NA’IMAH HIJRIATI
PROGRAM STUDI MATEMATIKA, FMIPA ULM
nh_hijriati@ulm.ac.id
• Diberikan grup ℤ, + .
• Himpunan semua bilangan bulat genap 𝐻 = 2𝑛 𝑛 ∈ ℤ merupakan subgrup di
ℤ terhadap operasi +.
• Himpunan semua bilangan bulat ganjil 𝐾 = {2𝑛 + 1 ∣ 𝑛 ∈ ℤ} bukan suatu
subgrup di ℤ tetapi 𝑎 − 𝑏 ∈ 𝐻 untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐾.
• Secara umum, misalkan 𝐻 subgrup di ℤ yang dibangun oleh satu elemen 𝑛,
yakni 𝐻 = ⟨𝑛⟩.
• Selalu dapat dibentuk suatu klas ekuivalen yang terdiri dari semua elemen di
ℤ yang selisih dari setiap dua diantaranya termuat di 𝐻.
• Sebagai contoh: misalkan 𝑛 = 3.
𝑎~𝑅 𝑏 ⇔ 𝑎 − 𝑏 ∈ 𝐻 ⇔ 𝑎 − 𝑏 = 3𝑘, untuk suatu 𝑘 ∈ ℤ
Misalkan 𝐺 adalah grup dan 𝐻 subgrup dari 𝐺. Untuk sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
didefinisikan suatu relasi, yakni
𝑎 ∼𝑅 𝑏 ⇔ 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻 dan 𝑎 ∼𝐿 𝑏 ⇔ 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻
Lemma 1
relasi ∼𝑅 dan ∼𝐿 merupakan relasi ekuivalensi
Lemma 2
Misalkan 𝐻 subgroup dari grup 𝐺. Untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺, berlaku
𝑎 𝑅 = 𝐻𝑎 dan 𝑎 𝐿 = 𝑎𝐻
Bukti
𝑎 𝑅 = 𝐻𝑎 jika dan hanya jika 𝑎 𝑅 ⊆ 𝐻𝑎 dan 𝐻𝑎 ⊆ 𝑎 𝑅
• Jika koset kanan 𝐻𝑎 dari subgrup 𝐻 di 𝐺 sama dengan koset kiri 𝑎𝐻 dari 𝐻 di 𝐺
untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺, maka 𝐻 disebut dengan subgrup normal
Teorama 1
Misalkan 𝐻 subgrup dari grup 𝐺 dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺.
i. 𝑎𝐻 = 𝐻 jika dan hanya jika 𝑎 ∈ 𝐻 (𝐻𝑎 = 𝐻 jika dan hanya jika 𝑎 ∈ 𝐻)
ii. 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 jika dan hanya jika 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻 (𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 jika dan hanya jika 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻)
iii. 𝑏 ∈ 𝑎𝐻 jika dan hanya jika 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 (𝑏 ∈ 𝐻𝑎 jika dan hanya jika 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏)
Bukti.
i. (⇒) Diketahui 𝑎𝐻 = 𝐻. Akan dibuktikan 𝑎 ∈ 𝐻
Karena 𝐻 subgrup di 𝐺, sehingga 𝑒 ∈ 𝐻 sedemikian sehingga
𝑎 = 𝑎𝑒 ∈ 𝑎𝐻 = 𝐻 ⇔ 𝑎 ∈ 𝐻
(⇐) Diketahui 𝑎 ∈ 𝐻, akan dibuktikan 𝑎𝐻 = 𝐻 jika dan hanya jika 𝑎𝐻 ⊆ 𝐻 dan 𝐻 ⊆ 𝑎𝐻.
a) Diberikan sebarang 𝑎ℎ ∈ 𝑎𝐻. Karena 𝐻 subgrup di 𝐺 dan 𝑎 ∈ 𝐻, sehingga 𝑎ℎ ∈ 𝐻.
Jadi 𝑎𝐻 ⊆ 𝐻.
b) Diberikan sebarang ℎ ∈ 𝐻. Karena 𝑎 ∈ 𝐻 dan 𝐻 subgrup di 𝐺, sehingga 𝑎−1 ∈ 𝐻.
Akibatnya diperoleh
ℎ = 𝑒ℎ = 𝑎𝑎−1 ℎ = 𝑎 𝑎−1 ℎ ∈ 𝑎𝐻.
Jadi 𝐻 ⊆ 𝑎𝐻
Dari (a) dan (b) terbukti 𝑎𝐻 = 𝐻.
Lanjutan Bukti Teorema 1.
ii. (⇒) Diketahui 𝑎 = 𝑎𝑒 ∈ 𝑎𝐻.
Karena 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻, diperoleh 𝑎 ∈ 𝑏𝐻. Dengan demikian, terdapat ℎ ∈ 𝐻 sedemikian
sehingga
𝑎 = 𝑏ℎ ⇔ 𝑏 −1 𝑎 = ℎ ∈ 𝐻
(⇐) Diketahui 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻, sehingga terdapat ℎ ∈ 𝐻 yang memenuhi
𝑏 −1 𝑎 = ℎ ⇔ 𝑎 = 𝑏ℎ ⇔ 𝑏 = 𝑎ℎ−1 (1)
a) Diberikan sebarang 𝑎ℎ′ ∈ 𝑎𝐻. Berdasarkan (1), diperoleh
𝑎ℎ′ = 𝑏ℎ ℎ′ = 𝑏 ℎℎ′ ∈ 𝑏𝐻.
Jadi 𝑎𝐻 ⊆ 𝑏𝐻
b) Diberikan sebarang 𝑏ℎ′ ∈ 𝑏𝐻. Berdasarkan (1), diperoleh
𝑏ℎ′ = 𝑎ℎ−1 ℎ′ = 𝑎 ℎ−1 ℎ′ ∈ 𝑎𝐻.
Jadi 𝑏𝐻 ⊆ 𝑏𝐻
Dari (a) dan (b) terbukti 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻.
Lanjutan Bukti Teorema 1.
iii. (⇒) Diketahui 𝑏 ∈ 𝑎𝐻, sehingga terdapat ℎ ∈ 𝐻 sedemikian sehingga 𝑏 = 𝑎ℎ ⇔ 𝑎 = 𝑏ℎ−1 .
Akan dibuktikan 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 ⇔ 𝑎𝐻 ⊆ 𝑏𝐻 dan 𝑏𝐻 ⊆ 𝑎𝐻.
a) Diberikan sebarang 𝑎ℎ′ ∈ 𝑎𝐻, diperoleh
𝑎ℎ′ = 𝑏ℎ−1 ℎ′ = 𝑏 ℎ−1 ℎ′ ∈ 𝑏𝐻.
Jadi 𝑎𝐻 ⊆ 𝑏𝐻
b) Diberikan sebarang 𝑏ℎ′′ ∈ 𝑏𝐻, diperoleh
𝑏ℎ′′ = 𝑎ℎ ℎ′′ = 𝑎 ℎℎ′′ ∈ 𝑎𝐻.
Jadi 𝑏𝐻 ⊆ 𝑏𝐻
Dari (a) dan (b) terbukti 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻.
(⇐) Diketahui 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 dan 𝐻 subgrup di 𝐺 sehingga diperoleh
𝑏 = 𝑏𝑒 ∈ 𝑏𝐻 = 𝑎𝐻 ⇔ 𝑏 ∈ 𝑎𝐻
Teorama 2
Misalkan 𝐻 subgrup dari grup 𝐺. Untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 berlaku
𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 atau 𝑎𝐻 ∩ 𝑏𝐻 = ∅
Bukti.
Asumsikan 𝑎𝐻 ∩ 𝑏𝐻 ≠ ∅. Akan dibuktikan 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻.
Karena 𝑎𝐻 ∩ 𝑏𝐻 ≠ ∅, sehingga terdapat 𝑐 ∈ 𝑎𝐻 ∩ 𝑏𝐻 ⇔ 𝑐 ∈ 𝑎𝐻 dan c ∈ 𝑏𝐻.
Dengan demikian, terdapat ℎ1 , ℎ2 ∈ 𝐻 sedemikian sehingga 𝑐 = 𝑎ℎ1 dan 𝑐 = 𝑏ℎ2 .
Akibatnya 𝑎ℎ1 = 𝑏ℎ2 ⇔ 𝑏 −1 𝑎 = ℎ2 ℎ1−1 ∈ 𝐻.
Berdasarkan Teorema 1(iii), diperoleh 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻.
Akibat 1
Jika 𝐻 subgrup dari 𝐺 maka 𝑎𝐻 𝑎 ∈ 𝐺} membentuk partisi dari 𝐺
Bukti.
Misalkan 𝑃 = 𝑎𝐻 𝑎 ∈ 𝐺} himpunan semua koset kiri dari 𝐻 didalam 𝐺
Akan dibuktikan 𝑃 partisi dari 𝐺, yakni
i. 𝐺 = 𝐻𝑎 𝑃∈𝐻𝑎ڂ
ii. 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 atau 𝑎𝐻 ∩ 𝑏𝐻 = ∅ untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
Berdasarkan Teorema 2, berlaku (ii), sehingga untuk menunjukkan 𝑃 partisi dari 𝐺 cukup
ditunjukkan (i).
Diketahui 𝑎𝐻 ⊆ 𝐺 untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺, sehingga 𝐺 ⊆ 𝐻𝑎 𝑃∈𝐻𝑎ڂ.
Selanjutnya, untuk sebarang 𝑎 ∈ 𝐺, 𝑎 ∈ 𝑎𝐻 ⊆ 𝐻𝑎 𝑃∈𝐻𝑎ڂ. Akibatnya 𝐺 ⊆ 𝐻𝑎 𝑃∈𝐻𝑎ڂ.
Jadi 𝐺 = 𝐻𝑎 𝑃∈𝐻𝑎ڂ.
Terbukti 𝑃 = 𝑎𝐻 𝑎 ∈ 𝐺} merupakan partisi dari 𝐺.
Teorema 3
Subgrup 𝐻 dari grup 𝐺 berkorespondensi satu-satu dengan koset kiri (kanan) dari 𝐻 di
dalam 𝐺.
Bukti.
Diberikan sebarang 𝑎 ∈ 𝐺 dan 𝑎𝐻 koset kiri dari 𝐻 didalam 𝐺. Untuk menunjukkan 𝐻 berkorespondensi satu-
satu dengan 𝑎𝐻 harus dibuktikan terdapat fungsi bijektif antara 𝐻 dengan 𝑎𝐻.
Didefinisikan 𝑓: 𝐻 → 𝑎𝐻 dengan 𝑓 ℎ = 𝑎ℎ.
i. Akan dibuktikan 𝑓 well defined.
Diberikan sebarang ℎ, ℎ′ ∈ 𝐻 dengan ℎ = ℎ′ ⇔ 𝑎ℎ = 𝑎ℎ′ ⇔ 𝑓 ℎ = 𝑓 ℎ′ .
Jadi terbukti 𝑓 well defined
ii. Akan dibuktikan 𝑓 injektif
Diberikan sebarang ℎ, ℎ′ ∈ 𝐻 dengan 𝑓 ℎ = 𝑓 ℎ′ ⇔ 𝑎ℎ = 𝑎ℎ′ ⇔ ℎ = ℎ′ . Jadi 𝑓 injektif
iii. Akan dibuktikan 𝑓 surjektif
Diberikan sebarang 𝑎ℎ ∈ 𝑎𝐻 untuk ℎ ∈ 𝐻, sehingga 𝑓 ℎ = 𝑎ℎ. Jadi 𝑓 surjektif.
Akibat dari Teorema 3 diperoleh
Akibat 2
Jika 𝐻 subgrup dari grup berhingga 𝐺 dan 𝑎 ∈ 𝐺 maka 𝐻 = 𝑎𝐻 = |𝐻𝑎|
Teorema berikut menyatakan banyak nya koset kiri dan koset kanan adalah sama
Teorema 4
Misalkan 𝐻 subgrup dari grup 𝐺. Terdapat korespondensi satu-satu antara
himpunan semua koset kiri dari 𝐻 di dalam 𝐺 dengan himpunan semua koset
kanan dari 𝐻 di dalam 𝐺.
Bukti.
Misalkan ℒ = {𝑎𝐻|𝑎 ∈ 𝐺} dan ℛ = 𝐻𝑎 𝑎 ∈ 𝐺 .
Untuk membuktikan ℒ kongruensi satu-satu dengan ℛ, cukup ditunjukkan
terdapat fungsi bijektif dari ℒ ke ℛ.
Lanjutan Bukti Teorema 4
Didefinisikan 𝑓: ℒ → ℛ dengan 𝑓 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎−1 . Akan dibuktikan 𝑓 fungsi bijektif.
i. Akan dibuktikan 𝑓 well defined
Diberikan sebarang 𝑎𝐻, 𝑏𝐻 ∈ ℒ dengan 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 ⇔ 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻.
Karena 𝑎−1 −1
= 𝑎, sehingga 𝑏 −1 𝑎−1 −1
= 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻.
Akibatnya berdasarkan Teorema 1(iii), diperoleh 𝐻𝑏 −1 = 𝐻𝑎−1 . Jadi 𝑓 𝑎𝐻 = 𝑓(𝑏𝐻).
Terbukti 𝑓 well defined
ii. Akan dibuktikan 𝑓 injektif
Diberikan sebarang 𝑎𝐻, 𝑏𝐻 ∈ ℒ dengan 𝑓(𝑎𝐻) = 𝑓(𝑏𝐻).
𝑓 𝑎𝐻 = 𝑓 𝑏𝐻 ⇔ 𝐻𝑎−1 = 𝐻𝑏 −1 ⇔ 𝑏 −1 𝑎−1 −1
∈ 𝐻 ⇔ 𝑏 −1 𝑎 ∈ 𝐻 ⇔ 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
Terbukti 𝑓 injektif
Dari (i), (ii), dan (iii) terbukti 𝑓 bijektif. Dengan kata lain ℒ berkorespondensi sati-satu dengan ℛ
Teorema Lagrange
Definisi 2
Misalkan 𝐻 subgrup dari grup 𝐺. Banyaknya koset kiri (kanan) yang berbeda dari
𝐻 di dalam 𝐺, dinotasi dengan [𝐺: 𝐻], disebut indeks dari 𝑯 di dalam 𝑮
• Berdasarkan Teorema 4, diperoleh bahwa banyak nya koset kiri dari 𝐻 di dalam
𝐺 yang berbeda sama dengan banyaknya koset kanan dari 𝐻 di dalam 𝐺.
• Jika 𝐺 berhingga maka [𝐺: 𝐻] berhingga
• Jika 𝐺 tak berhingga belum tentu [𝐺: 𝐻] tak berhingga
Contoh 3
Dari Contoh 1, diperoleh banyaknya koset yang berbeda dari 3ℤ di dalam grup ℤ
adalah 3, yakni 0 + 3ℤ, 1 + 3ℤ, 2 + 3ℤ.
Contoh 4
Diketahui ℤ6 = 0,
ത 1,
ത 2, ത 4ത , 5ത merupakan grup terhadap operasi penjumlahan
ത 3,
modulo 6.
Dapat ditunjukkan 𝐻 = 0ത , 3ത dan 𝐾 = 0ത , 2ത , 4ത merupakan subgrup di ℤ6 .
Tentukan
a. banyaknya koset kiri yang berbeda dari 𝐻 di dalam ℤ6
b. banyaknya koset kiri yang berbeda dari 𝐾 di dalam ℤ6
Contoh 5
Diberikan grup (ℤ, +) dan ( 𝑛 , +) subgrup siklis dari ℤ. Akan ditentukan banyaknya
koset kiri dari 〈𝑛〉 di ℤ yang berbeda.
• Diberikan koset kiri 𝑘 + 〈𝑛〉 dari 〈𝑛〉 di dalam ℤ dengan 𝑘 > 𝑛. Berdasarkan
algoritma pembagian terdapat 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ, memenuhi 𝑘 = 𝑞𝑛 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑛.
Sehingga 𝑘 − 𝑟 = 𝑞𝑛 ∈ 〈𝑛〉.
Berdasarkan Teorema 1, diperoleh 𝑘 + 𝑛 = 𝑟 + 〈𝑛〉
• Misalkan 𝑖 + 𝑛 = 𝑗 + 〈𝑛〉 dengan 0 ≤ 𝑖, 𝑗 < 𝑛. Diperoleh 𝑖 − 𝑗 ∈ 〈𝑛〉 (berdasarkan
Teorema 1). Akibatnya 𝑛|𝑖 − 𝑗, sehingga 𝑖 − 𝑗 = 0 atau 𝑖 = 𝑗, karena 0 ≤ 𝑖, 𝑗 < 𝑛.
Berdasarkan dua hal di atas, diperoleh koset kiri yang berbeda dari 〈𝑛〉 di dalam ℤ
adalah 0 + 𝑛 , 1 + 𝑛 , 2 + 𝑛 , … , 𝑛 − 1 + 〈𝑛〉.
Jadi ℤ: 𝑛 =𝑛
Teorema 5 (Teorema Lagrange)
Jika 𝐻 subgrup dari grup berhingga 𝐺, maka order dari 𝐻 membagi habis order dari 𝐺,
yakni
𝐺 = 𝐺: 𝐻 |𝐻|
Bukti.
Diketahui 𝐺 adalah grup berhingga, sehingga banyaknya koset kiri dari 𝐻 di dalam 𝐺 berhingga.
Misalkan 𝑎1 𝐻, 𝑎2 𝐻, … , 𝑎𝑟 𝐻 semua koset kiri yang berbeda dari 𝐻 di dalam 𝐺.
Berdasarkan Akibat 1, 𝐺 = =𝑖𝑛ڂ1 𝑎𝑖 𝐻 dan 𝑎𝑖 𝐻 ∩ 𝑎𝑗 𝐻 = ∅ untuk 𝑖 ≠ 𝑗, 1 ≤ 𝑖, 𝑗 ≤ 𝑟.
Dengan demikian, 𝐺: 𝐻 = 𝑟 dan 𝐺 = 𝑎1 𝐻 + 𝑎2 𝐻 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝐻 .
Selanjutnya, berdasarkan Akibat 2, 𝐻 = |𝑎𝑖 𝐻|, 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑟.
Oleh karena itu diperoleh
𝐺 = 𝐻 + 𝐻 + ⋯ + 𝐻 = 𝑟 𝐻 = 𝐺: 𝐻 𝐻
𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑖
Bukti.
Diberikan sebarang 𝑎 ∈ 𝐺 dengan 𝑜 𝑎 = 𝑘. Misalkan 𝐻 = 〈𝑎〉.
Berdasarkan sifat grup siklik, yakni 𝑜 𝑎 = 𝑎 , diperoleh 𝐻 = 𝑘.
Selanjutnya, berdasarkan Teorema Lagrange, 𝑘 membagi habis 𝑛, sehingga terdapat
𝑞 ∈ ℤ sedemikian sehingga 𝑛 = 𝑞𝑘. Akibatnya
𝑞
𝑎𝑛 = 𝑎𝑞𝑘 = 𝑎𝑘 = 𝑒 𝑞 = 𝑒.
Akibat 4
Jika order dari grup 𝐺 adalah prima maka 𝐺 siklis
Bukti.
Karena 𝐺 ≥ 2, maka terdapat 𝑎 ≠ 𝑒.
Misalkan 𝐻 = 〈𝑎〉. Diperoleh 𝑒 ∈ 𝐻 dan |𝐻| membagi |𝐺|.
Karena |𝐺| prima, sehingga 𝐻 = |𝐺|.
Akibatnya, karena 𝐻 ⊆ 𝐺 dan 𝐻 = |𝐺|, diperoleh 𝐺 = 𝐻 = 〈𝑎〉.
Jadi 𝐺 siklis.