Anda di halaman 1dari 5

B.

Koset
Misalkan H adalah sebuah Subgrup dari sebuah Grup G. Akan kita definisikan
koset kanan dan kiri dari H.
Definisi 2.10 (Koset)
Misalkan a adalah sembarang elemen dari G. Himpunan Ha={ha∨h ∈ H }
disebut Koset Kanan dari H yang memuat a. Analog dengan itu, aH ={ah∨h ∈ H }
disebut Koset Kiri dari H yang memuat a.
Berkaitan dengan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa:
Jika G merupakan grup abelian, maka partisi dari G ke dalam koset-koset kiri
dari H sama dengan partisi dari G ke dalam koset-koset kanan dari H atau dinotasikan
dengan Ha=aH untuk setiap a ∈ G.
Contoh:
1. ( Z6 ,+¿ merupakan grup abelian. H={0 , 2 , 4 } merupakan subgrup dari Z6 . Koset
yang terbentuk dari H adalah :
0+ H =2+ H=4+ H =H={0 ,2 , 4 }
1+ H=3+ H=5+ H =H={1 , 3 , 5}
Karena Z6 merupakan grup abelian, maka koset kanan sama dengan koset kiri.
2. G={1,2,3,4,5,6 } dengan operasi perkalian mod 7 adalah suatu grup dan H= {1,6 }
merupakan subgrup dari G. Koset kanan-koset kanan dari H dalam G adalah
H 1=H 6=H ,
H 2={1 x 2,6 x 2}={2,5 }=H 5 dan
H 3= {1 x 3,6 x 3 }= {3,4 }=H 4
Jadi, koset kanan-koset kanan dari H dalam G adalah H, H2 dan H3. Tampak
disini bahwa H, H2, dan H3 membentuk suatu partisi pada G, yaitu
H ∪ H 2 ∪ H 3=G dan irisan setiap dua koset kanan itu adalah suatu himpunan
kosong.
3. S3={(1),(12) ,(1 3),(2 3),(12 3), (13 2)}, yaitu grup simetri tingkat 3 dan
H= { ( 1 ) , ( 2 3 ) }adalah subgrup dari S3. Koset kanan-koset kanan dari H dalam S3
adalah
H (1)=H (2 3)=H
H (1 2)={(1) ∘(12),(23) ∘(12)}={(1 2), (13 2)}=H (1 3 2)
H (1 3)={(1) ∘(13),(2 3)∘(1 3)}={(1 3) ,(1 2 3) }=H (1 23)
Jadi, koset kanan-koset kanan dari H dalam S3adalah H, H(1 2) dan H(1 3).
Perhatikan bahwa koset kanan-koset kanan dari H dalam S3ini membentuk suatu
partisi pada S3.
Sedangkan koset kiri-koset kiri dari H dalam S3adalah
(1)H =(2 3) H =H
(1 2) H={(1 2) ∘(1) ,(1 2)∘(2 3)}={(1 2),(1 23) }=(1 2 3) H
(1 3) H={(1 3)∘(1),(13) ∘(23) }={(13) ,(1 32) }=(1 3 2) H
Jadi, koset kiri-koset kiri dari H dalam S3adalah H, (1 2)H, dan (1 3)H.
Koset kiri-koset kiri dari H dalam S3inipun membentuk suatu partisi pada S3.
Perhatikan bahwa
H (1 2)≠(1 2) H dan
H (1 3)≠(1 3) H
Hal ini karena S3bukan grup abelian.
4. Misalkan (B,+) adalah grup bilangan bulat dengan penjumlahan dan
M = { 4 n|n∈ B }={ … ,−8 ,−4,0,4,8 ,… }
adalah suatu subgrup dari B, maka koset kanan- koset kanan dari M dalam B
adalah
M +0={4 n+0∨n ∈ B }=M =M + 4=M +8=M +(−4)=⋯
M +1={4 n+ 1∨n ∈ B }={… ,−7 ,−3,1,5,9 , … }=M +(−3)=M + 5=⋯
M +2={4 n+ 2∨n ∈ B }={… ,−6 ,−2,2,6,10 , …}=M +(−2)=M +6=⋯
M +3={4 n+3∨n∈ B }={… ,−5 ,−1,3,7,11, … }=M +(−1)=M +7=⋯
Jadi, koset kanan-koset kanan dari M dalam B adalah M, M + 1, M + 2, dan M +3.
Koset kanan-koset kanan dari M dalam B inipun membentuk suatu partisi dalam
B.

Teorema 1

Misalkan 𝐺 adalah grup dan 𝐻 suatu subgrup dari 𝐺. Koleksi dari semua koset
dari 𝐻, dengan 𝑎 ∈ 𝐺, membentuk suatu partisi dari 𝐺.
Bukti:
Pertama, harus ditunjukkan bahwa sebarang dua koset, misalkan 𝐻𝑎 dan 𝐻𝑏
adalah disjoint atau sama. Jika 𝐻𝑎 dan 𝐻𝑏 disjoint maka terbukti koset tersebut
membentuk suatu pastisi dari 𝐺. Jika tidak, akan ditunjukkan 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏. Karena
𝐻𝑎 dan 𝐻𝑏 tidak disjoint, maka terdapat 𝑥 ∈ 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏. Karena 𝑥 ∈ 𝐻𝑎 maka 𝑥 =
ℎ1𝑎, untuk suatu ℎ1 ∈ 𝐻. Karena 𝑥 ∈ 𝐻𝑏 maka 𝑥 = ℎ2𝑏, untuk suatu ℎ2 ∈ 𝐻.
Sehingga diperoleh ℎ1𝑎 = ℎ2𝑏, dan penyelesaian untuk 𝑎 diperoleh 𝑎 = (ℎ1−1ℎ2)𝑏.
Jadi, 𝑎 ∈ 𝐻𝑏, dan berdasarkan sifat (1) diperoleh 𝐻𝑎 =𝐻𝑏.
Selanjutnya, ditunjukkan bahwa setiap anggota 𝑐 ∈ 𝐺 termuat dalam salah satu
koset dari 𝐻. Ini jelas, sebab 𝑐 = 𝑒𝑐 dan 𝑒 ∈ 𝐻, sehingga 𝑐 = 𝑒𝑐 ∈ 𝐻𝑐.
Jadi, terbukti bahwa koleksi dari semua koset dari 𝐻 merupakan partisi dari 𝐺.
Catatan:
Suatu koset, misalkan 𝐻𝑏, mungkin dapat ditulis dengan lebih dari satu cara. Dari
sifat (1), jika 𝑎 ∈ 𝐻𝑏, maka 𝐻𝑏 sama saja dengan 𝐻𝑎. Sebagai contoh, jika suatu
koset dari 𝐻 memiliki 𝑛 anggota berbeda, misalkan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … , 𝑎𝑛 koset
tersebut dapat ditulis dalam 𝑛 cara berbeda, yaitu ℎ𝑎1, ℎ𝑎2, ℎ𝑎3, … , ℎ𝑎𝑛.
Adapun sifat-sifat dasar dari koset yaitu sebagai berikut:
Misalkan 𝐺 suatu grup dan 𝐻 merupakan subgrup dari 𝐺. Jika 𝑎 dan 𝑏
menyatakan anggota 𝐺, maka
1. 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 ⟺ 𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻
2. 𝐻𝑎 = 𝐻 ⟺ 𝑎 ∈ 𝐻
3. 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎 ∧ 𝑏𝐻 = 𝐻𝑏 ⇒ (𝑎𝑏)𝐻 = 𝐻(𝑎𝑏)
4. (𝑎𝑏)𝐻 = (𝑎𝑐)𝐻 ⇒ 𝑏𝐻 = 𝑐𝐻
Bukti:
1. (a) 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 ⇒ 𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻
Misalkan 𝐻 subgrup dari 𝐺. Ambil sembarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 sedemikian
sehingga 𝐻𝑎 =𝐻𝑏. Karena 𝑒 ∈ 𝐻, dimana 𝑒 adalah elemen identitas maka
𝑒𝑎 ∈ 𝐻𝑎 atau 𝑎 ∈ 𝐻𝑎 dan karena 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 maka diperoleh 𝑎 ∈ 𝐻𝑏. Ini
berarti ada suatu ℎ ∈ 𝐻, sedemikian hingga
𝑎 = ℎ𝑏
𝑎𝑏−1 = (ℎ𝑏)𝑏−1
𝑎𝑏−1 = ℎ
Selanjutnya karena ℎ ∈ 𝐻, maka 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻
(b) 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻 ⟹ 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏
Diketahui 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻. Akan dibuktikan 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏, maka akan ditunjukkan
𝐻𝑎 ⊆ 𝐻𝑏 dan 𝐻𝑏 ⊆ 𝐻𝑎.
Pertama ambil 𝑥 ∈ 𝐻𝑎 maka 𝑥 = ℎ𝑎, untuk suatu ℎ ∈ 𝐻
Perhatikan bahwa
𝑥 = ℎ𝑎
𝑥 = (ℎ𝑎)𝑏−1𝑏
𝑥 = (ℎ𝑎𝑏−1)𝑏
Karena ℎ ∈ 𝐻 dan 𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻 maka ℎ𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻 sehingga diperoleh 𝑥 ∈ 𝐻𝑏.
Jadi, 𝑥 ∈ 𝐻𝑎 maka 𝑥 ∈ 𝐻𝑏 yang artinya 𝐻𝑎 ⊆ 𝐻𝑏.
Kedua ambil 𝑦 ∈ 𝐻𝑏 maka 𝑦 = ℎ𝑏, untuk suatu ℎ ∈ 𝐻
𝑦 = ℎ𝑏
𝑦 = (ℎ𝑏)𝑎−1𝑎
𝑦 = (ℎ𝑎−1𝑏)𝑎
Karena 𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻 maka (𝑎𝑏−1)−1 ∈ 𝐻 atau 𝑎−1𝑏 ∈ 𝐻 dan karena ℎ ∈ 𝐻
sehingga diperoleh 𝑦 ∈ 𝐻𝑎.
Jadi, 𝑦 ∈ 𝐻𝑏 maka 𝑦 ∈ 𝐻𝑎 yang artinya 𝐻𝑏 ⊆ 𝐻𝑎.
Karena diperoleh 𝐻𝑎 ⊆ 𝐻𝑏 dan 𝐻𝑏 ⊆ 𝐻𝑎 maka 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏.
Dengan demikian terbukti bahwa 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 ⟺ 𝑎𝑏−1 ∈ 𝐻

2. (a) 𝐻𝑎 = 𝐻 ⟹ 𝑎 ∈ 𝐻
Karena 𝐻 suatu subgrup, maka terdapat 𝑒 ∈ 𝐻 sehingga 𝑒𝑎 ∈ 𝐻𝑎 atau 𝑎 ∈
𝐻𝑎. Selanjutnya karena 𝐻𝑎 = 𝐻 maka 𝑎 ∈ 𝐻.
(b) 𝑎 ∈ 𝐻 ⟹ 𝐻𝑎 = 𝐻
Ambil sembarang 𝑥 ∈ 𝐻𝑎, maka 𝑥 = ℎ𝑎, untuk suatu ℎ ∈ 𝐻.
Karena 𝑎 ∈ 𝐻 dan ℎ ∈ 𝐻 serta 𝐻 subgrup dari 𝐺, maka ℎ𝑎 ∈ 𝐻. Sehingga
𝑥 ∈ 𝐻.
Hal tersebut menunjukkan 𝐻𝑎 ⊆ 𝐻.
Selanjutnya ambil sembarang 𝑦 ∈ 𝐻, karena 𝑎 ∈ 𝐻 dan 𝐻 subgrup, maka
𝑎−1 ∈ 𝐻 sehingga 𝑦𝑎−1 ∈ 𝐻. Akibatnya (𝑦𝑎−1)𝑎 ∈ 𝐻𝑎 atau 𝑦 ∈ 𝐻𝑎. Jadi 𝐻
⊆ 𝐻𝑎. Karena diperoleh 𝐻𝑎 ⊆ 𝐻 dan 𝐻 ⊆ 𝐻𝑎 maka 𝐻𝑎 = 𝐻.
Dengan demikian terbukti bahwa 𝐻𝑎 = 𝐻 ⟺ 𝑎 ∈ 𝐻

3. 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎 ∧ 𝑏𝐻 = 𝐻𝑏 ⇒ (𝑎𝑏)𝐻 = 𝐻(𝑎𝑏)
Diketahui 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎 ∧ 𝑏𝐻 = 𝐻𝑏.
Akan dibuktikan (𝑎𝑏)𝐻 = 𝐻(𝑎𝑏), maka akan ditunjukkan (𝑎𝑏)𝐻 ⊆ 𝐻(𝑎𝑏) dan
𝐻(𝑎𝑏) ⊆ (𝑎𝑏)𝐻.
Pertama ambil ℎ1 ∈ 𝐻. Karena 𝑏𝐻 = 𝐻𝑏, terdapat ℎ2 sedemikian sehingga 𝑏ℎ1
= ℎ2𝑏. Karena 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎, terdapat ℎ3 sedemikian sehingga 𝑎ℎ2 = ℎ3𝑎.
Perhatikan bahwa
𝑎(𝑏ℎ1) = 𝑎(ℎ2𝑏)
(𝑎𝑏)ℎ1 = (𝑎ℎ2)𝑏
(𝑎𝑏)ℎ1 = (ℎ3𝑎)𝑏
(𝑎𝑏)ℎ1 = ℎ3(𝑎𝑏)
Ini menunjukkan bahwa untuk setiap ℎ1 ∈ 𝐻 terdapat ℎ3 ∈ 𝐻 sedemikian
sehingga (𝑎𝑏)ℎ1 = ℎ3 (𝑎𝑏). Oleh karena itu (𝑎𝑏)𝐻 ⊆ 𝐻(𝑎𝑏).
Kedua ambil ℎ1 ∈ 𝐻. Karena 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎, terdapat ℎ2 sedemikian sehingga ℎ1𝑎 =
𝑎ℎ2.
Karena 𝑏𝐻 = 𝐻𝑏, terdapat ℎ3 sedemikian sehingga ℎ2𝑏 = 𝑏ℎ3
Perhatikan bahwa
ℎ1𝑎𝑏 = 𝑎ℎ2𝑏
ℎ1(𝑎𝑏) = 𝑎(ℎ2𝑏)
ℎ1(𝑎𝑏) = 𝑎(𝑏ℎ3)
ℎ1(𝑎𝑏) = (𝑎𝑏)ℎ3
Ini menunjukkan bahwa untuk setiap ℎ1 ∈ 𝐻 terdapat ℎ3 ∈ 𝐻 sedemikian
sehingga ℎ1 (𝑎𝑏) = (𝑎𝑏)ℎ3. Oleh karena itu 𝐻(𝑎𝑏) ⊆ (𝑎𝑏)𝐻.
Jadi, karena (𝑎𝑏)𝐻 ⊆ 𝐻(𝑎𝑏) dan 𝐻(𝑎𝑏) ⊆ (𝑎𝑏)𝐻 maka (𝑎𝑏)𝐻 = 𝐻(𝑎𝑏).

4. (𝑎𝑏)𝐻 = (𝑎𝑐)𝐻 ⇒ 𝑏𝐻 = 𝑐𝐻
Diketahui (𝑎𝑏)𝐻 = (𝑎𝑐)𝐻.
Akan dibuktikan 𝑏𝐻 = 𝑐𝐻 maka akan ditunjukkan 𝑏𝐻 ⊆ 𝑐𝐻 dan 𝑐𝐻 ⊆ 𝑏𝐻.
Ambil ℎ1 ∈ 𝐻, terdapat ℎ2 sedemikian hingga (𝑎𝑏)ℎ1 = (𝑎𝑐)ℎ2.
Perhatikan bahwa
𝑎−1(𝑎𝑏)ℎ1 = 𝑎−1(𝑎𝑐)ℎ2
(𝑎−1𝑎)𝑏ℎ1 = (𝑎−1𝑎)𝑐ℎ2
𝑏ℎ1 = 𝑐ℎ2 untuk setiap ℎ1 ∈ 𝐻. Oleh karena itu 𝑏𝐻 ⊆ 𝑐𝐻.
Dengan cara yang analog akan diperoleh 𝑐𝐻 ⊆ 𝑏𝐻 sehingga 𝑏𝐻 = 𝑐𝐻.

Teorema 2

Jika 𝐻𝑎 adalah sembarang koset 𝐻 , ada korespondensi satu-satu dari 𝐻 ke


𝐻𝑎.
Bukti:
Fungsi yang paling mudah dilihat dari 𝐻 ke 𝐻𝑎 adalah fungsi yang
memetakan setiap ℎ ∈ 𝐻 ke ℎ𝑎.
Oleh karena itu, misalkan 𝑓: 𝐻 → 𝐻𝑎, didefinisikan oleh 𝑓(ℎ) = ℎ𝑎.
Diingat bahwa, 𝑎 tetap dan ℎ berubah dalam 𝐻, dan periksa apakah bahwa 𝑓
injektif dan surjektif.
𝑓 adalah injektif : Benar, jika 𝑓(ℎ1 ) = 𝑓(ℎ2) maka ℎ1𝑎 = ℎ2𝑎. Akibatnya, ℎ1 = ℎ2.
𝑓 adalah surjektif, karena setiap anggota 𝐻𝑎 berbentuk ℎ𝑎, untuk suatu ℎ ∈ 𝐻, dan
ℎ𝑎 = 𝑓(ℎ).
Jadi, terbukti bahwa 𝑓 merupakan korespondensi satu-satu dari 𝐻 ke 𝐻.
Menurut Teorema 2 , setiap koset 𝐻𝑎 memiliki jumlah elemen yang sama
dengan 𝐻, dan oleh karena itu semua koset memiliki jumlah elemen yang sama.
Mari kita cermati apa yang telah kita buktikan dalam Teorema 1 dan Teorema
2, jika 𝐺 merupakan grup berhingga dan 𝐻 merupakan sebarang subgrup dari 𝐺,
maka 𝐺 dipartisi dalam koset-koset dari 𝐻 dan setiap koset dari 𝐻 memiliki banyak
anggota yang sama (yang sama dengan banyak anggota 𝐻). Dengan demikian,
banyaknya anggota 𝐺 sama dengan banyaknya anggota 𝐻 dikalikan dengan
banyaknya koset yang berbeda dari 𝐻. Pernyataan ini dikenal dengan Teorema
Lagrange. (Ingatlah bahwa jumlah elemen dalam sebuah grup disebut grup order).

Sumber
https://sartika-arifin.blogspot.com/2012/02/koset-pada-struktur-aljabar-1.html
https://adoc.pub/ii-tinjauan-pustaka-pada-bab-ini-akan-diuraikan-mengenai-kon.html
https://www.academia.edu/36073397/KOSET_DAN_TEOREMA_LAGRANGE

Anda mungkin juga menyukai