Anda di halaman 1dari 9

2.

6 Terlihat Singkat pada Identitas Kombinatorial

Pada Proposisi 2-5, kita tetapkan identitas kombinatorial (nr)=(nrn ) dengan

suatu alasan kombinatorial; yaitu adalah, kita melihat dua sisi dari identitas sebagai
metode terpisah dari menghitung sesuatu yang sama. Pada bagian ini kita
mempertimbangkan beberapa identitas kombinatorial sederhana, dan menguji teknik
dasar terdahulu untuk membuktikan mereka. Kita akan memusatkan pada alasan
kombinatorial karena, berikutnya dua contoh menunjukkan , seperti alasan biasanya
lebih sederhana daripada iduksi atau aljabar, dan mereka membantu kita untuk
mengingat isi dari identitas

CONTOH 2.6.1
Bandingkan dua pembuktian dari identitas berikut. Perhatikan bahwa alasan
kombinatorial menyarankan arti dari identitas lebih dari satu secara aljabar.

Proposisi 2-11 (Identitas Pascal) (nr)=(n1


nr ) + (n1)
r

Bukti
metode 1: (dengan suatu alasan kombinatorial). Dari sisi kiri adalah banyaknya dari

relemen subset dari himpunan n elemen { x1 , x 2 , , x n } . Selanjutnya kita

menunjukkan bahwa sisi kanan juga menghitung banyaknya subset tersebut. Sekarang

xn
suatu subset diberikan memuat atau itu tidak. Ada C ( n1,r 1 ) subset

relemen memuat xn
karena r1 elemen lainnya harus berasal dari

{ x 1 , x 2 , , x n1 } . Ada C ( n1,r ) subset relemen yang tidak memuat x n

karena dalam kasus ini semua r elemen berasal dari { x 1 , x 2 , , x n1 } . Oleh sebab

1
itu dengan aturan dari penbanyaknyaan, sisi kanan juga banyaknya dari relemen

subset dari { x1 , x2 , , xn } .

Metode kedua: (dengan aljabar). Membangkan sisi kanan kita mempunyai,


( n1 ) ! ( n1 ) !
C ( n1,r 1 ) +C ( n1,r )= +
( r1 ) (nr )! r !(nr1) !

( n1 ) ! ( r ) + ( n1 ) ! ( nr ) ( n1 ) ! ( r +nr )
=
r ! ( nr ) ! r ! ( nr ) !

n!
=C ( n ,r ) . Q. E . D
r ! (nr) !

Kita tunjukkan bahwa alasan kombinatorial digunakan pada bagian ini adalah berdasar
pada mengamati dua sisi dari suatu identitas sebagai cara terpisah dari menghitung
banyaknya dari beberapa (multi)set yang sudah diberikan. Seperti alasan berguna dalam
membuktikan banyak identitas menyertakan koefisien binomial. Dalam suatu identitas,
ini sering mudah untuk dilihat bahwa satu sisi menggambarkan banyaknya dari
(multi)set pada beberapa keadaan. Maksudnya adalah untuk melihat bagaimana sisi lain
menggambarkan suatu cara terpisah untuk menghitung kumpulan yang sama dari
(multi)set.

CONTOH 2.6.2
Bandingkan dua pembuktian menggunakan identitas berikut. Perhatikan bahwa
alasan kombinatorial mengusulkan arti dari identitas lebih dari pembuktian dengan
induksi.

Proposisi 2-12. (n0)+( n1)+ +( nn)=2 n

Bukti
metode satu: (dengan suatu alasan kombinatorial). Sisi kanan adalah banyaknya dari

subset dari suatu himpunan nelemen (lihat contoh 1.2.3). Cara lain untuk

2
menghitung banyaknya dari subset adalah menggunakan aturan dari penbanyaknyaan

untuk memecahkan masalah kedalam kasus n+1 : subset dengan 0 elemen; subset

dengan 1 elemen; ; subset dengan n elemen. Memilih suatu subset relemen

adalah sama dengan memilih r elemen dari n tanpa pengulangan. Jadi kasus

pertama dapat selesai dalam C( n , 0) cara, kedua dalam C( n ,1) cara, dan

seterusnya. Dengan aturan penbanyaknyaan, banyaknya dari subset adalah C( n , 0) +

C( n ,1) ++ C( n , n) , tetapi ini hanya sisi kiri dari persamaan asli.

Metode kedua: (dengan induksi matematis)


0
LANGKAH BASIS: C ( 0,0 ) =1=2

LANGKAH INDUKSI:
k
Hipotesis Induksi: C ( k , 0 ) +C ( k ,1 ) ++ C ( k , k ) =2
k+1
Untuk menunjukkan: C ( k +1,0 )+ C ( k +1,1 ) ++C ( k +1, k +1 )=2 .

Dengan hipotesis induksi,


2k+1 =2C ( k , 0 )+ 2C ( k ,1 ) + +2C ( k , k )

C ( k , 0 ) +C ( k ,1 ) + [ C ( k ,1 ) +C ( k ,2 ) ] ++ [ C ( k , k1 )+C ( k , k ) ] +C (k , k )
C ( k , 0 ) +

Dengan identitas pascal akhir penbanyaknyaan adalah

C ( k , 0 ) +C ( k +1,1 ) +C ( k +1,2 ) ++ C ( k +1, k ) +C (k , k ) . Sekarang

C ( k , 0 ) =C ( k , k ) =C ( k +1,0 ) =C ( k +1, k +1 ) =1 dan karena itu,

2k+1 =C ( k +1,0 ) +C ( k +1,1 ) ++C ( k +1, k +1 ) . Q.E.D.

Untuk memperkuat ide dari alasan combinatorial, kita bandingkan dua lebih identitas

3
Proposisi 2-13. (mn )( mr)=(nr)( mr
nr
)
Bukti (dengan suatu alasan kombinatorial). Kita mulai dengan suatu kelompok dari

n orang. Kita memilih suatu subgrup dari m orang dan dari subgroup tersebut

dipilih r pemimpin. Dalam berapa cara ini dapat diselesaikan? Kita dapat

memisahkan susunan kedalam dua langkah-langkah. Pada langkah pertama , kita

memilih subgrup dari m orang dalam setiap C( n , m) cara, dan pada langkah

kedua kita memilih r pemimpin dari subgrup dalam setiap C( m, r ) cara. Dengan

aturan dari hasil langkah ini dapat diselesaikan dalam C ( n , m ) C (m ,r ) cara.

Pendekatan lain adalah untuk memilih pertama r pemimpin untuk subgroup dalam

setiap C( n ,r ) banyak cara dan kemudian memilih sisa mr bukan pemimpin

dalam setiap C( nr , mr ) cara. Dengan aturan dari hasil, pendekatan ini

menghasilkan C ( n , r ) C ( nr ,mr ) . dua jawaban harus sama Q.E.D.

Proposisi 2-14. (n0)+( n+11)+ +( n+rr )=( n+rr +1)

Bukti (dengan suatu argument kombinatorial). Sisi kanan adalah banyaknya dari r -

x
multiset dari ( 1 , , x n+ 2). Kita mungkin juga menentukan banyaknya dari

x n+2
multiset dengan mempertimbangkan kasus dimana kita memilih yang bukan ,

4
x n+2 x n+2
memilih satu dari , dua dari , dan sebagainya. Ada

C ( n+11+ r ,r )=C( n+r , r) multiset pada kasus pertama,

C ( n+11+ r1, r1 ) =C( n+r1, r1) multiset pada kasus kesdua, dan

sebagainya. Oleh sebab itu pendekatan ini menghasilkan

x
C ( n+r , r ) +C ( n+ r1, r1 ) + +C( n ,0) r -multiset dari ( 1 , x 2 , , x n+ 2).

Tetapi ini hanya sisi kiri. Q.E.D.


Kita tutup bagian ini dengan suatu pembahasan dari 2 identitas pokok, teorema
binomial dan multinomial, yang menjelaskan kegunaan dari istilah koefisien binomial
dan multinomial. Sebelum membahas teorema binomial, kita tunjukkan gambar terkenal
berikut.

Pola ini telah ditelusuri kembali setidaknya sejauh 12th abad, tetapi ini disebut
segitiga pascal karena pascal adalah yang pertama menuliskan suatu risalat dalam itu
(1653). Segitiga dimulai dengan bilang 1 di puncak, dan semua bilangan lain adalah
banyaknya dari dua bilangan diatas mereka. Karena aturan ini adalah hanya suatu uraian

5
baru dari identitas pascal, ini dengan mudah untuk menunjukkan bahwa baris ke n

dari segitiga diberikan dengan C ( n , 0 ) , C ( n , 1 ) , , ( n , n ) (lihat latihan). Jadi, segitiga

pascal memberikan suatu metode mudah untuk menghitung C ( n , r ) . Selain

menunjukkan teorema berikut, ini juga memberikan suatu cara mudah untuk

1+ x n .
mengembangkan

Proposisi 2-15 (Teorema Binomial) 0 1 n()()


1+ x n= n + n x+ + n x n ()

Proposisi ini menunjukkan mengapa C ( n , r ) disebut suatu koefisien

binomial. Perhatikan bahwa kita dapat menggunakan segitiga pascal untuk


n
mengembangkan ( 1+ x ) tanpa mengalikan. Contohnya, dengan melihat dari baris

3 2 3
ketiga dari segituiga, kita lihat bahwa ( 1+x ) =1+ 3 x +3 x + x .

Bukti (dengan induksi matematis). Pada bab berikutnya kita memberikan suatu bukti
kombinatorial, tetapi untuk sekarang kita memberikan alasan induksi karena ini
menggunakan identitas pascal dan dengan demikian teorema lekat dengan segitiga
pascal.
0
LANGKAH BASIS: (1+ x) =1

LANGKAH INDUKSI:

Hipotesis induksi: 0 1 ()()


1+ x k = k + k x+ + k x k .
k ()

6
Untuk menunjukkan: 0 1 ( )( )
1+ x k+1= k +1 + k +1 x ++ k +1 xk +1 .
k +1 ( )

Dengan hipotesis induksi,

[( ) ( )
1+ x k+1=(1+ x) k + k x+ + k x k
0 1

k () ]
()() () [( ) ( )
k + k x+ + k x k + x k + k x+ + k x k
0 1 k 0 1 k () ]
( ) [ ( ) ( ) ] [ ( ) ( )]
0 1 1 2 k 1 k k [( ) ( )] ( )
k + k + k x+ k + k x 2+ + k + k x k + k x k+1 .
0

Dengan identitas pascal dan fakta bahwa

C ( k , 0 ) =C ( k +1,0 )=C ( k , k ) =C ( k +1, k +1 ) =1 , ini direduksi menjadi

(k +10)+( k +11) x ++(kk ++ 11) x k+1


. Q.E.D.

Teorema binomial dapat digunakan dalam banyak cara. Salah satu kegunaan
yang penting adalah membuktikan identitas kombinatorial. Contohnya, identitas

2n=C ( n ,0 )+ C ( n , 1 )+ +C( n , n) , diskusikan contoh 2.6.2, diperoleh dengan

memisalkan x=1 . Contoh lain, bandingankan berikut ini.

CONTOH 2.6.3 (a) tunjukkan bahwa (n0)+( n2)+( n4)+=( n1)+(n3)+=2 n1


untuk

n 1 .

(b) berapa banyak barisan n -bilangan biner memiliki suatu bilangan genap dari nol

dan suatu bilangan genap dari satu?

7
Solusi (a) misalkan x=1 dalam perluasan dari (1+ x)n , kita mempunyai

()
1 n n =0
n
, kemudian menggunakan Proposisi 2-12.
()()()()
n
0
n n n
+ + +
1 2 3

(b) jelas jawabannya adalah 1 jika n adalah nol dan 0 jika n ganjil. Untuk genap

n>0, seperti salah satu suatu barisan tidak memiliki nol, dua nol, empat nol, dan

sebagainya. Ada C( n , 0) barisan dengan bukan nol, C(n ,2) barisan dengan dua

nol (pilih tempat untuk dua nol), dan sebagainya. Karena itu ada

(n0)+( n2)+( n4)+=2 n1


seperti barisan.

Kita juga harus menandai bahwa substitusi dari x oleh x / y pada teorema

binomial dengan seketika menghasilkan hasil berikut, yang mana juga disebut teorema
binomial.

Proposisi 2-16. (x+ y) =


n

k=0 k
()
n x k y nk

Selanjutnya, kita perumum teorema binomial berikut. Bukti induktif adalah


sebelah kiri untuk latihan, dan kita diskusikan suatu bukti kombinatorial pada bab
berikutnya.
n
x 1+ x 2 ++ x m
Proposisi 2-17 (Teorema Multinomial). adalah banyaknya dari

semua suku pada bentuk 1


n
(r +r ++
2 r )m
x 1
r1
x 2 r x mr
2 m

sedemikian hingga

8
r 1 +r 2 ++r m=n
.

Perhatikan bahwa ketika m=2 , teorema multinomial menjadi teorema

binomial.

CONTOH 2.6.4

(1,1,0 ) x x +(1,0,1
( x 1+ x 2 + x 3 ) = 2
2
1 2 ) (0,1,1)
2 x x+ 2 x x
1 3 2 3

+ ( 2,0,0 ) 1 (0,2,0) 2 ( 0,0,2) 3


2 x 2+ 2 x 2+ 2 x 2

2 x 1 x 2 +2 x1 x 3+ 2 x 2 x 3 + x 2 + x 2 + x 2
1 2 3

Akhirnya kami menunjukkan bahwa dengan definisi umum dari C( n ,r )

untuk sebarang bilangan real n dan bilangan asli r , teorema binomial adalah

benar untuk semua eksponen real (ini mengikuti dari teorema Taylor dalam kalkulus.
Perhatikan, bagaimanapun, bahwa dalam kasus dari eksponen bilangan tidak asli kita
mempunyai suatu banyaknya tak tebatas.

Proposisi 2-18 (memperluas teorema binomial) untuk sebarang bilangan real z

z 2
, ( 1+ x ) =C ( z , 0 ) +C ( z , 1 ) x +C ( z ,2 ) x +

CONTOH 2.6.5
x x2
( )( ) ( )
(1+ x)1 /2= 1/ 2 + 1/2 x + 1/2 x2 +=1+ +
0 1 2 2 8

Anda mungkin juga menyukai