Rangkaian digital meliputi setiap aspek kehidupan kita, peralatan ini tidak hanya
digunakan pada sistem/peralatan teknik saja, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan komsumen lainnya seperti personal computer, microwave oven,
automobile, airline reservation system, telephone exchange, digital voltmeter,
calculator, dan lain sebagainya. Semua itu melibatkan rangkaian digital untuk
tujuan pemrosesan informasi dan/atau membentuk fungsi control yang diinginkan.
Pada hampir semua aktifitas, kita selalu berhubungan dengan quantitas dan
pengukuran. Informasi ini diperoses dalam bentuk digital yang dapat
diekspresikan dalam bentuk elektronik.
TEKNIK DIGITAL 1
Volume
Volume
Waktu (t) Waktu (t)
(a) (b)
a. Penambahan Volume secara discrete
b. Penambahan Volume secara continous
Gambar diatas menunjukkan 2 gelas kimia yang sedang diisi air , yang satu diisi
dari kran (tap) dengan air menetes, sedangkan yang lain dengan kran mengucur.
Keadaan air pada gelas kimia (a) mempunyai sifat digital, dimana perubahan
volume yang kecil itu sama dengan satu tetes air dan kenaikan volumenya naik
menurut step-step. Pada gelas (b), volume air naik secara kontinyu, maka ini
merupakan sifat analog.
TEKNIK DIGITAL 2
sistem digital, sebagai contoh level tegangan yang berubah dari tinggi ke randah
atau rendah ke tinggi.
n n-1 1 0 -1 -n
a n . R + a n-1 . R + … + a 1.R + a 0.R + a -1 . R + … + a -n . R ……. 1)
Dalam sistem digital ada beberapa sistem bilangan yang sering dipakai,
diantaranya :
- Bil. Biner bilangan dasar yang dipakai untuk menipulasi data pada hardware.
TEKNIK DIGITAL 3
- Bil. Oktal , bilangan ini dipakai pada sispemrograman untuk komputer
generasi awal.
- Bil Desimal adalah bilangan yang setiap hari kita pakai.
- Bil Hexidesimal adalah bilangan yang dipakai untuk manipulasi data pada
software operasi microproccessor saat ini.
Untuk mengetahui hubungan antara jenis bilangan satu dengan yang lain, maka
perlu dijelaskan bagaimana sistem konversi bilangan tsb, dengan menggunakan
referensi bilangan yang paling kita kenal yaitu Bil. Desimal.
TEKNIK DIGITAL 4
1.4.3.b. Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Lain
41 : 2 = 20 sisa 1 a0
20 : 2 = 10 sisa 0 a1
10 : 2 = 5 sisa 0 a2
5 :2 = 2 sisa 1 a3
2 :2 = 1 sisa 0 a4
1 :2 = 0 sisa 1 a5
Maka :
( 41 )10 = (a5 a4 a3 a2 a1 a0 )2 = ( 1 0 1 0 0 1 )2
Untuk konversi dari bil desimal pecahan ke bilangan lain dapat menggunakan
metode yang sama dengan bilangan bulat biasa, tetapi disini menggunakan
perkalian. Dan lebih jelasnya dapat dijelaskan dengan contoh berikut.
TEKNIK DIGITAL 5
Contoh :
Konversikan bilangan ( 0,6875 )10 ke bilangan biner
Maka :
( 0,6875 )10 = ( 0 , a –1 a -2 a -3 a -4 )2 = ( 0 , 1 0 1 1 )2
0 0000 00 0
1 0001 01 1
2 0010 02 2
3 0011 03 3
4 0100 04 4
5 0101 05 5
6 0110 06 6
7 0111 07 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
TEKNIK DIGITAL 6
1.4.4. Bilangan OKTAL dan HEXADESIMAL
Konversi dari dan ke bilangan biner, oktal, hexadesimal mempunya peran yang
sangat penting dalam komputer digital. Karena ketiga jenis bilangan tersebut
memiliki hubungan yang unik 23 = 8 dan 24 = 16 , setiap satu digit bilangan
oktal merupakan konversi dari 3 digit biner dan setiap digit dari hexadesimal
merupakan konversi dari 4 bilangan biner.
Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan
mengelompokkan bilangan biner setiap 3 digit , yang dimulai dari titik biner
(koma “,”) ke kiri dan ke kanan, contoh dibawah ini menggambarkan prosedur
di atas.
TEKNIK DIGITAL 7
1.5. OPERASI ARITMATIKA
1.5.1. PENJUMLAHAN
1 1 0
2 7 3 A
4 8 + B
3 2 1 A+B
TEKNIK DIGITAL 8
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 102
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Untuk penjumlahan biner dengan digit lebih dari satu, dapat dijelaskan dengan
contoh-contoh berikut :
Contoh :
A = 1010 B = 0100
1 0 1 0
0 1 0 0 +
S= 1 1 1 0
C= 0 0 0 0
Maka A + B = 1 1 1 0
TEKNIK DIGITAL 9
Contoh :
A = 1010 B = 0010
0 1 0
1 0 1 0
0 0 1 0 +
S= 11 0 0
C= 00 1 0
Maka A + B = 1 1 0 0
Contoh :
A = 1010 B = 1110
1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 0 +
S= 10 0 0
C= 11 1 0
Maka A + B = 1 1 0 0 0
TEKNIK DIGITAL 10
1.5.2. PENGURANGAN
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1
1 - 0 = 1
102 - 1 = 0
Jika kita mengurangkan bilangan, kadang kita harus meminjam dari bit yang lebih
tinggi. Pinjam (borrow) ini dibutuhkan jika kita mengurangkan 0 dengan 1 .
Dalam hal ini, jika 1 dipinjam dari bit berikutnya maka akan timbul 102 pada
baris yang dikurangi, contoh-contoh dibawah ini menggambarkan sistem di atas.
Contoh :
1 1 A 1 1 A
0 1 - B 1 0 - B
1 0 A-B 0 1 A-B
Contoh :
1 0 1 A
0 1 1 - B
1 1 0 A-B
TEKNIK DIGITAL 11
1.5.3. KOMPLEMEN
Jika harga tersebut disubstitusikan , dua tipe tsb akan diberinama komplemen 2
dan komplemen 1 untuk bilangan biner, atau komplemen 10 dan komplemen 9
untuk bilangan desimal.
1.5..3.1. Komplemen r
Suatu bilangan positif N dalam basis-r dengan bilangan bulat sebanyak n digit,
maka komplemen r dari N dapat didefinisikan sebagai r n - N untuk N 0 dan 0
untuk N = 0. Contoh-contoh berikut ini akan memperjelas definisi diatas :
TEKNIK DIGITAL 12
pengurangannya. Jika pengurangan ini dikembangkan pada komponen digital,
metode diatas terlihat kurang efisien maka disini dikembangkan dengan metode
komplemen dan penjumlahan komplemen.
Contoh :
Menggunakan komplemen 10 kurangkan 72532 – 3250
M=72532 72532
N=03250
Komplemen 10 dari N = 9 6 7 5 0 + 96750
End Carry 1 69282
Maka hasilnya = 6 9 2 8 2
Contoh :
Kurangkan ( 3250 – 72532)10
M=03250 03250
N=72532
Komplemen 10 dari N = 2 7 4 6 8 + 27468
Tanpa Carry 0 30718
Hasilnya = - (komplemen 3 0 7 1
8)
=-69282
TEKNIK DIGITAL 13
Contoh :
Gunakan komplemen 2 untuk menunjukkan pengurangan (M – N) dari bilangan
biner:
M=1010100 1010100
N=1000100
Komplemen 2 dari N = 0 1 1 1 1 0 0 + 0111100
End Carry 1 0010000
Hasilnya = 0 0 1 0 0 0 0
M=1000100 1010100
N=1010100
Komplemen 2 dari N = 0 1 0 1 1 0 0 + 0101100
Tanpa Carry 0 1110000
Hasilnya = - (komplemen 2 dari 1110000)
=-10000
1.5..3.3. Komplemen ( r – 1 )
Suatu bilangan N pada basis r dengan bagian bilangan bulat sebanyak n digit
dan bagian pecahan m digit, maka komplemen ( r – 1 ) dari N didefinisikan
sebagai rn-r-m-N. Contoh-contoh secara numerik dapat diberikan sebagai berikut
:
TEKNIK DIGITAL 14
=74,361
6
- Komplemen 1 dari (101100)2 adalah (2 -1)10 – (101100)2 =
(111111 – 101100)2 = 010100
- Komplemen 1 dari (0,0110)2 adalah ( 1 – 2-4)10 – (0,0110)2 =
( 0,1111 – 0,0110 )2 = 0,1001
TEKNIK DIGITAL 15
1.5.3.4. Pengurangan dengan komplemen ( r – 1 )
Contoh :
Menggunakan komplemen 9 kurangkan 72532 – 3250
M=72532 72532
N=03250
Komplemen 9 dari N = 9 6 7 4 9 + 96749
End Carry
1 69281
+ 1
69282
Maka hasilnya = 6 9 2 8 2
Contoh :
Kurangkan ( 3250 – 72532)10
M=03250 03250
TEKNIK DIGITAL 16
N=72532
Komplemen 9 dari N = 2 7 4 6 7 + 27467
Tanpa Carry 0
30717
Hasilnya = - (komp. 9 dari 3 0 7 1 7)
=-69282
TEKNIK DIGITAL 17
Contoh :
Gunakan komplemen 1 untuk menunjukkan pengurangan (M – N) dari bilangan biner:
M=1010100 1010100
N=1000100
Komplemen 1 dari N = 0 1 1 1 0 1 1 + 0111011
End Carry 1 0001111
End-around-carry + 1
0010000
Hasilnya = 1 0 0 0 0
M=1000100 1010100
N=1010100
Komplemen 1 dari N = 0 1 0 1 0 1 1 + 0101011
Tanpa Carry 0 1101111
Hasilnya = - (komplemen 1 dari 1101111)
=-10000