Anda di halaman 1dari 17

INISIASI IV

ALJABAR 3 

TUTON
Dra. SRI SURTINI
HIMPUNAN
• Pengertian himpunan adalah koleksi atau kumpulan
segala hal. Obyek-obyek yang terdapat dalam
himpunan tidak harus berwujud dan cukup satu kali
disebut. Obyek-obyek tersebut dapat pula merupakan
konsep abstrak. Obyek-obyek yang terdapat dalam
himpunan atau anggota-anggotanya disebut elemen-
elemen dari himpunan. Himpunan umumnya
dinyatakan dengan huruf capital/huruf besar (misal A,
B, X, Y), sedangkan elemen-elemen himpunan
dinyatakan dengan huruf kecil (misal, a, b, x, y).
Himpunan Bagian

• Himpunan bagian atau subset adalah setiap


elemen dari himpunan A adalah elemen dari
himpunan B (setiap a  A juga a  B), dapat
dinyatakan A B atau dapat juga dinotasikan
B ᴝ A ( B memuat A). pernyataan
ingkarannya A B, artinya himpunan A bukan
merupakan himpunan bagian dari himpunan
B, yaitu ada bA dan b  A.
Himpunan Semesta

• Himpunan semesta biasanya dinyatakan sebagai


himpunan S atau U.
Contoh : A sebagai mahasiswa yang terjaring menjadi
responden, maka dapat dinyatakan
A = { x  U │ x adalah mahasiswa yang terjaring
menjadi responden }
Dibaca A adalah himpunan yang terdapat x elemen U
dimana x adalah mahasiswa yang terjaring menjadi
responden.
Himpunan Kuasa

• Himpunan kuasa dari A didefinisikan sebagai


himpunan yang anggotanya adalah himpunan-
himpunan bagian dari A. Dinyatakan
himpunan kuasa dari A dengan 2A. Banyaknya
elemen dari himpunan kuasa 2A dengan
n(A) = a, adalah 2a.
OPERASI HIMPUNAN

• Diagram Venn
Diagram Venn adalah pernyataan himpunan
dengan menuliskan atau menyatakan
himpunan melalui gambar. Contoh himpunan
semesta S = {1,2,3,4,5,6,7,8} dan A =[5,6,7}.
Dapat digambarkan sebagai berikut:
 
.

. 1 .5 A . 4

. 2
. .6 8
. 7
. 3
Irisan Himpunan

• Dari pengertian himpunan saling lepas, juga


terdapat himpunan yang tidak saling lepas, artinya
paling tidak ada satu anggota himpunan yang
menjadi anggota kedua himpunan. Notasi yang
digunakan adalah …. ∩ ….. Dua himpunan yang
saling lepas dapat pula ditulis dalam dua himpunan
beririsan. Tetapi irisan dua himpunan yang saling
lepas adalah tidak ada atau himpunan kosong.
Gabungan dua himpunan
• Jika himpunan A dan himpunan B digabung, maka hasilnya
akan merupakan suatu himpunan baru yang memiliki anggota-
anggota yang berasal dari himpunan A atau dari himpunan B.
Penyebutan kata atau berarti bahwa anggota dari gabungan A
dan B hanya mendapatkan sekali penyebutan. Dengan
demikian bila antara A dan B tidak saling lepas, artinya ada
anggota persekutuan antara himpunan A dan himpunan B
maka dalam penyebutan anggota tetap hanya sekali saja.
Misalnya mempunyai himpunan A dan himpunan B, dapat
dinotasikan gabungan dua himpunan dengan : A U B = { x I x €
A atau x € B}
Komplemen Himpunan

• Untuk mengetahui dan memahami dengan jelas tentang


komplemen perlu dipahami kembali tentang himpunan semesta
atau semesta pembicaraan di dalam himpunan. Misalnya
diperoleh himpunan A = {1,2,3,4,5} maka semesta pembicaraan
himpunan A adalah S yang dapat berupa bilangan asli, bilangan
cacah atau bilangan bulat. Komplemen dari himpunan A yang
dilambangkan A’ (A aksen) adalah himpunan yang anggota-
anggotanya merupakan semesta tapi bukan merupakan anggota
himpunan A.
Pernyataan matematikanya : A’ = {x I x € S dan x € A} dibaca :
komplemen dari himpunan A mempunyai anggota x untuk x
anggota semesta pembicaraan tetapi x bukan anggota himpunan A.
Selisih Himpunan

• Untuk memberikan pengertian ini diberikan


contoh
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}, A =
{1,2,3,4,5,6,7,8,9}, B = {2,4,7} maka
A П B = {2,4}
Pemecahan Masalah Dengan Menggunakan Konsep Himpunan

• Penerapannya dapat dijelaskan melalui contoh sebagai berikut :


Dari sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 50 orang, 22 diantaranya gemar
menari, 18 orang diantaranya gemar memancing, dan 2 orang gemar kedua-
duanya.
Gambarkan diagram Venn nya
Berapa jumlah mahasiswa yang gemar memancing atau menari
Berapa jumlah mahasiswa yang tidak gemar kedua-duanya.
 
Penyelesaian:
Misal : V = himpunan mahasiswa yang gemar menari
T = himpunan mahasiswa yang gemar memancing
V U T = himpunan mahasiswa yang gemar menari atau memancing
N (V П T) = 2
RELASI
• Perhatikan : sebuah keluarga terdiri dari 4 orang yaitu Ali (ayah), Siti
(ibu), Dewi (anak petama) dan Agus (anak kedua) dan dibuat daftar
anggota keluarga dengan usia masing-masing.
NAMA USIA
Ali 45
Siti 40
Dewi 15
Agus 12

 
Dapat dikelompokkan himpunan A = {Ali, Siti, Dewi, Agus} dan himpunan
B = {45,40,15,12}. Kemudian dibuat himpunan baru C = {Ali (45), Siti(40),
Dewi(15), Agus (12)}. Himpunan C yang anggotanya terdiri dari pasangan
berurutan disebut relasi. Komponen pertama disebut domain (wilayah)
relasi C dan komponen kedua disebut range (jelajah) dari relasi C.
himpunan C dikatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B.
.

• Untuk produk kartesius, dapat dipahami dengan


contoh berikut :
Diketahui himpunan A = {a,b,c} dan himpunan B =
{x,y}. Dari kedua himpunan ini dapat dibentuk
himpunan baru yang anggota-anggotanya merupakan
pasangan berurutan, yaitu unsur atau elemen
pertamanya adalah anggota-anggota himpunan A
sedangkan unsur atau elemen keduanya adalah
anggota-anggota himpunan B. Himpunan yang baru
ini disebut produk kartesius dari himpunan A ke
himpunan B ditulis A x B. Secara matematis ditulis :
A x B = {(x,y) I x € A Λ y € B}
FUNGSI
• Fungsi atau pemetaan adalah suatu hubungan dari
himpunan A ke himpunan B yang memasangkan setiap
anggota A dengan tepat satu anggota B. Bila a € A, b € B
dan a dipasangkan dengan b, maka b disebut peta atau
bayangan dari a. Definisi pemataan diperlukan tiga hal
yaitu :
Himpunan A, yang disebut juga domain
Himpunan B, yang disebut juga kodomain
Suatu kalimat terbuka (disebut juga aturan) yang
mengkaitkan tiap elemen x € A dengan satu elemen
tunggal y € B.
Perkawanan (Korespondensi)
• Bila setiap anggota dari himpunan A berpasangan dengan
satu anggota B dan setiap anggota B juga berpasangan
dengan satu anggota himpunan A, dikatakan perkawanan
satu-satu.
• Apabila dipahami dengan seksama, maka dapat
ditentukan banyaknya korespondensu satu-satu antara
himpunan A dan himpunan B dengan n(A) = n(B) = k(k
bilangan asli). Maka banyaknya formasi perkawanan satu-
satu antara himpunan A dan himpunan B dengan n(A) =
n(B) = k, adalah k x (k-1) x (k-2) x (k-3) x … x 3 x 2 x 1 = k!
(k faktorial)
.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai