Dosen Pengampu:
Dr. Kristina Wijayanti, M.S.
Dr. Putriaji Hendikawati, S.si., M.Pd
Daerah Euclid
Kelompok 3:
• Lutfi Siva Faujiyah (0401522060)
• Yuningsih (0401522061)
• Ahmad Alfanio Raga Alwi (04015220)
• Dwi Dian Ditasari (04015220)
Definisi 9.1
Misalkan D suatu daerah integral.
Jika terdapat pemetaan d: D – {0} sifat:
Jelas, 𝑑(𝑥𝑦) =𝑑
= 𝑑((𝑎𝑝 - 𝑏𝑞) + (𝑎𝑞 + 𝑏𝑝) 𝑖)
= +
=+ – 2𝑎𝑝𝑏𝑞 + ( + + 2𝑎𝑝𝑏𝑞
= ((
= 𝑑(𝑥) 𝑑(𝑦)
Jadi, 𝑑(𝑥𝑦) = 𝑑(𝑥) 𝑑(𝑦).
Karena 𝑦 ∈ ℤ(𝑖) – {0} maka 𝑑(𝑦) ≥ 1 sehingga
𝑑(𝑥) ≤ 𝑑(𝑥) 𝑑(𝑦) = 𝑑(𝑥𝑦)
Akibatnya, untuk setiap 𝑥, 𝑦 ∈ (𝑖) – {0} berlaku
𝑑(𝑥) ≤ 𝑑(𝑥) 𝑑(𝑦) = 𝑑(𝑥𝑦)
Contoh 9.1
ii. (a) Akan ditunjukkan: untuk setiap 𝑦 ∈ (𝑖) dan 𝑛 ∈ terdapat
⇔ 𝑎 = 𝑢𝑛 + 𝑝 dan 𝑏 = 𝑣𝑛 + 𝑞.
<dan < .
Contoh 9.1
Dengan algoritma pembagian bilangan bulat untuk 𝑎 ∈ dan 𝑛 ∈ terdapat
∈ sehingga 𝑎 = 𝑛 + dengan = 0 atau 0 < || < 𝑛.
Pandang 0 < || < 𝑛.
< <;
Jika | | ≤ maka < sehingga dengan memilih 𝑢 = dan
𝑝 = diperoleh 𝑎 = 𝑢𝑛 + 𝑝 dengan 𝑝 = 0 atau <
Jika < < 𝑛 maka < - 𝑛 < 0 sehingga < .
Dengan memilih 𝑢 = dan 𝑝 = diperoleh 𝑎 = 𝑢𝑛 + 𝑝 dengan 𝑝 = 0 atau <
Jika < < maka 0 < + 𝑛 < sehingga < .
Dengan memilih 𝑢 = dan 𝑝 = diperoleh 𝑎 = 𝑢𝑛 + 𝑝 dengan 𝑝 = 0 atau <
Jadi, untuk 𝑎 ∈ dan 𝑛 ∈ terdapat 𝑢 dan 𝑝 sehingga 𝑎 = 𝑢𝑛 + 𝑝 dengan 𝑝 = 0 atau <
Contoh 9.1
Dengan cara serupa untuk 𝑏 ∈ dan 𝑛 ∈ terdapat 𝑣 dan 𝑞 sehingga