Anda di halaman 1dari 11

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XI
MATEMATIK A W AJIB
Induksi Matematika

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami tentang prinsip induksi matematika.
2. Dapat menerapkan prinsip induksi matematika pada barisan bilangan.
3. Dapat menerapkan prinsip induksi matematika pada ketidaksamaan.
4. Dapat menerapkan prinsip induksi matematika pada keterbagian.

A. Prinsip Induksi Matematika


Induksi matematika merupakan teknik pembuktian yang
baku dalam matematika. Melalui teknik tersebut, kita
dapat mengurangi langkah pembuktian yang sangat rumit
untuk menentukan suatu kebenaran dari pernyataan
matematis. Prinsip induksi matematika dapat dilakukan
hanya dengan menggunakan sejumlah langkah terbatas
yang cukup mudah. Prinsip ini memiliki efek domino. Jika
domino disusun berjajar dengan jarak tertentu, saat ujung
domino dijatuhkan ke arah domino lain, semua domino
akan jatuh satu per satu
Prinsip Induksi Matematika
Misalkan P(n) adalah suatu pernyataan bilangan asli N. Pernyataan P(n) benar
jika memenuhi kedua langkah berikut ini.
1. Langkah awal (basic step): P(1) benar.
2. Langkah induksi (induction step): Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar untuk
setiap k∈N.

Perlu menjadi catatan bahwa langkah awal tidak selalu dipilih untuk n = 1. Akan tetapi,
dapat dipilih nilai n lain sedemikian sehingga dapat mempermudah proses awal
terpenuhi. Langkah awal adalah modal atau dasar untuk langkah induksi. Artinya, jika
P(1) benar maka P(2) benar. Jika P(2) benar maka P(3) benar, demikian seterusnya hingga
dapat disimpulkan P(k) benar. Dengan menggunakan P(k) benar, akan ditunjukkan
bahwa P(k + 1) juga benar. Jika P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika, berarti
formula P(n) benar. Namun, jika salah satu dari kedua prinsip tersebut tidak dipenuhi,
berarti formula P(n) salah.

Contoh Soal 1

Rancanglah formula P(n) yang memenuhi setiap pola berikut ini.


a. 1 + 2 + 3 + ... + n
b. 2 + 4 + 6 + ... + 2n

Pembahasan:

a. 1 + 2 + 3 + ... + n
Bentuk penjumlahan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

1 + 2 + 3 + … + ( n − 2 ) + ( n − 1) + n

n  n 
⇔ 1 + n + 2 + ( n − 1)  + 3 + ( n − 2 )  + …  +  + 1 
2  2 
1
⇔ n ⋅ ( n + 1)
2
n ( n + 1)

2
n ( n + 1)
Ini berarti, P(n) = 1 + 2 + 3 + ... + n = .
2

Kita juga dapat menggunakan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dengan
nilai a = 1 dan b = 2 − 1 = 1 berikut.

Induksi Matematika 2
n
S=
n
2
(
2a + ( n − 1) b )
n
=
2
( n ()
2 (1) + ( n S−=1)(n1) 2a + ( n − 1) b
)
2
n
n
( n + 1) n S= (2a + ( n − 1) b )
=
2 =
2
(
2 (1) + ( n − 1)(1) ) n
2
n
n = (
2 (1) + ( n − 1)(1) )
Sn = ( n + 1) .
Ini berarti, Pn == 2
2
n
=
Jadi, formula P(n) yang memenuhi pola tersebut adalah
2
( n + 1) .

b. 2 + 4 + 6 + ... + 2n
Bentuk penjumlahan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
2 + 4 + 6 + ... + (2n − 4) + (2n − 2) + 2n
⇔ [2 + 2n] + [4 + (2n − 2)] + [6 + (2n − 4)] + [n + (n + 2)]
1
⇔ (n) · (2 + 2n)
2
⇔ n(n + 1)
⇔ n2 + n

Ini berarti, P(n) = 2 + 4 + 6 + ... + 2n = n2 + n.

Kita juga dapat menggunakan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dengan
nilai a = 2 dan b = 4 − 2 = 2 berikut.
n
S=
n
2
(
2a + ( n − 1) b )
n
=
2
(
2 ( 2 ) + ( n − 1)( 2 ) )
n
=
2
( 2n + 2 )
= n2 + n

Ini berarti, Pn = Sn = n2 + n.

Jadi, formula P(n) yang memenuhi pola tersebut adalah n2 + n.

Contoh Soal 2

Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa jumlah n bilangan ganjil


positif pertama sama dengan n2.

Induksi Matematika 3
Pembahasan:

Pola bilangan ganjil positif adalah (2n − 1), sehingga akan ditunjukkan bahwa:

P(n) = 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n − 1) = n2

1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai P(1) = 12 = 1.

Jadi, P(1) benar.

2. Langkah induksi:
Oleh karena P(1) benar, maka kita dapat lanjutkan langkah berikutnya.

Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.

Misalkan P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2k − 1) = k2 benar untuk setiap k ∈ N.

Akan dibuktikan bahwa P(k + 1) = 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2 (k + 1) − 1) = (k + 1)2 juga


merupakan suatu pernyataan yang benar.

Bukti:
P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2k − 1) = k2

Jika kedua ruas ditambahkan dengan (2k + 1), diperoleh:

1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2k - 1) + (2k + 1) = k2 + 2k + 1


= (k + 1)2

Terbukti bahwa P(k + 1) juga benar.

Oleh karena 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n − 1) = n2 untuk n ∈ N memenuhi kedua prinsip induksi


matematika, maka jumlah n bilangan ganjil positif pertama sama dengan n2 adalah benar.

B. Penerapan Induksi Matematika pada Barisan Bilangan


Jika diberikan suatu barisan bilangan asli, selidikilah barisan bilangan tersebut dan
temukan formula yang mungkin benar. Uji kebenaran formula yang didapatkan
dengan menggunakan induksi matematika. Suku ke-n dari suatu barisan bilangan asli
dinyatakan dengan Un. Sementara itu, jumlah barisan bilangan sampai dengan suku
ke-n dinyatakan dengan Sn = U1+ U2 + ... + Un. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa
contoh soal berikut.

Contoh Soal 3

Diketahui suatu barisan bilangan asli sebagai berikut.

4, 7, 10, 13, 16, ….

Induksi Matematika 4
Tentukan rumus suku ke-n atau Un dan buktikan kebenarannya dengan menggunakan
induksi matematika.

Pembahasan:

Barisan bilangan tersebut mengikuti pola barisan aritmetika dengan nilai a = 4 dan
b = 7 − 4 = 3. Dengan menggunakan rumus suku ke-n dari suatu barisan aritmetika,
diperoleh:
Un = a + (n − 1)b
= 4 + (n − 1)3
= 3n + 1

Ini berarti, Un = 3n + 1.

Selanjutnya, gunakan induksi matematika untuk membuktikan kebenarannya.


1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai U1 = 3(1) + 1 = 4.

Jadi, U1 benar.

2. Langkah induksi:
Jika Uk = 3k + 1 benar, akan dibuktikan bahwa Uk + 1 = 3(k + 1) + 1 juga benar.
Jika Uk = 3k + 1, dapat dituliskan sebanyak k ∈ N (k anggota bilangan asli) yang
mengikuti pola bertambah 3, yaitu 4, 7, 10, 13,16, …, (3k + 1), k ∈ N.

Dengan demikian, kita dapat menuliskan sebanyak (k + 1) ∈ N yang mengikuti pola


bertambah 3, yaitu 4, 7, 10, 13, 16, …, (3k + 1), (3k + 4), k ∈ N.

Akibatnya, suku ke-(k + 1) pola bilangan tersebut adalah Uk + 1 = 3k + 4 = 3(k + 1) + 1.

Jadi, terbukti bahwa Uk + 1= 3(k + 1) + 1 adalah benar, dengan k ∈ N.

Contoh Soal 4

Diketahui suatu barisan bilangan asli sebagai berikut.

1, 5, 11, 19, 29, 41, ….

Tentukan rumus suku ke-n atau Un dan buktikan kebenarannya dengan menggunakan
induksi matematika.
Pembahasan:

Untuk menentukan rumus suku ke-n barisan bilangan tersebut, gunakan diagram plot
setiap titik seperti berikut.

(n, Un) = {(1, 1), (2, 5), (3, 11), (4, 19), (5, 29), (6, 41), ….}

Induksi Matematika 5
Pola barisan bilangan tersebut menyerupai bentuk fungsi kuadrat. Untuk itu, kita
misalkan Un = an2 + bn + c dengan n bilangan asli dan a, b, c bilangan real tak nol.

Jika n = 1, diperoleh:
U1 = a(1)2 + b(1) + c = 1
⇔ a + b + c = 1 … (1)

Jika n = 2, diperoleh:
U2 = a(2)2 + b(2) + c = 5
⇔ 4a + 2b + c = 5 … (2)

Jika n = 3, diperoleh:
U3 = a(3)2 + b(3) + c = 11
⇔ 9a + 3b + c = 11 … (3)

Eliminasi variabel c pada persamaan (1) dan (2).


4a + 2b + c = 5
a+b+c=1 -
3a + b = 4 … (4)

Eliminasi variabel c pada persamaan (1) dan (3).


9a + 3b + c = 11
a+b+c=1 -
8a + 2b = 10
⇔ 4a + b = 5 … (5)

Eliminasi variabel b pada persamaan (4) dan (5).


4a + b = 5
3a + b = 4 -
a=1

Induksi Matematika 6
Oleh karena a = 1, maka:
3a + b = 4
⇔ 3(1) + b = 4
⇔b=1

Substitusikan nilai a = 1 dan b = 1 ke persamaan (1), sehingga diperoleh:


a+b+c=1
⇔ (1) + ( 1) + c = 1
⇔ c = −1

Ini berarti, Un = n2 + n − 1, n ∈ N.

Selanjutnya, gunakan induksi matematika untuk membuktikan kebenarannya.


1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai U1 = (1)2 + (1) − 1 = 1.

Jadi, U1 benar.

2. Langkah induksi:
Jika Uk = k2 + k − 1 benar, akan dibuktikan bahwa Uk + 1 = (k + 1)2 + (k + 1) − 1 juga benar.

Jika Uk = k2 + k − 1, barisan tersebut dapat dituliskan dengan 1, 5, 11, 19, 29, 41…,
(k2 + k − 1). Oleh karena k adalah anggota bilangan bulat positif, maka (k + 1) juga
anggota dari bilangan bulat positif.

Dengan demikian, jika kita menuliskan sebanyak (k + 1) ∈ N, barisan tersebut akan


menjadi 1, 5, 11, 19, 29, 41, …, (k2 + k − 1), (k + 1)2 + (k + 1) − 1, k ∈ N.

Jadi, Uk + 1 = (k + 1)2 + (k + 1) − 1 juga benar.

C. Penerapan Induksi Matematika pada Ketidaksamaan


Sering kali kita menjumpai formula yang dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan.
Untuk memahami penerapan induksi matematika pada ketidaksamaan, perhatikan
beberapa contoh soal berikut.

Contoh Soal 5

Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa 1 + 2 + 3 + ... + n ≤ n2.

Pembahasan:

Pada contoh soal sebelumnya, kita sudah dapatkan rumus berikut.


n ( n + 1)
P(n) = 1 + 2 + 3 + ... + n =
2

Induksi Matematika 7
n ( n + 1)
Ini berarti, yang akan kita buktikan sekarang adalah P(n) = ≤ n2.
2
1. Langkah awal:
1(1 + 1)
Untuk n = 1, nilai P(1) = = 1 ≤ 12 = 1.
2
Jadi, P(1) benar.

2. Langkah induksi:
k ( k + 1) ( k + 1)( k + 2 )
Jika P(k) = ≤ k2 benar, akan dibuktikan bahwa P(k + 1) =
2 2
≤(k + 1)2 juga benar.

( k + 1)( k + 2 ) ≤
( k + 1)
2

2
k 2 + 3k (+k 2+ 1)(2k + 2 )
≤ k + 2k +≤ 1( k + 1)
2

2 2
k 2 + 3k + 2
Misalkan A⇔
= ≤dan
k 2 +B2=kk+2 +1 2k + 1. Ini berarti:
2
A≤B

Bukti:
k ( k + 1)
≤ k2
2
k2 + k
⇔ ≤ k2
2

Jika kedua ruas ditambahkan 2k + 1, diperoleh:


k 2 + k 4k + 2
⇔ + ≤ k 2 + 2k + 1
2 2
k 2 + 5k + 2
⇔ ≤ k 2 + 2k + 1
2
k 2 + 3k + 2
⇔ + k ≤ k 2 + 2k + 1
2
⇔A+k≤B

Oleh karena A + k ≤ B dan k ∈ N, maka A ≤ A + k ≤ B.

Ini berarti, A ≤ B benar dan P(k + 1) =


( k + 1)( k + 2 ) ≤ (k + 1)2 juga benar.
2

Induksi Matematika 8
Contoh Soal 6

Buktikan bahwa 4n < 2n + 1 untuk semua bilangan bulat positif lebih dari atau sama
dengan 5.

Pembahasan:

Akan dibuktikan bahwa 4n < 2n + 1 untuk n ≥ 5, n ∈ N.

1. Langkah awal:
Untuk n = 5, nilai 4(5) = 20 < 26 = 64 benar.

2. Langkah induksi:
Jika 4k < 2k + 1 untuk k ≥ 5, k ∈ N benar, akan dibuktikan bahwa 4(k + 1) < 2(k + 1) + 1 untuk
k ≥ 5, k ∈ N juga benar.

4(k + 1) < 2(k + 1) + 1


⇔ 4k + 4 < 2 · 2k + 1
⇔ 4k + 4 < 2k + 1 + 2k + 1

Oleh karena 4k < 2k + 1 benar, maka kita periksa kebenaran dari 4 < 2k + 1.

Perhatikan bahwa ruas kiri adalah konstanta bernilai 4. Sementara ruas kanan adalah
fungsi eksponensial dengan k ≥ 5, k ∈ N. Jelas bahwa pertidaksamaan tersebut
bernilai benar.

Jadi, terbukti bahwa 4n < 2n + 1 untuk semua bilangan bulat positif lebih dari atau sama
dengan 5.

D. Penerapan Induksi Matematika pada Keterbagian


Sebelum mempelajari materi ini, kamu harus memahami dahulu makna keterbagian,
yaitu habis dibagi bukan hanya dapat dibagi. Misalnya, 10 habis dibagi 5, tetapi 10 tidak
habis dibagi 4. Mengapa 10 tidak habis dibagi 4? Hal ini karena jika 10 dibagi 4, masih
ada sisa baginya.

10 2 Sisa bagi
= 2+
4 4

Hasil bagi

Induksi Matematika 9
Setelah kamu memahami makna suatu bilangan yang habis dibagi oleh bilangan lain,
kali ini kamu akan mempelajari penerapan induksi matematika pada keterbagian. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal berikut.

Contoh Soal 7

Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan
bulat positif n.

Pembahasan:

Akan dibuktikan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4, n ∈ N.

1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai 5(1) − 1 = 5 − 1 = 4.

Jelas bahwa 4 habis dibagi 4 (benar).


2. Langkah induksi:
Jika 5k − 1 habis dibagi 4, dengan k ∈ N benar, akan dibuktikan bahwa 5(k+1) − 1 habis
dibagi 4, dengan k ∈ N juga benar.
5k+1 −1 = 5 · 5k − 1
= (4 + 1) · 5k − 1
= 4 · 5k + (5k − 1)

Misalkan A = 4 · 5k dan B = (5k − 1). Ini berarti:


5(k + 1) −1= A + B

Perhatikan bahwa B jelas habis dibagi 4. Sementara A adalah perkalian dengan 4,


sehingga A juga habis dibagi 4.

Oleh karena A dan B habis dibagi 4, maka dapat disimpulkan bahwa 5(k+1) − 1 juga
habis dibagi 4, dengan k ∈ N.

Jadi, terbukti bahwa 5n −1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.

Contoh Soal 8

Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 32n −1 habis dibagi 8 untuk semua
bilangan bulat positif n.

Induksi Matematika 10
Pembahasan:

Akan dibuktikan bahwa 32n − 1 habis dibagi 8, dengan n ∈ N.


1. Langkah awal:
Untuk n = 1, nilai 32(1) −1 = 9 − 1 = 8.

Jelas bahwa 8 habis dibagi 8 (benar).

2. Langkah induksi:
Jika 32k − 1 habis dibagi 8, dengan k ∈ N benar, akan dibuktikan bahwa 32(k+1) − 1 habis
dibagi 8, dengan k ∈ N juga benar.

32(k + 1) − 1 = 32 · 32k − 1
= (8 + 1) · 32k − 1
= 8 · 32k + (32k − 1)

Misalkan A = 8 · 32k dan B = (32k − 1).

32(k + 1) − 1 = A + B

Perhatikan bahwa B jelas habis dibagi 8. Sementara itu, A adalah perkalian dengan 8,
sehingga A juga habis dibagi 8.

Oleh karena A dan B habis dibagi 8, maka dapat disimpulkan bahwa 32(k + 1) − 1 juga
habis dibagi 8, dengan k ∈ N.

Jadi, terbukti bahwa 32n − 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat positif n.

Induksi Matematika 11

Anda mungkin juga menyukai