Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

TEORI HIMPUNAN
1.1.
Pendahuluan
Himpunan adalah kumpulan beberapa obyek tertentu. Obyek-obyek itu disebut anggota
himpunan. Himpunan dilambangkan dengan huruf besar, sedangkan anggota himpunan
dengan huruf kecil.
1.2.
Cara Menyatakan Himpunan
Ada dua cara menyatakan himpunan:
a. Dengan menuliskan setiap anggota himpunan diantara kurung kurawal.
Contoh: A = {anjing, kucing, kelinci, kuda}
b. Dengan menuliskan sifat-sifat anggota himpunan.
Contoh: B = {x | x = bilangan riil}
Contoh;
Nyatakanlah himpunan berikut ini dengan notasi-notasi himpunan!
a. A = himpunan bilangan bulat positip yang lebih kecil atau sama dengan lima
b. B = himpunan kucing, meja, buku, air
c. C = himpunan bilangan riil yang lebih kecil dari 10.
Jawab:

a. A = {1, 2, 3, 4, 5} atau A = {x Bulat | 1 5}


b. B = { kucing, meja, buku, air}

c. C = {x Riil | x < 10}


Perhatikan bahwa kedua cara menyatakan himpunan dapat diterapkan pada a., tetapi hanya
salah satu cara yang dapat diterapkan pada b. dan c.

1.3.
Keanggotaan Himpunan
Himpunan hanya menyatakan obyek-obyek yang berbeda dan tidak tergantung urutan
penulisan anggota-anggotanya. Anggotanya yang sama cukup ditulis satu kali saja. Contoh :
A= {a,b,c} sama dengan A= { c, a, b} tidak perlu ditulis A= {a, a, a, b, c}.

Jika a merupakan anggota dari himpunan A, maka ditulis a A, jika bukan anggota maka

ditulis e A.
Anggota dari himpunan bisa jadi himpunan juga.
Contoh: A= {{2,3}, a, b, c}

A {{2,3}, a, b, c}
1.4.
Diagram Venn
Diagram Venn adalah cara menyatakan himpunan dengan suatu gambar lingkaran. Anggotaanggota himpunan dinyatakan sebagai titik-titik di dalam lingkaran. Himpunan tetap
dilambangkan dengan huruf besar dan anggota himpunan dengan huruf kecil.

.x

.y

1.5.
Himpunan Bagian
A disebut himpunan bagian dari B bila dan hanya bila setiap anggota A juga merupakan
anggota B.
Simbol:
A B x x A x B
Jika A adalah himpunan bagian dari B, dikatakan juga bahwa B memuat A, dengan simbol
BA
Jika ada anggota A yang bukan menjadi anggota B, maka A bukan himpunan bagian dari B,
A B
dengan simbol

Contoh: {1,2,3} {1,2,4,5,7}


1.6.
Kesamaan Himpunan
Himpuna A dikatakan sama dengan himpunan B (A = B) bila dan hanya bila setiap elemen A
adalah elemen B dan setiap elemen B adalah elemen A.
Simbol:
A B A B
B A
dan
1.7.
Himpunan Semesta dan Himpunan Kosong
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan semua obyek yang
dibicarakan, simbol S.
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota, simbol O = {}.
Himpunan kosong tidak sama dengan himpunan yang anggotanya angka nol, O = {0}.
1.8.
Gabungan Dua Himpunan
Gabungan (Union) dua himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang elemen-elemennya
adalah elemen A atau elemen B, simbol
S
A B x S | x A x B
Dengan diagram Venn,
Contoh:
A = {1, 2, 3, a, c}
B = { 2, 4, a, d}

Maka C = A
B = {1, 2, 3, 4, a, c, d}

B
A

1.9.
Irisan Dua Himpunan
Irisan (Intersection) dua himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang elemen-elemennya
adalah elemen A yang sekaligus menjadi elemen B, simbol
A B x S | x A x B
Dengan diagram Venn,
Contoh:
A = {1, 2, 3, a, c}
B = { 2, 4, a, d}

Maka C = A

B = {2, a}

1.10. Komplemen Sebuah Himpunan


Komplemen dari himpunan A ditulis Ac adalah sebuah himpunan dari semua elemen x dalam
semesta S kecuali elemen x yang menjadi elemen A, simbol
A c x S | x A
Dengan diagram Venn,
Contoh:
S = {1, 2, 3, a, c}
A = {2, a}
Maka Ac ={1, 3, c}

S
A

1.11. Selisih Dua Himpunan


Selisih himpunan B dari himpunan A, simbol A-B, adalah sebuah himpunan dari semua
elemen A, kecuali yang menjadi elemen B, simbol
A B x S | x A x B
Dengan diagram Venn,
Contoh:
S = {1, 2, 3, 4, 5, a, b, c, d, e}
A = {2, 3, a, b}
B = {3, b, c, d}
Maka C = A - B ={2, a}

BAB 2. RELASI
2.1.
Pendahuluan
Relasi artinya hubungan antara dua atau lebih elemen himpunan. Elemen-elemen itu dapat
berada dalam satu himpunan, dapat pula berada pada himpunan yang berbeda.
Contoh: himpunan beberapa orangtua, dan ada himpunan beberapa anak. Salah seorang
orangtua mungkin merupakan ayah dari seorang anak. Orangtua yang lain mungkin
merupakan paman dari anak yang lain. Hubungan ini tidak berlaku timbal-balik, bagi
seorang anak, ia adalah kemenakan, sedangkan bagi orangtua ia ini adalah paman.
2.2.
Hasil Kali Kartesian
Hasil kali kartesian dari himpunan A dengan himpunan B adalah himpunan semua pasangan

berurutan (a,b) dengan a A dan b B


Simbol:
AxB a, b | a A, b B
Ingat! Ia adalah pasangan berurutan, urutan tidak boleh dibalik, (a,b) (b,a)
Contoh:
Diketahui A={a, b, c}; B = {1, 2} dan C = {x, y}
Hitunglah A x B dan (A x B) x C
Jawab:
A x B = {(a,1),(a,2),(b,1),(b,2),(c,1),(c,2)}
(A x B) x C = {(a,1,x),(a,1,y),(a,2,x),(a,2,y),(b,1,x),(b,1,y),(b,2,x),(b,2,y), (c,1,x),
(c,1,y),(c,2,x),(c,2,y)}
2.3.
Relasi Pada Himpunan
Misalkan
A = {a1, a2, a3, a4, a5, }
B = {b1, b2, b3, b4, b5, }
A x B = {(a1,b1), (a1,b2), (a1,b3), (a2,b1), (a2,b2), ...}
Jika (a,b) A x B dan a berelasi dengan b, maka ditulis aRb dan
(a,b) R
Jika (a,b) A x B dan a tidak berelasi dengan b, maka ditulis aRb dan
(a,b) R
Jadi relasi R adalah himpunan, dimana R A x B
Hubungan a yang berelasi dengan b biasanya sengaja didefinisikan.
Contoh:
Misalkan A = {1,2} dan B = {1, 2, 3}.
Didefinisikan relasi R dari A ke B sebagai berikut:
x A berelasi dengan y B bila dan hanya bila x-y genap.
a. Apakah 1R3; 2R3; 2R2?
b. Tulislah anggota-anggota R.
Jawab:
a. 1R3 karena 1-3 = -2 adalah bilangan genap
2R3 karena 2-3 = -1 bukan bilangan genap
2R2 karena 2-2 = 0 adalah bilangan genap.

A x B = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,1), (2,2), (2,3)}

b. Menurut definisi R, (x,y) R bila x-y genap


(1,1)
(1,2)
(1,3)
(2,1)
(2,2)
(2,3)

karena 1-1 = 0 adalah bilangan genap

karena 1-2 = -1 bukan bilangan genap

karena 1-3 = -2 adalah bilangan genap

karena 2-1 = 1 bukan bilangan genap

karena 2-2 = 0 adalah bilangan genap

R
karena 2-3 = -1 bukan bilangan genap
R (1,1), (1,3), ( 2,2)
R AxB
Jadi
dan
2.4.
Operasi Irisan dan Gabungan pada Relasi
Relasi merupakan himpunan bagian dari hasilkali kartesian dua himpunan. Jadi relasi juga
merupakan himpunan. Karena itu operasi-operasi yang berlaku pada himpunan juga berlaku
pada relasi.
Gabungan (union)
Misalkan R dan S adalah dua buah relasi dari himpunan A ke himpunan B.
x, y AxB

Maka R S adalah himpunan semua pasangan berurutan


sedemikian hingga
( x, y ) R
( x, y ) S
atau
R S ( x , y ) | ( x, y ) R ( x, y ) S
Irisan (intersection)
Misalkan R dan S adalah dua buah relasi dari himpunan A ke himpunan B.
x, y AxB

Maka R S adalah himpunan semua pasangan berurutan


sedemikian hingga
( x, y ) R
( x, y ) S
dan sekaligus
R S ( x , y ) | ( x, y ) R ( x, y ) S
Contoh:
Misalkan A = {-1, 0, 1} dan B = {0, 1}. Relasi R dan S dari himpunan A ke himpunan B
didefinisikan sebagai berikut:
R = {(-1,0), (-1,1), (0,1)}
S = {(0,0), (1,1), (-1,1)}

Carilah R S dan R S
Jawab:
R

S = {(-1,0), (-1,1), (0,1), (0,0), (1,1)}

S = {(-1,1)}

2.5.
Representasi Relasi dengan Matriks
Misalkan R adalah relasi biner dari himpunan berhingga V = {v1, v2, , vm} ke himpunan
berhingga W = {w1, w2, , wn}. Maka R dapat dinyatakan dalam matriks Boolean A
berorde m x n dengan elemen-elemen:
1 jika(v1 , w j ) R
0 jika(v1 , w j ) R

R( i , j )

Contoh:
Misalkan A = {1,2} dan B = {1, 2, 3}.
Didefinisikan relasi R dari A ke B sebagai berikut:
x A berelasi dengan y B bila dan hanya bila x-y genap.
Nyatakanlah relasi R dengan representasi matriks
Jawab:
R = {(1,1), (1,3), (2,2)}
1 0 1
R

0 1 0
Maka
2.6.
Representasi Relasi dengan Graf
Representasi graf dapat digunakan untuk relasi pada satu himpunan itu sendiri. Tiap elemen
himpunan dinyatakan dengan sebuah titik yang disebut simpul atau vertex . Setiap pasangan
terurut yang berelasi (anggota relasi) dinyatakan dengan garis dan anak panah atau busur.
( a, b) R
Misalnya
maka sebuah busur dibuat dari a ke b
Contoh:
Nyatakanlah relasi berikut ini dengan graf.
R (a, a ), (a, b), (b, a ), (b, c ), (b, d ), (c, a ), (c, d ), (d , b)

Jawab:
Perhatikan bahwa relasi itu ada pada himpunan {a, b, c, d}.
Nyatakanlah anggota himpunan itu dengan titik-titik.
Buatlah garis atau busur panah dari titik-titk yang berelasi.
Pasangan (a,a) dinyatakan dengan busur dari a ke a sendiri yang berbentuk gelang.

..

2.7.
Jenis-jenis Relasi
Misalkan R adalah suatu relasi pada himpunan A. R disebut relasi yang:
(x A) xRx
a. Refleksif
(x, y A) xRy yRx
b. Simetris
(x, y, z A)( xRy
yRx ) xRz
c. Transitif
dan
(x A) xRx
d. Irrefleksif
(x, y A) xRy yRx
e. Asimetris
(x, y A)( xRy
yRx ) x y
f. Antisimetris
dan
Contoh:
1. Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5}
Nyatakanlah apakah relasi-relasi berikut ini merupakan relasi yang refleksif?
a. R = {(1,1), (1,2), (1,3}, (2,2), (2,4))
b. S = {(1,1), (2,2), (3,3), (4,5)}

.
.
..
b

Jawab:
Dari definisi, pada relasi yang refleksif semua (1,1), (2,2), (3,3), (4,4) dan (5,5)
merupakan elemen dari relasi itu.
Jadi R maupun S bukan merupakan relasi yang refleksif.
2. Himpunan A = {a, b, c, d}
Nyatakan apakah relasi berikut ini merupakan relasi yang refleksif?
Jawab:
Dari definisi, pada relasi yang refleksif semua elemen dari himpunan A mempunyai
gelang. Jadi relasi itu bukan merupakan relasi yang refleksif.
3. Himpunan A = {1, 2, 3, 4}
Nyatakanlah apakah relasi-relasi berikut ini merupakan relasi yang refleksif?

1
1
R
0

0
1
1
0

1
0
1
0

1
1
0

Jawab:
Dari definisi, pada relasi yang refleksif diaginal relasi bernilai satu semua.
Jadi relasi itu bukan relasi yang refleksif.

BAB 3. FUNGSI
3.1.
Pendahuluan
Suatu fungsi F dari himpunan X ke himpunan Y (simbol f: XY) adalah suatu relasi dari X
x X
ke Y dengan syarat bahwa setiap elemen
mempunyai kawan tunggal di Y
X disebut asal (domain) fungsi
Y disebut kodomain fungsi
x X
Kawan dari elemen
dinotasikan dengan f(x) dibaca harga fungsi f di x
Himpunan semua harga fungsi f disebut daerah hasil (range f)
{ y Y | y f ( x)
x X
Range f =
untuk semua
}
Definisi fungsi:
(x X )(! y Y ) f ( x) y
F adalah fungsi dari X ke Y
!
dibaca terdapatlah dengan tunggal
Jadi agar menjadi fungsi dari X ke Y haruslah:
y Y
x X
1. Setiap elemen
mempunyai kawan di
2. Kawan itu harus tunggal.
3. Elemen y boleh mempunyai kawan rangkap di x, dan juga boleh ada yang tidak
mempunyai kawan di x.
Contoh:

X {a, b, c}

Y {1,2,3,4}

Misalkan
dan
Didefinisikan
XY dengan diagram seperti Gambar berikut ini:
a. Tulislah daerah asal f
b. Tulislah kodomain f
c. Tulislah daerah hasil dari fungsi f
d. Carilah f(a), f(b) dan f(c).
Jawab:

f:

X {a, b, c}

a. Daerah asal f adalah himpunan


Y {1,2,3,4}
b. Kodomain f adalah himpunan
c. Daerah hasil dari fungsi f adalah himpunan elemen-elemen Y yang mempunyai kasan
di X yaitu {2,4}
d. f(a)=2 ; f(b)=4 ; f(c)=2.
Contoh:
Manakah diantara relasi yang digambarkan berikut ini yang merupakan fungsi dari
X {a, b, c}
Y {1,2,3,4}
ke
?

Jawab:
Ingat syarat fungsi, jadi:
a. Bukan fungsi karena ada

b X
c X

yang tidak mempunyai kawan di Y

b. Bukan fungsi karena ada


yang tidak mempunyai lebih dari satu kawan di Y
c. Merupakan fungsi, karena memenuhi syarat fungsi di atas.
Diagram panah hanya dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi yang domain dan
kodomainnya berhingga. Apabila domain/kodomainnya tak berhingga, diagram panah tidak
bisa digunakan. Untuk itu fungsi dinyatakan dengn menuliskan rumus eksplisitnya
Contoh:
Fungsi f didefinisikan dari himpunan bilangan bulat Z ke
himpunan bilangan bulat Z seperti gambar. Karena daerah
dan daerah hasilnya merupakan himpunan tak berhingga,
maka fungsi didefinisikan dengan menuliskan rumus
eksplisitnya.
f: ZZ dengan f(z) = z+3

asal

3.2.
Beberapa fungsi khusus
3.2.1. Fungsi Identitas
Misalkan i adalah suatu fungsi dari himpunan X
ke himpunan X yang didefinisikan dengan
aturan i: X X dengan i(x) = x. Fungsi I
disebut fungsi identitas pada X karena I
mengawankan tiap elemen X ke elemen yang
sama.
Jika X merupakan bilangan riil, maka grafik
fungsi I adalah garis lurus dengan sudut 45o
yang melewati titik pusat seperti gambar.
3.2.2. Fungsi Konstan
Suatu fungsi f: XY disebut fungsi konstan jika f mengawankan semua
yo Y
satu
. Nilai fungsi semua anggota X selalu sama yaitu yo

x X

ke hanya

f ( x) y o x Y
Jadi
Jika X dan Y adalah bilangan riil, maka
grafik fungsi konstan adalah suatu garis
lurus sejajar sumbu X dan melalui titik
(0, yo), seperti pada gambar.

3.2.3. Fungsi lantai


Misalkan f:R(riil)R(riil) adalah fungsi yang
didefinisikan sebagai berikut:
f(x) = |x| = bilangan bulat terbesar yang
kurang atau sama dengan x, maka f disebut
fungsi lantai.

3.2.4. Fungsi Jarak Hamming


Ungsi ini memberikan ukuran perbedaan/jark antara dua string biner yang memiliki panjang
yang sama.
Misalkan = {0,1} dan n = himpunan semua string dalam yang panjangnya = n.
Fungsi jarak Hamming didefinisikan sebagai :
H : n x n Z+ (himpunan bilangan bulat positip)
H(s,t) = banyaknya posisi dimana s dan t mempunyai harga yang berbeda.
Contoh:
Jika n = 5, maka:
H(11111,00000) = 5 karena kedua string berbeda di semua (5) posisi.
H(11000,00010) = 3 karena kedua string berbeda di 3 posisi yaitu posisi pertama, kedua dan
keempat.
3.2.5. Fungsi Polinomial
Fungsi polinomial derajat n adalah fungsi yang berbentuk:
f ( x) a n x n a n 1 ax n 1 ... a 2 x 2 a1 x ao x R
,
Dengan n = bilangan bulat tidak negatip, dan

a o , a1 ,..., a n

an 0

= bilangan riil tidak negatip,


Berikut ini ditunjukkan grafik f(x) = xn untuk n ganjil dan n genap.

3.2.6. Fungsi Eksponensial


Fungsi eksponensial dengan basis b adalah
fungsi dari bilangan riil R ke bilangan riil
positip R+ yang didefinisikan sebagai
berikut:
x R
F : R R+ dengan f(x) = bx,
Jika b>1 maka grafik fungsi f(x) = bx akan
menaik. Sebaliknya jika b<1 maka grafik
akan menurun.
3.2.7. Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma basis b adalah fungsi
dari bilangan riil positip R+ ke
bilangan riil R yang didefinisikan
sebagai berikut:
F : R+ R dengan f(x) = blog
x R
Grafik fungsi logaritma merupakan
bayangan grafik fungsi eksponensial
bila dicerminkan terhadap garis y = x.
Untuk fungsi eksponensial maupun
fungsi logaritma, basis yang sering
dipakai dalam ilmu komputer adalah b
2, sedangkan dalam kalkulus adalah
bilangan b = e.

x,

3.3.
Kesamaan Fungsi
Misalkan f dan g adalah fungsi-fungsi dari X ke Y. Fungsi f sama dengan g (ditulis (f=g) bila
x X
dan hanya bila f(x) = g(x)
Contoh
f(x) = (x-1)(x-2)
g(x) = x2 3x +2
Apakah f = g?

x R
x R

Jawab:
3.4.
Fungsi Injektif, Surjektif dan Bijektif
Misalkan f adalah suatu fungsi dari X ke Y.
Fungsi f disebut fungsi injektif (one to one) bila dan hanya bila setiap anggota Y paling
banyak hanya mempunyai satu kawan di X. Jadi y boleh tidak mempunyai kawan di X, tetapi
kalau mempunyai kawan, kawan tersebut hanya satu.
(x1 , x 2 X ) f ( x1 ) f ( x 2 ) x1 x 2
f: XY adalah fungsi injektif
Misalkan f adalah suatu fungsi dari X ke Y.
Fungsi f disebut fungsi surjektif (onto) bila dan hanya bila setiap anggota Y mempunyai
kawan di X. Kawan itu boleh lebih dari satu.
(y Y )( x X ) f ( x) y
f: XY adalah fungsi surjektif
Suatu fungsi disebut fungsi Bijectif (berkorespondensi satu-satu) bila dan hanya bila fungsi
tersebut injektif dan sekaligus surjektif.
3.5.
Invers Fungsi
Pada fungsi yang bijektif, relasi dari Y ke X merupakan fungsi juga. Fungsi dari Y ke X ini
disebut invers funrsi (simbol f-1).

Anda mungkin juga menyukai