Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh : Kelompok 3

Afriilia Wahyuningsih /A

Siti Fatimah /A

Reza Nurussofa /A

Akhmad Rofiuddin /A

Sahrul Mubarok/A
Dosen Pengampu :

Dra. Ilmiyati Rahayu, M.Si

MATA KULIAH PENGANTAR MATEMATIKA MODERN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2020


Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan (diberi


batasan) dengan jelas. Yang dimaksud didefinisikan dengan jelas adalah dapat ditentukan
dengan tegas benda atau obyek apa saja yang termasuk dan yang tidak termasuk dalam suatu
himpunan yang diketahui. Benda atau obyek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut
anggota, elemen, atau unsur dari suatu himpunan

1. Kumpulan atau Kelompok yang Merupakan Suatu Himpunan


Contoh: Kumpulan bilangan genap
Yang merupakan anggota, misalnya : 2,4,6,8,10
Yang bukan anggota, misalnya : 1,3,5,7,9
2. Kumpulan atau Kelompok yang Bukan Merupakan Suatu Himpunan
Contoh : Kelompok orang kaya.
Pengertian kaya tidak jelas berapa banyak harta yang harus dimiliki.
3. Lambang Suatu Himpunan
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menggunakan tanda kurung kurawal dan biasanya
diberi nama dengan menggunakan huruf kapital. Jika ada dua himpunan atau lebih yang
berbeda, maka nama himpunan-himpunan itu juga harus berbeda.
Contoh :
Himpunan mahasiswa Matematika Kelas 3B yang namanya dimulai dengan
huruf R. Misalnya himpunan itu diberi nama X, maka :
M = { nama mahasiswa Matematika 3B yang namanya dimulai dengan huruf R}.

Anggota Suatu Himpunan


Pengertian Anggota Himpunan
Pada suau himpunan jika ada anggoya yang sama maka ditulis hanya satu kali
Contoh:
R = {himpunan huruf huruf yang membentuk kata pulpen}
maka ditulis R = {p,u,l,.e,n}.
Untuk menyatakan suatu obyek atau benda yang merupakan anggota suatu himpunan
digunakan lambang ∈.
Untuk menyatakan bahwa sutau obyek atau benda bukan anggotasuatu himpunan digunakan
lambang ∉.
Cara Menyatakan Himpunan

Secara umum, himpunan disimbolkan dengan huruf kapital dan jika anggota
himpunan tersebut berupa huruf maka anggotanya dituliskan dengan huruf kecil.
Terdapat beberapa cara penulisan himpunan, yaitu
 Dengan kata-kata
yaitu dengan menyebutkan semua syarat ataupun sifat dari anggota himpunan
tersebut di dalam kurung kurawal.
Contoh : A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A = {bilangan asli antara 10 dan 40}
 Dengan notasi pembentuk himpunan
yaitu dengan menyebutkan semua sifat dari anggota himpunan tersebut, dengan
anggotanya dinyatakan dalam suatu variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A= {x |10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}
 Dengan mendaftarkan anggota-anggotanya
yaitu dengan menuliskan semua anggota dari himpunan tersebut di dalam kurung
kurawal dan tiap anggotanya dibatasi dengan tanda koma.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A={11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 33, 37}

Jenis-Jenis Himpunan
HIMPUNAN KOSONG
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Himpunan kosong ditulis dengan notasi atau symbol { } atau ∅
Perhatikan bahwa { 0 } tidak sama dengan { } atau { 0 } ≠ { }.
{ 0 } bukan himpunan kosong, sebab mempunyai anggota, yaitu 0.
{ } tidak mempunyai anggota, maka disebut himpunan kosong.
Contoh:
Berapakah banyak anggota himpunan-himpunan berikut?
1. A = {mahasiswa Matkom 2A yang umurnya kurang dari 15 tahun}
2. B = {mahasiswa Matkom 2A yang tingginya lebih dari 2,5 meter}
3. C = {bilangan asli yang kurang dari 2}

Jawab:
1. Himpunan A tidak mempunyai anggota, sebab tidak ada mahasiswa
Matkom 2A yang umurnya kurang dari 15 tahun.
Maka, n(A) = 0
2. Himpunan B tidak mempunyai anggota, sebab tidak ada mahasiswa
Matkom 2A yang tingginya lebih dari 2,5 meter.
Maka, n(B) = 0
3. C = { 1 }, maka n(C) = 1

HIMPUNAN BAGIAN
A = {a,b,c}
B = {a,b,c,d,e}
Dari kedua himpunan tersebut, ternyata setiap anggota A, yaitu a,b,
dan c menjadi anggota B. Maka dikatakan bahwa A adalah himpunan bagian
dari B.
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari B, bila setiap anggota A
menjadi anggota B, ditulis dengan notasi A ⊂ B.

HIMPUNAN SEMESTA
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang dibicarakan.
Himpunan semesta disebut juga semesta pembicara atau himpunan universum. Lambang
himpunan semesta adalah S.
Contoh:
S = {mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang}
A = {mahasiswa Matkom 2A}
Ternyata himpunan S memuat semua anggota himpunan A, sehingga
himpunan S merupakan semesta pembicara himpunan A.

Diagram Venn

Ketentuan di dalam membuat diagram Venn adalah sebagai berikut.


a. Himpunan semesta digambarkan dengan sebuah persegi panjang dan di pojok kiri atas
diberi simbol S.
b. Setiap anggota himpunan semesta ditunjukkan dengan sebuah noktah di dalam persegi
panjang itu, dan nama anggotanya ditulis berdekatan dengan notahnya.
c. Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva tertutup
sederhana.
d. Dalam menggambar himpunan-himpunan yang mempunyai anggota sangat banyak, pada
diagram Venn tidak menggunakan noktah.
Contoh:
Buatlah diagram Venn dari himpunan-himpunan berikut ini.
S = {1,2,3,4,5,6,7,8}
P = {1,3,5,7}
Q = {6,7,8}
Jawab:

Operasi Himpunan
IRISAN
A = {Eka, Diah, Arnas, Hani}
B = {Widi, Eka, Arnas}
Eka dan Arnas menjadi anggota himpunan A dan sekaligus menjadi anggota
himpunan B. {Eka, Arnas} yang anggotanya merupakan anggota persekutuan himpunan A
dan B disebut irisan himpunan A dan B, ditulis: A ∩ B = {Eka, Arnas}

GABUNGAN
Gabungan himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya merupakan
anggota A saja, anggota B saja, dan anggota persekutuan A dan B. Dengan notasi pembentuk
himpunan, gabungan A dan B didefinisikan sebagai: A U B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}
Contoh:
A = {Arya, Uli, Rony, Hadi}
B = {Rony, Hadi,Wahyu}
Dari himpunan A dan B, dapat dibentuk himpunan {Wahyu, Uli, Rony, Hadi}. Himpunan tersebut
merupakan himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota A saja, anggota B saja,
dan anggota persekutuan dan B. Himpunan itu merupakan gabungan himpunan A dan B.
Gabungan himpunan A dan B ditulis A ∪ B.

SELISIH
A selisih B adalah himpunan dari anggota A yang tidak memuat anggota B. Selisih
antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘– ‘.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A – B = {a, d}

KOMPLEMEN
Komplemen dari suatu himpunan adalah unsur-unsur yang ada pada himpunan universal
(semesta pembicaraan) kecuali anggota himpunan tersebut. Komplemen dari A
dinotasikan (dibaca A komplemen).
Contoh Soal:
A = {1, 3, 5, 7, 9}
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Maka = {2, 4, 6, 8, 10}

Relasi
Relasi adalah aksi meghubungkan dua objek satu dengan yang lainnya.
Contoh relasi dalam kehidupan sehari – hari
· Relasi orang tua antara bapak dan anak.
· Relasi memperkerjakan antara majkan dan pegawai.
Contoh relasi pada aritmatika
· Kurang dari
· Lebih besar dari
Contoh dalam geometri
· Relasi antara luas bujur sangkar dengan panjang sisinya.
Suatu ‘Relasi R’ terdiri dari :
1. Sebuah himpunan A
2. Sebuah himpunan B
3. Suatu kalimat terbuka P(x,y) dimana P(a,b) adlah benar atau salah untuk sembarang
pasangan terurut (a,b) yang termasuk dalam A x B
Maka dapat disebut R suatu relasi dari A ke B menyatakan dengan :
R = (A, B, P(x,y))
Selanjutnya, jika P(a,b) adalah benar ditulis :
aRb
yang berarti “a berhubungan dengan b”

‘A x B’ berarti A cross B, yang didefinisikan sebagai :


{<a,b> | a ∈ A dan b ∈ B}
Contoh
Diketahui A = {2,3} B = {a,b,c}
A x B = {<2,a>,<2,b>,<2,c>,<3,a>,<3,b>,<3,c>}
B x A = {<a,2>,<a,3>,<b,2>,<b,3>,<c,2>,<c,3>}
A x A = {<2,2>,<2,3>,<3,2>,<3,3>}

Relasi adalah himpunan bagian dari perkalian himpunan


Contoh
Relasi ‘lebih kecil’,’sama dengan’dan lain-lain
Jika A = {1,2,3,4,5}, maka relasi ‘sama dengan’ dari set A adalah :
E = {<1,1>,<2,2>,<3,3>,<4,4>,<5,5>}
Relasi dapat di ekspresikan sebagai terurut tertentu, misalnya (x,y) ∈ R, dimana R
adalah relasi, atau sebagai xRy, pada matematika, relasi sering dilambangkan symbol
khusus, bukan huruf capital.
Contoh
Relasi “kurang dari” dilambangkan “<”
Sesungguhnya, “<” adalah nama himpunan dengan anggota-anggotanya pasangan
berurutan atau relasi “<”, yaitu:
< adalah {(x,y) | x,y adalah bilangan real dan x kurang dari y}

Sifat –sifat relasi

 Reflexive
Jika untuk setiap x ∈ X, xRx, maka (x, x) ∈ R.

 Symmetric
Jika untu setiap x dan y dalam X, ketika xRy, maka yRx.

 Transitive
Jika untuk setiap x, y dan z dalam X, ketika xRy dan yRz, maka xRz.

 Irreflexive
Jika untuk setiap x ∈ X, maka (x, x) ∉ R

 Antisymmetric
Jika untuk setiap x dan y dalam X, ketika xRy dan yRx, maka x = y

Komposisi
R o S = {(x, z) | x ∈ X ∧ z ∈ Z (℈y)(y ∈ Y ˄ (x,y) ∈ R ˄(y, z) ∈ S)
Pengertian Fungsi
Pengertian Fungsi: Relasi dari himpunan A ke himpunan B disebut fungsi atau
pemetaan jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A berpasangan dengan tepat
satu anggota himpunan B

Suatu fungsi atau pemetaan dapat disajikan dalam bentuk himpunan pasangan
terurut, rumus, diagram panah, atau diagram cartesius. Fungsi f yang memetakan
himpunan A ke himpunan B ditulis dengan notasi:

Dengan:

A disebut domain (daerah asal) dinotasikan

B disebut Kodomain (daerah kawan) dinotasikan

disebut range (daerah hasil), dinotasikan dengan

Sebagai contoh:

Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3

Bukan fungsi karena Bukan fungsi karena Merupakan fungsi karena


terdapat anggota di A yang terdapat anggota di A yang setiap anggota di A dapat
tidak dihubungkan dengan dihubungkan lebih dari satu dihubungkan dengan satu
anggota di B dengan anggota di B anggota di B
Sifat-Sifat Fungsi

Fungsi surjektif

Pada fungsi , jika setiap elemen di B mempunyai pasangan di A atau


, atau setiap terdapat sedemikian sehingga . Contoh:

Fungsi Into

Pada fungsi , jika terdapat elemen di B yang tidak mempunyai pasangan di


A.

Contoh:

Fungsi Injektif

Pada fungsi , jika setiap elemen di B mempunyai pasangan tepat satu elemen
dari A.
Contoh:

Fungsi Bijektif

Jika fungsi merupakan fungsi surjektif sekaligus fungsi injektif.

Contoh:

Notasi dan Rumus Fungsi

1. Notasi Fungsi
Jika setiap x anggota A dan y anggota B, maka ditulis :

2. Rumus Fungsi
Fungsi f : x → ax + b dapat ditulis dengan rumus : f(x) = ax + b
Contoh : Fungsi h didefinisikan : f(x) = 2x + 3, dengan x ∈ R. Tentukan :
a. Bayangan 3 oleh h
b. Nilai f oleh fungsi itu untuk x = -4
c. Bilangan p, sehingga f(p) = -1
Jawab
Karena untuk setiap x ∈ R terdapat f(x) = 2x + 3, maka:
a. f (3) = 2 (3) + 3
=6+3 =9
b. f (-4) = 2 (-4) + 3
= -8 + 3 = -5
c. f (p) = 2p + 3, f(p) = -1, maka:
-1 = 2p + 3 atau 2p + 3 = -1
2p = -1 – 3
2p = -4
p = 2− 4= -2

3. Variabel tak bergantung dan Variabel bergantung


Persamaan grafik fungsi y = f(x) = ax + b, bahwa setiap nilai variabel x akan
menghasilkan nilai f(x) atau y, sehingga nilai x berubah, maka nilai y juga akan berubah
nilainya. Jadi, nilai fungsi f(x) akan bergantung kepada nilai y. Nilai x disebut variabel
tak bergantung dan y atau f(x) disebut variabel
bergantung.
Misal suatu fungsi f ditentukan oleh rumus f(x) = 2x + 3 atau dapat ditulis y = 2x +3.
Nilai fungsi f untuk x ∈ {0,1,2} dapat ditentukan sebagai berikut:
f(0) = 2 (0) + 3 = 3
f(1) = 2 (1) + 3 = 5
f(2) = 2 (2) + 3 = 7
Jadi nilai fungsi f yang ditentukan oleh rumus f(x) = 2x + 3 di
x = 0 adalah y = 3
x = 1 adalah y = 5
x = 2 adalah y = 7
Nilai variabel y bergantung pad variabel x sehingga varibel y dinamakanvariabel
bergantung, sedangkan variabel x dinamakan variabel tak bergantung.

4. Grafik Fungsi
Langkah-langkah dalam membuat grafik dari suatu fungsi adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pasangan berurutan (x,y) dengan x anggota daerah asal (domain) dan
bayangan dari x
dengan menggunakan tabel nilai fungsi.
b. Membut sumbu x mendatar (horizontal) dan sumbu y tegak (vertikal) yang saling
berpotongan
dengan langkah-langkah:
Anggota domain berada pada sumbu x horizontal
Anggota kodomain berada pada sumbu y vertikal
c. Menentukan pasangan berurutan (x,y) pada bidang koordinat yang digambar dengan
noktah.
d. Membuat kurva melalui noktah-noktah yang telah dibuat jika fungsi itu pada
himpunan bilangan
positif dan nol. Bila a > 0 kurva terbuka ke atas, dan a < 0 kurva terbuka ke bawah.

Catatan :
1. Jika f(x) = ax^2+ bx + c, dengan a > 0 (positif), maka:
Grafik akan terbuka ke atas (menghadap ke atas)
Mempunyai koordinat titik balik minimum
Mempunyai nilai ekstrem minimum
2. Jika f(x) = ax^2 + bx + c, dengan a < 0 (negatif), maka:
Grafik akan terbuka ke bawah (menghadap ke bawah)
Mempunyai koordinat titik balik maksimum
Mempunyai nilai ekstrem maksimum

Menghitung Nilai Fungsi

Misal suatu fungsi f : x → y dapat dinyatakan dalam bentuk rumus fungsi, yaitu f(x)=y.
Berdasarkan rumus fungsi, maka dapat ditentukan nilai fungsi tersebut untuk setiap
nilai x yang diberikan. Caranya dengan mensubstitusikan nilai x pada rumus fungsi
tersebut.
Contoh:
Diberikan f : x → 2x – 2 untuk x = {0,1,2,3}. Tentukan nilai fungsinya?
Jawab:
f : x 2x – 2 dapat ditulis dengan rumus f(x) = 2x – 2 atau y = 2x – 2.
Untuk x = 0, f (0) = 2.0 – 2 = -2
Untuk x = 1, f (1) = 2.1 – 2 = 2 – 2 = 0
Untuk x = 2, f (2) = 2.2 – 2 = 4 – 2 = 2
Untuk x = 3, f (3) = 2.3 – 2 = 6 – 2 = 4
Fungsi Komposisi
Fungsi komposisi merupakan susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan
bekerja sama. Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja
beriringan. Fungsi f menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan
menghasilkan output berupa . Kemudian dijadikan input untuk diproses di
mesin g sehingga didapat output berupa .

Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang
dinyatakan dengan sehingga:

dengan syarat: .

Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika , , dan ,


maka dan dinyatakan dengan:

Sifat-sifat fungsi komposisi:

Operasi pada fungsi komposisi tidak besifat komutatif

Operasi bersifat asosiatif:

Contoh:

Jika dan , maka g(x) adalah


Fungsi Invers

Jika fungsi memiliki relasi dengan fungsi , maka fungsi g


merupakan invers dari f dan ditulis atau . Jika dalam bentuk fungsi,
maka disebut fungsi invers.

Menentukan Invers

Menentukan invers suatu fungsi dapat ditempuh dengan cara berikut:

Ubah persamaan ke dalam bentuk

Gantikan x dengan sehingga

Gantikan y dengan x sehingga diperoleh invers berupa

Contoh:

Menentukan invers dari :

Sehingga inversnya adalah

dan bukan merupakan fungsi karena memiliki dua nilai.


Rumus Fungsi Invers

JENIS FUNGSI f(x)

Fungsi linier

Fungsi pecahan linier

Fungsi Irrasional

Fungsi eksponen

Fungsi logaritma

Contoh

JENIS FUNGSI

Fungsi linier

Fungsi pecahan linier

Fungsi Irrasional

Fungsi eksponen

Fungsi logaritma

Invers dari Fungsi Komposisi


Berdasar gambar, jika f, g, h adalah fungsi dengan contoh
, , dan .

Jika adalah invers fungsinya yaitu , ,


dan , maka dirumuskan beserta contohnya:

Berdasarkan rumusan tersebut, dapat diturunkan operasi komposisi fungsi sebagai


berikut:

Jika diketahui dan atau ,

maka

Jika diketahui dan atau ,

maka

Jika diketahui , , dan , maka

Jika diketahui , , dan , maka

Anda mungkin juga menyukai