Sebuah barisan dapat dinyatakan sebagai suatu daftar bilangan yang dituliskan dalam
suatu urutan tertentu:
a1 , a 2 , a3 , , a n ,
Bilangan a1 disebuat suku pertama, a 2 suku kedua, dan secara umum a n suku ke-n. Disini
akan dibahas barisan tak hingga saja. Oleh karena itu setiap suku a n akan diikuti oleh suku
berikutnya a n +1 . Perhatikan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif n terdapat satu bilangan
a n yang bersesuaian dan karenanya sebuah barisan dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi
yang daerah asalnya adalah himpunan bilangan asli. Dalam hal ini nilai fungsi f(n) ditulis
sebagai a n . Fungsi ini dikenal sebagai barisan bilangan real { a n }. Barisan { a1 , a 2 , a3 , }
{ a n } atau {a n }
n =1 .
Rumus suku ke-n dari suatu barisan tidak tunggal, sehingga belum dapat dikenali hanya
dengan melihat sejumlah berhingga sukunya.
Contoh 1. Barisan {1, -1, 1, -1, ...} mempunyai rumus suku ke-n
Konsep kemonotonan barisan bilangan real dirancang seperti kemonotonan fungsi pada suatu
selang.
n+2 n + 1 n 2 + 2n − n 2 − 2n − 1 1
a n +1 − a n = − = =− 0,
2(n + 1) 2n 2n(n + 1) 2n(n + 1)
1 1 3 1 3
b. Suku-suku barisannya adalah , , ,1 , 3 , .
2 2 4 2 4
a n+1 (n + 1)! 2 n 1
Karena = n+1 . = (n + 1) 1 untuk setiap n N ,
an 2 n! 2
Konsep keterbatasanbarisan bilangan real dirancang seperti keterbatasan fungsi pada suatu
selang.
Definisi 10.2. Barisan bilangan real { a n } dikatakan terbatas jika terdapat bilangan real m dan
Kekonvergenan barisan bilangan real dirancang seperti limit di tak hingga, definisinya sebagai
berikut.
Barisan { a n } yang tidak mempunyai limit dikatakan divergen. Kemungkinan yang dapat
a. { a n + bn } konvergen ke a + b.
b. { a n − bn } konvergen ke a − b .
c. { a n bn } konvergen ke a b.
a a
d. n konvergen ke , b 0.
bn b
1
Teorema 10.2. Jika r N , maka lim = 0.
n→ nr
Teorema 10.3. a. Jika { a n } konvergen ke a maka {| a n |} konvergen ke | a |.
Teorema 10.4. (Prinsip Apit) Jika barisan bilangan real { a n }, { bn }, dan { c n } memenuhi
sin 3 n 1 1
Karena 0 a n = dengan lim = 0 , sehingga berdasarkan Teorema (Prinsip
n n n→ n
Apit) diperoleh lim a n = 0 . Berdasarkan Teorema ... ini mengakibatkan lim a n = 0 . Jadi
n→ n→
sin 3 n
barisan a n = konvergen ke 0.
n
Teorema 10.5. Setiap barisan bilangan real yang konvergen selalu terbatas.
Bukti.
Misalkan barisan bilangan real { a n } konvergen ke a, akan ditunjukkan terdapat suatu bilangan
a n0 |, |a|+1}, maka untuk setiap n N berlaku |an| M. Jadi barisan bilangan real { a n }
terbatas.
Teorema 10.6. Setiap barisan bilangan real yang monoton dan terbatas selalu konvergen.
Soal-soal Latihan
Selidiki kekonvergenan dari barisan dengan rumus umum suku ke-n sebagai berikut.
1. n(n + 2) 6. a n = tanh n
an =
(2n + 1) 2
2. 2n − 1 7. nn
an = an =
n3 + 1 (n + 1) n +1
3. 2n 8. 3n
an = an =
n +1 n3
4. ln(2n + 1) 9. a n = tan −1 n
an =
n
5. n2 1 10. n!
an = sin an =
2n − 1 n nn