PEMBAHASAN
1 + 2 + 3 + . . . + n = ∑𝑛
𝑖=1 i
Dengan menggunakan rumus deret aritmatika, dapat kita tunjukkan bahwa jumlah n
dengan asli pertama ditentukan dengan rumus umum sebagai berikut.
𝑛
1
1+2+3+...+n=∑ n (n + 1 )
𝑖=1 2
Suatu rumus umum yang berlaku untuk tiap bilangan asli n yang disimpulkan selalu
pengamatan penggamatan, seperti rumus umum di atas, harus dibuktikan kebenarannya
denggan menggunakan induksi matemaika. Misalkan hendak dibuktikan bahwa suatu rumus
umum S(n) berlaku untuk tiap bilangan asli n. Pembuktian dengan induksi matematika dapat
dilakukan melalui dua langka sebagai berikut.
Langka pertama.
Tunjukkan bahwa rumus S(n) benar untuk n=1 atau S(1) benar
langka kedua.
Tunjukkan bahwa jika rumus S(n) benar untuk n=k maka rumus S(n) juga benar untuk
n= k+1 atau jika S(k) benar maka S(k + 1) juga benar.
Langkah (1) di sebut basis (dasar) induksi dan langkah n(2) disebut langkah induksi.
Basis induksi tidk harus di ambil untuk n = 1, tetapi dapat diambil sesuai dengan
permintaan pada proposisi yang ingin dibuktikan. Misalkan akan dibuktikan bahwa P(n)
benar untuk setiap bilangan asli n ≥ k. Maka lankah – langkah pembuktiannya dengan
induksi matematika sebagai berikut :
Langkah kedua : Ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk suatu bilangan asli n>k dan di
tunjukkan bahwa p (n + 1) benar.
Contoh soal :
1
1. Buktikan bahwa 13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2
Penyelesaian :
1
Misalkan S(n) adalah rumus dari n2 (n + 1)2 maka :
4
1
Sn = 13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2
Langkah pertama
Untuk n = 1, kita peroleh :
1 4
13= 2(1)2 (1 + 1)2 = 4
1 = 1 ( terbukti)
Langka kedua
Andaikan S(n) benar untuk n = k, maka diperoleh :
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 = 4 k2 (k + 1)2 ......................................................(1)
( terbukti )
Bentuk terakhir (persamaan (3)) telah sesuai dengan persamaan yang diminta dengan
persamaa (2) dengan langkah (1) dan langkah (2) terbukti bahwa :
1
13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2
Langkah pertama :
Untuk n = 1, kita peroleh :
41 – 1 = 3 dan 3 habis dibagi 3
Jadi, S(n) benar untuk n = 1 atau S(1) benar.
Langkah kedua :
Andaikan S(n) benar untuk n = k, maka kita dapatkan sifat
4k – 1 habis dibagi 3
Dalam hal demikian maka bentuk (4k – 1) dapat dinyatakan sebagai
4k – 1 = 3p ( p adalah bilangan asli )
Selanjutnya untuk n = k + 1, kita peroleh :
4k+1 – 1 = 4. 4k – 1
= 4. 4k – 4 + 4 – 1
= 4 (4k – 1) + 3
= 4(3p) + 3, sebab 4k – 1 = 3p
= 3 (4p + 1)
Jadi, jika S(n) benar untuk n = k maka S(n) juga benar untuk n = k + 1
Penyelesaian :
Misalkan : P (n) adalah pernyataan n2 > n + 1, ∀𝑛 ∈ 𝑁, n ≥ 2
Langkah pertama :
Untuk n = 2 → 22 > 2 + 1
4>3
Langkah kedua :
Asumsikan Pn benar untuk n = k, maka diperoleh :
Pn = k2 > k + 1....................(1)
Pn = (k + 1)2 > ( k +1 ) + 1
= k2 + 2k + 1 > k + 2
= k2 + 2k > k + 2 – 1
= k2 + 2k > k + 1
= k2 > k – 2k + 1
= k2 > -k + 1 ..................................................(2)
Pn = k2 + k - 1 > -k + 1 + k - 1
= k2 + k - 1 > 0
Bentuk terakhir (persamaan (3)) telah sesuai dengan persamaan yang di minta
dengan persamaan (2). Dengan langkah (1) terbukti (2) terbukti bahwa n2 > n + 1, ∀𝑛 ∈
𝑁, n ≥ 2
Penyelesaian :
Sn adalah sifat 52n + 3n – 1 habis dibagi degan 9 berlaku untuk ∀𝑛 ∈ 𝑁, maka :
Sn = + 3n – 1 habis dibagi degan 9, ∀𝑛 ∈ 𝑁.
Langkah pertama:
Untuk n = 1, maka :
= 52 + 3 – 1
= 27
Langkah kedua :
Asumsikan Sn benar untuk n = k, maka diperoleh :
52(k+1) + 3(k+1) – 1
= 52k+2 + 3k – 1
=52k+2 + 3k +3 – 1
= 52 (52k) + 3k – 1
= 25 (52k + 3k – 1) – 75k + 25 + 3k + 3 – 1
= 25 (52k + 3k – 1) – 72k + 27
= 25 (9b) – 72k + 27
= 9 ( 25b – 8k + 3 )
Karna b dan k bilangan asli , maka 9 ( 25b – 8k + 3 ) habis dibagi 9. Jadi jika Sn
benar untuk n = k , maka Sn juga benar untuk n = k+1. Dengan demikian terbukti banwa sifat
Sn = + 3n – 1 habis dibagi degan 9, ∀𝑛 ∈ 𝑁.
5. Untuk tiap a dan b bilangan real dengan a≠0 dan b≠0, tunjukkan bahwa
(an - bn) habis dibagi dengan ( a – b )
Berlaku untuk semua n bilangan asli.
Penyelesaian :
Sn adalah sifat (an - bn) habis dibagi dengan ( a – b )
Langkah pertama :
Untuk n = 1, kita peroleh
(a1 – b1) = ( a – b )habis dibagi dengan ( a – b )
Jadi, Sn benar untuk n = 1 atau S(1) benar.
Langkah kedua :
Andaikan S(n) bena untuk n = k, maka kita dapatkan sifat :
(ak – bk) habis dibagi dengan ( a – b )
Dalam hal demikian maka (ak - bk) dapat dituliskan dalam bentuk :
(ak – bk) = p( a – b ) .........(p bilangan asli)
Selanjutnya untuk n = k, kita peroleh
(ak+1 – bk+1 ) = a.ak – b.bk
= a.ak – a.bk + a.bk – b.bk
= a (ak – bk) + (a - b)bk
=a {p ( a – b )} + ( a - b)bk ; sebab (ak – bk) = p( a – b )
= ( a – b ) ( pa + bk )
Bentuk yang terakhi ini habis dibagi dengan ( a – b )
Jadi, jika S(n) benar untuk n = k maka S(n) juga benar untuk n = k + 1
Dengan demikian terbuktilah sifat :
(an – bn) habis dibagi dengan ( a – b )
Berlaku untuk semua n bilangan asli.
Soal :
1.