Anda di halaman 1dari 6

Penelitian Grounded Theory

A. Definisi Grounded Theory, kapan menggunakannya dan bagaimana


perkembangannya.

Rancangan Grounded Theory adalah suatu prosedur kualitatif sistematis yang digunakan
untuk menghasilkan teori yang menjelaskan, pada tingkat konseptual yang luas, proses tentang
suatu topik substantif. Dalam grounded theory research, teorinya adalah suatu teori proses-
teori itu menjelaskansuatu proses kejadian, kegiatan, tindakan dan interaksi pendidikan yang
terjadi dari waktu ke waktu. Disamping itu, pada pakar grounded theory bekerja melalui
prosedur sistematis untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi kategori yang digunakan secara
sinonim dengan tema, menghubungkan kategori ini dan membentuk suatu teori yang
menjelaskan prosesnya.
Anda menggunakan Grounded Theory ketika anda ingin menghasilkan suatu teori karena
teori itu tidak ada atau tidak cocok. Rancangan ini juga berguna untuk meneliti suatu proses,
tindakan, atau interaksi. Grounded Theory menawarkan prosedur sistematis bagi peneliti pemula.
Dalam menggunakan Grounded Theory, seorang peneliti bisa tetap dekat dengan data sepanjang
waktu analisis.
Rancangan ini dikembangkan oleh sosiologi Barney Glasser dan Aselm Strauss di
University of California, San Francisco, pada akhir 1960-an. hal ini berevolusi dari pekerjaan
mereka di university of california san francisco medical center dengan pasien yang sakit parah.
dalam meneliti pasien ini , gleser dan strauss mencatat dan mempublikasikan metode penelitian
mereka. hal ini membuat banyak individu menghubungi gleser dan strauss untuk belajar lebih
banyak tentang metode penelitian mereka. sebagai respons, gleser dan strauss (1967)
mengembangkan buku perintis yang menguraikan secara terperinci tentang prosedur grounded
theory mereka, the discovery of grounded theory. buku ini meletakkan landasan bagi ide-ide
selama grounded theory yang dipakai hari ini, dan menjadi pedoman prosedural bagi banyak
disertasi dan laporan penelitian. dalam discovery, gleser dan strauss berpendapat bahwa teori
dibidang sosiologi saat ini terlalu menekankan verifikasi dan menguji teori daripada menemukan
konsep variabel dan hipotesis berdasarkan lapangan aktual dari partisipan.beberapa tahun setelah
discovery, Gleser maupun Strauss secara independen menulis beberapa buku yang
menyempurnakandan menjelaskan metode awal mereka (Gleser, 1978,1992; Srauss, 1987). pada
1990 dan 1998, strauss bersama seorang peneliti kesehatan keperawatan masyarakat, juliet
corbin membawa teknik dan prosedur grounded theory ke tingkat yang baru, mereka
mengintroduksikan bentuk grounded theory yang lebih preskriptif dengan kategori yang telah
ditetapkan sebelumnya dan dengan memperhatikan tentang validitas dan reabilitas.
B. Tipe-tipe Rancangan Grounded Theory

Penelitian Grounded Theory terdiri atas tiga tipe rancangan.


1. Prosedur sistematis
Rancangan sistematis untuk grounded theory digunakan secara luas di bidang penelitian
pendidikan, dan kaitannya dengan prosedur taat asas dan terperinci yang diidentifikasi
oleh Strauss dan Corbin (1990) dan mengelaborasi edisi kedua dan ketiga tehnik dan
prosedur untuk mengembangkan grounded theory (1998). Rancangan ini jauh lebih
terpreskripsi dibanding konseptualisasi awal grounded theory pada 1967 (Gleser dan
Strauss, 1967). Rancangan sistematis dalam grounded theory menekankan penggunaan
langkah-langkah analisis data yang berupa coding terbuka, aksial dan selektif serta
pengembangan suatu paradigma logis atau gambar visual darai teori yang dihasilkan.
Dalam definisi, ada tiga frasa coding (pengodean) yaitu open coding, axial coding dan
selective coding.
2. Emerging Design
Emerging Design, konsisten dengan ide-ide Glaser (1992), menyadarkan diri pada
mengeksplorasi suatu proses sosial dasar tanpa kategori yang telah ditentukan
sebelumnya.
3. Rancangan Konstruktivis
Pendekatan konstruktivistik Charmaz (2000) memfokuskan pada makna subjektif oleh
partisipan, nilai dan keyakinan eksplisit peneliti dan kesimpilan sugestif atau tentatif.
C. Ciri-ciri khusus kunci penelitian Grounded Theory

Terlepas dari berbagai perbedaan, enam aspek mencirikan Grounded Theory. Pakar
Grounded Theory menerapkan rancangan ini untuk mengeksplorasi suatu proses di seputar topik
substantif. Mereka mengambil sampel secara teoritis dengan menggunakan suatu prosedur
pengumpulan dan analisis data simultan. Pakar Grounded Theory menganalisis data mereka
untuk tingkat-tingkat abstraksi yang lebih tinggi dengan menggunakan prosedur komparatif
konstan dan dengan melontarkan pertanyaan tentang data mereka. Selama anlisis data untuk
kategori, pakar Grounded Theory mengidentifikasi suatu kategori inti ( atau fenomena sentral)
yang akan menjadi pusat atau tema utama prosesnya (Trauss, 1987) menjadi suatu teori. Pakar
Grounded Theory mengeksplorasi proses ini untuk mengembangkan suatu teori. Di seluruh
prosedur Grounded Theory, pakar Grounded Theory menulis memo untuk dirinya sendiri
disepanjang penelitiannya.
D. Masalah Etik potensial dalam penelitian Grounded Theory

Oleh karena fokus Grounded Theory ada pada analisis data, tidak banyak diskusi tentang
etika yang telah terjadi dalam kepustakaan Grounded Theory. Akan tetapi, di sepanjang proses
penelitian, pakar Grounded Theory mungkin berhadapan dengan berbagai tantangan etik,
termaksud mengemukakan penelitian, mengenai masalah keleluasan dan wewenang dalam
wawancara, membangun rantai bukti yang berguna dari datanya, dan menghasilkan suatu teori
yang akan bermanfaat bagi mereka yang dimaksudkan oleh penelitian.
E. Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian Grounded Theory

Langkah langkah dalam melaksanakan penelitian grounded theory, adalah sebagai berikut:
1. Memutuskan Apakah Rancangan Grounded Theory Adalah Rancangan Terbaik Untuk
Menjawab Permasalahan Penelitian.

Rancangan grounded theory tepat jika anda ingin mengembangkan atau memodifikasi
teori, menjelaskan proses, dan mengembangkan abstraksi umum tentang interaksi dan
tindakan banyak orang. Ia menawarkan macropicture (gambar makro) situasi pendidikan,
bukan mikronalisis terperinci. Oleh karena menghasilkan suatu proses abstrak, rancangan
ini tampaknya cocok untuk topik-topik sensitif, seperti proses coping para perempuan
yang pernah dianiaya secara seksual (Morrow & Smith, 1995) atau sesuai permasalahan
penelitian apa pun di mana individu-individu perlu dilindungi privasinya. Grounded
theory tampaknya juga dapat diterapkan untuk individu yang berlatih dibidang penelitian
kuantitatif tetapi ingin mengeksplorasi suatu prosedur kualitatif yang taat-asas dan
sistematik.

2. Mengidentifikasi Proses Untuk Diteliti.


Oleh karena mkasud penelitian grounded theory adalah untuk menjelaskan suatu proses,
anda perlu mengidentifikasi di awal suatu proses tentatif untuk ditelaah dalam penelitian
grounded theory anda. Proses ini mungkin berubah dan muncul selama penelitian anda,
tetapi anda perlu memiliki ide tentang proses dalam langkah ini. Proses ini seharusnya
mengikuti secara alamiah dari permasalahan dan pertanyaan penelitian yang anda coba
jawab. Perlu melibatkan banyak orang yang bertindak atau berinteraksi dengan langkah
atau sekuensi yang dapat diidentifikasi dalam interaksi mereka. Akan membantu untuk
menuliskan proses ini pada awal penelitian, dalam rencana penelitian anda.

3. Mencari Persetujuan Dan Akses.

Seperti semua penelitian lainnya, peneliti perlu mendapatkan persetujuan dari dewan
peninjau institusional. Peneliti juga membutuhkan akses individu-individu yang dapat
memeberikan insight tentang proses yang anda rencanakan untuk diteliti. Seperti
penelitian lainnya, langkah ini melibatkan mencari persetujuan untuk mengumpulkan
data, menilai individu terkait maksud penelitian dan menjamin perlindungan atas tempat
dan partisipan selama melaksankan penelitian.

4. Melaksanakan Pengambilan Sampel Teoritis

Pakar grounded theory, menggunakan banyak data , tetapi banyak peneliti mengandalkan
wawancara sebagai cara terbaik untuk menangkap pengalaman individu-individu dengan
kata-katanya sendiri. Akan tetapi, salah satu ciri khusus penelitian grounded theory
adalah peneliti mengumpulkan data lebih dari satu kali dan selalu kembali ke sumber data
untuk mendapatkan lebih banyak informasi di sepanjang penelitian sampai kategori
menjadi jenuh dan teori telah dikembangkan sepenuhnya. Tidak ada time lineyang persis
untuk proses ini danpeneliti perlu membuat keputusan tentang kapan mereka telah
mengembangkan sepenuhnya kategori mereka dan teorinya.

5. Mengode Data.

proses mengkode data terjadi selama pengumpulan data, hal ini biasanya dimulai
dengaidentifikasi kategori open coding dan menggunakan pendekatan komparatif konstan
untuk aturasi dengan membandingkan data dengan insiden dan insiden dengan kategori.
dari open coding dilanjutkan ke axial coding dan pengembangan suatu paradigma
pengkodean. proses ini melibatkan proses yang terindetifikasi dalam memilih suatu
kategori inti dari berbagai kemungkinan open coding dan memosisikan di tengah proses
axial coding sebagai kategori inti.

6. Menggunakan Selecting Coding Dan Mengembangkan Teori.

Proses coding yang terakhir adalah selective coding dan ini melibatkan benar-benar
mengembangkan teori Nada. Prosedur ini melibatkan saling-menghubung kategori
dalam paradigma coding. Hal ini mungkin membutuhkan keterlibatan pemerhalusan
paradigma axial coding dan menyajikannya sebagai suatu model atau teori tentang
prosesnya. Hal ini mungkin butuh keterlibatan penulisan beberapa proposisi yang
menyediakan ide-ide yang dapat diuji untuk penelitian lebih lanjut. Anda dapat
menyajikan teori anda sebagai serangkaian proposisi atau subproposisi. Tahap ini
mungkin juga melibatkan penulisan narasi yang mendeskripsikan antarhubungan di
antara berbagai kategori.

7. Memvalidasi Teori.

Dalam penelitian grounded theory validasi adalah salah satu bagian aktif proses
penelitian (Creswell, 2007). Setelah mengembangkan teori , pakar gronded theory
menvalidasi prosesnya dengan membandingkan dengan proses yang sudah ada yang
ditemukan dalam kepustakaan. Disamping itu, para peninjau luar yang menilai grounded
theory dengan menggunakan kanon ilmu pengetahuan yang baik dapat memperkukuh
teorinya, termasuk validitas dan reabilitas datanya (Strauss dan Corbin, 1998).

8. Menulis Laporan Penelitian Grounded Theory.

Struktur laporan grounded theory bervariasi mulai dari struktur fleksibel dalam emerging
design dan rancangan konstruktivis sampai struktur yang lebih berorientasi kuantitatif
dalam rancangan sistematik. Dibandingkan rancangan kualitatif lainnya struktur peneitian
grounded theory itu ilmiah dan mencangkup permasalahan, metode, diskusi dan hasil.
Disamping itu, kadang-kadang sudut pandang penulis dalam oendekatan sistematik
adalah orang ketiga dan objektif.
F. Mengevaluasi kualitas penelitian Grounded Theory

Ada beberapa kriteria yang telah dipublikasikan untuk mengevaluasi kualitas penelitian
grounded theory. Penelitian grounded theory yang baik menyodorkan suatu teori tentang
proses yang didasarkan pada pandangan partisipan. Teori ini dikembangkan dari memo-
memo yang ditulis oleh peneliti, ketertarikan di antara konsep atau kategori, menampilkan
teori sebagai model visual dan penggunaan pendekatan sistematis, emerging atau
konstruktivistik.

Anda mungkin juga menyukai