Anda di halaman 1dari 12

1.

Carilah nilai dari


4
a. ∑3
r=1

Jawab :
4

∑3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
r=1

1 1
b. ∑ ∑ (2 m+1)(n+2)
n=−2 m =−1

Jawab :

Untuk m = −1:

( 2 (−1) + 1) (n+2) = (−1) (n+2)

Untuk m = 0 :

(2(0)+1) (n+2) = (1)(n+2) = n+2

Untuk m = 1 :

(2(1)+1) (n+2) = (3)(n+2) = 3(n+2)


1
Evaluasi Ekspresi ∑ (2 m+1)(n+ 2)
m=−1

Untuk n = −2:
1

∑ (−1)(n+2)+(n+ 2)+3( n+2)=(−1)(−2+2)+(−2+2)+3 (−2+2)=0+0+ 0=0


m=−1

Untuk n = −1:
1

∑ (−1 )( n+2 )+ ( n+2 ) +3 ( n+2 )= (−1 )(−1+2 )+ (−1+2 )+ 3 (−1+2 )=1+1+3=5


m=−1

Untuk n = 0:
1

∑ (−1)(n+2)+(n+ 2)+3( n+2)=(−1)(0+ 2)+(0+2)+3(0+ 2)=−2+ 2+ 6=6


m=−1
Untuk n = 1:
1

∑ (−1)(n+2)+(n+ 2)+3( n+2)=(−1)(1+2)+(1+2)+3(1+2)=−3+ 3+9=9


m=−1

Jadi, hasil akhirnya adalah:


1 1

∑ ∑ (2 m+1)(n+2)=0+5+6 +9=20
n=−2 m =−1

4 3
c. ∑ ∏ (m−n)
m=2 n=1

Jawab :

Untuk m = 2:

(2-1) × (2-2) × (2-3) = 1 × 0 × (-1) = 0.

Untuk m = 3:

(3-1) × (3-2) × (3-3) = 2 × 1 × 0 = 0.

Untuk m = 4:

(4-1) × (4-2) × (4-3) = 3 × 2 × 1 = 6.


4 3

∑ ∏ (m−n)=0+0+ 6=6
m=2 n=1

Jadi, nilai dari ekspresi tersebut adalah 6

410
d. ∑ (4 r +1)
r=11

Jawab :

Ekspresi untuk r = 11:

4(11) + 1 = 44 + 1 = 45
r = 410 adalah

4(410) + 1 = 1640 + 1 = 1641

Jumlah suku (n) adalah 410 – 11 + 1 = 400.

n
S n = ( a1 + a2 )
2

400
S400 = ( 45+1641 )=200 ×1686=337200
2

Jadi, nilai dari ekspresi tersebut adalah 337200.

2 1
e. ∏ ∏ ( p+1)(q−1)
q =0 p=−1

Jawab :
1

∏ ( p+1)(q−1)=((−1)+1)(( 0)−1)((1)−1)=(0)(−1)(0)=0
p=−1

∏ ( p+1 ) ( q−1 )= ( 0+1 ) ( ( 0 )−1 ) ( ( 1 )−1 )=( 1 ) (−1 )( 0 )=0


p=−1

∏ ( p+1)(q−1)=((1)+1)((0)−1)((1)−1)=(2)(−1)(0)=0
p=−1

Jadi, karena semua hasil perkalian adalah 0, maka hasil dari ekspresi tersebut juga adalah

0.
2 3
f. ∏ ∑ xy
x=1 y=1

Jawab :
3

∑ xy=1 ⋅1+1 ⋅2+1⋅3=1+2+3=6


y=1

∑ xy=2 ⋅1+2 ⋅2+2 ⋅3=2+ 4+6=12


y=1
2 3

∏ ∑ xy=6 ×12=72
x=1 y=1

Jadi, nilai dari ekspresi tersebut adalah 72.


15
g. ∑ 3. 2n−5
n=6

Jawab :

Ketika n = 6:

3 × 2^(6-5) = 3 × 2^1 = 3 × 2 = 6

Ketika n = 7:

3 × 2^(7-5) = 3 × 2^2 = 3 × 4 = 12

Ketika n = 8:

3 × 2^(8-5) = 3 × 2^3 = 3 × 8 = 24

Ketika n = 9:

3 × 2^(9-5) = 3 × 2^4 = 3 × 16 = 48

Ketika n = 10:

3 × 2^(10-5) = 3 × 2^5 = 3 × 32 = 96

Ketika n = 11:

3 × 2^(11-5) = 3 × 2^6 = 3 × 64 = 192

Ketika n = 12:

3 × 2^(12-5) = 3 × 2^7 = 3 × 128 = 384

Ketika n = 13:

3 × 2^(13-5) = 3 × 2^8 = 3 × 256 = 768

Ketika n = 14:

3 × 2^(14-5) = 3 × 2^9 = 3 × 512 = 1536


Ketika n = 15:

3 × 2^(15-5) = 3 × 2^10 = 3 × 1024 = 3072

Jumlahkan semua hasil:

6 + 12 + 24 + 48 + 96 + 192 + 384 + 768 + 1536 + 3072 = 6138

Jadi, hasil akhirnya adalah 6138.

2. Nyatakan dalam bentuk notasi sigma:


a. 5 + 5 + 5 + 5
4
Jawab : ∑5
i=1

b. 21 + 25 + 29 + 33 + … + 417
n
Jawab : ∑ (17+ 4 i)
i=1

c. ( p1 +q 1 ) + ( p2 +q1 ) + ( p 1+ q2 ) + ( p2 +q 2 ) + ( p1 +q 3 ) + ( p2 +q 3)
3
Jawab : ∑ ( p 1+ p 2+ qi)
i=1

3. Buktikan dengan induksi matematika


a. 9 + 14 + 19 + 24 + … + (5n+4) = ½ n (5n+13)

Jawab :

1 1
9= ×1 × ( 5 ×1+13 ) = × 18=9
2 2

Jadi, peryataan in benar untuk n = 1

1
¿ k ( 5 k +13 )+ ( 5 ( k +1 ) +4 )
2

1 1
¿ k ( 5 k +13 )+ × 2 ( 5 k +13 )
2 2
1
¿ k ( k +2 )+(5 k +13)
2

1
¿ k ( k +1 )+(5 ( k +1 ) +13)
2

Ini membuktikan langkah induksi. Oleh karena itu, pernyataan tersebut benar untuk semua n
dengan induksi matematika.

b. Banyaknya tanaman dalam suatu persemaian setelah n bulan, memenuhi persamaan:


S ( 0 )=3 , S ( 1 )=7 ,dan S ( n )=3 S ( n−1 )−2 S ( n−2 ) ,n ≥ 2
Buktikan: S ( n )=2n+2−1 untuk semua n ∈ Z , n≥ 0

Jawab :

Langkah Induksi Awal (n = 0 dan n = 1):

Untuk n = 0:
0 +2
S ( 0 )=3=2 −1=4 – 1=3

Untuk n = 1:
1 +2
S ( 0 )=7=2 −1=8 – 1=7

Jadi, pernyataan ini benar untuk n = 0 dan n = 1

Langkah induksi perkiraan :

Jadi, asumsikan bahwa pernyataan ini benar untuk n = k dan n = k + 1


k+2
S ( k ) =2 −1

Dan
k+2 k+ 3
S ( k +1 ) =2 −1=2 −1

Langkah induksi :

S ( k +2 ) =3 S ( k +1 )−2 S (k )

¿ 3 ( 2( k+1) +2−1 )−2(2(k +2)−1)


k+2 k+2
¿3.2 .2−5 .2 +5
( k+2 ) +2 k+ 2
¿ 2 .2 −5 . 2 +5
¿ 2 .2 (k+2 )+2−1

Jadi, berdasarkan prinsip induksi matematika, pernyataan tersebut benar untuk setiap n ≥ 0

4. Tunjukkan apakah bilangan-bilangan berikut merupakan bilangan perfek:


a. 8

Jawab :

Faktor-faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, dan 8. Jumlah faktor-faktornya adalah 1 + 2 + 4 + 8 = 15.


Karena jumlah faktor-faktornya tidak sama dengan 8, maka 8 bukanlah bilangan perfek.

b. 10

Jawab :

Faktor-faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, dan 10. Jumlah faktor-faktornya adalah 1 + 2 + 5 + 10 =


18. Karena jumlah faktor-faktornya tidak sama dengan 10, maka 10 bukanlah bilangan
perfek.

c. 15

Jawab :

Faktor-faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, dan 15. Jumlah faktor-faktornya adalah 1 + 3 + 5 + 15 =


24. Karena jumlah faktor-faktornya tidak sama dengan 15, maka 15 bukanlah bilangan
perfek.

d. 100

Jawab :

Faktor-faktor dari 100 adalah 1, 2, 4, 5, 10, 20, 25, 50, dan 100. Jumlah faktor-faktornya
adalah 1 + 2 + 4 + 5 + 10 + 20 + 25 + 50 + 100 = 217. Karena jumlah faktor-faktornya tidak
sama dengan 100, maka 100 bukanlah bilangan perfek.

e. 56

Jawab :

Faktor-faktor dari 56 adalah 1, 2, 4, 7, 8, 14, 28, dan 56. Jumlah faktor-faktornya adalah 1 +
2 + 4 + 7 + 8 + 14 + 28 + 56 = 120. Karena jumlah faktor-faktornya tidak sama dengan 56,
maka 56 bukanlah bilangan perfek.

f. 210
Jawab :

Faktor-faktor dari 210 adalah 1, 2, 3, 5, 6, 7, 10, 14, 15, 21, 30, 35, 42, 70, 105, dan 210.
Jumlah faktor-faktornya adalah 1 + 2 + 3 + 5 + 6 + 7 + 10 + 14 + 15 + 21 + 30 + 35 + 42 +
70 + 105 + 210 = 456. Karena jumlah faktor-faktornya tidak sama dengan 210, maka 210
bukanlah bilangan perfek.

Kesimpulan

Jadi, dari bilangan-bilangan yang diberikan, tidak ada yang merupakan bilangan perfek.

5. Sebutkan teknik pembuktian tak langsung dalam matematika beserta masing-masing


contohnya.
Jawab :
1. Pembuktian dengan Kontraposisi: Teknik ini melibatkan membuktikan suatu pernyataan
dengan membuktikan kontraposisinya. Kontraposisi dari sebuah pernyataan "jika P, maka
Q" adalah "jika tidak Q, maka tidak P".
Contoh:
Jika pernyataan asli adalah "Jika x 2 adalah bilangan genap, maka x adalah bilangan
genap", maka kontraposisinya adalah "Jika x bukan bilangan genap, maka x 2 bukan
bilangan genap".
2. Pembuktian dengan Reduksi ke Bertentangan: Teknik ini melibatkan mengasumsikan
bahwa pernyataan yang ingin dibuktikan salah, dan kemudian menunjukkan bahwa
asumsi tersebut mengarah pada suatu kontradiksi.
Contoh:
Untuk membuktikan bahwa akar 2 adalah irasional, kita dapat menggunakan teknik
reduksi ke bertentangan dengan mengasumsikan bahwa akar 2 adalah rasional, dan
kemudian menunjukkan bahwa asumsi tersebut mengarah pada kontradiksi.
3. Pembuktian dengan Asumsi yang Bertentangan: Teknik ini melibatkan mengasumsikan
bahwa pernyataan yang ingin dibuktikan benar, dan kemudian menunjukkan bahwa
asumsi tersebut mengarah pada suatu kontradiksi.
Contoh:
Untuk membuktikan bahwa akar 2 adalah irasional, kita juga dapat menggunakan teknik
asumsi yang bertentangan dengan mengasumsikan bahwa akar 2 adalah rasional, dan
kemudian menunjukkan bahwa asumsi tersebut mengarah pada kontradiksi.

6. Tunjukkan apakah pasangan-pasangan bilangan berikut bersekawan:


a. 96 dan 108

Jawab :
96 dan 108 Faktor-faktor dari 96 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 32, 48, dan 96. Faktor-
faktor dari 108 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 27, 36, 54, dan 108.

Faktor persekutuan terbesar dari 96 dan 108 adalah 12. Karena faktor persekutuan terbesar
lebih besar dari 1, maka 96 dan 108 adalah pasangan bilangan yang bersekawan.

b. 256 dan 320

Jawab :

256 dan 320 Faktor-faktor dari 256 adalah 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dan 256. Faktor-faktor
dari 320 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 16, 20, 32, 40, 64, 80, 160, dan 320.

Faktor persekutuan terbesar dari 256 dan 320 adalah 64. Karena faktor persekutuan terbesar
lebih besar dari 1, maka 256 dan 320 adalah pasangan bilangan yang bersekawan.

7. Perhatikan bahwa:
1 = 12
1+3 = 4 = 22
1+3+5 = 9 = 32
1+3+5+7 = 16 = 42
Dengan menggunakan pola tersebut di atas, carilah:
a. 1+3+5+ … + 99

Jawab :

1+3+5+…+99 = 502 = 25001+3+5+…+99 = 502 = 2500

b. 1+3+5+ … +1001

Jawab :

1+3+5+…+1001 = 5012 = 251001

c. 1+3+5+ … +5555

Jawab :

1+3+5+…+5555 = 27782 = 7728884

d. 1+3+5+ … +99999

Jawab :

1+3+5+…+99999 = 500002 = 2500000000


Dengan pengalaman menyelesaikan soal a, b, c, d:
e. Carilah rumus untuk mencari1+3+5+ … + (2n-1)

Jawab :

rumus umum untuk 1+3+5+…+(2n−1) adalah n2 .

1=12

Kita asumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n=k, artinya: 1+3+5+…+(2k−1)=k 2

f. Selidiki secara induksi matematis apakah rumus yang diperoleh benar.

Jawab :

Kita akan tunjukkan bahwa pernyataan tersebut juga benar untuk n=k+1. Tambahkan
(2(k+1)−1) ke kedua sisi persamaan:

k2+(2(k+1)−1)=k2+2k+2−1=(k+1)2

Jadi, berdasarkan prinsip induksi matematika, rumus tersebut benar untuk setiap n bilangan
bulat positif. Rumus tersebut juga sesuai dengan pola yang terlihat dalam deret tersebut.

8. Berikan 2 contoh penarikan kesimpulan dengan Modus Ponens.


Jawab :
Contoh 1:
Premis 1: Jika x > 5, maka 2x > 10. (P → Q)
Premis 2: Nilai x adalah 6. (P)
Dengan menggunakan Modus Ponens, kita dapat menyimpulkan:
Kesimpulan: Jadi, 2x adalah lebih besar dari 10. (Q)
Contoh 2:
Premis 1: Jika suatu bilangan bulat positif habis dibagi 3, maka bilangan tersebut juga habis
dibagi 6. (P → Q)
Premis 2: 12 adalah habis dibagi 3. (P)
Dengan menggunakan Modus Ponens, kita dapat menyimpulkan:
Kesimpulan: Jadi, 12 juga habis dibagi 6. (Q)

9. Buktikan dengan induksi matematika bahwa:


a. 3 membagi (n3+2n) untuk semua bilangan bulat n ≥ 1

Jawab :

Langkah Induksi Matematika:


Langkah Induksi (basis):

Ketika n = 1, kita memiliki (13 + 2×1) = 3, yang dapat kita lihat memang dapat dibagi
dengan 3 tanpa sisa.

Langkah Induksi (asumsi induktif):

Kita asumsikan bahwa untuk suatu bilangan bulat k ≥ 1, (k3 + 2k) dapat dibagi dengan 3.

Langkah Induksi (langkah induktif):

Kita akan membuktikan bahwa pernyataan tersebut juga berlaku untuk k + 1.

(k+1) 3 + 2(k+1) = k3 + 3k2 + 3k + 1 + 2k + 2

= (k3 + 2k) + 3k2 + 3k + 3

Kita tahu bahwa (k3 + 2k) dapat dibagi dengan 3 berdasarkan asumsi induktif. Selain itu, 3k2
+ 3k dapat dibagi dengan 3. Sehingga, (k+1)3 + 2(k+1) juga dapat dibagi dengan 3.

Dengan demikian, berdasarkan langkah induksi matematika, kita telah membuktikan bahwa
3 membagi (n3 + 2n) untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

b. 2n ≥ (2+n) untuk semua bilangan bulat n≥1

Jawab :

Langkah Induksi Matematika:

Langkah Induksi (basis):

Ketika n = 1, kita memiliki 2×1 = 2, yang memang lebih besar atau sama dengan 2+1.

Langkah Induksi (asumsi induktif):

Kita asumsikan bahwa untuk suatu bilangan bulat k ≥ 1, 2k ≥ (2 + k).

Langkah Induksi (langkah induktif):

Kita akan membuktikan bahwa pernyataan tersebut juga berlaku untuk k + 1.

2(k+1) = 2k + 2

Kita tahu bahwa 2k ≥ (2 + k) berdasarkan asumsi induktif. Sehingga, 2k + 2 ≥ (2 + k) + 2 =


2 + (k + 1).

Dengan demikian, berdasarkan langkah induksi matematika, kita telah membuktikan bahwa
2n ≥ (2 + n) untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Anda mungkin juga menyukai