Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RELASI HIMPUNAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Landasan Matematika
Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Talib, M.Si, Ph.D

Oleh :

Aglian Raino Paembonan (200101501005)


Ardita Amelia Putri (200101501009)
Nur Apika Sahira (200101501007)
Qaulan Tsaqila (200101501011)
Putri Ayu Puspita(200101501013)
Utari Syarifuddin (200101501015)
Muhammad Ihsan. AS. (200101501017)

KELAS PENDIDIKAN MATEMATIKA A1


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Relasi Himpunan” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada landasan matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang relasi himpunan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ahmad Talib, M.Si, selaku dosen
landasan matematika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 November 2020

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan dengan jelas dan
terukur sehingga dapat diketahui termasuk atau tidaknya di dalam himpunan tertentu. Jadi,
himpunan anggotanya sudah jelas. Tetapi ada juga yang disebut bukan himpunan. Kalau
bukan himpunan berarti anggotanya tidak dapat ditentukan secara jelas dan tidak dapat
diukur. Dilihat dari unsur-unsur yang menyusun himpunan-himpunan, beberapa himpunan
mungkin sama sekali tidak memiliki unsur yang sama, memiliki beberapa unsur yang sama,
atau semua unsur-unsurnya sama. Macam-macam himpunan, yaitu :
1. Himpunan Saling Lepas
Dua himpunan dikatakan saling lepas disjoint set jika kedua himpunan itu sama sekali tidak
memiliki unsur bersama.
𝐴| |𝐵 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∀𝑥; (𝑥 ∈ 𝐴 → 𝑥 ∈ 2 𝐵) ⋀ (𝑥 ∈ 𝐵 → 𝑥 ∈ 𝐴)
Artinya, Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu
tidak mempunyai satupun anggota yang sama. Contoh :
P = { 1, 3, 5, 7, 9}
Q = { 2, 4, 6, 8, 10 }
perhatikan, tidak ada anggota himpunan P dan Q yang sama maka himpunan P dan Q adalah
dua himpunan yang saling lepas, jadi 𝑃| |𝑄.
2. Himpunan Berpotongan

Dua himpunan dikatakan berpotongan (dinotasikan ) jika kedua himpunan itu memiliki
beberapa unsur bersama.

3. Himpunan Sama

Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika keduanya mempunyai
elemen yang sama. Dengan kata lain, A sama dengan B jika A adalah himpunan bagian dari B
dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, maka kita katakan A tidak sama
dengan B.

A = B ↔ ∀𝑥, 𝑥 ∈ 𝐴 ↔ 𝑥 ∈ 𝐵
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan :

1. Urutan elemen di dalam himpunan tidak penting.

Jadi, {1,2,3} = {3,2,1 = {1,3,2}

2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.

Jadi, {1,1,1,1} = {1,1} = {1}

3. Untuk tiga buah himpunan, A,B dan C berlaku aksioma berikut:

(a) A = A, B = B dan C = C

(b) Jika A = B, maka B = A

(c) Jika A = B dan B = C, maka A = C

4. Himpunan Equivalen

Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua himpunan itu sama tetapi
bendanya ada yang tidak sama.

𝐴 ≡ 𝐵 ↔ 𝑛(𝐴) = 𝑛(𝐵)

Contoh : P = { a, i, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah anggotanya sama
maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ≡ Q ).
5. Himpunan Bagian

Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan hanya jika setiap
elemen A merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.

𝐴 ⊆ B ↔ ∀x, (x ∈ A → x ∈ B)

Contoh soal :

Buktikan bahwa A bagian himpunan dari B!

Diketahui : A={2, 4, 6}

B={2, 3, 4, 5, 6}

Jawabannya: A ⊆ B= {2, 4, 6}

Karena 3 dan 5 tidak termasuk anggota himpunan A.


PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT RELASI


 RELASI
Relasi memiliki arti hubungan. Dalam matematika, relasi diartikan sebagai hubungan antara
dua himpunan. Relasi dari A ke B adalah himpunan bagian tak kosong dari hasil kali kartesius
A × B. Jadi, jika R relasi dari A ke B, maka 𝑅 ⊆ (A × B)dan R ≠ 0 . Karena relasi adalah
himpunan bagian tak kosong dari A × B, maka banyaknya relasi yang bisa dibuat dari A ke B
adalah sebanyak kardinalitas himpunan kuasanya dikurangi satu (himpunan kosong)
2𝑛(𝐴×𝐵) – 1
Contoh ;

Misalkan A = {1, 2} dan B = {a, b} sehingga A×B = {(1, a), (1, b), (2, a), (2, b)}.
Relasi yang mungkin dari A ke B ada sebanyak 24 − 1, yaitu 15 buah:
1. R1 = {(1, a)}
2. R2 = {(1, b)}
3. R3 = {(2, a)}
4. R4 = {(2, b)}
5. R5 = {(1, a), (1, b)}
6. R6 = {(1, a), (2, a)}
7. R7 = {(1, a), (2, b)}
8. R8 = {(1, b), (2, a)}
9. R9 = {(1, b), (2, b)}
10. R10 = {(2, a), (2, b)}
11. R11 = {(1, a), (1, b), (2, a)}
12. R12 = {(1, a), (1, b), (2, b)}
13. R13 = {(1, a), (2, a), (2, b)}
14. R14 = {(1, b), (2, a), (2, b)}
15. R15 = {(1, a), (1, b), (2, a), (2, b)}

Relasi dari dua buah himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
 Diagram panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah dalam menyatakan suatu relasi. Diagram
ini akan membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah panah yang
menyatakan hubungan dari anggota himpunan A ke anggota himpunan B.

 Diagram Cartesius
Diagram Cartesius adalah sebuah diagram yang terdiri dari sumbu-x dan sumbu-y. Dalam
diagram Cartesius, anggota himpunan A terletak pada sumbu -x, sedangkan anggota
himpunan B terletak pada sumbu -y. Relasi yang menghubungkan himpunan A ke B
ditunjukkan dengan noktah ataupun titik.
 Himpunan pasangan berurut
Sebuah relasi yang menghubungkan satu himpunan ke himpunan lainnya bisa disajikan dalam
bentuk himpunan pasangan berurut. Cara penulisannya yaitu anggota himpunan A ditulis
pertama, sedangkan anggota himpunan B yang menjadi pasangannya ditulis kedua.
Contoh: R13 = {(1, a), (2, a), (2, b)}
 SIFAT-SIFAT RELASI
Misalkan R Relasi pada X. Relasi R dikatakan
1. Refleksif
Jika ∀𝑥 ∈ 𝑋, 𝑥𝑅𝑥.
2. Simetrik
Jika ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝑋, 𝑥𝑅𝑦 berakibat yRx.
3. Transitif
Jika ∀𝑥, 𝑦, 𝑧 ∈ 𝑋, 𝑥𝑅𝑦 dan yRz berakibat xRz.

Ada beberapa relasi dan sifatnya ;


 Relasi pada R yaitu ”=” adalah relasi yang refleksif, simetrik, dan transitif.
 Relasi pada Z yaitu ”<” adalah relasi yang takrefleksif, taksimetrik, dan transitif.
 Relasi pada N yaitu ”≠” adalah relasi yang takrefleksif, simetrik, dan tidak transitif.
 Relasi pada manusia yaitu ”anak dari” adalah relasi yang takrefleksif, taksimetrik, dan
tidak transitif.
 Relasi pada manusia yaitu ”menyayangi” adalah relasi yang refleksif, taksimetrik, dan
tidak transitif.
 Relasi {(b, b), (b, c), (c, b), (c, c), (b, d), (d, b), (c, d), (d, c)} pada A = {b, c, d} adalah
relasi yang takrefleksif, simetrik, dan transitif.
B. JENIS-JENIS RELASI
1. INVERS
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B (R:R→ 𝐵) Invers dari R yang
dinyatakan dengan relasi dari B ke A (𝑅−1 ∶ 𝐵 → 𝐴). Ditentukan oleh ;
𝑅 = {(𝑎, 𝑏)|(𝑏, 𝑎)} ∈ 𝑅 ↔ 𝑅−1 = {(𝑏, 𝑎)|(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑅}
Contohnya :
1. A = {1,2,3}

B = {x,y}

R = {(1, 𝑥), (1, 𝑦), (3, 𝑥)} relasi dari A ke B


Tentukan bentuk inversnya!
Jawaban :

𝑅−1= {(𝑥, 1), (𝑦, 1), (𝑥, 3)} relasi invers dari B ke

A 2. A={6, 7} dan B= {𝑥, 𝑦}

R={ (6,x), (6,y), (7,x), (7,y) } menyatakan suatu relasi himpunan dari A ke B.
Sehingga, Invers dari R (𝑅−1) = { (𝑥, 6), (𝑦, 6), (𝑥, 7), (𝑦, 7) }
3. S = {1,2,3} dan T= {20, 25, 28, 33}. Jika kita menyatakan relasi himpunan R dari S ke T
yaitu:
(S,T) ∈ R jika S habis membagi T
Lalu kita peroleh bahwa:

R={ (1,20), (1,25), (1,28), (1,30), (2,20), (2,28), (3,28), (3,33) }

Sehingga, 𝑅−1 yaitu relasi T ke S dengan;

(T,S) ∈ 𝑅−1 jika T adalah kelipatan dari S

Maka kita dapatkan bahwa:

𝑅−1={(20,1), (25,1), (28,1), (30,1), (20,2), (28,2), (28,3),(33,3)}


2. REFLEKSIF
Misalkan R adalah sebuah relasi yang didefinisikan pada himpunan A. Relasi tersebut
dikatakan refleksif jika untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐴 berlaku (a,a) ∈ 𝑅. dan Suatu relasi R pada
himpunan A dikatakan tidak refleksif jika ada a ∈ A sedemikian sehingga (a,a) ∉ R.
Contohnya :
1. Diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)} Apakah R relasi
refleksif?
Jawaban :
R bukan relasi refleksif, karena (2,2) tidak termasuk dalam R. Jika (2,2) termasuk dalam R,
yaitu 𝑅1= {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)} maka 𝑅1 merupakan relasi refleksif.
2. Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan relasi R adalah relasi ≤ yang didefinisikan pada himpunan A,
maka:

R= {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4), (2,2), (2,3), (2,4), (3,3), (3,4), (4,4)}

Terlihat bahwa (1,1), (2,2), (3,3), (4,4) merupakan unsur dari R dengan demikian R bersifat
refleksif.

3. SIMETRIS
Relasi R bersifat simetris jika untuk setiap (a,b) ∈ 𝑅 berlaku (b,a) ∈ 𝑅.Akan tetapi, suatu
relasi R pada himpunan A dikatakan tidak simetris jika (a, b) ∈R, sementara itu (b,a)∉ R
Contohnya :
1. X={1,2,3,4}
R={(1,1),(2,2),(3,2),(4,4)}. Tentukan apakah bentuknya simetris!
Jawaban :
= (3,2) ∈ R, sementara itu (2,3) ∉R. Sehingga bersifat tidak simetris
2. Misalkan A = {1,2,3,4} dan R = {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2),(4,2)}
Tentukan apakah bentuknya simetris!
Jawaban :
= Simetris karena (a,b) ∈ R berlaku (b,a) ∈ R. Yaitu ;
i.(1,3) ∈ R berlaku (3,1) ∈ R
ii.(2,3) ∈ R berlaku (3,2) ∈ 𝑅
iii.(2,4) ∈ R berlaku (4,2) ∈ R
4. TRANSITIF
Relasi R bersifat transitif jika (a,b) ∈ 𝑅 dan (b,c) ∈ 𝑅 → (𝑎, 𝑐) ∈ 𝑅. Dengan kata lain, jika a
berelasi dengan b dan b berelasi dengan c, maka a berelasi dengan c.
Contoh :
1. A= {a,b,c}
R = { (a,b), (a,c), (b,a), (c,b) }
Maka R bukan relasi transitif sebab (b,a) ∈ R dan (a,c) ∈ R tetapi (b,c) ∉ R. R dapat
dikatakan relasi transitif jika himpunannya ialah R= { (a,a), (a,b), (a,c), (b,a), (b,b), (b,c),
(c,a), (c,b), (c,c)}
5. EQUIVALEN
Relasi R bersifat equivalen jika relasi tersebut bersifat refleksif, simetris, dan transitif.
Contohnya :
Diketahui :
A = {1,2,3}
R = {(1,1),(1,2),(2,2),(2,1),(3,3)}
Tentukan apakah ini termasuk bentuk equivalen!
Jawab :
i. Relasi R merupakan relasi refleksif karena 1 ∈ 𝐴, 2 ∈ 𝐴, 𝑑𝑎𝑛 3 ∈ 𝐴 maka
(1,1) ∈ 𝑅, (2,2) ∈ 𝑅 𝑑𝑎𝑛 (3,3) ∈ 𝑅
ii. Relasi R merupakan relasi simetris karena
(1,2) ∈ 𝑅, 𝑚𝑎𝑘𝑎 (2,1) ∈ 𝑅
iii. Relasi R merupakan relasi transitif karena (1,1) ∈ 𝑅,(1,2) ∈ R, serta (1,2) ∈ 𝑅
dan (2,2) ∈ 𝑅 maka (1,2) ∈ 𝑅
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ini termasuk equivalen.

6. ANTISIMETRIK
Suatu relasi R pada himpunan A dikatakan antisimetri. Jika untuk setiap( a, b) ∈ A, (a,b) ∈ R
dan (b,a) ∈ R berlaku hanya jika 𝑎 = 𝑏.
Contoh 1 :
Diketahui 𝐵 = {1,2,3,4}
𝑅 = {(1,3), (2,4), (4,2), (4,4)}
Tentukan apakah ini termasuk bentuk antisimetrik!
Jawaban :
Relasi R bukan relasi antisimetrik, karena (4,2) ∈ R dan (2,4) ∈ R tetapi 2≠4
Contoh 2 :
Diketahui 𝐴 = {1,2,3}
𝑅 = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3), (3,3)}
Tentukan apakah ini termasuk bentuk antisimetrik!
Jawaban :
Relasi R merupakan relasi antisimetris, karena (1,1) ∈ R, (1,2) ∈ R, (2,2) ∈ R, (2,3) ∈ R, dan
(3,3) ∈ R.
SOAL
1. Diketahui dua buah himpunan yaitu K ={3,4,6} dan himpunan L ={2,4,5}, hubungan dari
himpunan K ke L adalah “ Lebih Kecil dari”, nyatakan relasi tersebut dalam :

a. Diagram panah.
b. Himpunan pasangan berurutan.

2. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R adalah relasi ‘≤’ yang didefinisikan pada
himpunan A, maka Apakah R bersifat refleksi?

3. Tentukan kelas ekivalen {0, 1, −2, −3, −5} pada relasi modul kongruen 4!

4. Misalkan x adalah bilangan bulat yang lebih besar dari (> 2)


Diketahui suatu relasi;

R = {(a,b) | a ≡ b (mod x)}

Tunjukkan diatas bahwa relasi-relasi diatas merupakan relasi ekivalen pada himpunan bilangan
bulat.

5. Misalkan P = {2,3,4,5} dan Q = {2,3,5,7,8, }. Jika didefinisikan relasi R dari P ke Q dengan


( p,q) 𝜖 R jika p habis membagi q, maka tunjukkanlah nilai R dan 𝑹−𝟏!

6. Jika A = {1,2,3, } , tentukan sifat sifat dari relasi – relasi berikut :

𝑹𝒂 = {(1,2), (2,1), (2,3), (3,2)}


𝑹𝒃 = {(1,1), (2,2), (3,3)}
𝑹𝒄 = {(1,2), (2,3), (1,3)}
Maka tentukanlah bentuk – bentuk dari relasi tersebut!

7. R merupakan bilangan asli yang didefinisikan oleh R : 𝑎 + 𝑏 = 5, 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴


Dengan memperhatikan definisi R pada himpunan A, maka:
 Tentukan himpunan R
 Apakah sifat relasinya Transitif?

8. Misalkan A= {2,3,4,5,6,7, ,8,9} dan Relasi R didefinisikan oleh ( a, b) jika dan hanya jika a
membagi b, dimana a,b∈ A. Dengan memperhatikan definisi relasi R pada himpunan A

Tentukan relasi apakah relasi R tersebut bersifat transitif atau tidak!


9. Diketahui R = {(1, P), (2, Q), (3, R), (4, S), (5, T), (6, U)}
Tentukanlah relasi Invers R-1

10. Misalkan R didefinisikan pada A={2,3,5}. Tentukan apakah relasi R berikut bersifat simetri
atau tidak!
a. 𝑅 = {(2,3), (3,5), (5,3), (5,5) }
b. 𝑅 = {(2,3), (2,5), (3,2)}
KESIMPULAN

Relasi memiliki arti hubungan. Dalam matematika, relasi diartikan sebagai hubungan
antara dua himpunan. Aturan yang menghubungkan antara dua himpunan dinamakan relasi
biner. Relasi Biner R antara himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari cartesian
product A × B atau R ⊆(A×B).

Cara menyajikan suatu relasi dapat berupa diagram panah, pasangan terurut, tabel,
matriks, dan graf berarah. Jika 𝑅1 dan 𝑅2 masing-masing merupakan relasi dari himpunan A ke
himpunan B, maka 𝑅1∩𝑅2, 𝑅1∪𝑅2, 𝑅1 − 𝑅2 dan 𝑅1⊕𝑅2 juga merupakan relasi dari A ke B.
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat refleksif jika (a,a) ∈R untuk setiap a∈A.
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat transitif jika (a,b) ∈R dan (b,c) ∈R, maka
(a,c) ∈R, untuk a, b, c ∈A. Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat simetri jika
(a,b) ∈R, untuk setiap (a,b) ∈A, maka (b,a) ∈R. Suatu R pada himpunan A dinamakan relasi
Ekivalen jika relasi tersebut bersifat refleksif, simetri, dan transitif. (a,b) ∈R.
DAFTAR PUSTAKA

“Relasi dan Fungsi : Pengertian, Jenis, dan Sifat- sifatnya”. Nakita.grid.id. 18 Agustus 2020
(waktu artikel dibuat). 14 November 2020 (Waktu akses).
https://nakita.grid.id/read/022294772/relasi-dan-fungsi-pengertian-jenis-dan-sifat-
sifatnya?page=all

YouTube. “Relasi dan Fungsi”. YouTube. 08 September 2020 (Waktu video dibuat). 14
November 2020 (Waktu Akses). https://youtu.be/SbKxxYgoo6A

“Relasi”. File.upi.edu. 15 November 2020 (waktu akses).

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196612131992031-
CECE_KUSTIAWAN/Relasi.pdf. 15 November 2020 (waktu akses).

https://www.edura.id/blog/matematika/pengertian-relasi/ 15 November 2020 (waktu akses).

https://rumusrumus.com/relasi-matematika/15 November 2020 (waktu akses).

Anda mungkin juga menyukai