Bendahara dapat ditentukan dalam


1 cara.

Sehingga banyaknya susunan panitia yang mungkin adalah 3.2.1 = 6.

Secara formal, permutasi dapat didefinisikan sebagai berikut.


Definisi 4.1
Permutasi dari n unsur yang berbeda x1, x2, . . . , xn adalah pengurutan dari n
unsur tersebut.

Foundation of Computer Science 1

18

Contoh 4.1
Tentukan permutasi dari 3 huruf yang berbeda, misalnya ABC !
Jawab :
Permutasi dari huruf ABC adalah ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.
Sehingga terdapat 6 permutasi dari huruf ABC.
Teorema 3.1
Terdapat n! permutasi dari n unsur yang berbeda.
Bukti.
Asumsikan bahwa permutasi dari n unsur yang berbeda merupakan aktivitas yang
terdiri dari n langkah yang berurutan.
Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n
cara. Langkah kedua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai
pada langkah ke-n yang bisa dilakukan dengan 1 cara. Berdasarkan Prinsip
Perkalian, terdapat n(n-1)(n-2) . . . 2.1 = n!

permutasi dari n unsur yang

berbeda.
Contoh 4.2
Berapa banyak permutasi dari huruf ABC ?
Jawab :
Terdapat 3.2.1 = 6 permutasi dari huruf ABC.
Contoh 4.3
Berapa banyak permutasi dari huruf ABCDEF jika subuntai ABC harus selalu
muncul sebagai ABC?
Karena subuntai ABC harus selalu muncul sebagai ABC, maka subuntai ABC bisa
dinyatakan sebagai satu unsur. Dengan demikian terdapat 4 unsur yang
dipermutasikan, sehingga banyaknya permutasi adalah 4:3:2:1 = 24.

Foundation of Computer Science 1

19

Definisi 4.2
Permutasi r dari n unsur yang berbeda x1, x2, . . . , xn adalah pengurutan dari
sub-himpunan dengan r anggota dari himpunan {x1, x2 . . . , xn} . Banyaknya
permutasi r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan P(n, r).
Contoh 4.4
Tentukan permutasi 3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE.
Jawab :
Permutasi 3 dari huruf ABCDE adalah
ABC
ADB
BAC
BDA
CAB
CDA
DAB
DCA
EAB
ECA

ABD
ADC
BAD
BDC
CAD
CDB
DAC
DCB
EAC
ECB

ABE
ADE
BAE
BDE
CAE
CDE
DAE
DCE
EAD
ECD

ACB
AEB
BCA
BEA
CBA
CEA
DBA
DEA
EBA
EDA

ACD
AEC
BCD
BEC
CBD
CEB
DBC
DEB
EBC
EDB

ACE
AED
BCE
BED
CBE
CED
DBE
DEC
EBD
EDC

Sehingga banyaknya permutasi 3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60.


Teorema 4.2
Banyaknya permutasi r dari n unsur yang berbeda adalah P(n, r) =

n!
(n r )!

Bukti.
Asumsikan bahwa permutasi r dari n unsur yang berbeda merupakan aktivitas
yang terdiri dari r langkah yang berurutan.
Langkah pertama adalah memilih unsur pertama yang bisa dilakukan dengan n
cara. Langkah kedua adalah memilih unsur kedua yang bisa dilakukan dengan n 1 cara karena unsur pertama sudah terpilih. Lanjutkan langkah tersebut sampai
pada langkah ke-r yang bisa dilakukan dengan n _ r + 1 cara. Berdasarkan
Prinsip Perkalian, diperoleh
n(n - 1)(n - 2) . . .(n - r + 1) =
Jadi P(n, r) =

n( n 1)(n 2) . . . 2.1
n!
=
( n r )(n r 1) . . . 2.1
(n r )!

n!
(n r )!

Contoh 4.5
Gunakan Teorema 4.2 untuk menentukan permutasi 3 dari 5 huruf yang berbeda,
misalnya ABCDE.
Foundation of Computer Science 1

20

Jawab :
Karena r = 3 dan n = 5 maka permutasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah
P(5, 3) =

5!
5!
=
= 5.4.3 = 60
(5 3)!
2!

Jadi banyaknya permutasi 3 dari 5 huruf ABCDE adalah 60.


4.2. Kombinasi
Berbeda dengan permutasi yang urutan menjadi pertimbangan, pada kombinasi
urutan tidak dipertimbangkan. Misalnya pemilihan 3 orang untuk mewakili
kelompak 5 orang (misalnya Dedi, Eka, Feri, Gani dan Hari) dalam mengikuti
suatu kegiatan. Dalam masalah ini, urutan tidak dipertimbangkan karena tidak
ada bedanya antara Dedi, Eka dan Feri dengan Eka, Dedi dan Feri. Dengan
mendata semua kemungkinan 3 orang yang akan dipilih dari 5 orang yang ada,
diperoleh:
{Dedi, Eka, Feri}

{Dedi, Eka, Gani} {Dedi, Eka, Hari}

{Dedi, Feri, Gani}

{Dedi, Feri, Hari}

{Dedi, Gani, Hari} {Eka,Feri,Gani}

{Eka,Feri,Hadi}

{Eka, Gani, Hari}

{Feri, Gani, Hari}

Sehingga terdapat 10 cara untuk memilih 3 orang dari 5 orang yang ada.
Selanjutnya kita dapat mendefinisikan kombinasi secara formal seperti di bawah
ini.
Definisi 4.3
Kombinasi r dari n unsur yang berbeda x1, x2, . . . , xn adalah seleksi tak terurut r
anggota dari himpunan {x1, x2 . . . , xn} (sub-himpunan dengan r unsur).
Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda dinotasikan dengan C(n, r)

atau .
r

Foundation of Computer Science 1

21

Contoh 4.6
Tentukan kombinasi 3 dari 5 huruf yang berbeda, misalnya ABCDE.
Kombinasi-3 dari huruf ABCDE adalah
ABC

ABD

ABE

ACD

ACE

ADE

BCD

BCE

BDE

CDE

Sehingga banyaknya kombinasi 3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10.


Teorema 4.3
Banyaknya kombinasi-r dari n unsur yang berbeda adalah C(n, r) =

n!
r! ( n r )!

Bukti.
Pembuktian dilakukan dengan menghitung permutasi dari n unsur yang berbeda
dengan cara berikut ini.

Langkah pertama adalah menghitung kombinasi-r dari n, yaitu C(n, r).


Langkah kedua adalah mengurutkan r unsur tersebut, yaitu r!. Dengan
demikian,
P(n, r) = C(n, r) r!

P ( n, r )
r!
n ! / ( n r )!
=
r!

C(n, r) =

n!
( n r )! r!

seperti yang diinginkan.


Contoh 4.7
Gunakan Teorema 4.3 untuk menentukan kombinasi-3 dari 5 huruf yang
berbeda, misalnya ABCDE.
Karena r = 3 dan n = 5 maka kombinasi-3 dari 5 huruf ABCDE adalah
C(5,3) =

5!
5!
5.4
=
=
= 5.2 = 10
2 ! 3!
(5 3)! 3!
2

Jadi banyaknya kombinasi 3 dari 5 huruf ABCDE adalah 10.

Foundation of Computer Science 1

22

Contoh 4.8
Berapa banyak cara sebuah kepanitiaan yang terdiri dari 4 orang yang dipilih dari
6 orang ?
Jawab
Karena panitia yang terdiri dari 4 orang merupakan susunan yang tidak terurut,
maka masalah ini merupakan kombinasi-4 dari 6 unsur yang tersedia. Sehingga
dengan menggunakan Teorema 4.3 dimana n = 6 dan r = 4
diperoleh:
C(6,4) =

6!
6!
5 .6
=
=
= 5. 3 = 15
2! 4!
(6 4)!4!
2

Jadi terdapat 15 cara untuk membentuk sebuah panitia yang terdiri dari 4 orang
bisa dipilih dari 6 orang.
Contoh 4.9
Berapa banyak cara sebuah panitia yang terdiri dari 2 mahasiswa dan 3
mahasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan 6 mahasiswi?
Jawab :
Pertama, memilih 2 mahasiswa dari 5 mahasiswa yang ada, yaitu:
C(5,2) =

4.5
= 10
2

Kedua, memilih 3 mahasiswi dari 6 mahasiswi yang ada, yaitu:


C(6,3) =

4.5.6
= 4.5 =20
1.2.3

Sehingga terdapat 10.20 = 200 cara untuk membentuk sebuah panitia yang
terdiri dari 2 mahasiswa dan 3 mahasiswi yang bisa dipilih dari 5 mahasiswa dan
6 mahasiswi.
4.3

Generalisasi Permutasi

Kalau pada pembahasan permutasi sebelumnya unsur-unsur yang diurutkan


berbeda, pada bagian ini akan dibahas permutasi yang digeneralisasikan dengan
membolehkan pengulangan unsur-unsur yang akan diurutkan, dengan kata lain
unsur-unsurnya boleh sama.
Misalkan kita akan mengurutkan huruf-huruf dari kata KAKIKUKAKU. Karena
huruf-huruf pada kata tersebut ada yang sama, maka banyaknya permutasi
bukan 10!, tetapi kurang dari 10!.
Foundation of Computer Science 1

23

Untuk mengurutkan 10 huruf pada kata KAKIKUKAKU dapat dilakukan dengan


cara:

Asumsikan masalah ini dengan tersedianya 10 posisi kosong yang akan


diisi dengan huruf-huruf pada kata KAKIKUKAKU.

Pertama menempatkan 5 huruf K pada 10 posisi kosong, yang dapat


dilakukan dalam C(10, 5) cara.

Setelah 5 huruf K ditempatkan, maka terdapat 10 - 5 = 5 posisi kosong.


Berikutnya adalah menempatkan 2 huruf A pada 5 posisi kosong, yang
dapat dilakukan dalam C(5, 2) cara.

Begitu 2 huruf A ditempatkan, terdapat C(3, 2) cara untuk menempatkan


2 huruf U pada 3 posisi kosong yang ada.

Akhirnya terdapat C(1, 1) cara untuk menempatkan 1 huruf I pada 1


posisi kosong yang tersisi.

Dengan menggunakan Prinsip Perkalian diperoleh

C(10,5).C(5,2).C(3,2).C(1, 1)

10 !
5!
.
.
5!5 ! 2 !3!

10 !
5! 2 ! 2 ! 1!

10.9.8.7.6
2.2

3!
1!
.
2 !1! 1!1!

= 7650

Jadi

banyaknya

cara

untuk

mengurutkan

huruf-huruf

dari

kata

KAKIKUKAKU adalah 7560.


Secara umum banyaknya permutasi dari obyek yang mempunyai beberapa unsur
sama dapat dijabarkan seperti pada teorema berikut ini.

Foundation of Computer Science 1

24

Teorema 3.4
Misalkan X merupakan sebuah barisan yang mempunyai n unsur, dimana
terdapat n1 unsur yang sama untuk jenis 1, n2 unsur yang sama untuk jenis 2
dan seterusnya sampai nt unsur yang sama untuk jenis t. Banyaknya permutasi
dari barisan X adalah

n!
n1 ! n 2 !....nt !
Bukti.
-

Untuk menempatkan posisi n1 unsur yang sama untuk jenis 1 pada n posisi
yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n, n1) cara.

Setelah n1 unsur ditempatkan, maka terdapat n - n1 posisi yang tersedia,


sehingga untuk menempatkan posisi n2 unsur yang sama untuk jenis 2 pada n
_ n1 posisi yang tersedia dapat dilakukan dengan C(n - n1, n2) cara.

Demikian seterusnya sampai pada nt unsur yang sama untuk jenis t yang bisa
dilakukan dengan C(n - n1 - n2 - . . .- nt-1, nt) cara.

Dengan menggunakan Prinsip Perkalian dapat diperoleh


C(n, n1) . C(n-n1, n2) . C(n-n1-n2, n3)...C(n-n1-n2--nt-1, nt)
=

(n n1 ) !
n n1 n 2 ....nt 1
n!
.
...
n1 ( n n1 )! n 2 (n n1 n2 )!
nt ! 0 !

n!
n1 ! n 2 !....nt !

Contoh 4.10
Gunakan Teorema 4.4 untuk menentukan banyaknya cara menyusun huruf huruf dari kata KAKIKUKAKU
Jawab :
Diketahui n = 10, n1 = 5, n2 = 2, n3 = 2 dan n4 = 1.
Dengan menggunakan Teorema 4.4, diperoleh
10!
6.7.8.9.10
=
= 7560
5! 2! 2!1!
2.2
4.4. Generalisasi Kombinasi
Generalisasi kombinasi merupakan perluasan dari kombinasi yang membolehkan
pengulangan suatu unsur. Misalnya kita ingin memilih 4 kelereng dari sebuah
Foundation of Computer Science 1

25

kantong yang berisi paling sedikitnya 4 kelereng dari masing-masing warna yaitu
merah, biru dan kuning. Kemungkinan terpilihnya 4 kelereng tersebut adalah
{4
{2
{3
{1
{3
{1
{2
{1

merah}
merah, 2 biru}
merah, 1 kuning}
merah, 3 kuning}
biru, 1 kuning}
biru, 3 kuning}
merah, 1 biru, 1 kuning}
merah, 1 biru, 2 kuning}

{3
{1
{2
{4
{2
{4
{1

merah, 1 biru}
merah, 3 biru}
merah, 2 kuning}
biru}
biru, 2 kuning}
kuning}
merah, 2 biru, 1 kuning}

Sehingga terdapat 15 kemungkinan terpilihnya 4 kelereng tersebut.


Permasalahan di atas dapat kita nyatakan sebagai seleksi dari 4+3-1 simbol yang
terdiri dari 4 simbol o sebagai kelereng dan 3 - 1 simbol k sebagai pemisah
kelereng yang berbeda warna. Selanjutnya kita menentukan posisi dari simbolsimbol tersebut, yaitu:
merah
oooo
ooo
oo
o
ooo
oo
o

oo
o
o

Foundation of Computer Science 1

biru
o
oo
ooo

oooo
ooo
oo
o
o
oo
o

kuning

o
oo
ooo
o
oo
ooo
o
o
oo

26

Latihan
4.1

Berapa banyak untai yang bisa dibentuk dengan mengurutkan huruf ABCDE
jika
a.

mengandung subuntai ACE.

b.

mengandung huruf ACE dalam sembarang urutan.

c.

A muncul sebelum D (misalnya BCADE, BCAED).

d.

tidak mengandung subuntai AB atau CD.

4.2. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat berbaris
jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan?
4.3. Dalam berapa banyak cara 5 mahasiswa dan 7 mahasiswi dapat duduk di
meja mundar jika tidak boleh ada 2 mahasiswa yang berdekatan?
4.4. Sebuah kelompok terdiri dari 6 mahasiswa dan 7 mahasiswi. Ada berapa
cara kita bisa memilih panitia yang terdiri dari:
a.

3 mahasiswa dan 4 mahasiswi.

b.

4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswi.

c.

4 orang paling sedikitnya 1 mahasiswa.

d.

4 orang dimana jumlah mahasiswa sama dengan mahasiswi.

4.5. Tentukan banyaknya kemungkinan lima kartu (tak terurut) yang dipilih dari
52 kartu jika:
a.

mengandung 4 As.

b.

mengandung 4 kartu dari nilai yang sama.

c.

mengandung semua spade.

d. mengandung kartu dari semua rupa.


4.6. Dalam berapa banyak cara 10 buku yang berbeda dapat dibagikan pada 3
mahasiswa jika mahasiswa pertama mendapatkan 5 buku, mahasiswa kedua
mendapatkan 3 buku dan mahasiswa ketiga mendapatkan 2 buku?
4.7. Misalkan terdapat kumpulan bola yang berwarna merah, biru dan hijau yang
masing-masing mengandung paling sedikitnya 10 bola.
a.

berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih?

b.

berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola merah
harus terpilih?

c.

berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika paling sedikit 1 bola
merah, paling sedikit 2 bola biru dan paling sedikit 3 bola hijau harus
terpilih?

d.

berapa banyak cara 10 bola bisa dipilih jika tepat 1 bola merah dan
paling sedikit 1 bola biru harus terpilih?

Foundation of Computer Science 1

27

ALJABAR BOOLEAN
Seorang ahli matematika dari Inggris, George Boole (1815-1864)
pada tahun 1854 memaparkan aturan aturan dasar logika dalam
bukunya yang berjudul An Investigation of the Laws of Thought, on Which
Are Founded the Mathematical Theories of Logic and Probabilities, yang
kemudian dikenal sebagai logika Boolean. Dia menyusun beberapa aturan
hubungan antara nilai nilai matematis yang dibatasi hanya dengan 2
nilai, yaitu true atau false, 1 atau 0. Sistem matematikanya ini kemudian
dikenal sebagai Aljabar BooLean.
Dewasa ini aljabar Boolean telah menjadi dasar tekologi computer
digital.
Saat ini aljabar Boolean digunakan secara luas dalam
perancangan rangkaian pensaklaran, rangkaian digital, dan rangkaian IC
(integrated circuit) computer.

3.1 Definisi Aljabar Boolean


Definisi 3.1
Aljabar Boolean adalah aljabar yang terdiri atas suatu himpunan B dengan
2 operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut, yaitu :
+
(penjumlahan) dan
(perkalian)
sehingga untuk setiap a, b, c B berlaku aksioma atau postulat sebagai
berikut :
1.

Closure

2.

Identitas

(i).
(ii).
:
(i).

a + b B
a b B
(i).
Ada elemen tunggal
sedemikian hingga berlaku
a = a
Ada elemen tunggal 0 B
hingga berlaku a 1 = 1

0 B ,
a + 0=0+
, sedemikian
a = 1

3.

Komutatif

(i).
(ii).

a + b=b+a
a b=ba

4.

Distributif

:
(ii).
(iii).

(i).
a (b + c) = (a b) + (a c)
a + (b c) = (a + b) (a + c)
(a b) + c = (a + c) (b + c)

5.

Komplemen :

Untuk setiap a B , terdapat elemen tunggal a


B sedemikian hingga berlaku a + a = 1 dan
a a = 0

Foundation of Computer Science 1

28

6.

Terdapat sedikitnya 2 buah elemen, a dan b


a b.

7.

Idempoten

8.

Asosiatif

(i).
(ii).

sedemikian hingga

a a = a
a +a = a

(i).
a + (b + c) = (a + b) + c
(ii).
a (b c) = (a b) c
Kecuali aksioma 7 dan 8, keenam aksioma pertama disebut Postulat
Huntington. karena diformulasikan secara formal oleh E.V Huntington.
Untuk mempunyai sebuah aljabar boolean, kita harus memperlihatkan :
1.
elemen himpunan B
2.
kaidah / aturan operasi untuk 2 operator biner
3.
himpunan B , bersama sama dengan 2 operator tersebut,
memenuhi postulat Huntington.

3.2 Aljabar Boolean Dua Nilai


Aljabar Boolean dua nilai didefinisikan pada sebuah himpunan dengan 2
buah elemen. Yaitu B = {0,1} , dengan kaidah untuk operator biner + dan
ditunjukkan pada table 3.1 dan 3.2 berikut ini .
Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

a
b

a+b

Harus ditunjukkan bahwa postulat Huntington benar untuk himpunan B =


{0,1} dan dua operator biner yang didefinisikan di atas.
1.
B

Closure, jelas dari tabel karena hasil tiap operasi adalah 0 dan 1

2.

Dari table terlihat bahwa


(ii).

(i).
0+1=1+0=1
1 0=01=0

yang memenuhi elemen identitas 0 dan 1


3.

Hukum komutatif jelas terpenuhi

Foundation of Computer Science 1

29

4.

Hukum distributif a (b + c) = (a b) + (a c) dipenuhi


dapat ditunjukkan dengan tabel kebenaran 3.4 berikut

(i).

Tabel 3.4

5.

b+
c

a (b +
c)

ab

a
c

(a b) + (a
c)

(ii).

Hukum distributif a + (b c) = (a + b) (a + c) dapat


ditunjukkan dengan membuat tabel kebenaran seperti (i)

(ii).

Hukum distributif (a b) + c = (a + c) (b + c) dapat


ditunjukkan dengan membuat tabel kebenaran seperti (i)

Tabel komplemen memperlihatkan bahwa :


(i).
(ii).

6.

a + a = 1 , karena 0 + 0 = 0 + 1 = 1
a a = 0, karena 0 0 = 0 1 = 0

Postulat 6 dipernuhi karena aljabar boolean dua nilai memiliki 2


buah elemen yang berbeda yaitu 1 dan 0.

3.3 Prinsip Dualitas


Dualitas adalah padanan dual ekspresi Boole yang diperoleh dengan
cara
o mempertukarkan + dengan , dan
o mempertukarkan 1 dengan 0
Contoh :

Foundation of Computer Science 1

30

Ekspresi

Dualitas

a + a = a
a + 1 = 1
a (b + c) = (a b) + (a
c)

a a=a
a 0=0
a + (b c) = (a + b) (a
+c)

Idempoten
Identitas

3.4 Sifat - sifat Aljabar Boolean


1.

Hukum Identitas
(i). a + 0 = a
(ii). a 1 = 1
3. Hukum Komplemen
(i). a + a = 1
(ii). a a = 0
5. Hukum Involusi :
(i). (a) = a
7.

Hukum Komutatif
(i).
a + b=b+a
(ii).
a b=ba

9.

Hukum Distributif
(i).
a + (b c) = (a + b) (a

+ c)
(ii).
c)
11.

a (b + c) = (a b) + (a

2.

Hukum Idempoten
(i). a a = a
(ii). a + a = a
4.
Hukum Dominansi
(i). a 0 = 0
(ii). a + 1 = 1
6. Hukum Absorbsi (Penyerapan)
(i). a + (a b) = a
(ii). a (a + b) = a
8.
Hukum Asosiatif
(i).
a + (b + c) = (a +
b) + c
(ii). a (b c) = (a b) c
10. Hukum De Morgan
(i). (a + b) = a b
(ii). (a b) = a + b

Hukum 0/1
(i). 0 = 1
(ii). 1 = 0

Kadang kadang untuk menyederhanakan penulisan, kita menuliskan a


b sebagai ab

Foundation of Computer Science 1

31

Contoh :
1.

Buktikan bahwa a + a b = a + b
Bukti :
a + a b
=
=
=
=

2.

= (a + ab) + a b
a
+ (ab + a b)
a + (a + a ) b
a + 1. b
a + b

(Absorbsi)
(Asosiatif)
(Distributif)
(Komplemen)
(Identitas)

Buktikan bahwa a ( a + b) = a b
Bukti :
a ( a + b) = a a + a b
= 0 + ab
= ab

(Distributif)
(Komplemen)
(Identitas)

Tugas :
Buktikan bahwa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

a + a = 1 dan a . a = a
a + 1 = 1 dan a . 0 = 0
(a b) = a + b
a b + a b = a
a b + a b c = a b + a c
(a + b) (a + b + c) = (a + b) (a + c)

3.5 Fungsi Boolean


Pada aljabar Boolean dua nilai , B = {0,1}, peubah (variable) x
disebut peubah Boolean atau peubah biner jika nilainya hanya dari B.
Fungsi Boolean atau disebut juga fungsi biner adalah ekspresi yang
dibentuk dari peubah biner, dua operator biner
+ dan , operator
komplemen ( ) , tanda kurung, dan tanda sama dengan (=). Setiap
peubah boolean, termasuk komplemennya disebut literal.
Contoh contoh fungsi boolean :
1.
2.
3.
4.
5.

f
f
f
f
f

(x) = x
(x, y) =
(x, y) =
(x, y) =
(x, y, z)

x y + xy + y
x y
(x + y)
= x y z

Foundation of Computer Science 1

32

Fungsi 5 diatas, yaitu f (x, y, z) = x y z terdiri atas 3 literal x , y dan z.


Fungsi tersebut mempunyai harga 1 untuk x = 1 , y = 0, dan z = 1, sebab
f (1, 0, 1) = 1 0 1= 1.1.1= 1, dan berharga 0 untuk nilai x, y dan z yang
lain.
Selain secara aljabar, fungsi biner dapat dinyatakan dengan tabel
kebenaran.
Contoh :
Diketahui fungsi boolean f (x, y, z) = x y z.
kebenaran

Nyatakan f

dalam tabel

Tabel 3.5
x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

f (x, y z)
0
0
0
0
0
1
0
0

Fungsi boolean tidak unik, artinya dua buah fungsi yang ekspresi
aljabarnya berbeda, mungkin saja merupakan dua buah yang sama karena
keduanya mempunyai nilai yang sama pada tabel kebenaran. Sebagai
contoh, fungsi f (x, y, z) = x y z + x yz + xy dan fungsi g (x, y, z) = x z
+ x y adalah dua buah fungsi boolean yang sama. Lihat tabel kebenaran
berikut ini :
Tabel 3.6
x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

f (x, y z)
0
1
0
1
1
1
0
0

G (x, y z)
0
1
0
1
1
1
0
0

Karena fungsi boolean tidaklah unik, bagaimanakah kita menemukan dua


buah ekspresi boolean yang menunjukkan fungsi yang sama ? Yaitu
dengan cara manipulasi aljabar.
Perhatikan contoh berikut ini :
f (x, y, z) = x y z + x yz + xy
= x z (y + y) + xy
Foundation of Computer Science 1

33

= x z (1) + xy
= x z + xy

3.6 Fungsi Komplemen


Fungsi komplemen dari suatu fungsi f , dapat dicari dengan menukarkan
nilai 0 menjadi 1, dan sebaliknya nilai 1 menjadi 0.

Foundation of Computer Science 1

34

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk membentuk fungsi komplemen :


1.

Menggunakan Hukum De Morgan

Untuk 2 peubah x1 dan x2 :


x2) = x1 + x2

(x1 + x2) = x1 x2 dan dualnya (x1 .

Untuk 2 peubah x1, x2 , dan x3 :


(x1 + x2 + x3) = (x1 + y)
= x1 . y
= x1 (x2 + x3)
= x1 x2 x3

misal x2 + x3 = y

Untuk n peubah, x1, x2 , . . . xn


(x1 + x2 +. . . .+ xn) = x1 x2 . . . . xn
dan dualnya :
(x1 . x2 .. . . . xn) = x1 + x2 + . . . . + xn

Contoh :
Fungsi komplemen f (x, y, z) dari fungsi f (x, y, z) = x(y z + yz)
adalah
f (x, y, z) = (x
= x +
= x +
= x +
2.

(y z + yz))
(y z + yz)
(y z ) . (yz)
(y + z ) . (y +z )

Menggunakan prinsip dualitas.


Cari dual dari f lalu komplemenkan setiap literalnya.
Misalnya untuk fungsi yang sama f (x, y, z) = x(y z + yz)
Dual dari f : x + (y + z ). (y + z)
Komplemen tiap literalnya adalah ; x + (y + z ) . (y +z ) = f
Jadi f (x, y, z) = x + (y + z ) . (y +z )

Tugas :
Cari komplemen dari fungsi
1.
2.
3.

f (x, y, z) = x (y z + y z)
f (x, y, z) = y + xy + x yz
f (x, y, z) = x(y + z) (x + y + z)

Foundation of Computer Science 1

35

4.

f (x, y, z, w) = x z + w xy + wyz + w xy

3.7 Bentuk Kanonik


Beberapa fungsi Boolean mungkin mempunyai ekspresi aljabar yang
berbeda , tetapi sebenarnya nilai fungsinya sama. Sebagai contoh, f (x,y)
= x y dan g (x, y) = (x + y) adalah dua buah fungsi yang sama.
Contoh lain, f (x, y, z) = x y z + xy z + xyz
dan
g(x, y, z) = (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z)
adalah dua buah fungsi yang sama. Fungsi pertama, f, tampil dalam
bentuk penjumlahan dari hasil kali, sedangkan fungsi yang kedua, g,
muncul sebagai bentuk perkalian dari hasil penjumlahan.
Setiap suku (term) mengandung literal yang lengkap, x, y, z. Fungsi
boolean yang dinyatakan sebagai jumlah dari hasil kali dan hasil kali dari
jumlah, dengan setiap sukunya mengandung literal lengkap, disebut
dalam bentuk kanonik.
Ada dua macam bentuk kanonik :
1.
Minterm atau sum-of- product (SOP)
2.
Maxterm atau product-of-sum (POS)
Minterm dan Maxterm dari dua peubah biner ditunjukkan pada tabel 3.7
berikut :
Tabel 3.7
x

0
0
1
1

0
1
0
1

Minterm
Suku
Lamba
ng
x y
m0
x y
m1
x y
m2
xy
m3

Maxterm
Suku
Lamba
ng
x+y
M0
x + y
M1
x + y
M2
x + y
M3

Minterm dan Maxterm dari tiga peubah biner ditunjukkan pada tabel 3.8
berikut :
Tabel 3.8
x

Minterm
Suku
Lamba
ng
x y z
m0

x y z

Foundation of Computer Science 1

m1

Maxterm
Suku
Lamba
ng
x+y+
M0
z
x+y+
M1
36

x y z

m2

x y z

m3

x y z

m4

x y z

m5

x y z

m6

xyz

m7

z
x + y +
z
x + y
+z
x + y +
z
x + y
+z
x + y
+z
x + y
+z

M2
M3
M4
M5
M6
M7

Suatu fungsi boolean dapat dibentuk secara aljabar dari tabel kebenaran
yang diketahui dengan membentuk minterm dari setiap kombinasinya.
Untuk membentuk minterm, tinjau kombinasi peubah peubah yang
menghasilkan nilai 1. Kombinasi 001, 100 dan 111 ditulis sebagai x y z ,
xy z , dan xyz.
Untuk membentuk maxterm, tinjau kombinasi peubah peubah yang
menghasilkan nilai 0. Kombinasi 000, 010, 101 dan 110 ditulis sebagai (x
+ y + z) , (x + y + z) , (x + y + z ) dan (x + y + z)
Contoh :
Tinjau fungsi Boolean yang diekspresikan dalam tabel 3.9 berikut ini.
Nyatakan fungsi tersebut dalam bentuk Kanonik SOP dan POS.
Tabel 3.9
x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

f (x, y z)
0
1
0
0
1
0
0
1

Jawab :
1.

SOP : tinjau kombinasi peubah yang menghasilkan nilai 1


f (x, y, z) = x y z + xy z + xyz
atau dalam bentuk lain,

Foundation of Computer Science 1

37

f (x, y, z) = m1 + m4 + m7 = (1, 4, 7)
2.

POS : tinjau kombinasi peubah yang menghasilkan nilai 0


f (x, y, z) = (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z) (x + y

+ z)f
atau dalam bentuk lain,
f (x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = (0, 2, 3, 5, 6)
Notasi dan berguna untuk menyingkat penulisan ekspresi bentuk SOP
dan POS.
Latihan :
Nyatakan fungsi Boolean berikut dalam SOP dan POS
1.
2.

f (x, y, z) = x + y z
f (x, y, z) = xy + x z

3.8 Konversi Antar Bentuk Kanonik


Misal f adalah fungsi Boolean dalam bentuk SOP :
f (x,y,z) = (1, 4, 5, 6, 7)
dan f adalah komplemen dari f.
f (x, y, z) = (0, 2, 3) = m0 + m2 + m3
Dengan menggunakan hukum de Morgan, kita dapat memperoleh
fungsi f dalam bentuk POS :
f (x, y, z)
=
=
=
=
=

= (f (x, y, z)) = (m0 + m2 + m3)


m0 . m2 . m3
(x y z ) (x y z ) (x y z)
(x + y + z) (x + y + z) (x + y + z )
M0 M2 M3

Jadi mj = M

(0, 2, 3)
j

Latihan :

Foundation of Computer Science 1

38

1.
2.

Konversikan ke bentuk SOP, f (x,y,z) = (0, 2, 4, 5)


Konversikan ke bentuk POS, f (x,y,z) = (1, 2, 5, 6, 10, 15)

3. Carilah bentuk kanonik, SOP dan POS dari fungsi Boolean f (x,y)
= x
4. Carilah bentuk kanonik, SOP dan POS dari fungsi Boolean
f (x,y) = y + xy + x yz

3.9 Bentuk Baku

Dua bentuk kanonik adalah bentuk dasar yang diperoleh dengan


membaca fungsi dari tabel kebenaran. Bentuk ini umumnya sangat jarang
muncul, karena setiap suku di dalam bentuk kanonik harus mengandung
literal atau peubah yang lengkap, baik dalam bentuk normal (x) atau
dalam bentuk komplemennya x.
Cara lain untuk mengekspresikan fungsi Boolean adalah bentuk baku
(standard) . Pada bentuk ini, suku suku yang membentuk fungsi dapat
mengandung satu, dua, atau sejumlah literal. Dua tipe bentuk baku
adalah bentuk baku SOP dan bentuk baku POS.
Contoh :

f (x,y,z) = y + xy + x yz
f (x,y,z) = x(y + z) (x + y + z )

Foundation of Computer Science 1

39

3.10 Penyederhanaan Fungsi Boolean (Minimasi fungsi)


Fungsi boolean dapat disederhanakan dalam 3 cara :
1. Secara aljabar, dengan menggunakan rumus atau aksioma
yang berlaku pada fungsi boolean
2. Menggunakan Peta Karnaugh
3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi)
3.10.1

Secara Aljabar

Contoh :
1.

f (x, y)

= x + x y
= (x + x ) (x + y)
= 1 . (x + y)
=x+y

2.

f (x, y)

= x (x + y)
= x x + x y
= 0 +xy
=xy

3.

f (x, y, z)
= x y z + x y z + x y
= x z (y + y) + x y
= x z . 1 + x y

4.

f (x, y, z)
=
=
=
=

3.10.2

x
x
x
x

= x y + x z + y z
y + x z + y z ( x + x )
y + x z + x y z + x y z
y ( 1 + z ) + x z ( 1 + y )
y + x z

Peta Karnaugh

Peta Karnaugh adalah sebuah diagram / peta yang terbentuk


dari kotak - kotak yang bersisian. Tiap kotak merepresentasikan
sebuah minterm. Peta Karnaugh dengan jumlah kotak lebih dari 4
buah akan memiliki sisi yang berseberangan. Sisi yang
berseberangan tersebut sebenarnya merupakan sisi yang bersisian
juga. Artinya sebuah peta karnaugh dapat dibayangkan sebagai
sebuah kotak kubus atau balok atau silinder yang tersusun atas
kotak kotak itu.
a.

Peta Karnaugh dengan dua peubah

y
0

m0

m1

Foundation of Computer Science 1

x 0

x y

1
x y
40

m2

m3

x y

xy

Contoh a.1
Tabel 3.11
x
0
0
1
1

y
0
1
0
1

f (x, y)
0
0
0
1

Peta Karnaugh nya :


y
x

0
0
0

0
1

1
0
1

Fungsi Boolean yang merepresentasikannya adalah f (x, y) = x y


Contoh a.2
Tabel 3.12
x
0
0
1
1

y
0
1
0
1

f (x, y)
0
0
1
1

Peta Karnaugh nya :


y
x

0
1

0
0
1

1
0
1

Fungsi Boolean yang merepresentasikannya adalah f (x, y) = x y +


xy

b.

Peta Karnaugh dengan tiga peubah

yz
00

Foundation of Computer Science 1

01

11

10
41

m0

m1

m3

m2

x 0

x y
z

x
yz

x
yz

x y
z

m3

m5

m7

m6

x y
z

xy z

xy
z

xy
z

Contoh b.1
Tabel 3.13
x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

f (x, y)
0
0
1
0
0
0
1
1

Peta Karnaugh nya :


yz
x

00
0
0

0
1

01
0
0

11
0
1

10
1
1

Fungsi Boolean yang merepresentasikannya adalah f (x, y, z) = x y


z + x y z + x y z

c.

Peta Karnaugh dengan empat peubah


00

01

yz
11

10

m0

m1

m3

m2

w x 00

w x y
z

w x
yz

w x yz

w x y
z

m4

m5

m7

M6

01

w x y
z

w x
yz

w x yz

w x y
z

m1

m1

m1

m1

11

wx y z

wx yz

wx yz

wx y z

m8

m9

m1

m1

10

w x y
z

w x y
z

w x y z

w x y
z

Teknik Minimasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh


Foundation of Computer Science 1

42

1.

Pasangan : dua buah 1 yang bertetangga


yz
00
01
wx 00
0
0

11
0

10
0

01

11

10

Fungsi Boolean sebelum disederhanakan :

f (w, x, y, z) = w x y z

+ w x y z

Setelah disederhanakan : f (w, x, y, z) = w x y

Bandingkan dengan cara aljabar


f (w, x, y, z) = w x y z + w x y z
= w x y (z + z )
= w x y (1)
=wxy

2.

Kuad : empat buah 1 yang bertetangga


yz
00
0

01
0

11
0

10
0

01

11

10

wx 00

Fungsi Boolean sebelum disederhanakan :

f (w, x, y, z) = w x y z
+ w x y z + w x y z +
w x y z

Setelah disederhanakan : f (w, x, y, z) = w x

3.

Oktet : delapan buah 1 yang bertetangga


yz

Foundation of Computer Science 1

43

00
0

01
0

11
0

10
0

01

11

10

wx 00

Fungsi Boolean sebelum disederhanakan :

f (w, x, y, z) = w x y z

+ w x y z + w x y z +

w x y z + w x y z +
w x y z + w x y z + w
x y z
Setelah disederhanakan : f (w, x, y, z) = w
Latihan
Sederhanakan fungsi Boolean berikut dengan menggunakan peta
Karnaugh
1.
2.
3.
4.

f (x, y, z)
= x y z + x y z + x y z + x y z
f (w, x, y, z) = w x y + x y z + w x yz + w x y
f (x, y, z)
= (0, 2, 4, 5, 6)
f (w, x, y, z) = (0, 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14)

Menyederhanakan fungsi Boolean ke dalam bentuk POS


Contoh :
1.

f (w, x, y, z) = (0, 1, 2, 5, 8, 9, 10)

Jawab :
Untuk memperoleh POS, kelompokkan kotak-kotak yang berelemen 0
dengan cara yang sama seperti pengelompokan 1

yz
00
1

01
1

11
0

10
1

01

11

10

wx 00

Foundation of Computer Science 1

44

Jadi f (w, x, y, z) = (w + x ) ( y + z ) ( x + z)
Latihan :
Diberikan tabel 3.14 berikut ini
x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

f (x, y, z)
0
1
0
1
1
0
1
0

Tentukan bentuk sederhana dari fungsi Boolean yang merepresentasikan


tabel kebenaran di atas dalam bentuk SOP dan POS

Keadaan Dont Care


Keadaan dont care adalah kondisi nilai peubah yang tidak diperhitungkan
oleh fungsinya. Artinya nilai 1 atau 0 dari peubah dont care tidak
berpengaruh pada hasil fungsi tersebut.
Contoh :
1.

Minimasi fungsi Boolean berikut :


f (w, x, y, z) = (1, 3, 7, 11, 15) dengan kondisi dont care d (w, x,
y, z) = (0, 2, 5)

Jawab :
(diterangkan di kelas)
2.

Diberikan tabel 3.15. Minimasi fungsi f sesederhana mungkin


a
0
0
0
0
0
0
0

b
0
0
0
0
1
1
1

Foundation of Computer Science 1

c
0
0
1
1
0
0
1

d
0
1
0
1
0
1
0

f (a, b, c, d)
1
0
0
1
1
1
0
45

0
1
1
1
1
1
1
1
1

1
0
0
0
0
1
1
1
1

1
0
0
1
1
0
0
1
1

1
0
1
0
1
0
1
0
1

1
x
x
x
x
x
x
x
x

Penyederhanaan Rangkaian Logika


Teknik minimasi fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh mempunyai
terapan yang sangat penting dalam menyederhanakan rangkaian logika
maupun switching network.
Penyederhanaan rangkaian dapat mengurangi jumlah gerbang logika yang
digunakan, dan dapat mengurangi jumlah inputan.
Contoh :
Minimasi fungsi Boolean
f (x, y, z)

= x y z + x y z + x y z + x y z dan gambarkan gerbang


logikanya

Jawab :
(dijelaskan di kelas)

3.10.3

Metode Quine Mc- Cluskey

Untuk fungsi Boolean yang mempunyai lebih dari 6 peubah, digunakan


metode Mc-Cluskey. Metode ini disebut juga metode Tabulasi.
Langkah langkah :
1.

Nyatakan tiap minterm dalam n peubah menjadi string bit yang


panjangnya n

2.

Kelompokkan tiap minterm berdasarkan jumlah 1 yang dimilikinya.

3.

Kombinasikan minterm dalam n peubah dengan kelompok lain yang


jumlah 1nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima yang
terdiri dari n-1 peubah. Minterm yang dikombinasikan diberi tanda
V

4.

Kombinasikan minterm dalam n-1 peubah dengan kelompok lain yang


jumlah 1nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima yang
terdiri dari n-2 peubah.

5.

Ulangi langkah 4 sampai diperoleh bentuk prima yang paling


sederhana.

Foundation of Computer Science 1

46

6.

Ambil semua bentuk prima yang tidak bertanda V. Buatlah tabel


baru yang memperlihatikan minterm dari ekspresi Boolean semula
yang dicakup oleh bentuk prima tersebut (tandai dengan x). Setiap
minterm harus dicakup oleh paling sedikit satu buah bentuk prima.

7.

Pilih bentuk prima yang memiliki jumlah literal paling sedikit namun
mencakup sebanyak mungkin minterm dari ekspresi Boolean semula,
yaitu dengan cara :
a.

Tandai kolom kolom yang mempunyai satu buah tanda x


dengan tanda *, lalu beri tanda v di sebelah kiri bentuk prima
yang berasosiasi dengan tanda * tersebut.
Bentuk prima ini telah dipilih untuk fungsi Boolean sederhana

b.

Untuk setiap bentuk prima yang telah ditandai dengan V, beri


tanda minterm yang dicakup oleh bentuk prima tersebut dengan
tanda V

c.

Periksa apakah masih ada minterm yang belum dapat dicakup


oleh bentuk prima terpilih. Jika ada, pilih dari bentuk prima yang
tersisa yang mencakup sebanyak mungkin minterm tersebut.
Beri tanda V bentuk prima yang dipilih itu serta minterm yang
dicakupnya.

d.

Ulangi langkah c sampai seluruh minterm sudah dicakup oleh


semua bentuk prima.

Contoh :
1.
2.

Sederhanakan fungsi Boolean f (w, x, y, z) = (0, 1, 2, 8, 10,


11, 14, 15)
Sederhanakan fungsi Boolean f (w, x, y, z) = (1, 4, 6, 7, 8, 9,
10, 11,15)

Jawab :
(dijelasan di kelas)

Foundation of Computer Science 1

47

Latihan :
1.

Diketahui fungsi Boolean berikut :


f (w, x, y, z) = (0, 1, 2, 3, 7, 11, 13)
d (w, x, y, z) = (5, 9, 14, 15)
minimasi fungsi di atas dengan peta Karnaugh, lalu tuliskan dalam
minterm dan maxterm.

2.

Minimasi fungsi fungsi Boolean berikut dengan Peta karnaugh dalam


bentuk maxterm dan minterm
a.
b.
c.
d.

3.

f (x, y, z) = (2, 3, 6, 7)
f (x, y, z) = x y + x y z + x yz
f (w, x, y, z) = (4, 6, 7, 15)
f (w, x, y, z) = (0, 1, 2, 6, 8, 9, 12)

Cari komplemen dari fungsi berikut :


f (w, x, y, z) = x z + w x y + wyz + w xy

4.

Sederhanakan fungsi berikut dengan metode Mc Cluskey


f (w, x, y, z) = (9, 11, 13, 15, 17, 21, 25, 27, 19, 31)

Foundation of Computer Science 1

48

3.11 Aplikasi Aljabar Boolean

Aljabar Boolean memiliki aplikasi yang luas antara lain di bidang jaringan
pensaklaran (switching) dan rangkaian digital.

3.11.1

Jaringan Pensaklaran (Switching Network)

Saklar adalah obyek yang mempunyai 2 keadaan, yaitu buka dan tutup.
Kita dapat mengasosiasikan setiap peubah dalam fungsi boolean sebagai
gerbang (gate) di dalam sebuah saluran yang dialiri listrik, air, gas,
informasi atau benda lain yang mengalir.
Pada fungsi tersebut, peubah komplemen menytakan closed gate,
sedangkan peubah bukan komplemen menyatakan opened gate.
Tiga bentuk dasar gate paling sederhana :

1.

Output b hanya ada jika dan hanya jika x tertutup

2.

Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y tertutup


xy

x
c

3.

Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau y tertutup

x+y
Contoh :
1.

Saklar dalam hubungan Seri : Logika AND

Foundation of Computer Science 1

49

lampu
a

sumber tegangan

AC

a dan b adalah saklar


2.

Saklar dalam hubungan Paralel : Logika OR

lampu

AC

sumber tegangan
a dan b adalah

saklar

Latihan :
Nyatakan ekspresi Boolean ini dalam rangkaian pensaklaran
x y + (x + xy) z + x(y + y z b+ z)
3.11.2

Rangkaian Digital

Rangkaian digital elektronik biasanya dimodelkan dalam gerbang


logika. Ada 3 macam gerbang dasar : AND, OR dan NOT. Rangkaian
yang dibentuk oleh gerbang logika disebut rangkaian logika.
x
y

xy

x
y

Gerbang AND dua masukan


NOT (inverter)

x +y

Gerbang OR dua masukan

x'

Gerbang

Selain gerbang dasar tersebut di atas, masih terdapat gerbang logika


turunan, yaitu NAND, NOR, XOR, dan XNOR,

Foundation of Computer Science 1

50

x
y

(xy)'

x
y

Gerbang NAND
XOR

x
y

Gerbang NOR

(x + y)'

x
y

x +y
Gerbang

(x + y)'

Gerbang XNOR

Foundation of Computer Science 1

51

Contoh :
Nyatakan fungsi Boolean berikut ke dalam rangkaian logika
f (x, y, z) = xy + x y

Foundation of Computer Science 1

52

Jawab :
a.

Cara pertama

x
y

xy
xy + x' y

x
y
b.

x'

x' y

Cara kedua

x
y

xy
xy + x' y
x'

c.

x' y

Cara ketiga

x
y

xy
xy + x' y
x'

x' y

Contoh lain

Foundation of Computer Science 1

53

Latihan :

Foundation of Computer Science 1

54

Foundation of Computer Science 1

55

Foundation of Computer Science 1

56

Daftar Isi
halaman

ALJABAR BOOLEAN................................................................................................27
3.1 Definisi Aljabar Boolean......................................................................27
3.2 Aljabar Boolean Dua Nilai...................................................................28
3.3 Prinsip Dualitas.......................................................................................29
3.4 Sifat - sifat Aljabar Boolean...............................................................30
3.5 Fungsi Boolean.......................................................................................31
3.6 Fungsi Komplemen................................................................................33
3.7 Bentuk Kanonik......................................................................................35
3.8 Konversi Antar Bentuk Kanonik........................................................37
3.9 Bentuk Baku............................................................................................38
3.10 Aplikasi Aljabar Boolean......................................................................48
3.10.1 Jaringan Pensaklaran (Switching Network)..........................48
3.10.2 Rangkaian Digital...........................................................................49
3.11 Penyederhanaan Fungsi Boolean (Minimasi fungsi).................39
3.11.1 Secara Aljabar.................................................................................39
3.11.2 Peta Karnaugh.................................................................................39
3.11.3 Metode Quine Mc- Cluskey.........................................................45

Foundation of Computer Science 1

57

Anda mungkin juga menyukai