- Himpunan kuasa dari sebuah himpunan A adalah himpunan dari semua himpunan bagian yang
mungkin dari A, termasuk himpunan kosong dan A itu sendiri. Himpunan kuasa dari A biasanya
dilambangkan dengan P(A) atau 2^A.
Contoh: Jika A = {x, y}, maka P(A) akan berisi himpunan bagian seperti {{}, {x}, {y}, {x, y}}.
Banyak permasalahan yang melibatkan pengujian seluruh kombinasi elemen suatu himpunan untuk
melihat apakah kombinasi tersebut memenuhi suatu properti. Untuk mempertimbangkan semua
kombinasi elemen himpunan S, kita buat himpunan baru yang anggotanya seluruh himpunan bagian dari
S.
Definisi 6
Diberikan suatu himpunan S, himpunan kuasa dari S adalah himpunan semua himpunan bagian dari
himpunan S. Himpunan kuasa dari S dilambangkan dengan P(S).
Solusi : Himpunan kuasa P({0, 1, 2}) adalah himpunan semua himpunan bagian dari {0, 1, 2}. Karena itu
P({0, 1, 2}) = {∅, {0}, {1}, {2}, {0, 1}, {0, 2}, {1, 2}, {0, 1, 2 }}.
Perhatikan bahwa himpunan kosong dan himpunan itu sendiri adalah anggota himpunan himpunan
bagian ini. Jika suatu himpunan mempunyai n elemen, maka himpunan pangkatnya mempunyai 2 n
elemen.
- Produk kartesian dari dua himpunan A dan B adalah himpunan semua pasangan terurut (a, b), di
mana a adalah anggota dari A dan b adalah anggota dari B. Ini dilambangkan sebagai A × B.
Contoh: Jika A = {1, 2} dan B = {a, b}, maka A × B = {(1, a), (1, b), (2, a), (2, b)}.
Urutan elemen dalam suatu koleksi seringkali penting. Karena himpunan tidak berurutan, diperlukan
struktur berbeda untuk merepresentasikan kumpulan terurut. Ini disediakan oleh n-tupel terurut.
Definisi 7
Tuple-n terurut (a1, a2,…, an) adalah kumpulan terurut yang memiliki a1 sebagai elemen pertama, a2
sebagai elemen kedua,…, dan an sebagai elemen ke-n.
Kita mengatakan bahwa dua n-tupel terurut adalah sama jika dan hanya jika setiap pasangan elemennya
yang bersesuaian adalah sama. Dengan kata lain, (a1, a2,…, an) = (b1, b2,…, bn) jika dan hanya jika ai =
bi, untuk i = 1, 2,…, n. Secara khusus, 2 tupel terurut disebut pasangan terurut. Pasangan terurut (a, b)
dan (c, d) adalah sama jika dan hanya jika a = c dan b = d. Perhatikan bahwa (a, b) dan (b, a) tidak sama
kecuali a = b.
Banyak dari struktur diskrit yang akan kita pelajari di bab selanjutnya didasarkan pada gagasan produk
himpunan Cartesian (dinamai menurut Ren´e Descartes). Pertama-tama kita tentukan hasil kali kartesius
dari dua himpunan.
Definisi 8
Misalkan A dan B adalah himpunan. Hasil kali kartesius dari A dan B, dilambangkan dengan A × B, adalah
himpunan semua pasangan terurut (a, b), dimana a ∈ A dan b ∈ B. Jadi, A × B = {(a, b) ∣ a ∈ A ∧ b ∈ B}.
Contoh : Misalkan A mewakili himpunan semua mahasiswa di suatu universitas, dan misalkan B mewakili
himpunan semua mata kuliah yang ditawarkan di universitas tersebut. Apa yang dimaksud dengan
perkalian Cartesian A × B dan bagaimana cara menggunakannya?
Penyelesaian: Hasil kali Kartesius A × B terdiri dari semua pasangan terurut berbentuk (a, b), dengan a
adalah mahasiswa di universitas tersebut dan b adalah mata kuliah yang ditawarkan di universitas
tersebut. Salah satu cara untuk menggunakan himpunan A × B adalah dengan mewakili semua
kemungkinan pendaftaran mahasiswa pada mata kuliah di universitas. Selanjutnya, amati bahwa setiap
subset A × B mewakili satu kemungkinan total konfigurasi pendaftaran, dan P(A × B) mewakili semua
kemungkinan konfigurasi pendaftaran.
Contoh : Berapakah hasil kali kartesius dari A = {1, 2} dan B = {a, b, c}?
Penyelesaian: Hasil kali Kartesius A × B adalah A × B = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c)} . Perhatikan
bahwa hasil kali Kartesius A × B dan B × A tidak sama kecuali A = ∅ atau B = ∅ (sehingga A × B = ∅) atau A
= B.
Definisi 9
Hasil kali kartesius dari himpunan A1, A2,…, An, dilambangkan dengan A1 × A2 ×⋯× An, adalah
himpunan n-tupel terurut (a1, a2,…, an), dimana ai termasuk dalam untuk i = 1, 2,…, hal. Dengan kata
lain, A1 × A2 ×⋯× An = {(a1, a2,…, an) ∣ ai ∈ Ai untuk i = 1, 2,…, n}.
Contoh :
Berapakah hasil kali Kartesius A × B × C, dengan A = {0, 1}, B = {1, 2}, dan C = {0, 1, 2}?
Penyelesaian: Hasil kali Kartesius A × B × C terdiri dari semua tripel terurut (a, b, c), dengan a ∈ A, b ∈ B,
dan c ∈ C. Jadi, A × B × C = {(0, 1 , 0), (0, 1, 1), (0, 1, 2), (0, 2, 0), (0, 2, 1), (0, 2, 2), (1, 1, 0 ), (1, 1, 1), (1, 1,
2), (1, 2, 0), (1, 2, 1), (1, 2, 2)}.
Catatan: Perhatikan bahwa jika A, B, dan C adalah himpunan, (A × B) × C tidak sama dengan A × B × C
Kita menggunakan notasi A2 untuk menyatakan A × A, hasil kali Kartesius dari himpunan A dengan diri.
Demikian pula A3 = A × A × A, A 4 = A × A × A × A, dan seterusnya. Secara umum, A n = {(a1, a2,…, an) ∣ ai ∈
A untuk i = 1, 2,…, n}.
Contoh: ∃x (x > 0) berarti "terdapat setidaknya satu x yang lebih besar dari 0."
Terkadang kita membatasi domain pernyataan terkuantifikasi secara eksplisit dengan menggunakan
notasi tertentu. Misalnya, ∀x ∈ S(P(x)) menunjukkan kuantifikasi universal P(x) pada semua elemen
dalam himpunan S. Dengan kata lain, ∀x ∈ S(P(x)) adalah singkatan dari ∀x( x ∈ S → P(x)). Demikian pula,
∃x ∈ S(P(x)) menunjukkan kuantifikasi eksistensial P(x) pada semua elemen dalam S. Artinya, ∃x ∈ S(P(x))
adalah singkatan dari ∃x(x ∈ S ∧ P(x)).
Contoh : Apa yang dimaksud dengan pernyataan ∀x ∈ R (x2 ≥ 0) dan ∃x ∈ Z (x2 = 1)?
- Himpunan kebenaran adalah himpunan semua elemen yang memenuhi pernyataan tertentu. Dalam
konteks kuantifikasi, kuantor universal digunakan untuk menggambarkan himpunan yang memenuhi
pernyataan untuk seluruh elemen dalam himpunan, sementara kuantor ada menggambarkan himpunan
yang memiliki setidaknya satu elemen yang memenuhi pernyataan tersebut.
Contoh: Jika S adalah himpunan bilangan bulat positif dan Q(x) adalah pernyataan "x adalah bilangan
genap," maka himpunan kebenaran Q(x) untuk S adalah himpunan bilangan genap dalam S
Sekarang kita akan menyatukan konsep-konsep dari teori himpunan dan logika predikat. Diberikan
predikat P, dan domain D, kita mendefinisikan himpunan kebenaran P sebagai himpunan elemen x di D
yang P(x) benar. Himpunan kebenaran P(x) dinotasikan dengan {x ∈ D ∣ P(x)}.
Contoh : Berapakah himpunan kebenaran dari predikat P(x), Q(x), dan R(x), dengan domainnya adalah
himpunan bilangan bulat dan P(x) adalah “|x| = 1,” Q(x) adalah “x2 = 2,” dan R(x) adalah “|x| = x.”
Penyelesaian: Himpunan kebenaran P, {x ∈ Z ∣ |x| = 1}, adalah himpunan bilangan bulat yang |x| = 1.
Karena |x| = 1 ketika x = 1 atau x = −1, dan tidak ada bilangan bulat lain x, kita melihat bahwa himpunan
kebenaran dari P adalah himpunan {−1, 1}.
Himpunan kebenaran Q, {x ∈ Z ∣ x2 = 2}, adalah himpunan bilangan bulat yang x2 = 2. Himpunan ini
kosong karena tidak ada bilangan bulat x yang x2 = 2. Himpunan kebenaran dari R, {x ∈ Z ∣ |x| = x},
adalah himpunan bilangan bulat yang |x| = x. Karena |x| = x jika dan hanya jika x ≥ 0, maka himpunan
kebenaran dari R adalah N, himpunan bilangan bulat tak negatif. Perhatikan bahwa ∀xP(x) benar pada
domain U jika dan hanya jika himpunan kebenaran P adalah himpunan U. Demikian pula, ∃xP(x) benar
pada domain U jika dan hanya jika himpunan kebenaran P adalah tidak kosong.