Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RILL

1. Buktikan 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐵 ∪ 𝐴 !
Penyelesaian:
𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐵 ∪ 𝐴 artinya 𝐴 ∪ 𝐵 ⊆ 𝐵 ∪ 𝐴 dan 𝐵 ∪ 𝐴 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵
(i) 𝐴∪𝐵 ⊆𝐵∪𝐴
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 , akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴
𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵 ⇒ 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐴 ⇒ 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴
Jadi, 𝐴 ∪ 𝐵 ⊆ 𝐵 ∪ 𝐴 .
(ii) 𝐵∪𝐴 ⊆𝐴∪𝐵
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴 , akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵
𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐴 ⇒ 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵 ⇒ 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ 𝐵
Jadi, 𝐵 ∪ 𝐴 ⊆ 𝐴 ∪ 𝐵

2. Misalkan A, B dan C suatu himpunan. Buktikan bahwa 𝐴 ∩ (𝐵 − 𝐶) ⊆ 𝐴 − (𝐵 ∩ 𝐶)!


Penyelesaian:
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 − 𝐶), akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐵 ∩ 𝐶)
𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 − 𝐶) ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 − 𝐶). Karena 𝑥 ∈ (𝐵 − 𝐶) maka 𝑥 ∉ (𝐵 ∩ 𝐶).
Jadi, 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ (𝐵 ∩ 𝐶) ini mengakibatkan bahwa 𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐵 ∩ 𝐶).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝐴 ∩ (𝐵 − 𝐶) ⊆ 𝐴 − (𝐵 ∩ 𝐶).

3. Buktikan bahwa jika A ⊆ B maka 𝐵 = 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)


Penyelesaian:
i. Misal 𝑥 ∈ 𝐵, akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)
𝑥 ∈ 𝐵 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝐴𝐶 dan 𝑥 ∈ 𝐵 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ (𝐴 − 𝐵)
⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐴 − 𝐵)𝐶 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵).
ii. Misal 𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵), akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐵
𝑥 ∈ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵) ⇔ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ (𝐴 − 𝐵) ⇒ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∉ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵 ⇒ 𝑥 ∈ 𝐵
Jadi dari I dan ii dapat disimpulkan 𝐵 = 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)

4. Misalkan A dan B suatu Himpunan, buktikan bahwa : A ⊆ B ⇒ 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 − 𝐴


Penyelesaian:
𝐵 + 𝐴 = 𝐵 − 𝐴 artinya 𝐵 + 𝐴 ⊆ 𝐵 − 𝐴 dan 𝐵 − 𝐴 ⊆ 𝐵 + 𝐴
(i) 𝐵+𝐴⊆𝐵−𝐴
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐵 + 𝐴, akan ditunjukkan bahwa 𝑥 ∈ 𝐵 − 𝐴
𝑥 ∈ 𝐵 + 𝐴 ⇔ 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐴) dan 𝑥 ∉ (𝐵 ∩ 𝐴) ⇒ 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∉ 𝐴 (karena A ⊆ B )
⇔ 𝑥 ∈ 𝐵 − 𝐴, sehingga 𝐵 + 𝐴 ⊆ 𝐵 − 𝐴
(ii) 𝐵−𝐴⊆𝐵+𝐴
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐵 − 𝐴, akan ditunjukkan bahwa 𝑥 ∈ 𝐵 + 𝐴
𝑥 ∈ 𝐵 − 𝐴 ⇔ 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∉ 𝐴, akibatnya 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐴 = 𝐴 ∪ 𝐵 dan 𝑥 ∉ 𝐴 ∩ 𝐵
(karena A ⊆ B ) ⇔ 𝑥 ∈ 𝐵 + 𝐴, sehingga 𝐵 − 𝐴 ⊆ 𝐵 + 𝐴
Jadi dari (i) dan (ii) terbukti bahwa A ⊆ B ⇒ 𝐴 + 𝐵 = 𝐵 − 𝐴

5. Buktikan bahwa 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)!


Penyelesaian:
Akan diperlihatkan bahwa 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) dan
(𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶).
(i) 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶), akan ditunjukkan 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶).
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶), maka 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵 ∪ 𝐶. Ini berarti 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈
𝐶. Karena itu kita memiliki 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐶. Dengan kata lain 𝑥 ∈
(𝐴 ∩ 𝐵) atau 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐶).
Jadi 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
(ii) (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶).
Misalkan 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶), akan ditunjukkan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶).
Misalkan 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶), maka 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) atau 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐶). Ini sama artinya
dengan 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵, atau 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐶. Sehingga kita memiliki 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵
atau 𝑥 ∈ 𝐶 atau setara dengan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶).
Jadi (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶).
Sehingga dari (i) dan (ii) terbukti bahwa 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶).

6. Jika {𝐴1, 𝐴2 , 𝐴3 , … . 𝐴𝑛 } merupakan koleksi sebuah himpunan dan D merupakan


𝑛 𝑛
himpunan sembarang, buktikan 𝐷 − ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 ⊆ ⋂𝑖=1(𝐷 − 𝐴𝑖 )

Penyelesaian:
𝑛 𝑛
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐷 − ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 , akan ditunjukkan 𝑥 ∈ ⋂𝑖=1(𝐷 − 𝐴𝑖 ).
𝑛 𝑛
𝑥 ∈ 𝐷 − ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 , maka 𝑥 ∈ 𝐷 dan 𝑥 ∉ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 . Akibatnya 𝑥 ∈ 𝐷 dan 𝑥 ∉ 𝐴𝑖 atau
𝑛
𝑥 ∈ 𝐷 ∩ 𝐴𝑖 𝑐 untuk setiap 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑛. Berdasarkan sefinisi 1.10 berarti 𝑥 ∈ ⋃𝑖=1( 𝐷 ∩
𝑛
𝐴𝑖 𝑐 ) atau 𝑥 ∈ ⋃𝑖=1( 𝐷 − 𝐴𝑖 ).
𝑛 𝑛
Jadi 𝐷 − ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 ⊆ ⋂𝑖=1(𝐷 − 𝐴𝑖 ) .

7. Misalkan A sembarang himpunan, buktikan bahwa jika 𝐴 ⊆ 𝜙 maka 𝐴 = 𝜙


Penyelesaian:
Himpunan kososng 𝜙 adalah subset dari setiap himpunan, sehingga 𝜙 ⊆ 𝐴. Karena 𝜙 ⊆ 𝐴
dan 𝐴 ⊆ 𝜙 maka 𝐴 = 𝜙
Jadi terbukti bahwa jika 𝐴 ⊆ 𝜙 maka 𝐴 = 𝜙.

8. Misalkan A, B, C dan D suatu himpunan, buktikan bahwa: jika 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐶 ⊆ 𝐷 maka


(𝐴 × 𝐶) ⊆ (𝐵 × 𝐷)
Penyelesaian:
Misalkan (𝑎, 𝑐) ∈ (𝐴 × 𝐶), akan ditunjukkan (𝑎, 𝑐) ∈ (𝐵 × 𝐷)
(𝑎, 𝑐) ∈ (𝐴 × 𝐶) ⇔ 𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑐 ∈ 𝐶, karena 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐶 ⊆ 𝐷 maka 𝑎 ∈ 𝐵 dan 𝑏 ∈ 𝐷,
artinya (𝑎, 𝑐) ∈ (𝐵 × 𝐷). Sehingga (𝐴 × 𝐶) ⊆ (𝐵 × 𝐷).
Jadi terbukti bahwa jika 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐶 ⊆ 𝐷 maka (𝐴 × 𝐶) ⊆ (𝐵 × 𝐷).

9. Misalkan A dan B suatu himpunan, buktikan bahwa:


Jika 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝜙 maka 𝐴 = 𝜙 dan 𝐵 = 𝜙
Penyelesaian:
Andaikan 𝐴 = 𝜙 atau 𝐵 = 𝜙, akibatnya minimal salah satu dari A atau B adalah himpunan
kosong. Sebut saja A adalah himpunan kosong (𝐴 = 𝜙), akibatnya 𝐴 ∪ 𝐵 ≠ 𝜙 , padahal 𝐴 ∪
𝐵 = 𝜙 . Hal ini adalah dua keadaan yang bertentangan.
Jadi, terbukti bahwa : Jika 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝜙 maka 𝐴 = 𝜙 dan 𝐵 = 𝜙

10. Misalkan 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝑋 ⊆ 𝐵, 𝑌 ⊆ 𝐵, buktikan bahwa 𝑓 −1 (𝑋 ∪ 𝑌) ⊆ 𝑓 −1 (𝑋) ∪ 𝑓 −1 (𝑌)


Penyelesaian:
Misalkan 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝑋 ∪ 𝑌) ini berarti 𝑓(𝑥) ∈ 𝑋 ∪ 𝑌. Ini berarti 𝑓(𝑥) ∈ 𝑋 atau 𝑓(𝑥) ∈ 𝑌.
Akibatnya 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝑋) atau 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝑌). Dengan demikian 𝑓 −1 (𝑋 ∪ 𝑌) ⊆ 𝑓 −1 (𝑋) ∪
𝑓 −1 (𝑌).

𝑥
11. Misalkan 𝑓(𝑥) = √𝑥+1 , tentukan 𝐷𝑓

Jawaban:

𝑥
𝑓(𝑥) = √𝑥+1

Syarat agar 𝐷𝑓 ∈ 𝑅 ∶

(i) 𝑥 + 1 ≠ 0 ⇔ 𝑥 ≠ −1
𝑥
(ii) ≥0
𝑥+1

Uji titk

Jadi 𝐷𝑓 = (−∞, −1) ∪ [0, ∞)

12. Misalkan 𝑓(𝑥) = √𝑥 + 1 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 1


a. Priksa apakah 𝑔 𝑜 𝑓 terdefinisi?
Penyelesaian:

• 𝑓(𝑥) = √𝑥 + 1
𝐷𝑓 = {𝑥 𝜖 𝑅|𝑥 ≥ −1} = [−1, ∞)

𝑅𝑓 ={𝑦 𝜖 𝑅|𝑦 = √𝑥 + 1, 𝑥 𝜖 [−1, ∞)} = [0, ∞)

• 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 1
𝑥 2 + 1 𝜖 𝑅𝑓 ∀𝑥 ∈ 𝑅

𝐷𝑔 = R = [−∞, ∞)

𝑅𝑔 ={𝑦 𝜖 𝑅|𝑦 = 𝑥 2 + 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑥 𝜖 𝐷𝑔 } = {𝑦 𝜖 𝑅|𝑦 ≥ 1} = [1, ∞)

a. Apakah 𝑔 𝑜 𝑓 terdefinisi?
𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 = [0, ∞) ∩ [−∞, ∞) = [0, ∞) ≠ 𝜙

Karena 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ≠ 𝜙 maka 𝑔 𝑜 𝑓 terdefinisi.

13. Misalkan 𝑓(𝑥) = log 𝑥 2


a. Tentukan 𝐷𝑓
b. Jika P = [2,4). Tentukan 𝑓 −1 (𝑃)
Penyelesayan:
a. Karena 𝑥 2 ≥ 0, 𝑓(𝑥)terdefinisi pada semua bilangan rill dengan 𝑥 ≠ 0
𝐷𝑓 = (-∞, 0) ∪ (0, ∞)

b. Misal 𝑥 𝜖 𝑓 −1 (𝑃), maka 𝑓(𝑥) 𝜖 𝑃 atau log 𝑥 2 𝜖 [2,4)


2 ≤ log 𝑥 2 < 4
log 102 ≤ log 𝑥 2 < log 1002
10 ≤ log 𝑥 2 < 100
𝑓 −1 (𝑃) = [10,100)

14. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 dan 𝑔 𝑜 𝑓= 𝑥 2 + 5𝑥 + 6, tentukan 𝑔(𝑥) =…?


Penyelesaian:

𝑔 𝑜 𝑓 = 𝑔(𝑓(𝑥)) = 𝑔(𝑥 + 2) = 𝑥 2 + 5𝑥 + 6

Misalkan 𝑎 = 𝑥 + 2 ⇔ 𝑥 = 𝑎 − 2
Maka 𝑔(𝑥) = (𝑎 − 2)2 + 5(𝑎 − 2) + 6 = 𝑎2 − 4𝑎 + 4 + 5𝑎 − 10 + 6 = 𝑎2 + 𝑎
Sehingga 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 𝑥

15. Misalkan A dan B masing-masing himpunan countable, buktikan bahwa 𝐴 × 𝐵 countable.


Penyelesaian:
Misal: A = {𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , … }
B = {𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 , … }
Akan ditunjukkan 𝐴 × 𝐵 countable
𝐴 × 𝐵 = {(𝑎, 𝑏)| 𝑎 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ 𝐵 }
Nyatakan:
𝑃1 = {(𝑎1 , 𝑦)| 𝑦 ∈ 𝐵 } ~ 𝐵 countable
𝑃2 = {(𝑎2 , 𝑦)| 𝑦 ∈ 𝐵 } ~ 𝐵 countable
𝑃3 = {(𝑎3 , 𝑦)| 𝑦 ∈ 𝐵 } ~ 𝐵 countable
.
.
.
𝑃𝑖 = {(𝑎𝑖 , 𝑦)| 𝑦 ∈ 𝐵 } ~ 𝐵, 𝑃𝑖 untuk setiap 𝑖 countable
𝐴 × 𝐵 = 𝑃1 ∪ 𝑃2 ∪ 𝑃3 ∪ … ∪ 𝑃𝑖 = ⋃𝑖=1 𝑃𝑖

Menurut teorema:
“ Misalkan 𝐴1 , 𝐴2 , 𝐴3 , … ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 − ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ⋃𝑖=1 𝐴𝑖
himpunan yang countable”
Akibatnya 𝐴 × 𝐵 = ⋃𝑖=1 𝑃𝑖 , himpunan yang countable

Jadi, terbukti bahwa : 𝐴 × 𝐵 countable.

16. Tunjukkan bahwa jika 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 0 < 𝑐 < 𝑑 maka 0 < 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑 !
Bukti:
Dimiliki bahwa :
• 0 < 𝑎 < 𝑏 ; sesuai definisi 4.1, 𝑎 < 𝑏 maka 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑃, 0 < 𝑎 maka 𝑎 ∈ 𝑃 dan 0 < 𝑎
maka 𝑏 ∈ 𝑃.
• 0 < 𝑐 < 𝑑 ; sesuai definisi 4.1, 𝑐 < 𝑑 maka 𝑑 − 𝑐 ∈ 𝑃, 0 < 𝑐 maka 𝑐 ∈ 𝑃 dan 0 < 𝑑
maka 𝑑 ∈ 𝑃.
Akan ditunjukkan bahwa 0 < 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑
Misalkan :
(𝑏 − 𝑎) . 𝑑 ∈ 𝑃 sehingga (𝑏𝑑 − 𝑎𝑑) ∈ 𝑃 …...(i)
(𝑑 − 𝑐) . 𝑎 ∈ 𝑃 sehingga (𝑎𝑑 − 𝑎𝑐) ∈ 𝑃 …...(ii)
Dari data (i) dan (ii) berdasrkan Aksioma 4.2 diperoleh :
(𝑏𝑑 − 𝑎𝑑) + (𝑎𝑑 − 𝑎𝑐) ∈ 𝑃 ⇒ 𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 ∈ P
⇔ 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑 (definisi 4.1)
Karena diketahui 𝑎 ∈ 𝑃 dan 𝑐 ∈ 𝑃 maka 𝑎𝑐 ∈ 𝑃 dengan demikian 0 < 𝑎𝑐
Sehingga berlaku juga 0 < 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑.

17. Tunjukkan bahwa jika 0 < 𝑎 < 1, maka 0 < 𝑎2 < 𝑎 < 1.
Bukti :
Berdasarkan definisi :
0 < 𝑎 maka 𝑎 ∈ 𝑃 dan 𝑎 < 1 maka (1 − 𝑎) ∈ 𝑃 ⇒ 𝑎 . (1 − 𝑎) ∈ 𝑃 (berdasar aksioma 4.2)
⇔ 𝑎 − 𝑎2 ∈ 𝑃
⇔ 𝑎2 < 𝑎 ……(1)
Berdasarkan yang diketahui 0 < 𝑎, 𝑎 < 1 dan dari (1) atau 𝑎2 < 𝑎, maka jelas berlaku : 0 <
𝑎2 < 𝑎 < 1

18. Buktikan jika 𝑎 ≤ 𝑏 ≤ 𝑐 dan 𝑒 ≤ 𝑓 ≤ 𝑔 maka 𝑎 + 𝑒 ≤ 𝑏 + 𝑓 ≤ 𝑐 + 𝑔 !


Bukti :
Berdasarkan definisi 4.1 diperoleh,
𝑐 − 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑃 ∪ {0} dan 𝑔 − 𝑓 − 𝑒 ∈ 𝑃 ∪ {0} akibatnya berlaku Aksioma 4.2 yaitu :
(𝑐 − 𝑏 − 𝑎) + (𝑔 − 𝑓 − 𝑒) ∈ 𝑃 ∪ {0} ⇔ (𝑐 + 𝑔) − (𝑏 + 𝑓) − (𝑎 + 𝑒) ∈ 𝑃 ∪ {0}
⇔ (𝑐 + 𝑔) ≥ (𝑏 + 𝑓) ≥ (𝑎 + 𝑒)
⇔𝑎+𝑒 ≤𝑏+𝑓 ≤𝑐+𝑔

1 2 1
19. Buktikan bahwa (2 (𝑎 + 𝑏)) ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 ) untuk setiap 𝑎, 𝑏 bilangan rill!

Bukti :
𝑎 + 𝑏 < 0, maka pertidaksamaan berlaku. Oleh karena itu cukup menganggap bahwa
𝑎 + 𝑏 > 0. Dimiliki :
2𝑎𝑏 ≤ 𝑎2 + 𝑏 2 ⇔ 𝑎2 + 2𝑎𝑏 + 𝑏 2 ≤ 2(𝑎2 + 𝑏 2 )
1
⇔ (𝑎 + 𝑏)2 ≤ 2(𝑎2 + 𝑏 2 ) kedua ruas dikali 4
1 1
⇔ 4 (𝑎 + 𝑏)2 ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 )

1 2 1
⇔ (2 (𝑎 + 𝑏)) ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 )

1 1 1
20. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0, buktikan 𝑎𝑏 = (𝑎) . (𝑏) !

Bukti :
Karena 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0 maka 𝑎𝑏 ≠ 0, sehingga berdasarkan teorema 4.6 diperoleh :
1 1 1 1
1⁄ = 𝑎𝑏 ⇔ 1 . (𝑏) = 𝑎𝑏 . (𝑏)
𝑎𝑏 ⁄𝑎𝑏

1 1
⇔1 . (𝑏 ) = 𝑎
⁄𝑎𝑏

1 1 1 1
⇔1 . (𝑏) . (𝑎) = 𝑎. (𝑎)
⁄𝑎𝑏
1 1 1
⇔1 . (𝑏) . (𝑎) = 1
⁄𝑎𝑏

1 1 1
⇔ 𝑎𝑏 = (𝑎) . (𝑏)

21. Buktikan bahwa jika |𝑥 − 2| ≤ 1 maka |𝑥 2 − 4| ≤ 6 !


Bukti :
|𝑥 2 − 4| = |(𝑥 − 2)(𝑥 + 2)|
≤ |𝑥 − 2||𝑥 + 2|
= 1 . |𝑥 − 2 + 4|
≤ 1 . {|𝑥 − 2| + 4}
= 1 . (1 + 4) = 5
≤6

22. Tunjukkan bahwa |𝑥 − 𝑎| < 𝜀 jika dan hanya jika 𝑎 − 𝜀 < 𝑥 < 𝑎 + 𝜀 !
Bukti :
Bukti ke kanan
|𝑥 − 𝑎| < 𝜀 ⇒ 𝑥 − 𝑎 < 𝜀 dan −(𝑥 − 𝑎) < 𝜀
⇒ 𝑥 < 𝑎 + 𝜀 dan 𝑥 > 𝑎 − 𝜀
⇒𝑎−𝜀 <𝑥 <𝑎+𝜀
Bukti ke kiri
𝑎−𝜀 <𝑥 < 𝑎+𝜀 ⇒ 𝑥 < 𝑎 + 𝜀 dan 𝑥 > 𝑎 − 𝜀
⇒ 𝑥 − 𝑎 < 𝜀 dan −(𝑥 − 𝑎) < 𝜀
⇒ |𝑥 − 𝑎| < 𝜀

23. Misalkan 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 dan 𝑎 < 𝑦 < 𝑏. Tunjukkan bahwa |𝑥 − 𝑦| < 𝑏 − 𝑎 !
Bukti :
𝑎<𝑥<𝑏 ⇔ −𝑏 < −𝑥 < −𝑎 ……(1)
𝑎<𝑦<𝑏 ⇔ −𝑏 < −𝑦 < −𝑎 ……(2)
Dari 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 dan −𝑏 < −𝑦 < −𝑎 diperoleh
𝑎 − 𝑏 < 𝑥 − 𝑦 < 𝑏 − 𝑎 atau −(𝑏 − 𝑎) < 𝑥 − 𝑦 < (𝑏 − 𝑎)
Berdasarkan teorema 5.1 jelas bahwa :
−(𝑏 − 𝑎) < 𝑥 − 𝑦 < (𝑏 − 𝑎) ⇔ |𝑥 − 𝑦| < 𝑏 − 𝑎

24. Jika 𝐴𝑖 terbuka pada 𝑅, ∀𝑖 = 1,2,3, … Buktikan bahwa ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 terbuka pada 𝑅.

Bukti :
Misalkan 𝑝 ∈ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖

Dicari 𝜀0 = ⋯ ? Supaya 𝑁𝜀0 (𝑝) ⊆ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖

𝑝 ∈ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 ⇒ 𝑝 ∈ 𝐴𝑖 untuk suatu 𝑖 = 1,2,3, …

Karena 𝐴𝑖 ⊆ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 , jadi 𝑁𝜀0 (𝑝) ⊆ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖

Pilih 𝜀 = 𝜀0
Jelas bahwa 𝑁𝜀0 (𝑝) ⊆ ⋃𝑖=1 𝐴𝑖

Ini berarti ⋃𝑖=1 𝐴𝑖 terbukti pada 𝑅.

25. Buktikan 𝐴 = {𝑥|2 ≤ 𝑥 ≤ 3} tertutup dalam ℝ.


Bukti :
Klaim bahwa 𝐴 tertutup, sehingga 𝐴𝑐 terbuka.
𝐴𝑐 = {𝑧|𝑧 < 2 atau 𝑧 > 3}
Misalkan 𝑧 ∉ 𝐴
Dicari 𝜀 > 0 supaya 𝑁𝜀 (𝑧) ⊆ 𝐴𝑐 dan 𝑁𝜀 (𝑧) ∩ 𝐴 = ∅
Pilih 𝜀 = minimumkan dari {(2 − 𝑧) atau (𝑧 − 3)}
Cek :
✓ 𝑁𝜀 (𝑧) ⊆ 𝐴𝑐
Pilih 𝑝 ∈ 𝑁𝜀 (𝑧), adit. 𝑝 ∈ 𝐴𝑐
𝑝 ∈ 𝑁𝜀 (𝑧) ⇒ |𝑝 − 𝑧| < 𝜀
⇔ −𝜀 < 𝑝 − 𝑧 < 𝜀
⇔𝑧−𝜀 <𝑝 <𝜀+𝑧
Coba : 𝜀 = 𝑧 − 3 > 0
⇔ 𝑧 − (𝑧 − 3) < 𝑝 < (𝑧 − 3) + 𝑧
⇔ 3 < 𝑝 < 2𝑧 − 3
Terbukti bahwa 𝑝 ⊆ 𝐴𝑐 sehingga 𝑁𝜀 (𝑧) ⊆ 𝐴𝑐
✓ 𝑁𝜀 (𝑧) ∩ 𝐴 = ∅
(𝑧 − 𝜀 , 𝑧 + 𝜀) ∩ 𝐴 = ∅
(3, 2𝑧 − 3) ∩ [2,3] = ∅ untuk 𝑧 > 3
Jadi, terbukti bahwa 𝐴 = {𝑥|2 ≤ 𝑥 ≤ 3} tertutup dalam ℝ.

1 1 1
26. Diketahui (𝑥𝑛 ) = {1, 2 , 3 , 4 , … } barisan bilangan rill. Buktikan bahwa barisan tersebut
konvergen ke 𝑥0 𝜖 𝑅.
Bukti :
𝜀 > 0 diberikan sembarang.
Dicari 𝑁 supaya 𝑛 ≥ 𝑁 ⇒ |𝑥𝑛 − 0| < 𝜀
1 1 1
|𝑥𝑛 − 0| = | − 0| = | | =
𝑛 𝑛 𝑛
1 1
Karena 𝑛 ≥ 𝑁, maka 𝑛 ≤ 𝑁 < 𝜀
1 1
Sehingga 𝑁 < 𝜀 ⇔ 𝑁 > 𝜀
1
Pilih 𝑁 > 𝜀
1
Jadi, 𝑛 ≥ 𝑁 ⇒ |𝑥0 − 0| = |𝑛 − 0|
1
= |𝑛|
1 1 1
= 𝑛 ≤ 𝑁 < 1⁄ = 𝜀
𝜀

Sehingga |𝑥𝑛 − 0| < 𝜀


1 1 1
Ini berarti (𝑥𝑛 ) = {1, 2 , 3 , 4 , … } konvergen ke 𝑥0 𝜖 𝑅.

2𝑛
27. Tunjukkan bahwa (𝑥𝑛 ), 𝑥𝑛 = 3𝑛+3 terbatas.

Bukti :
2𝑛
𝑥𝑛 = 3𝑛+3

Dicari 𝑀 > 0, sedemikian sehingga |𝑥𝑛 | ≤ 𝑀, ∀𝑛.


2𝑛 2𝑛 2𝑛 2
|𝑥𝑛 | = | | = 3𝑛+3 ≤ 3𝑛 = 3
3𝑛+3
2 2
Pilih 𝑀 = 3 , Jelas bahwa |𝑥𝑛 | ≤ 3 , ∀𝑛.
2𝑛
Ini berarti (𝑥𝑛 ), 𝑥𝑛 = 3𝑛+3 terbatas.

28. Jika (𝑥𝑛 ) konvergen ke 𝑥0 dan jika (𝑦𝑛 ) konvergen 𝑦0 , tunjukkan bahwa (𝑥𝑛 𝑦𝑛 )
konvergen ke 𝑥0 𝑦0 .
Bukti :
∃ 𝑁 asli sedemikian sehingga 𝑛 ≥ 𝑁 ⇒ |𝑥𝑛 −𝑥0 | < 𝜀 ⇔ 𝜀⁄2|𝑦 |
0

∃ 𝐾 asli sedemikian sehingga 𝑛 ≥ 𝐾 ⇒ |𝑦𝑛 −𝑦0 | < 𝜀 ⇔ 𝜀⁄2𝑀

Dicari 𝐿 asli sedemikian sehingga 𝑛 ≥ 𝐿 ⇒ |𝑥𝑛 𝑦𝑛 −𝑥0 𝑦0 | < 𝜀


|𝑥𝑛 𝑦𝑛 −𝑥0 𝑦0 | = |𝑥𝑛 𝑦𝑛 −𝑥0 𝑦0 + 𝑥𝑛 𝑦0 −𝑥𝑛 𝑦0 |
= |𝑥𝑛 𝑦𝑛 −𝑥𝑛 𝑦0 + 𝑥𝑛 𝑦0 −𝑥0 𝑦0 |
≤ |𝑥𝑛 𝑦𝑛 −𝑥𝑛 𝑦0 | + |𝑥𝑛 𝑦0 −𝑥0 𝑦0 | = |𝑥𝑛 |. |𝑦𝑛 −𝑦0 | + |𝑦0 |. |𝑥𝑛 −𝑥0 |
𝜀 𝜀 𝜀 𝜀
< |𝑥𝑛 |. 2𝑀 + |𝑦0 |. 2|𝑦 | = 2 + 2 = 𝜀
0

Ini berarti (𝑥𝑛 𝑦𝑛 ) konvergen ke 𝑥0 𝑦0.

𝑥
29. Misalkan (𝑦𝑛) → 0, (𝑦𝑛 ) terbatas. Buktikan (𝑥𝑛 ) → 0.
𝑛

Bukti :
𝑥
Misalkan (𝑦𝑛) → 0,
𝑛

(𝑦𝑛 ) terbatas.
𝜀 > 0 diberikan sembarang.
𝑥
∃ 𝑁 asli, ∋ 𝑛 ≥ 𝑁 ⇒ |𝑦𝑛 − 0| < 𝜀
𝑛

∃ 𝑀 > 0, ∋ |𝑦0 | ≤ 𝑀, ∀𝑛.


Dicari L asli sedemikian sehingga 𝑛 ≥ 𝑁 ⇒ |𝑥𝑛 − 0| < 𝜀
𝑥𝑛 𝑥 𝜀
|𝑥𝑛 − 0| = |𝑥𝑛 | = | . 𝑦𝑛 | = |𝑦𝑛| . |𝑦𝑛 | < 𝑀 . 𝑀= 𝜀
𝑦𝑛 𝑛

Pilih 𝐿 = 𝑁
𝑥 𝜀
Jika 𝑛 ≥ 𝐿, ⇒ |𝑥𝑛 − 0| = |𝑥𝑛 | = |𝑦𝑛 . 𝑦𝑛 | < 𝑀 . 𝑀= 𝜀
𝑛

Ini berarti (𝑥0 ) → 0.

1
30. Tunjukkan bahwa (𝑥𝑛 ), 𝑥𝑛 = ∑𝑛𝑖=1 2𝑖 terbatas.

Bukti :
1 1 1 1 1
(𝑥𝑛 ), 𝑥𝑛 = ∑𝑛𝑖=1 2𝑖 = 2 + 4 + 8 + ⋯ + 2𝑛
1 1 1 1 1 1
(𝑥𝑛+1 ), 𝑥𝑛+1 = ∑𝑛𝑖=1 2𝑖 = 2 + 4 + 8 + ⋯ + 2𝑛 + 2𝑛+1
Sehingga
1 1 1 1 1 1 1 1 1
+ 4 + 8 + ⋯ + 2𝑛 + 2𝑛+1 ≥ 2 + 4 + 8 + ⋯ + 2𝑛
2

Maka
𝑥𝑛 ≥ 𝑥𝑛+1 , ∀𝑛.
Ini berarti (𝑥𝑛 ) monoton naik.
Dicari 𝑀 asli supaya |𝑥𝑛 | ≤ 𝑀, ∀𝑛.
1 1
|𝑥𝑛 | = |∑𝑛𝑖=1 𝑖 | = ∑𝑛𝑖=1 𝑖
2 2

1 1 𝑛
(1−( ) )
2 2
= 1
1−
2

1 𝑛
= 1 − (2) ≤ 1, ∀𝑛.

Ini berarti (𝑥𝑛 ) terbatas.

Anda mungkin juga menyukai