OPERASI BINER
TEORI GRUP
Notasi dari
𝒙∈𝑨 𝒙 adalah anggota dari himpunan A
Notasi dari
𝐲∉𝑨 𝒚 bukan anggota dari himpunan A
1. Metode deskripsi
2. Metode roster (tabelaris) yaitu dengan menyebut atau mendaftar semua anggota
Contoh:
Himpunan dari bilangan asli yang lebih kecil
dari 7
𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
𝐴 = {𝑥|𝑥𝜖ℕ, 𝑥 < 7}
Himpunan Semesta:
Himpunan semesta (universal set) adalah himpunan dari semua elemen yang sedang
dibicarakan, biasanya dinotasikan dengan huruf S atau U.
Himpunan Kosong:
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki elemen/anggota, biasanya
dinotasikan dengan ∅ atau { }.
Korespondensi Satu-Satu:
Korespondensi satu-satu antara himpunan A dan himpunan B adalah pemasangan elemen
dari A dengan tepat satu elemen dari B, dan sebaliknya.
Jika terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan A dan B maka ditulis A~B dan
dikatakan bahwa A dan B equivalent.
Contoh:
𝐴 = 1, 2 ~𝐵 = 𝑎, 𝑏 tetapi 𝐴 = 1, 2 ≁ 𝐵 = 𝑎, 𝑏, 𝑐
Himpunan Bagian Sejati (Proper Subset)
Himpunan Bagian (Subset) Suatu himpunan A dikatakan merupakan
Suatu himpunan A dikatakan merupakan himpunan bagian sejati (proper subset) dari
himpunan bagian dari himpunan B, jika himpunan B, jika A ⊆ B dan terdapat
setiap anggota dari himpunan A sedikitnya satu unsur dari B yang bukan
merupakan anggota dari himpunan B, anggota dari A, yang dilambangkan dengan
yang dilambangkan dengan A ⊆ B. A ⊂ B.
Contoh:
Contoh:
𝑨 = 𝒂, 𝒃, 𝒄 ⊂ 𝑩 = 𝒂, 𝒃, 𝒄, 𝒅, 𝒆
𝑨 = 𝒂, 𝒃, 𝒄 ⊆ 𝑩 = 𝒂, 𝒃, 𝒄, 𝒅, 𝒆
𝑨 = 𝒂, 𝒃, 𝒄 ⊄ 𝑩 = {𝒃, 𝒅, 𝒆}
𝑨 = 𝒂, 𝒃, 𝒄 ⊈ 𝑩 = {𝒃, 𝒅, 𝒆}
𝑨 = 𝒂, 𝒃, 𝒄 ⊄ 𝑩 = {𝒂, 𝒃, 𝒄}
Banyaknya himpunan bagian dari himpunan A adalah 2𝑛(𝐴) dimana n(A) adalah banyaknya
anggota himpunan A.
Contoh:
Misal 𝐴 = 𝑎, 𝑏, 𝑐 maka 𝑛 𝐴 = 3 dan banyaknya himpunan bagian dari A adalah:
2𝑛(𝐴) = 23 = 8
Himpunan Kuasa (Power Set)
Himpunan kuasa (power set) dari A adalah himpunan dari seluruh subset A.
Contoh:
Misal 𝐴 = 𝑎, 𝑏, 𝑐 maka himpunan kuasa dari himpunan A adalah:
𝑃 𝐴 = {∅, 𝑎 , 𝑏 , 𝑐 , 𝑎, 𝑏 , 𝑎, 𝑐 , 𝑏, 𝑐 , 𝑎, 𝑏, 𝑐 }
Contoh:
Jika 𝐴 = {𝑎, 𝑏, 𝑐} dan 𝐵 = {𝑏, 𝑑} maka 𝐴 ⊕ 𝐵 = 𝐴 − 𝐵 ∪ 𝐵 − 𝐴
= 𝑎, 𝑐 ∪ {𝑑}
= {𝑎, 𝑐, 𝑑}
PERKALIAN HIMPUNAN
Perkalian himpunan A dan B dinotasikan 𝐴 × 𝐵 adalah himpunan yang terbentuk sebagai
pasangan terurut (ordered pair) dari (𝑎, 𝑏) dimana 𝑎𝜖𝐴 dan 𝑏𝜖𝐵. Secara simbolik ditulis:
𝐴 × 𝐵 = {(𝑎, 𝑏)|𝑎 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝜖𝐵}
Contoh:
Jika 𝐴 = {𝑎, 𝑏, 𝑐} dan 𝐵 = {1, 2} maka
𝐴 × 𝐵 = 𝑎, 1 , 𝑎, 2 , 𝑏, 1 , 𝑏, 2 , 𝑐, 1 , 𝑐, 2
𝐵 × 𝐴 = 1, 𝑎 , 1, 𝑏 , 1, 𝑐 , 2, 𝑎 , 2, 𝑏 , 2, 𝑐
Hukum-Hukum Operasi pada Himpunan
Misalkan R didefinisikan pada A = {x, y, z}. (a) Tidak refleksif karena terdapat
Tentukan apakah relasi berikut bersifat refleksif anggota himpunan A yaitu z yang
atau tidak? tidak berelasi dengan dirinya
(a) R = {(x, x), (x, y), (y, y), (z, y)} sendiri, (𝒛, 𝒛) ∉ 𝑹.
(b) R= {(x, x), (x, y), (y, y), (z, z)} (b) Refleksif karena a𝐑𝐚, ∀ a ∈ A
Fungsi
Bijektif
Fungsi
Surjektif
Operasi Biner
Secara umum yang dimaksud dengan operasi biner adalah operasi dimana setiap kali
operasi itu dijalankan, hanya ada dua unsur yang dapat diselesaikan.
Jika terdapat tiga unsur, maka dua unsur dikerjakan terlenih dahulu, dilanjutkan dengan
satu unsur dikerjakan kemudian.
Jadi, operasi ∗ pada himpunan tak kosong S adalah operasi biner jika:
1. Terdefinisi dengan jelas (well defined) yaitu untuk setiap anggota berurutan (𝑎, 𝑏) ∈
𝑆×𝑆 dikawankan dengan tepat satu nilai (a*b). Dapat disimbolkan:
∀ 𝑎, 𝑏 , (𝑎′ , 𝑏′ ) ∈ 𝑆 × 𝑆 dengan 𝑎, 𝑏 = (𝑎 ′ , 𝑏′ ) maka 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎 ′ ∗ 𝑏′ .
2. S tertutup di bawah operasi * yaitu untuk setiap (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑆 × 𝑆 maka 𝑎 ∗ 𝑏 ∈ 𝑆.
a ∈ S, b ∈ S ⟹ a ∗ b ∈ S ∀a, b ∈ G.
Contoh:
Tabel Cayley
y
* a b c d
x a a b c d
b a b c d
c a b c d
d a b c d
TERIMA
KASIH