Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 PEMBUKTIAN MATEMATIKA


1.1.1 Induksi Matematika
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara deduktif yang
digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan benar atau salah. Dimana merupakan suatu
proses atau aktivitas berfikir untuk menarik kesimpulan berdasarkan pada kebenaran
pernyataan yang berlaku secara umum sehingga pada pernyataan khusus atau tertetu juga bisa
berlaku benar. Dalam induksi matematika ini, variabel dari suatu perumusan dibuktikan
sebagai anggota dari himpunan bilangan asli. Jadi pada hakikatnya metode pembuktian
induksi matematika juga merupakan metode deduktif.
Disekolah menegah, telah dipelajari, bahwa jumla n bilangan asli pertama dapat
dinyatakan sebagai berikut.

1 + 2 + 3 + . . . + n = ∑𝑛
𝑖=1 i

Dengan menggunakan rumus deret aritmatika, dapat kita tunjukkan bahwa jumlah n
dengan asli pertama ditentukan dengan rumus umum sebagai berikut.

𝑛
1
1+2+3+...+n=∑ n (n + 1 )
𝑖=1 2

Suatu rumus umum yang berlaku untuk tiap bilangan asli n yang disimpulkan selalu
pengamatan penggamatan, seperti rumus umum di atas, harus dibuktikan kebenarannya
denggan menggunakan induksi matemaika. Misalkan hendak dibuktikan bahwa suatu rumus
umum S(n) berlaku untuk tiap bilangan asli n. Pembuktian dengan induksi matematika dapat
dilakukan melalui dua langka sebagai berikut.

Langka pertama.
Tunjukkan bahwa rumus S(n) benar untuk n=1 atau S(1) benar
langka kedua.
Tunjukkan bahwa jika rumus S(n) benar untuk n=k maka rumus S(n) juga benar untuk
n= k+1 atau jika S(k) benar maka S(k + 1) juga benar.

Selanjutnya disimpulkan bahwa Pn benar untuk setiap bilangan asli n.

Langkah (1) di sebut basis (dasar) induksi dan langkah n(2) disebut langkah induksi.

Basis induksi tidk harus di ambil untuk n = 1, tetapi dapat diambil sesuai dengan
permintaan pada proposisi yang ingin dibuktikan. Misalkan akan dibuktikan bahwa P(n)
benar untuk setiap bilangan asli n ≥ k. Maka lankah – langkah pembuktiannya dengan
induksi matematika sebagai berikut :

Langkah pertama : Ditunjukkan bahwa P(k) benar

Langkah kedua : Ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk suatu bilangan asli n>k dan di
tunjukkan bahwa p (n + 1) benar.

Selanjutnya disimpulkan bahwa p (n) benar untuk bilangan asli n ≥ k.


Dalam pembuktian dengan induksi matematika, kita tidak boleh mengabaikan
langkah (1), yaitu basis induksi, sebab dengan pengabaian mengakibatkan suatu kesimpulan
yang salah.

Contoh soal :

1
1. Buktikan bahwa 13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2

Penyelesaian :
1
Misalkan S(n) adalah rumus dari n2 (n + 1)2 maka :
4
1
Sn = 13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2

 Langkah pertama
Untuk n = 1, kita peroleh :

1 4
13= 2(1)2 (1 + 1)2 = 4

1 = 1 ( terbukti)
 Langka kedua
Andaikan S(n) benar untuk n = k, maka diperoleh :

1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 = 4 k2 (k + 1)2 ......................................................(1)

Selanjutnya tunjukkan Pn benar untuk n = k + 1, maka dipoeroleh :


1
13 + 23 + 33 + . . . + (k + 1 )3 = 4 k2 (k + 1)2 (k + 2)3 ...............................(2)

Pada persamaan 1 ambahkan kedua ruas dengan (k + 1 )3, maka diperoleh :


1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 k2 (k + 1)2 + (k + 1 )3
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 k2 (k + 1)2 + (k + 1 )3
1 1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 (k + 1)2 + (4 k2 (k + 1) )3
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 (k + 1)2 + (k2 + 4k + 4 )
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 (k + 1)2 + (k + 2) (k + 2)
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + (k + 1 )3 = 4 (k + 1)2 + (k + 2 )2 .......................(3)

( terbukti )
Bentuk terakhir (persamaan (3)) telah sesuai dengan persamaan yang diminta dengan
persamaa (2) dengan langkah (1) dan langkah (2) terbukti bahwa :
1
13 + 23 + 33 + . . . + n3 = 4 n2 (n + 1)2

2. Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa :


(4n – 1) habis dibagi dengan 3
Penyelesaian :
Misalkan S(n) adalah sifat (4n – 1) habis dibagi 3, maka diperoleh :
Sn = (4n – 1) habis dibagi 3.

 Langkah pertama :
Untuk n = 1, kita peroleh :
41 – 1 = 3 dan 3 habis dibagi 3
Jadi, S(n) benar untuk n = 1 atau S(1) benar.
 Langkah kedua :
Andaikan S(n) benar untuk n = k, maka kita dapatkan sifat
4k – 1 habis dibagi 3
Dalam hal demikian maka bentuk (4k – 1) dapat dinyatakan sebagai
4k – 1 = 3p ( p adalah bilangan asli )
Selanjutnya untuk n = k + 1, kita peroleh :
4k+1 – 1 = 4. 4k – 1
= 4. 4k – 4 + 4 – 1
= 4 (4k – 1) + 3
= 4(3p) + 3, sebab 4k – 1 = 3p
= 3 (4p + 1)

Oleh karena p bilangan asli maka 3 (4p + 1) juga habis dibagi 3.

Jadi, jika S(n) benar untuk n = k maka S(n) juga benar untuk n = k + 1

Dengan demikian, terbuktiklah bahwa sifat :

4n – 1 habis dibagi dengan 3

berlaku untuk semua n builangan asli.

3. Diberikan pernyataan n2 > n + 1, ∀𝑛 ∈ 𝑁, n ≥ 2, buktikan pernyataan berikut dengan


induksi matematika.

Penyelesaian :
Misalkan : P (n) adalah pernyataan n2 > n + 1, ∀𝑛 ∈ 𝑁, n ≥ 2

 Langkah pertama :
Untuk n = 2 → 22 > 2 + 1

4>3

P(n) benar untuk n = 1 atau P(2) benar.

 Langkah kedua :
Asumsikan Pn benar untuk n = k, maka diperoleh :
Pn = k2 > k + 1....................(1)

Selanjutnya tunjukkan Pn benar untuk n = k + 1, maka diperoleh :

Pn = (k + 1)2 > ( k +1 ) + 1

= k2 + 2k + 1 > k + 2

= k2 + 2k > k + 2 – 1

= k2 + 2k > k + 1

= k2 > k – 2k + 1

= k2 > -k + 1 ..................................................(2)

Pada persamaan (1) tambahkan kedua ruas dengan k – 1, maka diperoleh :

Pn = k2 + k - 1 > -k + 1 + k - 1

= k2 + k - 1 > 0

Pn = k2 > -k + 1 ............................................... (3)

Bentuk terakhir (persamaan (3)) telah sesuai dengan persamaan yang di minta
dengan persamaan (2). Dengan langkah (1) terbukti (2) terbukti bahwa n2 > n + 1, ∀𝑛 ∈
𝑁, n ≥ 2

4. Diberikan sifat 52n + 3n – 1 habis dibagi degan 9 berlaku ∀𝑛 ∈ 𝑁, buktikan sifat


di atas dengan induksi matematika .

Penyelesaian :
Sn adalah sifat 52n + 3n – 1 habis dibagi degan 9 berlaku untuk ∀𝑛 ∈ 𝑁, maka :
Sn = + 3n – 1 habis dibagi degan 9, ∀𝑛 ∈ 𝑁.
Langkah pertama:

Untuk n = 1, maka :

52n + 3n – 1= 52(1) + 3(1) – 1

= 52 + 3 – 1

= 27

27 habis dibagi 9, maka n = 1 (benar)

Langkah kedua :
Asumsikan Sn benar untuk n = k, maka diperoleh :

52n + 3n – 1 → 52k + 3k – 1....................(habis dibagi 9)

52k + 3k – 1 = (b merupakan hasil bagi 52k + 3k – 1 oleh 9 )

Akan dibuktikan bahwa benar untuk n = k + 1, pembuktian:

52(k+1) + 3(k+1) – 1

= 52k+2 + 3k – 1

=52k+2 + 3k +3 – 1

= 52 (52k) + 3k – 1

Kemudian (52k) dimodifikasi dengan masukan 52k + 3k – 1

= 25 (52k + 3k – 1) – 75k + 25 + 3k + 3 – 1

= 25 (52k + 3k – 1) – 72k + 27

= 25 (9b) – 72k + 27

= 9 ( 25b – 8k + 3 )

Karna b dan k bilangan asli , maka 9 ( 25b – 8k + 3 ) habis dibagi 9. Jadi jika Sn
benar untuk n = k , maka Sn juga benar untuk n = k+1. Dengan demikian terbukti banwa sifat
Sn = + 3n – 1 habis dibagi degan 9, ∀𝑛 ∈ 𝑁.
5. Untuk tiap a dan b bilangan real dengan a≠0 dan b≠0, tunjukkan bahwa
(an - bn) habis dibagi dengan ( a – b )
Berlaku untuk semua n bilangan asli.

Penyelesaian :
Sn adalah sifat (an - bn) habis dibagi dengan ( a – b )

 Langkah pertama :
Untuk n = 1, kita peroleh
(a1 – b1) = ( a – b )habis dibagi dengan ( a – b )
Jadi, Sn benar untuk n = 1 atau S(1) benar.

 Langkah kedua :
Andaikan S(n) bena untuk n = k, maka kita dapatkan sifat :
(ak – bk) habis dibagi dengan ( a – b )
Dalam hal demikian maka (ak - bk) dapat dituliskan dalam bentuk :
(ak – bk) = p( a – b ) .........(p bilangan asli)
Selanjutnya untuk n = k, kita peroleh
(ak+1 – bk+1 ) = a.ak – b.bk
= a.ak – a.bk + a.bk – b.bk
= a (ak – bk) + (a - b)bk
=a {p ( a – b )} + ( a - b)bk ; sebab (ak – bk) = p( a – b )
= ( a – b ) ( pa + bk )
Bentuk yang terakhi ini habis dibagi dengan ( a – b )
Jadi, jika S(n) benar untuk n = k maka S(n) juga benar untuk n = k + 1
Dengan demikian terbuktilah sifat :
(an – bn) habis dibagi dengan ( a – b )
Berlaku untuk semua n bilangan asli.
Soal :
1.

Anda mungkin juga menyukai