Anda di halaman 1dari 10

LECTURE NOTES

Mathematics

Minggu 2

Metode Pembuktian

Mathematics
LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep definisi, teorema, teknik pada metode
pembuktian.
2. Peserta diharapkan dapat menentukan kebenaran proposisi matematika dengan metode
pembuktian.

OUTLINE MATERI :
1. Pembuktian langsung
2. Kontrapositif
3. Matematika induksi
4. Contoh Penyangkal

Mathematics
ISI MATERI

Metode Pembuktian
Topik pembahasan pada bagian ini yaitu metode pembuktian teorema. Teorema adalah
pernyataan matematika yang benar dan dapat diverifikasi kebenarannya. Definisi adalah
suatu penjelasan yang tepat dan tidak ambigu dari suatu pengertian kalimat matematika.
Perhatikan beberapa definisi teori bilangan berikut
Misalkan ℤ merupakan himpunan bilangan bulat. Bilangan 𝑎 membagi 𝑏 dinyatakana
dengan 𝑎|𝑏, jika 𝑏 = 𝑎𝑐 dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 Î ℤ. Kita katakan juga bahwa 𝑎 merupakan
pembagi dari 𝑏.
Contoh : 5 membagi 15 dinotasikan dengan 5|15, Alasannya 15 = 5.3.

Bilangan genap merupakan bilangan yang habis dibagi dua, misalkan himpunan
bilangan genap 𝐸 = {2,4,6, … . }.

Didefinisikan suatu bilangan bulat 𝑛 merupakan bilangan genap jika n = 2a dengan a


merupakan bilangan bulat.
Contoh : 10 merupakan bilangan genap karena 10= 2.5

Bilangan ganjil merupakan bilangan jika dibagi 2 maka sisanya 1, misalkan himpunan
bilangan ganjil 𝑂 = {1,3,5, … . }.

Didefinisikan suatu bilangan bulat 𝑛 merupakan bilangan ganjil jika n = 2a +1 dengan


a merupakan bilangan bulat.
Contoh : 9 merupakan bilangan ganjil karena 9 =2.4+1.

Suatu bilangan asli n dikatakan bilangan prima jika bilangan tersebut hanya
mempunyai dua pembagi yaitu, 1 and n.
Contoh : 7 merupakan bilangan prima, factor pembagi 7 yaitu 1 dan 7.

Mathematics
A. Pembuktian Langsung
Pada pembuktian langsung, Misalkan p dan q adalah proposisi akan ditunjukkan jika p maka q
bernilai benar

Outline Pembuktian langsung

Proposisi Jika P, maka Q.

Bukti. Misalkan P.

maka Q.

Proposisi Misalkan x ganjil, maka x2 ganjil

Bukti.

Misalkan x ganjil. Berdasarkan definisi bilangan ganjil, x =2a+1 a merupakan bilangan bulat ,

Sehingga x2 = (2a+1)2 = 4a2+4a+4a+1=2 (2a2+2a)+1,

jadi x2 =2b+1 dengan b = 2a2 +2a Îℤ, Type equation here..

maka x2 adalah bilangan ganjil, berdasarkan definisi bilangan ganjil.

Mathematics
B. Pembuktian dengan kontrapositif
Berdasarkan observasi berlaku 𝑃 → 𝑄 ekuivalen logis dengan ~𝑄 → ~𝑃 .

Pada pembuktian dengan kontrapositif, bentuk ~𝑄 → ~𝑃 merupakan bentuk kontrapositif dari


𝑃 → 𝑄.

Outline Pembuktian Kontrapositif

Proposisi jika P, maka Q.


Bukti. Misalkan ~Q.

maka ~P.

Proposisi Misalkan x ∈ ℤ . Jika 7x+9 genap, maka x ganjil


Bukti Misalkan x tidak ganjil (genap), berdasarkan definisi bilangan genap,
x = 2a, a merupakan bilangan bulat.
maka 7x+9 = 7(2a)+9 = 14a+8+1 = 2(7a+4)+1.
Sehingga 7x+9 =2b+1, b = 7a+4 merupakan bilangan bulat. Kita simpulkan bahwa
7x+9 merupakan bilangan ganjil (tidak genap). Jadi terbukti bahwa . Jika 7x+9 genap, maka x
ganjil

Catatan:

Pada pembuktian kontrapostif , proposisi “Jika 7x+9 genap, maka x ganji” dibuktikan dengan
‘Misalkan ~Q ( x tidak ganjil(genap)) maka ~P ( 7x+9 tidak genap(ganjil)) ’
P : 7x+9 genap Q : x ganjil
~P : 7x+9 tidak genap(ganjil) ~Q : x tidak ganjil(genap)

Mathematics
C. Matematika induksi
Matematika induksi didesain untuk menjawab proposisi S1,S2,S3,...,Sn,..., maka kita perlu
mengecek apakah semua proposisi tersebut benar
Outline Pembuktian Matematika induksi
Proposition Proposisi S1,S2,S3,S≥,... Semua bernilai benar.
Bukti. (Induksi)
(1) Buktikan proposisi pertama S1 benar.
(2) Misalkan diberikan sebarang bilangan bukat k ≥ 1, Buktikan propsoisi jika Sk ➔Sk+1 benar.
Maka berdasarkan metode induksi bahwa untuk setiap Sn benar

Contoh : Pembuktian deret

Buktikan dengan Matematika induksi

n(5𝑛 − 3)
1 + 6 + 11 + 16 + ⋯ + (5𝑛 − 4) = ,𝑛 ∈ ℕ
2

Mathematics
Bukti
𝑛=1 Langkah 1 : Tentukan n = 1,
anda ganti n dengan 1
1(5−3) 1(5−3) 2
1= = =2
2 2 Langkah 2 : Tentukan

𝑛 = 𝑘 dan n = 𝑘 + 1
𝑛=𝑘
Langkah 3 : Perhatikan soal
𝑘(5𝑘 − 3) kembali, deret
1 + 6 + 11 + 16 + ⋯ + (5𝑘 − 4) =
2 1 + 6 + 11 + 16+…+(5n-4),
kita ganti ‘n’ dengan ‘k’, maka
1 + 6 + 11 + 16+…+(5k-4).
𝑛 = 𝑘+1
Suku berikutnya setelah
(𝑘 + 1)(5(𝑘 + 1) − 3) 5k-4 adalah 5(k+1)-4.
1 + 6 + 11 + 16 + ⋯ + (5(𝑘 + 1 ) − 4) = Proses dilanjutkan, di ruas kiri
2
ditambahkan suku
(𝑘 + 1)(5𝑘 + 2) 5(k+1)-4, maka diruas kanan
=
2 juga kita tambahkan suku yang
sama. Nah, lakukan
Maka
penyederhanaan di ruas kanan
k(5𝑘 − 3) tersebut sehingga hasilnya
1 + 6 + 11 + 16 + ⋯ + (5𝑘 − 4) + (5(𝑘 + 1 ) − 4) = + (5(𝑘 + 1 ) − 4) seperti pada nilai
2
n= k +1 (jadi acuan)
k(5𝑘−3)
= + 5𝑘 + 1
2

k(5𝑘−3)+2(5𝑘+1)
=
2

5𝑘 2 +7𝑘+2
=
2

(k+1)(5k+2)
=
2

Mathematics
D. Contoh penyangkal
Sebagai mana kita ketahui bahwa suatu teorema adalah proposisi berkuantor universal yaitu x
Î S, P(x). Untuk menyangkal kebenaran proposisi tersebut, verifikasi yang dilakukan adalah
menujukkan ~ (x Î S, P(x))=  x Î S, ~P(x) .

untuk membuktikan negasi proposisi tersebut benar, maka kita perlu menunjukkan contoh

dimana x Î S berlaku ~P(x) benar, sehingga, untuk suatu x maka P(x) salah .

Outline Contoh penyangkal

Bagaimana menyangkal
x Î S, P(x).
Berikan contoh untuk suatu
x Î S Sehingga P(x) false.

Contoh
2
Proposisi Untuk setiap n Î ℤ , bilangan bulat f (n) = n –n+11 merupakan bilangan prima.

Contoh penyangkal
2
Proposisi ‘Untuk setiap n Î ℤ , bilangan bulat f (n) = n –n+11 merupakan bilangan prima’ ,
dianggap salah. Cara menunjukkan kesalahan proposisi tersebut yaitu dengan menunjukkan
bahwa untuk n = 11, bilangan bulat f (11) = 121 = 11 . 11 bukan bilangan prima.

Mathematics
KESIMPULAN

1. Definisi adalah suatu penjelasan yang tepat dan tidak ambigu dari suatu pengertian kalimat
matematika. Teorema adalah pernyataan matematika yang benar dan dapat diverifikasi
kebenarannya. Pembuktian kebenaran teorema dapat dilakukan dengan pembuktian langsung,
kontrapositif, matematika induksi, contoh penyangkal, dan lain-lain.
2. Pada pembuktian langsung, Misalkan p dan q adalah proposisi akan ditunjukkan jika p maka
q bernilai benar.
3. Berdasarkan observasi berlaku 𝑃 → 𝑄 ekuivalen logis dengan ~𝑄 → ~𝑃 .
Pada pembuktian dengan kontrapositif, bentuk ~𝑄 → ~𝑃 merupakan bentuk kontrapositif
dari 𝑃 → 𝑄
4. Matematika induksi didesain untuk menjawab proposisi S1,S2,S3,...,Sn,..., maka kita perlu
mengecek apakah semua proposisi tersebut benar.
5. Suatu teorema adalah proposisi berkuantor universal yaitu x Î S, P(x). Untuk menyangkal
kebenaran proposisi tersebut, verifikasi yang dilakukan adalah menujukkan ~ (x Î S, P(x))=
 x Î S, ~P(x) .

Mathematics
DAFTAR PUSTAKA
1. Epp, Susanna S. Discrete mathematics with applications. Cengage learning, 2010.
2. Hammack, R.H., 2013. Book of proof. Richard Hammack.

Mathematics

Anda mungkin juga menyukai