Anda di halaman 1dari 9

NAMA : IRMA

NIM : 517015
MATERI : RELASI DAN FUNGSI

A. Relasi
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota
himpunan yang lain. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah menghubungkan
anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
contoh:
Himpunan A ={1,2,3} dan B={A,B,C}. Anggota-anggota himpunan A dan B dapat
dihubungkan dengan relasi yaitu “faktor dari”
2. Cara Menyatakan Relasi
Cara menyatakan Relasi dapat dilakukan dengan:
a. Diagram Panah
Contoh di atas dapat dinyatakan dengan diagram panah sbb:

1 A

2 B

3 C

b. Diagram Cartesius
Contoh di atas dapat dinyatakan dengan diagram panah sbb:

C
B
A

0 1 2 3 4

c. Himpunan Pasangan Berurutan


Contoh di atas dapat dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan dengan
memasangkan secara berurutan anggota-anggota himpunan A dan anggotaanggota
himpunan B yaitu:
{(1,A), (1,B), (2,B), (3,B), (3,C)}
3. Beberapa Sifat Relasi
Relasi yang didefinisikan pada sebuah himpunan mempunyai beberapa sifat.
Sifat-sifat tersebut antara lain :

a. Relasi Invers

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari R yang


dinyatakan dengan relasi dari B ke A yang mengandung semua pasangan terurut yang
apabila dipertukarkan masih termasuk dalam R. Ditulis dalam notasi himpunan sebagai
berikut ; R-1= {(b,a) : (a,b)R}

Contoh:

A = {1,2,3} B = {x,y}
R = {(1,x), (1,y), (3,x)} relasi dari A ke B
R-1= {(x,1), (y,1), (x,3)} relasi invers dari B ke A

b. Relasi Simetrik

Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi simetrik, jika tiap (a,b)R
berlaku (b,a)R. Dengan istilah lain, R disebut juga relasi simetrik jika a R b
berakibat b R a.

Contoh Relasi Simetrik :

perhatikan satu per satu. Setiap kali kamu menemukan pasangan, misalnya (a, b),
maka cari ap akah (b, a) juga ada. Kalau ternyata tidak ada, pasti relasi itu tidak
simetrik.

c. Relasi Refleksif

Misalkan R = (A, A, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi refleksif, jika setiap A
berlaku (a,a)R. Dengan kata lain, R disebut relasi refleksif jika tiap-tiap anggota
pada A berelasi dengan dirinya sendiri

Contoh :

Relasi Refleksif Diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2),


(4,4)} Apakah R relasi refleksif ? R bukan relasi refleksif, karna (2,2) tidak
termasuk dalam R. Jika (2,2) termasuk dalam R, yaitu R1= {(1,1), (2,2), (2,3),
(3,3), (4,2), (4,4)} maka R1 merupakan relasi refleksif.

d. Relasi anti Simetrik

Suatu relasi R bisa disebut relasi anti simetrik andai (a,b)R dan (b,a)R maka a=b.
Dengan kata lain Jika a, b A, a≠b, maka (a,b)R atau (b,a)R, tetapi tidak kedua-
duanya.

Contoh :

Misalkan R suatu relasi pada himpunan bilangan asli yang didefinisikan “y habis
dibagi oleh x”, maka R merupakan relasi anti simetrik sebab jika b habis dibagi a
dan a habis dibagi b, maka a = b.

Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1= {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}, maka R1bukan
relasi anti simetrik, sebab (2,3)R1dan (3,2)R1.

e. Relasi Transitif

Misalkan R relasi dalam himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku ;


(a,b)R dan (b,c)R maka (a,c)R. Dengan kata lain andai a berelasi dengan b dan b
berelasi dengan c, maka a berelasi dengan c.

Contoh :

Misalkan A = {a, b, c} dan R = {(a,b), (a,c), (b,a), (c,b)}, maka R bukan relasi
transitif, sebab (b,a)R dan (a,c)R tetapi (b,c)R. dilengkapi agar R menjadi relasi
transitif R = {(a,a), (a,b), (a,c), (b,a), (b,b), (b,c), (c,a), (c,b), (c,c)}

B. Fungsi

1. Pengertian Fungsi (pemetaan)

Fungsi dari himpunan A ke himpunan B merupakan relasi yang menghubungkan


setiap anggota himpunan A ke tepat satu anggota himpunan B.

Contoh:
contoh bukan pemetaan:

Tidak semua anggota himpunan A dihubungkan dengan anggota himpunan B

2. Domain, Kodomain dan Range

Domain  daerah asal


Kodomain  daerah kawan
Range  daerah hasil

1 A

2 B

3 C

Himpunan A={1,2,3} disebut domain


Himpunan A={A,B,C} disebut kodomain
Hasil pemetaan yaitu {A,B} disebut range
3. Banyaknya Fungsi
Jika banyaknya anggota himpunan A adalah n(A) dan
banyaknya anggota himpunan B adalah n(B) maka:
Banyaknya fungsi yang mungkin dari A ke B = n ¿
Banyaknya fungsi yang mungkin dari B ke A = n ¿
Contoh:
Himpunan A ={1,2,3,4} dan B={A,B,C}, carilah:
a. Banyaknya fungsi yang mungkin dari A ke B
b. Banyaknya fungsi yang mungkin dari B ke A
Jawab:
Diketahui:
n(A) = 4 dan n(B) = 3
a. Banyaknya fungsi yang mungkin dari A ke B = n ¿= 3 4 = 81
b. Banyaknya fungsi yang mungkin dari B ke A = n ¿ = 4 3= 64

4. Notasi dan Rumus Fungsi Linear


a. Notasi fungsi linear
Fungsi linear dinotasikan dengan f : x → ax+b
dimana:
f = nama fungsi
x = anggota daerah asal
ax+ b = bayangan dari x
b. Rumus fungsi linear

( fx )=ax +b

x variabel dan f(x) nilai fungsi


contoh:

( fx )=2 x+ 2
Nilai fungsi untuk x = 2 adalah Nilai fungsi untuk x = 2 adalah
f ( 2 ) =2 ( 2 ) +2=6

c. Grafik fungsi linear


contoh: gambarlah grafik fungsi f(x) = 2x + 2
jawab:
tentukan titik potong dengan sumbu x dan y terlebih dahulu:
titik potong dengan sumbu x jika f(x) = 0
0 = 2x + 2 2x = -2, maka x = -1
diperoleh titik (-1,0)
titik potong dengan sumbu y jika x = 0
f(x) = 2x + 2 f(x) = 2. 0 + 2 = 2
diperoleh titik (0,2)
Buat sumbu koordinat dengan titik-titik (-1,0) dan (0,2) tersebut, kemudian
tarik garis lurus yang melewati titik-titik koordinat tersebut
5. Korespondensi satu satu injektif
Suatu fungsi disebut injektif jika setiap anggota A tepat berpasangan dengan
setiap anggota B.

A B

1 A

2 B

3 C

Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin antara himpunan A dan


Badalah:
1 x 2 x 3 x .......x(n-1) x n
contoh:
Himpunan A={1,2,3} dan himpunan B={A,B,C}. Banyaknya korespondensi satu-
satu yang mungkin untuk himpunan A dan B adalah 1 x 2 x 3 = 6
6. Macam-macam Fungsi
a. Fungsi konstan (fungsi tetap)
Sebuah fungsi f: A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut sebagai fungsi
konstan jika dalam setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C.
b. Fungsi linear
Fungsi linier adalah fungsi f(x) = ax + b, yang mana a ≠ 0, a dan b termasuk
ke dalam bilangan konstan. Grafik linier berbentuk garis lurus.
c. Fungsi kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi f(x) = ax² + bx + c, yang mana a ≠ 0 dan a, b,
dan c merupakan bilangan konstan. Grafik kuadrat berbentuk seperti parabola.
d. Fungsi identitas
Fungsi identitas adalah fungsi di mana berlaku f(x) = x atau setiap anggota
domain dan atau daerah asal dari fungsi dipetakan pada dirinya sendiri.
Grafik fungsi identitas adalah berupa garis lurus yang melalui titik asal serta
seluruh titik melalui ordinat yang sama.

 Penerapan Relasi dan Fungsi Secara Umum

1. Diketahui f(x) = x + 5 dengan daerah asal {x | -4 ≤ x ≤ 2, x ∊ bilangan bulat}.


Range fungsi f(x) adalah…
Pembahasan :

Daerah asal = {-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2}

f(x)      = x + 5

f(-4)     = -4 + 5 = 1

f(-3)     = -3 + 5 = 2

f(-2)     = -2 + 5 = 3

f(-1)     = -1 + 5 = 4

f(0)      = 0 + 5 = 5

f(1)      = 1 + 5 = 6

f(2)      = 2 + 5 = 7

jadi range = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

2. Diketahui fungsi f(x) = 4x²+2x+5. Nilai f(½) = …

Jawab:

f ( x )=4 x 2+ 2 x +5

1 1 2 1
f () () ()
2
=4
2
+2
2
+5

f ( 12 )=4 f ( 14 )+ 1+5
f ( 12 )=1+6
f ( 12 )=7
 Penerapan Relasi dan Fungsi dalam Matematika Ekonomi

1. PT. XYZ memproduksi sejenis barang elektronik, pada tingkat penjualan sebesar
10.000 unit perusahaan mendapat laba sebesar Rp 1.000.000.000,- dengan biaya
tetap sebesar Rp 3 milyar. Jika diketahui harga barang elektronik tersebut per
unitnya sebesar Rp 1000.000,-, maka:

a. Tentukan fungsi Total Revenue (TR), Total Cost (TC), dan Variabel Cost
(VC)

b. Tentukan Break Even Point (BEP)

c. Bila perusahaan tersebut menjual produknya sebanyak 6.000 unit, apakah


perusahaan
mengalami kerugian atau untung?

d. Gambarkan grafiknya

Penyelesaian:

Diketahui: Pada penjualan Q = 10.000→ π = 1.000.000.000 dengan FC =


3.000.000.000 Harga jual P = 1.000.000

a. Fungsi Total Revenue:TR=PQ →TR=1.000 .000Q

Fungsi Total Cost:TC=FC +VC → TC=3.000 .000 .000+VC

Pada saat Q=10.000 → π =TR−TC →1.000 .000 .000−TC

T C=9.000 .000 .000 →TC=3.000 .000 .000+VC →9.000 .000 .000=3.000 .000 .000+VC

VC=6.000 .000.000 → VC=PQ →6.000 .000 .000=P 10.000 → P=600.000

Jadi VC =6.00 .000 danTC=3.000 .000 .000+600.000 Q

b. Break-Even Point (BEP) →tercapai pada saat TR = TC

1.000 .000Q=3.000 .000.000+ 600.000Q → 400.000 Q=3.000 .000 .000→ Q=7.50 0

Jadi BEP tercapai pada Q = 7.500


c. Pada saat Q=6.000→ TR=1.000 .000 ×6.000=6.000 .000.000

Dan TC=3.000 .000.000+ 600.000 ( 6.000 )=6.600 .000.000

Jadi TR<TC, Sehingga pada saat Q=6.000 perusahaan mengalami kerugian

d. Grafiknya

TR=1.000.000Q
Rp

TC=3.000.000.000+600.000Q

BEP

FC=3.000.000.00
0+600.000Q
0
7.500

Anda mungkin juga menyukai