Kelas XI
MATEMATIK A W AJIB
Induksi Matematika
Tujuan Pembelajaran
Perlu menjadi catatan bahwa langkah awal tidak selalu dipilih untuk n = 1. Akan tetapi,
dapat dipilih nilai n lain sedemikian sehingga dapat mempermudah proses awal
terpenuhi. Langkah awal adalah modal atau dasar untuk langkah induksi. Artinya, jika
P(1) benar maka P(2) benar. Jika P(2) benar maka P(3) benar, demikian seterusnya hingga
dapat disimpulkan P(k) benar. Dengan menggunakan P(k) benar, akan ditunjukkan
bahwa P(k + 1) juga benar. Jika P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika, berarti
formula P(n) benar. Namun, jika salah satu dari kedua prinsip tersebut tidak dipenuhi,
berarti formula P(n) salah.
Contoh Soal 1
Pembahasan:
a. 1 + 2 + 3 + ... + n
Bentuk penjumlahan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
1 + 2 + 3 + … + ( n − 2 ) + ( n − 1) + n
n n
⇔ 1 + n + 2 + ( n − 1) + 3 + ( n − 2 ) + … + + 1
2 2
1
⇔ n ⋅ ( n + 1)
2
n ( n + 1)
⇔
2
n ( n + 1)
Ini berarti, P(n) = 1 + 2 + 3 + ... + n = .
2
Kita juga dapat menggunakan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dengan
nilai a = 1 dan b = 2 − 1 = 1 berikut.
Induksi Matematika 2
n
S=
n
2
(
2a + ( n − 1) b )
n
=
2
( n ()
2 (1) + ( n S−=1)(n1) 2a + ( n − 1) b
)
2
n
n
( n + 1) n S= (2a + ( n − 1) b )
=
2 =
2
(
2 (1) + ( n − 1)(1) ) n
2
n
n = (
2 (1) + ( n − 1)(1) )
Sn = ( n + 1) .
Ini berarti, Pn == 2
2
n
=
Jadi, formula P(n) yang memenuhi pola tersebut adalah
2
( n + 1) .
b. 2 + 4 + 6 + ... + 2n
Bentuk penjumlahan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
2 + 4 + 6 + ... + (2n − 4) + (2n − 2) + 2n
⇔ [2 + 2n] + [4 + (2n − 2)] + [6 + (2n − 4)] + [n + (n + 2)]
1
⇔ (n) · (2 + 2n)
2
⇔ n(n + 1)
⇔ n2 + n
Kita juga dapat menggunakan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dengan
nilai a = 2 dan b = 4 − 2 = 2 berikut.
n
S=
n
2
(
2a + ( n − 1) b )
n
=
2
(
2 ( 2 ) + ( n − 1)( 2 ) )
n
=
2
( 2n + 2 )
= n2 + n
Ini berarti, Pn = Sn = n2 + n.
Contoh Soal 2
Induksi Matematika 3
Pembahasan:
Pola bilangan ganjil positif adalah (2n − 1), sehingga akan ditunjukkan bahwa:
1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai P(1) = 12 = 1.
2. Langkah induksi:
Oleh karena P(1) benar, maka kita dapat lanjutkan langkah berikutnya.
Bukti:
P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2k − 1) = k2
Contoh Soal 3
Induksi Matematika 4
Tentukan rumus suku ke-n atau Un dan buktikan kebenarannya dengan menggunakan
induksi matematika.
Pembahasan:
Barisan bilangan tersebut mengikuti pola barisan aritmetika dengan nilai a = 4 dan
b = 7 − 4 = 3. Dengan menggunakan rumus suku ke-n dari suatu barisan aritmetika,
diperoleh:
Un = a + (n − 1)b
= 4 + (n − 1)3
= 3n + 1
Ini berarti, Un = 3n + 1.
Jadi, U1 benar.
2. Langkah induksi:
Jika Uk = 3k + 1 benar, akan dibuktikan bahwa Uk + 1 = 3(k + 1) + 1 juga benar.
Jika Uk = 3k + 1, dapat dituliskan sebanyak k ∈ N (k anggota bilangan asli) yang
mengikuti pola bertambah 3, yaitu 4, 7, 10, 13,16, …, (3k + 1), k ∈ N.
Contoh Soal 4
Tentukan rumus suku ke-n atau Un dan buktikan kebenarannya dengan menggunakan
induksi matematika.
Pembahasan:
Untuk menentukan rumus suku ke-n barisan bilangan tersebut, gunakan diagram plot
setiap titik seperti berikut.
(n, Un) = {(1, 1), (2, 5), (3, 11), (4, 19), (5, 29), (6, 41), ….}
Induksi Matematika 5
Pola barisan bilangan tersebut menyerupai bentuk fungsi kuadrat. Untuk itu, kita
misalkan Un = an2 + bn + c dengan n bilangan asli dan a, b, c bilangan real tak nol.
Jika n = 1, diperoleh:
U1 = a(1)2 + b(1) + c = 1
⇔ a + b + c = 1 … (1)
Jika n = 2, diperoleh:
U2 = a(2)2 + b(2) + c = 5
⇔ 4a + 2b + c = 5 … (2)
Jika n = 3, diperoleh:
U3 = a(3)2 + b(3) + c = 11
⇔ 9a + 3b + c = 11 … (3)
Induksi Matematika 6
Oleh karena a = 1, maka:
3a + b = 4
⇔ 3(1) + b = 4
⇔b=1
Ini berarti, Un = n2 + n − 1, n ∈ N.
Jadi, U1 benar.
2. Langkah induksi:
Jika Uk = k2 + k − 1 benar, akan dibuktikan bahwa Uk + 1 = (k + 1)2 + (k + 1) − 1 juga benar.
Jika Uk = k2 + k − 1, barisan tersebut dapat dituliskan dengan 1, 5, 11, 19, 29, 41…,
(k2 + k − 1). Oleh karena k adalah anggota bilangan bulat positif, maka (k + 1) juga
anggota dari bilangan bulat positif.
Contoh Soal 5
Pembahasan:
Induksi Matematika 7
n ( n + 1)
Ini berarti, yang akan kita buktikan sekarang adalah P(n) = ≤ n2.
2
1. Langkah awal:
1(1 + 1)
Untuk n = 1, nilai P(1) = = 1 ≤ 12 = 1.
2
Jadi, P(1) benar.
2. Langkah induksi:
k ( k + 1) ( k + 1)( k + 2 )
Jika P(k) = ≤ k2 benar, akan dibuktikan bahwa P(k + 1) =
2 2
≤(k + 1)2 juga benar.
( k + 1)( k + 2 ) ≤
( k + 1)
2
2
k 2 + 3k (+k 2+ 1)(2k + 2 )
≤ k + 2k +≤ 1( k + 1)
2
⇔
2 2
k 2 + 3k + 2
Misalkan A⇔
= ≤dan
k 2 +B2=kk+2 +1 2k + 1. Ini berarti:
2
A≤B
Bukti:
k ( k + 1)
≤ k2
2
k2 + k
⇔ ≤ k2
2
Induksi Matematika 8
Contoh Soal 6
Buktikan bahwa 4n < 2n + 1 untuk semua bilangan bulat positif lebih dari atau sama
dengan 5.
Pembahasan:
1. Langkah awal:
Untuk n = 5, nilai 4(5) = 20 < 26 = 64 benar.
2. Langkah induksi:
Jika 4k < 2k + 1 untuk k ≥ 5, k ∈ N benar, akan dibuktikan bahwa 4(k + 1) < 2(k + 1) + 1 untuk
k ≥ 5, k ∈ N juga benar.
Oleh karena 4k < 2k + 1 benar, maka kita periksa kebenaran dari 4 < 2k + 1.
Perhatikan bahwa ruas kiri adalah konstanta bernilai 4. Sementara ruas kanan adalah
fungsi eksponensial dengan k ≥ 5, k ∈ N. Jelas bahwa pertidaksamaan tersebut
bernilai benar.
Jadi, terbukti bahwa 4n < 2n + 1 untuk semua bilangan bulat positif lebih dari atau sama
dengan 5.
10 2 Sisa bagi
= 2+
4 4
Hasil bagi
Induksi Matematika 9
Setelah kamu memahami makna suatu bilangan yang habis dibagi oleh bilangan lain,
kali ini kamu akan mempelajari penerapan induksi matematika pada keterbagian. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal berikut.
Contoh Soal 7
Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan
bulat positif n.
Pembahasan:
1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai 5(1) − 1 = 5 − 1 = 4.
Oleh karena A dan B habis dibagi 4, maka dapat disimpulkan bahwa 5(k+1) − 1 juga
habis dibagi 4, dengan k ∈ N.
Jadi, terbukti bahwa 5n −1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
Contoh Soal 8
Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 32n −1 habis dibagi 8 untuk semua
bilangan bulat positif n.
Induksi Matematika 10
Pembahasan:
2. Langkah induksi:
Jika 32k − 1 habis dibagi 8, dengan k ∈ N benar, akan dibuktikan bahwa 32(k+1) − 1 habis
dibagi 8, dengan k ∈ N juga benar.
32(k + 1) − 1 = 32 · 32k − 1
= (8 + 1) · 32k − 1
= 8 · 32k + (32k − 1)
32(k + 1) − 1 = A + B
Perhatikan bahwa B jelas habis dibagi 8. Sementara itu, A adalah perkalian dengan 8,
sehingga A juga habis dibagi 8.
Oleh karena A dan B habis dibagi 8, maka dapat disimpulkan bahwa 32(k + 1) − 1 juga
habis dibagi 8, dengan k ∈ N.
Jadi, terbukti bahwa 32n − 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat positif n.
Induksi Matematika 11