𝝈-aljabar
Dalam membentuk integral Lebesgue, terlebih dahulu harus diperhatikan kelas fungsi
yang bernilai real yang didefinisikan dalam himpunan 𝑋. Dalam beberapa penerapannya,
himpunan 𝑋 bisa berupa unit interval 𝑰 = [0,1] yang memuat semua bilangan real 𝑥 yang
memenuhi 0 ≤ 𝑥 ≤ 1; bisa berupa himpunan bilangan asli ℕ = {1,2,3, … }; bisa berupa garis
bilangan real, bisa berupa semua bidang, atau bisa berupa beberapa himpunan lainnya.
Diberikan himpunan 𝑋, dan 𝑿 merupakan himpunan yang berisikan subset-subset dari
𝑋 yang well-behaved, untuk lebih jelasnya lagi, himpunan ini memuat himpunan kosong ∅,
dan himpunan 𝑋 itu sendiri, dan 𝑿 tertutup terhadap komplemen dan gabungan terhitung yang
didefinisikan sebagai berikut:
2.1 Definisi. Suatu family subset-subset 𝑿 dari sebuah himpunan 𝑋 disebut sebagai 𝜎-aljabar
(atau 𝜎-lapangan) jika memenuhi 3 syarat berikut:
i. ∅ dan 𝑋 termasuk anggota 𝑿,
ii. Jika 𝐴 merupakan anggota 𝑿, maka komplemen dari A, yaitu 𝐴𝑐 = 𝑋\𝐴, adalah
anggota 𝑿,
iii. Jika (𝐴𝑛 ) adalah barisan himpunan di 𝑿, maka ⋃∞
𝑛=1 𝐴𝑛 adalah anggota 𝑿.
Suatu pasangan terurut (𝑋, 𝑿) yang memuat sebuah himpunan 𝑋 dan 𝜎-aljabar 𝑿 dari
subhimpunan-subhimpunan 𝑋 disebut ruang terukur. Sebarang himpunan anggota 𝑿 disebut
himpunan terukur-𝑿, namun ketika 𝜎-aljabar 𝑿 telah ditentukan maka himpunan tersebut
biasanya disebut terukur.
Berdasarkan hukum De Morgan, irisan dari barisan himpunan di 𝑿 adalah anggota dari 𝑿.
Contoh 𝝈- aljabar
Contoh 1
Apakah koleksi berikut merupakan aljabar sigma?
a. Ω = { A ⊆ X : A berhingga atau – A berhingga }, dengan 𝑋={1,2,3,4,...}.
b. Misalkan C adalah himpunan semua interval {−∞, 𝑥}, 𝑥 ∈ 𝑅. Apakah koleksi
himpunan C merupakan aljabar sigma.
c. Misalkan 𝜎 (C) adalah himpunan yang dibangun oleh koleksi C
b. Misalkan 𝐶 koleksi himpuan bagian dari 𝑋, maka terdapat aljabar-σ terkecil R yang memuat 𝐶,
Bukti :
Misalkan 𝐹 koleksi himpunan bagian 𝑋 yang berupa aljabar-σ yang memuat 𝐶,
Didefinisikan R⋂𝐵∈𝐹 𝐵
Karena 𝑅 ⊂ 𝐵, ∀𝐵 ∈ 𝐹 dan 𝐵 adalah aljabar 𝜎 yang memuat 𝐶, maka 𝑅 memuat 𝐶.
Selanjutnya akan dibuktikan apakah 𝑅 merupakan 𝜎-aljabar.
Misalkan (𝐴𝑖 ) barisan himpunan pada R. Karena (𝐴𝑖 ) berada pada R, maka (𝐴𝑖 )
∈ 𝐵 untuk setiap 𝐵 ∈ 𝐹. Karena (𝐴𝑖 ) ∈ 𝐵 untuk setiap 𝐵 ∈ 𝐹 dan 𝐵 adalah 𝜎-
aljabar
Maka ⋃𝑛
𝑖=1 𝐴 ∈ 𝐵 untuk setiap 𝐵 ∈ 𝐹, jadi
𝑛
⋃ 𝐴 ∈ ⋂ 𝐵 = {𝐵|𝐵 ∈ 𝐹} = 𝑅
𝑖=1 𝐵∈𝐹
2.4 Lemma
Pernyataan berikut ini adalah ekuivalen untuk fungsi f pada 𝑋 ke ℝ
a. Untuk setiap 𝛼 ∈ 𝑹, himpunan 𝐴𝛼 = {𝑥 ∈ 𝑋 ∶ 𝑓(𝑥) > 𝛼} milik 𝑿
b. Untuk setiap 𝛼 ∈ 𝑹 himpunan 𝐴𝛼 = {𝑥 ∈ 𝑋 ∶ 𝑓(𝑥) ≤ 𝛼} milik 𝑿
c. Untuk setiap 𝛼 ∈ 𝑹, himpunan 𝐴𝛼 = {𝑥 ∈ 𝑋 ∶ 𝑓(𝑥) ≥ 𝛼} milik 𝑿
d. Untuk setiap 𝛼 ∈ 𝑹, himpunan 𝐴𝛼 = {𝑥 ∈ 𝑋 ∶ 𝑓(𝑥) < 𝛼} milik 𝑿
Bukti :
𝐵∝ dan 𝐴∝ adalah complements, pernyataan (a) adalah setara dengan pernyataan (b).
Demikian pula, pernyataan (c) dan (d) yang setara.
Jika (a) berlaku, maka 𝐴∝−1/𝑛 / anggota 𝑿 untuk setiap n jika
∞
𝐶∝ = ⋂ 𝐴∝−1/𝑛 ,
𝑛=1
UKURAN
Kita telah membahas gagasan tentang ruang terukur (𝑋, 𝑿) yang terdiri dari sebuah
himpunan 𝑋 dan sebuah 𝜎-aljabar 𝑿 dari subhimpunan-subhimpunan 𝑋. Sekarang kita akan
membahas suatu fungsi yang terdefinisi di 𝑿 dan bernilai bilangan real atau bilangan real yang
diperluas.
3.1 Definisi
Ukuran adalah suatu fungsi 𝜇 dengan domain sebuah 𝜎-aljabar 𝑿 dan kodomain himpunan
bilangan real yang diperluas dimana memenuhi 3 syarat berikut:
i. 𝜇(∅) = 0,
ii. 𝜇(𝐸) ≥ 0, ∀𝐸 ∈ 𝑿,
iii. 𝜇 merupakan penjumlahan terhitung (countably additive) jika (𝐸𝑛 ) adalah
sembarang barisan himpunan yang saling disjoint di X (artinya 𝐸𝑛 ∩ 𝐸𝑚 =
∅ dimana 𝑚 ≠ 𝑛), maka
∞ ∞
𝜇(⋃ 𝐸𝑛 ) = ∑ 𝜇(𝐸𝑛 )
𝑛=1 𝑛=1
Karena 𝜇 diperbolehkan hingga +∞, maka nilai +∞ pada persamaan (3.1) berarti (𝜇(𝐸𝑛 ) =
+∞ untuk suatu 𝑛 atau sumasi dari nonnegativenya divergent. Jika sebuah ukuran (measure)
tidak mencapai +∞, maka 𝜇 disebut ukuran finite (berhingga). Secara umum, Jika terdapat
sebuah barisan berisi himpunan-himpunan (𝐸𝑛 ) di X dengan 𝑋 = ⋃ 𝐸𝑛 dan sedemikian
sehingga 𝜇(𝐸𝑛 ) < +∞ untuk semua 𝑛, maka 𝜇 disebut 𝝈-finite.
b. 𝜎 −finite (𝜎 −berhingga)
Suatu ukuran 𝜇 dikatakan 𝝈 −finite jika terdapat barisan himpunan (𝐸𝑛 ) di 𝑿 dengan 𝑋 =
⋃∞
𝑛=1 𝐸𝑛 dan 𝜇(𝐸𝑛 ) < +∞, ∀ 𝑛.
d. Counting Measure
Misalkan 𝑋 = ℕ = {1,2,3, … }, 𝑿 merupakan 𝜎 −aljabar dari himpunan semua subset di
ℕ. Suatu ukuran 𝜇 dikatakan counting measure on ℕ jika 𝜇(𝐸) = 𝐸 dengan 𝐸 ∈ 𝑿.
Catatan: 𝜇 merupaka 𝜎 −finite, bukan merupakan finite.
f. Borel-Stieltjes Measure
Jika 𝑋 = 𝑹, 𝑿 = 𝑩, dan 𝑓 merupakan fungsi yang meningkat secara terus menerus
(monoton), maka ini akan ditunjukkan pada Chapter 9 bahwa terdapat ukuran yang unik
yaitu 𝜆𝑓 yang didefinisikan pada 𝑩 sedemikian sehingga jika 𝐸 = (𝑎, 𝑏), maka 𝜆𝑓 (𝐸) =
𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎). Ukuran 𝜆𝑓 ini disebut Borel-Stieltjes measure generated by 𝒇 (ukuran
Borel-Stieltjes yang dibangun oleh 𝒇).
Contoh measure:
Misalkan 𝑋 merupakan himpunan tak kosong dan 𝑿 merupakan 𝜎-aljabar dari himpunan semua
subset di 𝑋, ambil 𝜇1 yang didefinisikan sebagai:
𝜇1 (𝐸) = 0, ∀𝐸 ∈ 𝑿
Jika diberikan sembarang himpunan X, suatu himpunan 𝐸 ⊂ 𝑋 dikatakan terukur, jika untuk
semua 𝐴 ⊂ 𝑋 dipenuhi.
Contoh :
Contoh :
Jawab :
Akan dibuktikan :
1. 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∈ Σ
2. 𝐴1 ∩ 𝐴2 ∈ Σ
Bukti :
1. 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∈ Σ
Karena Σ adalah sigma aljabar di 𝑋 dan 𝐴1 , 𝐴2 ∈ Σ, berdasarkan syarat ketiga dari sebuah
sigma aljabar, maka :
𝐴1 , 𝑛 = 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
⋃∞
𝑛=1 𝐴𝑛 = 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∪ 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∪ … ∪ … ∈ Σ → 𝐴𝑛 = { 𝐴2 , 𝑛 = 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Maka 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∈ Σ
∴ 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∈ Σ
𝐴1 ∈ Σ → 𝐴1 𝑐 ∈ Σ
𝐴2 ∈ Σ → 𝐴2 𝑐 ∈ Σ
𝐴1 𝑐 ∪ 𝐴2 𝑐 ∈ Σ → (𝐴1 𝑐 ∪ 𝐴2 𝑐 )𝑐 ∈ Σ
↔ 𝐴1 ∩ 𝐴2 ∈ Σ
∴ 𝐴1 ∩ 𝐴2 ∈ Σ
Sebuah ruang terukur (measure space) adalah triple 𝑋, 𝑿, 𝜇) yang terdiri dari sebuah himpunan
𝑋, sebuah 𝜎-aljabar 𝑿 dari sub himpunan - sub himpunan 𝑋, dan sebuah ukuran (measure)
yang didefinisikan pada 𝑿.
Ada masalah terminologis yang perlu disebutkan dan yang akan dipekerjakan di bawah ini. kita
akan mengatakan bahwa proposisi tertentu memenuhi 𝜇-almost everywhere jika ada subset 𝑁
∈ 𝑋 dengan 𝜇(𝑁) = 0 sehingga proposisi berlaku pada komplemen dari 𝑁. Jadi kita
mengatakan bahwa dua fungsi 𝑓, 𝑔 adalah equal 𝜇-almost everywhere atau bahwa mereka
adalah sama untuk 𝜇 hampir semua 𝑥 (equal for 𝜇- almost all 𝑥 ) dalam kasus 𝑓 (𝑥) = 𝑔 (𝑥)
ketika 𝑥 ≠ 𝑁, untuk beberapa 𝑁 ∈ 𝑋 dengan 𝜇(𝑁) = 0. Dalam kasus ini , kita tulis
𝑓 = 𝑔 , 𝜇 − 𝑎. 𝑒
dengan cara seperti, kita katakan bahwa urutan (𝑓𝑛 ) dari fungsi pada 𝑋 konvergen 𝜇 -almost
everywhere (atau konvergen untuk 𝜇 almost all 𝑥) jika terdapat satu himpunan 𝑁 ∈ 𝑋 dengan
𝜇(𝑁) = 0. sehingga 𝑓(𝑥) = lim 𝑓𝑛 (𝑥) untuk 𝑥 ∉ 𝑁. Dalam kasus ini kita tulis
𝑓(𝑥) = lim 𝑓𝑛 (𝑥), , 𝜇 − 𝑎. 𝑒
Tentu saja, jika ukuran 𝜇 dipahami, kita akan mengatakan "almost everywhere” bukannya 𝜇-
almost everywhere
Misalkan 𝑋 = {1,2,3,4,5}, maka 𝑿 = {∅, {1,3,5}, {2,4}, {1,2,3,4,5}} merupakan suatu 𝜎–aljabar.
(𝑋, 𝑿) dimana 𝑋 = {1,2,3,4,5}, dan 𝑿 = {∅, {1,3,5}, {2,4}, {1,2,3,4,5}} disebut sebagai measurable
space (ruang terukur) dengan ∅, {1,3,5}, {2,4}, {1,2,3,4,5} sebagai himpunan terukur.
Daftar Acuan :
Bartle, R. G. 1966. The Elements of Integration. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Zaanen, A. C. 1953. Linear Analysis: Measure and Integral, Banach and Hilbert Space, Linear
Integral Equations. New York: Interscience Publishers, Inc.
Golberg, Richard R. 1983. Method of Real Analysis. New York: John Wiley & Sons
Jain, P. K., & Gupta, V. V. 1986. Lebesgue Measure and Integration. New Delhi: Wiley
Eastern Limited