suatu alasan kombinatorial; yaitu adalah, kita melihat dua sisi dari identitas sebagai
metode terpisah dari menghitung sesuatu yang sama. Pada bagian ini kita
mempertimbangkan beberapa identitas kombinatorial sederhana, dan menguji teknik
dasar terdahulu untuk membuktikan mereka. Kita akan memusatkan pada alasan
kombinatorial karena, berikutnya dua contoh menunjukkan , seperti alasan biasanya
lebih sederhana daripada iduksi atau aljabar, dan mereka membantu kita untuk
mengingat isi dari identitas
CONTOH 2.6.1
Bandingkan dua pembuktian dari identitas berikut. Perhatikan bahwa alasan
kombinatorial menyarankan arti dari identitas lebih dari satu secara aljabar.
Bukti
metode 1: (dengan suatu alasan kombinatorial). Dari sisi kiri adalah banyaknya dari
menunjukkan bahwa sisi kanan juga menghitung banyaknya subset tersebut. Sekarang
xn
suatu subset diberikan memuat atau itu tidak. Ada C ( n1,r 1 ) subset
relemen memuat xn
karena r1 elemen lainnya harus berasal dari
karena dalam kasus ini semua r elemen berasal dari { x 1 , x 2 , , x n1 } . Oleh sebab
1
itu dengan aturan dari penbanyaknyaan, sisi kanan juga banyaknya dari relemen
subset dari { x1 , x2 , , xn } .
( n1 ) ! ( r ) + ( n1 ) ! ( nr ) ( n1 ) ! ( r +nr )
=
r ! ( nr ) ! r ! ( nr ) !
n!
=C ( n ,r ) . Q. E . D
r ! (nr) !
Kita tunjukkan bahwa alasan kombinatorial digunakan pada bagian ini adalah berdasar
pada mengamati dua sisi dari suatu identitas sebagai cara terpisah dari menghitung
banyaknya dari beberapa (multi)set yang sudah diberikan. Seperti alasan berguna dalam
membuktikan banyak identitas menyertakan koefisien binomial. Dalam suatu identitas,
ini sering mudah untuk dilihat bahwa satu sisi menggambarkan banyaknya dari
(multi)set pada beberapa keadaan. Maksudnya adalah untuk melihat bagaimana sisi lain
menggambarkan suatu cara terpisah untuk menghitung kumpulan yang sama dari
(multi)set.
CONTOH 2.6.2
Bandingkan dua pembuktian menggunakan identitas berikut. Perhatikan bahwa
alasan kombinatorial mengusulkan arti dari identitas lebih dari pembuktian dengan
induksi.
Bukti
metode satu: (dengan suatu alasan kombinatorial). Sisi kanan adalah banyaknya dari
subset dari suatu himpunan nelemen (lihat contoh 1.2.3). Cara lain untuk
2
menghitung banyaknya dari subset adalah menggunakan aturan dari penbanyaknyaan
untuk memecahkan masalah kedalam kasus n+1 : subset dengan 0 elemen; subset
adalah sama dengan memilih r elemen dari n tanpa pengulangan. Jadi kasus
pertama dapat selesai dalam C( n , 0) cara, kedua dalam C( n ,1) cara, dan
LANGKAH INDUKSI:
k
Hipotesis Induksi: C ( k , 0 ) +C ( k ,1 ) ++ C ( k , k ) =2
k+1
Untuk menunjukkan: C ( k +1,0 )+ C ( k +1,1 ) ++C ( k +1, k +1 )=2 .
C ( k , 0 ) +C ( k ,1 ) + [ C ( k ,1 ) +C ( k ,2 ) ] ++ [ C ( k , k1 )+C ( k , k ) ] +C (k , k )
C ( k , 0 ) +
Untuk memperkuat ide dari alasan combinatorial, kita bandingkan dua lebih identitas
3
Proposisi 2-13. (mn )( mr)=(nr)( mr
nr
)
Bukti (dengan suatu alasan kombinatorial). Kita mulai dengan suatu kelompok dari
n orang. Kita memilih suatu subgrup dari m orang dan dari subgroup tersebut
dipilih r pemimpin. Dalam berapa cara ini dapat diselesaikan? Kita dapat
memilih subgrup dari m orang dalam setiap C( n , m) cara, dan pada langkah
kedua kita memilih r pemimpin dari subgrup dalam setiap C( m, r ) cara. Dengan
Pendekatan lain adalah untuk memilih pertama r pemimpin untuk subgroup dalam
Bukti (dengan suatu argument kombinatorial). Sisi kanan adalah banyaknya dari r -
x
multiset dari ( 1 , , x n+ 2). Kita mungkin juga menentukan banyaknya dari
x n+2
multiset dengan mempertimbangkan kasus dimana kita memilih yang bukan ,
4
x n+2 x n+2
memilih satu dari , dua dari , dan sebagainya. Ada
C ( n+11+ r1, r1 ) =C( n+r1, r1) multiset pada kasus kesdua, dan
x
C ( n+r , r ) +C ( n+ r1, r1 ) + +C( n ,0) r -multiset dari ( 1 , x 2 , , x n+ 2).
Pola ini telah ditelusuri kembali setidaknya sejauh 12th abad, tetapi ini disebut
segitiga pascal karena pascal adalah yang pertama menuliskan suatu risalat dalam itu
(1653). Segitiga dimulai dengan bilang 1 di puncak, dan semua bilangan lain adalah
banyaknya dari dua bilangan diatas mereka. Karena aturan ini adalah hanya suatu uraian
5
baru dari identitas pascal, ini dengan mudah untuk menunjukkan bahwa baris ke n
menunjukkan teorema berikut, ini juga memberikan suatu cara mudah untuk
1+ x n .
mengembangkan
3 2 3
ketiga dari segituiga, kita lihat bahwa ( 1+x ) =1+ 3 x +3 x + x .
Bukti (dengan induksi matematis). Pada bab berikutnya kita memberikan suatu bukti
kombinatorial, tetapi untuk sekarang kita memberikan alasan induksi karena ini
menggunakan identitas pascal dan dengan demikian teorema lekat dengan segitiga
pascal.
0
LANGKAH BASIS: (1+ x) =1
LANGKAH INDUKSI:
6
Untuk menunjukkan: 0 1 ( )( )
1+ x k+1= k +1 + k +1 x ++ k +1 xk +1 .
k +1 ( )
[( ) ( )
1+ x k+1=(1+ x) k + k x+ + k x k
0 1
k () ]
()() () [( ) ( )
k + k x+ + k x k + x k + k x+ + k x k
0 1 k 0 1 k () ]
( ) [ ( ) ( ) ] [ ( ) ( )]
0 1 1 2 k 1 k k [( ) ( )] ( )
k + k + k x+ k + k x 2+ + k + k x k + k x k+1 .
0
Teorema binomial dapat digunakan dalam banyak cara. Salah satu kegunaan
yang penting adalah membuktikan identitas kombinatorial. Contohnya, identitas
n 1 .
(b) berapa banyak barisan n -bilangan biner memiliki suatu bilangan genap dari nol
7
Solusi (a) misalkan x=1 dalam perluasan dari (1+ x)n , kita mempunyai
()
1 n n =0
n
, kemudian menggunakan Proposisi 2-12.
()()()()
n
0
n n n
+ + +
1 2 3
(b) jelas jawabannya adalah 1 jika n adalah nol dan 0 jika n ganjil. Untuk genap
n>0, seperti salah satu suatu barisan tidak memiliki nol, dua nol, empat nol, dan
sebagainya. Ada C( n , 0) barisan dengan bukan nol, C(n ,2) barisan dengan dua
nol (pilih tempat untuk dua nol), dan sebagainya. Karena itu ada
Kita juga harus menandai bahwa substitusi dari x oleh x / y pada teorema
binomial dengan seketika menghasilkan hasil berikut, yang mana juga disebut teorema
binomial.
k=0 k
()
n x k y nk
sedemikian hingga
8
r 1 +r 2 ++r m=n
.
binomial.
CONTOH 2.6.4
(1,1,0 ) x x +(1,0,1
( x 1+ x 2 + x 3 ) = 2
2
1 2 ) (0,1,1)
2 x x+ 2 x x
1 3 2 3
2 x 1 x 2 +2 x1 x 3+ 2 x 2 x 3 + x 2 + x 2 + x 2
1 2 3
untuk sebarang bilangan real n dan bilangan asli r , teorema binomial adalah
benar untuk semua eksponen real (ini mengikuti dari teorema Taylor dalam kalkulus.
Perhatikan, bagaimanapun, bahwa dalam kasus dari eksponen bilangan tidak asli kita
mempunyai suatu banyaknya tak tebatas.
z 2
, ( 1+ x ) =C ( z , 0 ) +C ( z , 1 ) x +C ( z ,2 ) x +
CONTOH 2.6.5
x x2
( )( ) ( )
(1+ x)1 /2= 1/ 2 + 1/2 x + 1/2 x2 +=1+ +
0 1 2 2 8