Anda di halaman 1dari 22

LECTURE NOTES

Mathematics

Minggu 3

Teori Himpunan

Mathematics
LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep himpunan dan jenisnya.


2. Peserta diharapkan dapat menyelesaikan operasi pada himpunan.
3. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep fungsi

OUTLINE MATERI :

1. Konsep himpunan dan jenisnya

2. Sfat pada himpunan

3. Operasi pada himpunan

4. Fungsi

Mathematics
Teori Himpunan

Himpunan adalah kumpulan objek. Benda atau objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut
anggota himpunan atau elemen himpunan. Nama himpunan dinyatakan dengan huruf besar misalkan
𝑆, 𝐴, atau 𝑁 sedangkan anggota himpunan dinyatakan dengan huruf kecil.

Contoh : Misalkan A = {2,3,4,8}

- 2  A artinya “2 merupakan anggota A”


- 5  A artinya “2 bukan anggota A.

Contoh Himpunan

Berikut beberapa contoh himpunan

➢ Himpunan kosong : ∅ = {}
➢ Himpunan bilangan asli : ℕ = {1, 2, 3, 4, 5, … }
➢ Himpunan bilangan bulat : ℤ = {… , −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, … }
𝑚
➢ Himpunan bilangan rasional : ℚ = {𝑥 ∶ 𝑥 = , dengan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ dan 𝑛 ≠ 0}
𝑛
➢ Himpunan bilangan real : ℝ (Himpunan bilangan real memuat bilangan rasional
dan irrasional).

Perhatikan bahwa ℚ adalah himpunan semua bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian dua
bilangan bulat. Dana harus memahami bahwa ℚ ≠ ℝ, sebagai contoh

√2 ∉ ℚ tapi √2  ℝ.

Penyajian himpunan tidak hanya dengan mendaftar anggota-anggotanya di dalam tdana kurung kurawal {}.
Suatu himpunan dapat dinyatakan dalam notasi yang mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh
setiap anggota himpunan tersebut. Notasi tersebut yaitu notasi pembangun himpunan (set builder notation).
Misalkan himpunan bilangan genap 𝐸 = {… , −6, −4, −2,0,2,4,6, … }.

Mathematics
Himpunan 𝐸 dapat dinyatakan dengan notasi 𝐸 = {2𝑛 | 𝑛 ℤ }, dibaca “ 𝐸 adalah himpunan semua
bilangan berbentuk 2𝑛 sehingga 𝑛 merupakan bilangan bulat”.

Contoh

1. A = {n | n adalah bilangan prima} = {2,3,5,7,…}


2. A = {𝑛2 | n  ℤ } = {0,1, 4, 9, 16, …}

Kardinalitas Himpunan

Definisi

Misalkan 𝑆 berhingga, kardinalitas 𝑆 adalah banyaknya anggota berbeda di 𝑆. Kardinalitas 𝑆 dinotasikan


dengan |S|.

Contoh

• Misalkan S = {1,2,3,4,5}, maka |S| = 5


• Misalkan S = {2,2,2,}, maka |S| = 1
• Misalkan S = , maka |S| = 0
• Misalkan S = {0,1,2,3,…}, maka |S| = tak berhingga

Hasil kali Kartesius

Misalkan 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 merupakan himpunan. Hasil kali kartesius 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 adalah adalah


himpunan semua anggota terurut (𝑎1 , 𝑎2 , . . . , 𝑎𝑛 ) dengan 𝑎1  𝐴1 , 𝑎2  𝐴2 , … , 𝑎𝑛  𝐴𝑛 . Hasil kali
kartesius 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 dinotasikan dengan 𝐴1 × 𝐴2 × . .. × 𝐴𝑛 .

Perhatikan

𝐴1 × 𝐴2 × . .. × 𝐴𝑛 = {(𝑎1 , 𝑎2 , . . . , 𝑎𝑛 )|𝑎1  𝐴1 , 𝑎2  𝐴2 , … , 𝑎𝑛  𝐴𝑛 }.

Mathematics
Bentuk khusus dari hasil kali Kartesius dua himpunan 𝐴1 dan 𝐴2 yaitu :

𝐴1 × 𝐴2 = {(𝑎1 , 𝑎2 )| 𝑎1  𝐴1 dan 𝑎2  𝐴2 }.

Contoh

Misalkan 𝐴1 = {𝑥, 𝑦}, 𝐴2 = {1, 2, 3}, dan 𝐴3 = {𝑎, 𝑏}.

a. Tentukan 𝐴1 × 𝐴2 .

b. Tentukan (𝐴1 × 𝐴2 ) × 𝐴3 .

c. 𝐴1 × 𝐴2 × 𝐴3

Solusi

a. 𝐴1 × 𝐴2 = {(x, 1), (x, 2), (x, 3), (y, 1), (y, 2), (y, 3)}
𝑏. (𝐴1 × 𝐴2 ) × 𝐴3 = {(u, v) | u  𝐴1 × 𝐴2 dan v  A3} Berdasarkan definisi hasil kali kartesius

= {((x, 1), a), ((x, 2), a), ((x, 3), a), ((y, 1), a),

((y, 2), a), ((y, 3), a), ((x, 1), b), ((x, 2), b), ((x, 3), b),

((y, 1), b), ((y, 2), b), ((y, 3), b)}


Himpunan bagian

• A ⊆ B ⇔ ∀x, if x ∈ A then x ∈ B.
• Example:
• {1,2,3}  {1,2,3,4,5}
• Is   {1,2,3}? Yes
• Is   {1,2,3}? No
• Is   {,1,2,3}? Yes
• Is   {,1,2,3}? Yes

Mathematics
Venn Diagram
Suatu himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk diagram yaitu diagram Venn. Konsep diagram
Venn diperkenalkan oleh Matematikawan Inggris yaitu John Venn pada tahun 1881.

Operasi Pada Himpunan

Misalkan A dan B merupakan himpunan bagian dari himpunan semesta U.

1. Gabungan himpunan A dan B, dinotasikan dengan A ∪ B, himpunan yang anggotanya


adalah merupakan anggota himpunan A atau anggota himpunan B.
A ∪ B = {x ∈ U | x ∈ A or x ∈ B}.
2. Irisan himpunan A dan B, dinotasikan dengan A ∩ B, adalah himpunan yang anggotanya
merupakan anggota dan himpunan
A ∩ B = {x ∈ U | x ∈ A dan x ∈ B}.
3. Selisih B dengan A, dinotasikan dengan B − A, adalah himpunan yang anggotanya adalah
merupakan semua anggota B dan tidak memuat anggota himpunan A.
B − A = {x ∈ U | x ∈ B dan x / ∈ A}

4. Komplemen A, dinotasikan dengan 𝐴𝑐 , himpunan yang anggotanya merupakan anggota semesta


U selain A.
𝐴𝑐 = {x ∈ U | x / ∈ A}.

Mathematics
Berikut diagram Venn dari masing-masing operasi himpunan

A∪B A∩B B−A 𝐴𝑐

Contoh

Misalkan himpunan semesta U = {a, b, c, d, e, f, g} dan misalkan A = {a, c, e, g} dan

B = {d, e, f, g}. Tentukan A ∪ B, A ∩ B, B − A, dan 𝐴𝑐 .

Penyelesaian

𝐴 ∪ 𝐵 = {𝑎, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓, 𝑔} 𝐴 ∩ 𝐵 = {𝑒, 𝑔}

𝐵 − 𝐴 = {𝑑, 𝑓 } 𝐴𝑐 = {𝑏, 𝑑, 𝑓 }

Mathematics
Berikut sifat operasi pada himpunan. Misalkan himpunan U merupakan semesta pembicaraan.

1. Komutatif : untuk setiap A dan B,


(a) A ∪ B = B ∪ A dan (b) A ∩ B = B ∩ A.

2. Associative : Untuk setiap himpunan A, B, dan C,

(a) (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C) dan

(b) (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C).

3. Distributive : Untuk setiap himpunan, A, B, dan C,

(a) A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) dan

(b) A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).

4. Identity Laws: Untuk setiap himpunan A,

(a) A ∪ ∅ = A dan (b) A ∩ U = A.

5. Complement Laws:

(a) A ∪ Ac = U dan (b) A ∩ Ac = ∅.

6. Double Complement Law: Untuk setiap himpunan A,

(𝐴𝑐 )𝑐 .= A.

7. Idempotent Laws: Untuk setiap himpunanA,

(a) A ∪ A = A dan (b) A ∩ A = A.

8. Universal Bound Laws: Untuk setiap himpunanA,

(a) A ∪ U = U dan (b) A ∩ ∅ = ∅.

Mathematics
9. De Morgan’s Laws: Untuk setiap himpunanA dan B,

(a) (A ∪ B)c = Ac ∩ Bc dan (b) (A ∩ B)c = Ac ∪ Bc.

10. Absorption Laws: Untuk setiap himpunanA dan B,

(a) A ∪ (A ∩ B) = A dan (b)A ∩ (A ∪ B) = A.

11. Complements of U dan ∅:

(a) Uc = ∅ dan (b) ∅c = U.

12. Set Difference Law: Untuk setiap himpunanA dan B,

A − B = A ∩ Bc.

Aturan Inklusi dan Eksklusi

Misalkan A, B, dan C merupakan himpunan hingga, maka

N(A∪B) = N(A) + N(B) – N(A∩B)

N(A∪B∪C) = N(A) + N(B) + N(C)-N( A∩B)-N( A∩C)– N(B∩C) + N(A∩B∩C)

Mathematics
Example : A professor in a discrete mathematics class passes out a form asking students to check all the
mathematics dan computer science courses they have recently taken. The finding is that out of a total of 50
students in the class,

30 took precalculus; 16 took both precalculus dan Java;

18 took calculus; 8 took both calculus dan Java;

26 took Java; 47 took at least one of the three courses.

9 took both precalculus dan calculus;

How many students did not take any of the three courses?

b. How many students took all three courses?

c. How many students took precalculus dan calculus but not Java? How many students

took precalculus but neither calculus nor Java?

Answer

a. By the difference rule, the number of students who did not take any of the three
b. courses is
50 − 47 = 3.

b. Let

P = the set of students who took precalculus

C = the set of students who took calculus

J = the set of students who took Java.

Then, by the inclusion/exclusion rule,

N (P ∪ C ∪ J ) = N (P) + N (C) + N (J )−N (P ∩ C)−N (P ∩ J )−N (C ∩ J ) + N (P ∩ C ∩ J )

Mathematics
Substituting known values, we get

47 = 30 + 26 + 18 − 9 − 16 − 8 + N (P ∩ C ∩ J ) .

Solving for N(P ∩ C ∩ J ) gives N (P ∩ C ∩ J ) = 6.

Hence there are six students who took all three courses

Since N(P ∩ C ∩ J ) = 6, put the number 6 inside the innermost region. Then work outward to find the
numbers of students represented by the other regions of the diagram.

For example, since nine students took both precalculus dan calculus dan six took all three courses, 9 − 6 =
3 students took precalculus dan calculus but not Java.

Mathematics
FUNGSI
Definisi Fungsi

Suatu fungsi dari himpunan X ke himpunan Y, dinotasikan dengan f : X → Y , adalah relasi dari
X sebagai domain ke Y sebagai kodomainnya dengan memenuhi sifat :

(1) Setiap anggota X dikaitkan dengan anggota Y, dan

(2) Setiap anggota X dikaitkan dengan tepat satu anggotaY

𝒇 : 𝒙 → 𝒚, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒇 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝒌𝒆 𝒚

Contoh : Fungsi dan relasi pada himpunan hingga

Misalkan = {2, 4, 6} dan 𝐵 = {1, 3, 5}. Tentukan relasi manakah dari R, S, dan T yang
terdefinisi di bawah ini merupakan suatu fungsi A ke B?

a. 𝑅 = {(2, 5), (4, 1), (4, 3), (6, 5)}

b. untuk setiap (x, y) ∈ A × B, (x, y) ∈ S didefiisikan bahwa y = x + 1.

c. T didefinisikan dengan diagram panah sebagai berikut

Mathematics
a. R bukan merupakan suatu fungsi karena salah satu anggota di A, domain, dikaitkan dengan
lebih dari satu anggota di B yaitu R(4) =1 dan R(4) =3. Fungsi R tidak memenuhi siaf kedua

b. S bukan merupan fungsi karena salah satu anggota didaerah domain, 6, tidak dikaitkan dengan
daerah domain. Fungsi S tidak memenuhi persyaratan fungsi yang pertama.

c. T merupakan fungsi: masing-masing anggota {2, 4, 6} dikaitkan dengan tepat satu


anggota i {1, 3, 5}.

Mathematics
Fungsi satu-satu

• Definisi
Misalkan F suatu fungsi dari himpunan X ke suatu himpunan Y . F dikatakan fungsi
pada atau fungsi surjektif jika dan hanya jika untuk setiap anggota Y dikaitkan dengan
anggota X dengan y =F(x)

F: X → Y adalah fungsi paad ⇔ ∀ y ∈ Y , ∃𝑥 ∈X sehingga F(x)=y

Fungsi satu-satu dapat dinyatakan bahwa setiap anggota daerah asal (domain) yang berbeda
memiliki peta yang berbeda pula di daerah kawan (co-domain).

Contoh : Tentukan dari fungsi F dan G berikut merupakan fungsi satu-satu

Penyelesaian : pada fungsi F setiap anggota d X dikaitkan dengan tepat satu anggota di Y yang
berbeda. Sedangkan fungsi G, pada G(a) = w dan G(c) = w maka fungsi G bukan merupaka fungsi
satu-satu.

Mathematics
Fungsi pada (onto)

• Definisi
Misalkan F suatu fungsi dari himpunan X ke suatu himpunan Y . F dikatakan fungsi
satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk setiap anggota 𝑥1 dan 𝑥2 di X,
jika F(x1 ) = F(x2 ), maka 𝑥1 = 𝑥2 ,
atau, ekuivalen jika 𝑥1 = 𝑥2 , maka F(x1 ) = F(x2 ).

F: X → Y adalah fungsi satu-satu ⇔ ∀ 𝑥1 ,𝑥2 ∈ X, jika F(x1 ) = F(x2 ) maka 𝑥1 = 𝑥2 .

Fungsi pada (onto) dapat dinyatakan bawa setiap anggota daerah kawan (co-domain) dikaitkan
dengan anggota daerah asal.”

HIMPUNAN FUZZY

Pada tahun 1965, Lotfi A. Zadeh mengembangkan Logika fuzzy pertama kali melalui tulisannya
tentang teori himpunan fuzzy. Beberapa contoh penggunaan prinsip logika fuzzy yaitu produk
elektronik buatan Jepang seperti mesin cuci, AC, dan lain-lain. Logika fuzzy umumnya diterapkan
pada masalah-masalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty), ketidaktepatan
(imprecise), noisy, dan sebagainya.

Logika fuzzy dikembangkan dari teori himpunan fuzzy. Himpunan klasik yang sudah dipelajari
selama ini disebut himpunan tegas (crisp set). Di dalam himpunan tegas, keanggotaan suatu
unsur di dalam himpunan dinyatakan secara tegas, apakah objek tersebut anggota himpunan atau
bukan.
Untuk sembarang himpunan A, sebuah unsur x adalah anggota himpunan apabila x terdapat atau
terdefinisi di dalam A.
Misalkan : 𝐴 = {1, 3, 7, 8, 11}, maka 11 ∈ A (11 anggota A) tetapi 12 ∉ A,

Mathematics
Beberapa definisi

1. Fungsi karakteristik, dilambangkan dengan 𝜒, mendefinisikan apakah suatu unsur dari


semesta pembicaraan merupakan anggota suatu himpunan atau bukan:

1, 𝑥 ∈ A
𝜒𝐴 (𝑥) = {
0, 𝑥 ∉ A

Contoh Misalkan 𝑋 = {1, 2, 3, 4, 5,6} dan 𝐴 ⊆ 𝑋 , dengan 𝐴 = {1, 2, 5}. Kita menyatakan A
sebagai

𝐴 = {(1,1), (2,1), (3,0), (4,0), (5,1)}

Keterangan: (2,1) berarti 𝜒𝐴 (2) = 1; (4,0) berarti 𝜒𝐴 (2) = 0

Contoh Diketahui 𝑋 = {𝑥 | 0 ≤ 𝑥 ≤ 10, 𝑥 ∈ 𝑅}. Misalkan 𝐴 ⊆ 𝑋, dan 𝐴 = {𝑥 | 5 ≤ 𝑥 ≤


8, 𝑥 ∈ 𝑅}. Tentukan grafik fungsi karakteristik A.

Penyelesaian

Dapat dinyatakan bahwa

𝜒𝐴 (6) = 0; 𝜒𝐴 (4,8) = 1; 𝜒𝐴 (7) = 1.

Berikut grafiknya

Gambar : Grafik fungsi karakteristik A


Mathematics
2. Membership values (Derajat Keanggotaan)
Di dalam teori himpunan fuzzy, keanggotaan suatu elemen di dalam himpunan dinyatakan
dengan derajat keanggotaan (membership values) yang nilainya terletak di dalam selang [0, 1].

Derajat keanggotaan ditentukan dengan fungsi keanggotaan:

𝜇𝐴 : 𝑋 → [0,1]

arti derajat keanggotaan

- Jika 𝜇𝐴 (𝑥) = 1, maka x adalah anggota penuh dari himpunan A


- Jika 𝜇𝐴 (𝑥) = 0, maka x bukan anggota himpunan A
- Jika 𝜇𝐴 (𝑥) = 𝜇, dengan 0 < 𝜇 < 1, maka x adalah anggota himpunan A dengan derajat
keanggotaan sebesar 𝜇.

Cara-Cara Menuliskan Himpunan Fuzzy:

• Cara 1: Sebagai himpunan pasangan berurutan

A = { (x1, μA(x1)), (x2, μA(x2)), …, (xn, μA(xn)) }

Cara 2: Dinyatakan dengan menyebut fungsi keanggotaan.

• Cara ini digunakan bila anggota himpunan fuzzy bernilai menerus (riil).

Contoh 6. Misalkan

A = himpunan bilangan riil yang dekat dengan 2 maka, dalam himpunan fuzzy,

A = {(x, μ(x)) | μ(x) = 1/(1 + (x – 2)2 ) }

Cara 3: Dengan menuliskan sebagai

A = { μA(x1)/ x1+ μA (x2)/x2 + … + μA (xn)/xn } = {∑𝑛𝑖=1 𝜇𝐴 (𝑥𝑖 )/𝑥𝑖 } 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑋 𝑑𝑖𝑠𝑘𝑟𝑖𝑡

Mathematics
Perbandingan Crisp Set dan Fuzzy Set

• Pada crisp set _batas-batas himpunan tegas

• Pada fuzzt set _batas-batas himpunan kabur

Himpunan fuzzy mempunyai dua atribut:

1. Lingusitik: penamaan grup yang mewakili kondisi dengan menggunakan bahasa alami

Contoh: PANAS, DINGIN, TUA, MUDA, PELAN, dsb

2. Numerik: nilai yang menunjukkan ukuran variable fuzzy

Contoh: 35, 78, 112, 0, -12, dsb

Komponen-komponen sistem fuzzy:

1. Variabel fuzzy

Contoh: umur, kecepatan, temperatur, dsb

2. Himpunan fuzzy

Grup yang mewakili kondisi tertentu dalam suatu variabel fuzzy

Contoh: Variabel temperatur air dibagi menjadi 3

himpunan fuzzy: PANAS, DINGIN, SEJUK, dsb

3. Semesta pembicaraan

Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dengan variabel fuzzy

Contoh: semesta pembicaraan variabel umur adalah [0,∞]

Mathematics
4. Domain

Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy

Contoh: DINGIN = [0, 15]

MUDA = [0, 35]

Contoh : Misalkan variabel umur dibagi menjadi 3 kategori

MUDA : umur < 35 tahun

PARUHBAYA : 35 ≤ umur ≤ 55 tahun

TUA : umur > 55 tahun

Tentukan grafik untuk crisp set dan fuzzy set dari permasalahan tersebut

Penyelesaian

a. Crisp set

Jika x = 34 tahun → 𝜇𝑀𝑈𝐷𝐴 (x) = 1


Jika x = 35,5 tahun→ 𝜇𝑀𝑈𝐷𝐴 (x) = 0 →Tidak muda

Mathematics
b. Fuzzy set

Jika x = 40 tahun → 𝜇𝑀𝑈𝐷𝐴 (x) = 0.25, 𝜇𝑃𝐴𝑅𝑈𝐻𝐵𝐴𝑌𝐴 (x) = 0.50, 𝜇 𝑇𝑈𝐴 (x) = 0
Jika x = 50 tahun → 𝜇𝑀𝑈𝐷𝐴 (x) = 0, 𝜇𝑃𝐴𝑅𝑈𝐻𝐵𝐴𝑌𝐴 (x) = 0.50, 𝜇 𝑇𝑈𝐴 (x) = 0.25

Mathematics
KESIMPULAN

Himpunan adalah kumpulan objek. Benda atau objek yang termasuk dalam suatu himpunan
disebut anggota himpunan atau elemen himpunan. Berikut beberapa contoh himpunan

➢ Himpunan kosong : ∅ = {}
➢ Himpunan bilangan asli : ℕ = {1, 2, 3, 4, 5, … }
➢ Himpunan bilangan bulat : ℤ = {… , −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, … }
𝑚
➢ Himpunan bilangan rasional : ℚ = {𝑥 ∶ 𝑥 = 𝑛 , dengan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ dan 𝑛 ≠ 0}
➢ Himpunan bilangan real : ℝ (Himpunan bilangan real memuat bilangan rasional dan
irrasional).

Kardinalitas 𝑆 dinotasikan dengan |S|. Misalkan 𝑆 berhingga, kardinalitas 𝑆 adalah banyaknya anggota
berbeda di 𝑆.

Misalkan 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 merupakan himpunan. Hasil kali Kartesius 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 adalah adalah


himpunan semua anggota terurut (𝑎1 , 𝑎2 , . . . , 𝑎𝑛 ) dengan 𝑎1  𝐴1 , 𝑎2  𝐴2 , … , 𝑎𝑛  𝐴𝑛 . Hasil kali
kartesius 𝐴1 , 𝐴2 , . . . , 𝐴𝑛 dinotasikan dengan 𝐴1 × 𝐴2 × . .. × 𝐴𝑛 .

Mathematics
DAFTAR PUSTAKA

Epp, S.Susanna., 2010. Discrete mathematics with applications. Cengage learning.

Hammack, R.H., 2013. Book of proof. Richard Hammack.

George J Klir and Bo Yuan., (1995). Fuzzy Sets and Fuzzy Logic, Theory and Application, Prentice Hall,

Munir, R. (2007). Pengantar Logika Fuzzy. Teknik Informatika STEI ITB.

Mathematics

Anda mungkin juga menyukai