Anda di halaman 1dari 53

Sistem Bilangan

P E N G E A N TA R T E K N O L O G I I N F O R M A S I

Oleh : Rosida M.Kom


sistem bilangan

• sebuah cara menentukan bagaimana suatu bilangan dapat


diwakili menggunakan symbol yang telah disepakai (standar)
•suatu bilangan yang mempunyai nilai tertentu sesuai dengan
basis/ radix
• Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem
digital.
• Yang paling umum adalah
- sistem bilangan desimal (10 digit 0-9),
-Sistem bilangan biner (0&1),
-Sistem bilangan oktal (8 digit 0-7) dan
-Sistem bilangan heksadesimal (16 digit 0-9 & A-F)
sistem bilangan

Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan


yang paling familiar dengan kita karena berbagai
kemudahannya yang kita pergunakan sehari – hari.
Sistem biner yaitu bilangan yang hanya mengenal 2
macam angka yang disebut dengan istilah Bit (binary
digit) berupa 0 dan 1, hanya dengan 2 kemungkinan
inilah komputer dapat menyajikan informasi yang
begitu berguna bagi peradaban manusia.
Suatu bilangan terdiri
dari :

Base (dasar ) merupakan angka


terbesar yang digunakan dalam
sistem bilangan
Absolute value/ digit , suatu sistem
bilangan mempunyai digit yang
berbeda-beda
Position value ( nilai posisi) adalah
nilai yang terkandung pada posisi
yaitu perpangkatan dari basenya .
Orientasi mesin dan manusia

Pemakai mengetikan Komputer


1+2= mengkonversinya ke
sistem Biner dan
melakukan perhitungan

Pemakai melihat hasil Komputer mengkonversi


perhitungan berupa hasil perhitungan dalam
bentuk Biner ke bentuk
3
yang di pahami oleh
manusia
Orientasi mesin dan manusia

Orientasi Manusia :
Orientasi Mesin :
Bilangan dalam sistem desimal
Bit
Kata atau kalimat
Byte
Simbol dan gambar
Macam-macam sistem bilangan

1. Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum


digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan
desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
2. Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol
yaitu 0 dan 1.
Macam-macam sistem bilangan

3. Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol


yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
4. Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti
10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada
Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka
dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan
seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15.
Sistem Radiks Himpunan/elemen Digit Contoh

Desimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 25510

Biner r=2 {0,1} 111111112

Oktal r= 8 {0,1,2,3,4,5,6,7} 3778

Heksadesimal r=16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A, B, C, D, E, F} FF16

Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Heksa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111
Konversi Bilangan

Konversi bilangan adalah suatu proses


dimana satu sistem bilangan dengan basis
tertentu akan dijadikan bilangan dengan
basis yang lain.
Konversi Bilangan

Lihat Tabel Sistem Bilangan (Tabel ASCII)


Bilangan Desimal
Aritmatika Bilangan Desimal
a. Penjumlahan c. Perkalian

misal : 123 misal : 25


356 10
------ + ---- x
479 00
25
b. Pengurangan ----- +
250
misal : 479
123
------ +
356
Konversi Bilangan Desimal
Konversi Bilangan dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut.
1.Konversi dari bilangan Desimal ke biner
2.Konversi bilangan Desimal ke Oktal
3.Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Konversi dari bilangan Desimal ke biner

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal


dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.
Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Contoh :
25410=………….2
254 : 2 = 127 sisa 0 (LSB)
127 : 2 =   63 sisa 1
  63 : 2 =   31 sisa 1
  31 : 2 =   15 sisa 1
  15 : 2 =     7 sisa 1
    7 : 2 =     3 sisa 1
    3 : 2 =     1 sisa 1
    1 : 2 =      0  sisa 1 (MSB)
Jadi  25410 = 111111102 diurutkan dari sisa pembagian terakhir sebagai MSB
(Most Significant Bit) ke sisa pembagian pertama LSB (Least Significant Bit )
Konversi bilangan Desimal ke Oktal

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal


dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya.
Konversi bilangan Desimal ke Oktal
Contoh :
136810=………….8
1368 : 8 = 171, sisa 0 (LSB)
171 : 8 = 21, sisa 3 ( 3 adalah sisa dari 171 –(8x21=168) )
21 : 8 = 2, sisa 5 ( 5 adalah sisa dari 21 –(8x2=16) )
2 : 8 = 0, sisa 2 (MSB)
jadi 1368 = 2530
10 8
Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal


dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya.
Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Contoh :

388810 = …. 16
Caranya:
3888 : 16 = 243 sisa 0
  243 : 16 = 15 sisa 3 ( 3 adalah sisa dari 243-(16x15=240))
15 : 16 = 0 sisa 15      ( ingat 15 diganti dengan F )
 

Sehingga 388810 = F3016


Bilangan Biner
Aritmetika Bilangan Biner
Penjumlahan
penjumlahan bilangan biner tentu saja berbeda dengan
penjumlahan bilangan desimal sebelumnya, ada beberapa aturan
dalam penjumlahan bilangan biner, yaitu:
0+0=0
0 +1 = 1 , 1+ 0 = 1
1 + 1 = 10 (1 akan berupa carry bila penjumlahan belum selesai)
1 + 1 +1 = 11 (1 akan berupa carry bila penjumlahan belum
selesai)
Penjumlahan Bilangan Biner
Contoh Penjumlahan Bilangan Biner
11011+11011
Pengurangan bilangan biner
Bentuk umum pengurangan bilangan biner
0-0 =0
1-0=1
1-1=0
0-1= 1 dengan meminjam 1dari digit sebelah kirinya
Pengurangan bilangan biner
Contoh pengurangan Bilangan Biner
1111011-101001
Pengurangan bilangan biner
Contoh pengurangan Bilangan Biner
111101-10010
konversi bilangan biner
A. konversi biner ke desimal
caranya dengan menjumlahan hasil perkalian setiap digit pada
biner (0 atau 1) dengan bilangan pangkat, pangkat ini ditentukan
oleh posisi bilangan. Agar lebih jelas langsung saja ke contoh
berikut:
konversi bilangan biner
kemudian contoh berikut untuk bilangan biner yang
berkoma:
konversi bilangan biner
B . konversi biner ke octal
konversi ini dilakukan dengan membagi setiap 3 digit bilangan biner dimulai
dari LSB / Least Significant Bit (bit paling belakang) kemudian diubah ke
desimal, bila ada digit yang tidak berjumlah 3 digit maka ditambahkan 0 pada
MSB / Most Significant Bit (bit paling depan).
Misalnya:
konversi bilangan biner
c. konversi biner ke hexadecimal
konversi biner ke hexa, caranya sama dengan ke octal hanya saja bilangan
biner tersebut dibagi menjadi 4 digit.
Contoh:
Bilangan OCtal
Aritmatika Bilangan Octal
a. penjumlahan
• Jumlahkan secara berurutan dari digit sebelah kanan
• Jika hasil penjumlahan lebih dari 7 maka akan terjadi carri 1 yang
akan ikut di jumlahkan pada digit sebelah kirinya
• Hasil penjumlahan dikurangi 8 dan disimpan sebagai
penjumlahan octal , diambil dari atas ke bawah untuk
mendapatkan hasil penjumlahan octal
Aritmatika Bilangan Octal
a. penjumlahan
Misalnya:
1008 + 2008 = 300 8
Aritmatika Bilangan Octal
44678 + 72658 =
• 7 + 5 = 12, karena lebih dari 7 maka carry 1 (12 - 8 = 4)
• 1+ 6 + 6 = 13, karena lebih dari 7 maka carry 1 (13 - 8 = 5)
• 1+ 4 + 2 = 7
• 4+7 =11 , karena lebih dari 7 maka carry 1(11-8= 3)
• Carry 1 dari penjumlahan terakhir akan langsung di
tempatkan sebagai hasil penjumlahan
• Jadi 34568 + 44678 = 13754 8
Aritmatika Bilangan Octal
b. Pengurangan
• Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit sebelah
kanan. 
• Jika bilangan yang dikurangi lebih besar, maha hasilnya akan
langsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal, tetapi
jika bilangan yang dikurangi lebih kecil, maka akan terjadi borrow
(pinjam) 1 dari digit di sebelah kirinya.
• pada bilangan Octal angka 1 ini bernilai 8.
Aritmatika Bilangan Octal
a. pengurangan
Misalnya:
76548 - 43218 = 33338
Aritmatika Bilangan Octal
1548 - 1278 =
• 4-7 = 5, karena 4<7 maka borrow digit octal(8) (4+8-7 = 5)
• 5-2 = 2, karena digit 5 sudah dikurangi sudah dipinjam maka
dikurangi 1, menjadi (5-1-2 =2)
• 1-1= 0
• Hasil diurutkan dari bawah 025
• Jadi 1548 - 1278 = 25 8
Konversi Oktal Ke Desimal

1378 = …. 10
Caranya:
1378 = 1 x 82 + 3 x 81 + 7 x 80 
= ( 64 ) + ( 24 ) + ( 7 ) 
= 9510
Jadi, 1378= 9510
Konversi Oktal Ke biner

2638 = …. 2
Caranya:

Jadi, 2638= 0101100112


Konversi Oktal Ke Hexadesimal

3658 = …. 16
Caranya:
Konversi dulu ke bilangan biner

Jadi, 3658= 111101012


Kemudian kelompokan 4 digit dari yang paling kanan
1111 0101
3658 = F5 16
Bilangan Hexadesimal
Aritmatika Bilangan Hexa
a. penjumlahan
penjumlahan pada bilangan hexa, ibarat 2 kali kerja karena
selain menjumlahkan harus dikonversi juga.
Misalnya:
516 + 216 = 716
ini adalah salah satu contoh simpel dari penjumlahan hexa,
karena tidak diperlukan konversi
Aritmatika Bilangan Hexa
contoh lain:
816 + 216 = A16 (10 desimal)

berikut contoh lain yg agak rumit:

contoh diatas merupakan contoh penjumlahan hexa 2 digit, tanpa


carrier.
Aritmatika Bilangan Hexa

contoh diatas merupakan contoh penjumlahan hexa 2 digit,


dengan carrier.
Aritmatika Bilangan Hexa

contoh diatas merupakan contoh penjumlahan


hexa 3 digit, tanpa carrier.
Aritmatika Bilangan Hexa

contoh diatas merupakan contoh penjumlahan


hexa 3 digit, dengan carrier.
Aritmatika Bilangan Hexa
b. pengurangan
contoh dari penjumlahan tadi :
A16 – 216 = 816 —–>> A16 = 10 desimal
1516 – B16 = A16 ——>> 1516 = 21 desimal, B16 = 11 desimal
contoh berikutnya:
Konversi Bilangan
hexadesimal
A . konversi Hexa ke desimal
7A9F16 = …. 10
Caranya:
7A9F = (7 x 163) + (10 x 162) + (9 x 161)+ (15 x 160)
= ( 28672 ) + ( 2560  ) + ( 144 )+(15)
= 3139110

Sehingga 7A9F16 = 3139110


Konversi Bilangan
hexadesimal
B . konversi Hexa ke biner
C316 = …. 2
Caranya:
C 16 = 1100
316 = 0011

Sehingga C316 = 110000112


Konversi Bilangan
hexadesimal
C. konversi Hexa ke octal
C5416 = …. 8
Caranya:
langkah 1 konversi bilangan hexa ke biner
1100010101002

Langkah 2 kemudian konversi dari biner ke bilangan 0ctal

Sehingga C5416 = 61248


LATIHAN
1. Konversikan bilangan-bilangan berikut :
a. 83(10) = ….. (2) 
b. 11010001(2)  =…….. (10)
c. 1330(8) =…….. (10) = ……. (16) 
Latihan

2. Hitung penjumlahan
a. 1110102+1001012
b. 10110012+10001012

3. 12C + 3A1

4. Ubahlah kedalam biner dari kata ‘STMIK’


referensi
1. Abdul Kadir&terra CH triwahyuni, Pengantar Teknologi Iinformasi,
Andi Yogyakarta, 2013
2. M Nur Putra, bahan ajar pengantar teknologi informasi , 2015

Anda mungkin juga menyukai