Anda di halaman 1dari 15

Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan

Moch. Kholil, S.Kom., M.T


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
SISTEM BILANGAN

1. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu memahami devinisi Sistem Bilangan
b. Mahasiswa mampu membedakan macam-macam sistem bilangan

2. Uraian Materi
Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh
manusia adalah sistem bilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan
10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan
karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan.Lain
halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua
keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai
dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili
suatu besaran nilai.
Selain system bilangan biner, komputer juga menggunakan system
bilangan octal dan hexadesimal.
a. Representasi Data
Data adalah bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang
dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan
aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika, representasi data Dinyatakan
dengan sign, bilangan magnitude dan posisi titik radiks.Titik radiks memisahkan
bilangan bulat dan pecahan.Penggunaan titik radiks berkaitan dengan jajaran
bilangan yang dapat ditampung oleh komputer.

Representasi Fixed-point : titik radiks selalu pada posisi tetap.


a=mxre
r = radiks, m = mantissa, e = eksponen
Untuk menyatakan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil, dengan
menggeser titikradiks dan mengubah eksponen untuk mempertahankan nilainya.
Contoh:
1. Bilangan desimal:
5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
= 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01
2. Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510

b. Representasi Bilangan Positif dan Negatif pada bilangan BINER


1. Label tanda konvensional : + dan –
Contoh : +4 dan -4
2. Menggunakan posisi digit sebelah kiri (MSB) sebagai sign digit (0 untuk positif
dan 1 untuk negatif).
Contoh :Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001 Sign-Magnitude –4 dalam 4
bit = 1100
Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama hanya berbeda
pada sign digitnya/MSB.
3. Representasi Komplemen-1
Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol.
Contoh : Dalam 8 bit
+12 = 00001100
-12 = 11110011
4. Representasi Komplemen-2
Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1.
Contoh : Dalam 8 bit
-12 = 11111011 (Komplemen-1)
1+
= 11111100 (Komplemen-2)

c. Tipe Data
Tipe data dapat dibagi 4 (empat) yaitu :
1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point, real
floating-point dan desimal berkode biner.

3
2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan atau
memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi.
3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST.
4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan tetapi
juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya.

d. Macam-Macam Sistem Bilangan


Suatu sistem komputer mengenal beberapa macam sistem bilangan, seperti :
Tabel2. Macam sistem bilangan
Sistem Radiks Himpunan / elemen Digit Contoh
Decimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 25510
Biner r=2 {0,1} 11111111
2

Oktal r=8 {0,1,2,3,4,5,6,7} 3778


Heksadesimal r=16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F} FF16

Aplikasi Sistem Bilangan :

1. Sistem Desimal  nilai mata uang : puluhan, ratusan, ribuan dll

2. Sistem Biner  rangkaian elektronika digital

3. Sistem Oktal  instruksi computer dengan kode 3-bit

4. Sistem Hexadesimal  pengalamatan memory pada micro controller

1. Sistem Bilangan Desimal


Bialangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0
sampai 9 berturut-turut. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12
dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh
penulisan bilangan desimal :1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10‐lah

yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.Bentuk nilai ini dapat
berupa integer desimal atau pecahan.
Integer desimal :
adalah nilai desimal yang bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :

4
8 x 103 = 8000
5 x 102 = 500
9 x 101 = 90
8 x 100 = 8
8598
position value/palce value
absolute value
Absolue value merupakan nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan,
sedangkan position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-
masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan
dengan urutan posisinya.
Posisi
Nilai Posisi
Digit
1 100 = 1
2 101 = 10
3 102 = 100
4 103 = 1000
5 104 = 10000

Sehingga bilangan 8598 dapat diartikan :


(8x1000)+(5x100)+(9x10)+(8x1)
Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma, misalnya
nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan :
1 x 10 2 = 100
8 x 10 1 = 80
3 x 10 0 = 3
7 x 10 –1 = 0,7
5 x 10 –2 = 0,05
183,75

2. Bilangan Biner (Binary Numbering System)


Sistem bilangan biner mempunyai hanya dua macam simbol angka, yaitu 0dan
1, dan karena itu dasar dari sistem bilangan ini adalah dua.

5
Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan
biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
a. Notasi : (n)2
b. Digit biner digunakan untuk menunjukan dua keadaan level tegangan: HIGH
atau LOW.
c. Sebagian besar sistem digital level HIGH direpresentasikan oleh 1 atau ON dan
level LOW direpresentasikan oleh 0 atau OFF.
d. Penulisan : 1102,112

3. Bilangan Oktal
Bilangan Oktal mempunyai delapan macam simbol angka, yaitu: 0, 1, 2, 3,4, 5,
6, 7, dan karena itu, dasar daripada bilangan ini adalah delapan.

a. Notasi : (n)8
b. Penulisan : 458, 748

4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16,
menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A
sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh
penulisan : C516.
Tabel 3.Bilangan Dengan Basis yang Berbeda
Decimal Biner Oktal Heksadesima
(base10) (base 2) (base 8) l
(base 16)
00 0000 00 0
01 0001 01 1
02 0010 02 2
03 0011 03 3
04 0100 04 4
05 0101 05 5
06 0110 06 6
07 0111 07 7

6
08 1000 10 8
09 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F

7
KONVERSI BILANGAN

1. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari konversi dari bilangan.
b. Mahasiswa mampu merubah atau mengkonversikan setiap angka pada suatu
sistem bilangan ke dalam sistem bilangan yang lain.
2. Uraian Materi

Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis
tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Dalam arti lain setiap angka
pada suatu sistem bilangan dapat dikonversikan (disamakan/diubah) ke dalam sistem
bilangan yang lain. Secara umum ekspresi sistem bilangan basis–r mempunyai
perkalian koefisien oleh pangkat dari r.
anrn + a n-1 r n-1 + … + a1r2 + a2r2 + a1r1 + a0r0 + a-1 r-1 + a-2 r-2 + …
Contoh.
Konversi bilangan n berbasisi r ke desimal
11010,112 = 1.24+ 1.23+ 0.22+ 1.21+ 0.2 0+1.2-1+ 1.2 -2
= 26,7510
4021,25= 4.53+ 0.52+ 2.51+ 1.50+ 2.5-1
= 511,410

Gambar 1. Diagram Konversi Bilangan

8
a. Konversi bilangan Desimal ke Biner
Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan Biner:
Gunakan pembagiandengan 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa
pembagianmembentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least
significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
Contoh:
1. Konersi 13210ke biner:
133 /2 = 66 sisa 1 (LSB)
/2 = 33 sisa 0
/2 = 16 sisa 1
/2 = 8 sisa 0
/2 = 4 sisa 0
/2 = 2 sisa 0
/2 = 1 sisa 0
/2 = 0 sisa 1 (MSB)
13310= 10000101 2
LSB MSB

2. Konversi 24410 ke biner :


244 /2 = 122 sisa 0 (LSB)
/2 = 61 sisa 0
/2 = 30 sisa 1
/2 = 15 sisa 0
/2 = 7 sisa 1
/2 = 3 sisa 1
/2 = 1 sisa 1
/2 = 0 sisa 1 (MSB)
24410= 111101002
LSB MSB

9
b. Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
Untuk konversi bilangan decimal menjadi bilangan octal, caranya sama dengan
konversi decimal ke biner yaitu dengan pembagian radiksnya. Lebih jelasnya dapat
dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Bilangan dari 1610 jika dirubah ke octal menjadi :
16 : 8 = 2 sisa 0 LSD
2 : 8 = 0 sisa 2 MSD
Jadi bilangan octal dari 1610 adalah 208.
Contoh soal :
Rubah bilangan dari bentuk decimal ke dalam bentuk bilangan octal :
1. 19210
2. 7810
Jawab :
1. 192 : 8 = 24 sisa 0
24 : 8 = 3 sisa 0
3 : 8 = 0sisa 3
Jadi bilangan octal dari 19210 adalah 3008.
2. 78 : 8 = 9 sisa 6
9 : 8 = 1sisa 1
1 : 8 = 0sisa 1
Jadi bilangan octal dari 7810 adalah 1168.

c. Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal


Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung
proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner,
hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.

15 : 16 = 0 sisa F  ingat, 15 diganti jadi F

0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316.
Contoh soal :
1. 22310

10
2. 18710
Jawab :

1. 223 : 16 = 13 sisa 15  ingat, 13 diganti D

15 : 16 = 0 sisa 15  ingat, 15 diganti F

0 : 16 = 0 sisa 0
Jadi hasil konversi dari 22310 adalah DF16

2. 187 : 16 = 11 sisa 11  ingat, 11 diganti B

11 : 16 = 0 sisa 11  ingat, 11 diganti B

0 : 16 = 0 sisa 0
Jadi konversi dari 18710 adalah BB16

d. Konversi Bilangan Biner ke Desimal


Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap
bitpada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut
berurut dari kanan ke kiri bitbernilai 20sampai 2n.
contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 100001012.
bilangan tersebut dibaca posisinya mulai dari kanan ke kiri. Saatnya mengalikan
setiap bitdengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari
20sampai 2n, untuk setiap bitmulai dari kanan ke kiri. Maka :
100001012 = (1 x 20) + (0 x 21) + (1 x 22) + (0 x 23) + (0 x 24) + (0 x 25) + (0 x 26) + (1
x 27)
= 1 + 0 + 4 + 0 + 0 + 0 + 0 + 128
= 13310

e. Konversi bilangan Biner ke Oktal


Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa
setiap bilangan oktal mewakili 3 bitdari bilangan biner. Maka jika kita memiliki
bilangan biner 1101112yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama
yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit,
mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110 dan 111

11
6 7
setelah dilakukan proses pemilah-milahan seperti ini, dilakukan proses konversi ke
desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111
dikonversi menjadi 7.Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang
merupakan bilangan oktal dari 1101112.
Contoh lain :
Konversikan 111001012 kedalam bentuk bilangan oktal.
11 100 101

3 4 5
Jadi 111001012 = 3458

f. Konversi Biner ke Heksadesimal


Sebagai contoh, misalnya merubah 111000102ke bentuk heksadesimal. Proses
konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut
menjadi kelompok-kelompok 4 bit.
Pemilahan dimulai dari kanan kekiri, sehingga hasilnya sbb :
1110 dan 0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu
satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14 dan 0010 = 2
14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Bagaimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit.Contohnya
1101012.Caranya tambahkan saja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh
terhadap hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012.
Hasilnya adalah
0011 = 3
0101 = 5
Dengan demikian hasil konversinya adalah 3516.

12
g. Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Sebaliknyauntuk mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner yang harus dilakukan
adalah terjemahkan setiap digit bilangan oktal ke 3 digit bilangan biner.
Contoh Konversikan 2638ke bilangan biner.
2 6 3

010 110 011


Jadi 2638 = 0101100112, karena 0 didepan tidak dituliskan maka hasilnya adalah
101100112.
Contoh lain :
4268 konversikan ke dalam bentuk biner.
4 2 6

100 010 110


Jadi 4268 = 1000101102

h. Konversi Bilangan Oktal ke Desimal


Uraikan masing-masing digit bilangan biner kedalam susunan radik 8 (kalikan saja
setiap bilangan dengan perpangkatan 8).
Contoh, bilangan oktal yang dikonversi ke dalam bentuk desimal adalah 716. Maka
susunannya menjadi demikian:
7168 = (6 x 80) + (1 x 81) + (7 x 82)
= 6 + 8 + 448
= 46210

i. Konversi Bilangan Oktal ke Heksadesimal


Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu
bilangan biner. Maksudnya adalah kita konversi terlebih dahulu oktalcar ke biner,
lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang
konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba
buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16.
Caranya :
728 = 7 2

13
111 010

Hasilnya adalah 0011 1010

3 10
10 dituliskan A16
Jadi hasil konversi dari 728 adalah 3A16.

j. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner


Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal
mewakili 4 bitdari biner. Misalnya proses konversi bilangan heksa B716ke bilangan
biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut dikonversi terpisah ke
biner.Ingat, B16merupakan simbol untuk angka heksadesimal 1116. Nah,
heksadesimal 1116jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan heksadesimal
716jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112,
atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :

B 7 bentuk heksa

11 7 bentuk desimal

1011 0111 bentuk biner

Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112

k. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal


Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke
desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16,
bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, konversi bilangan heksa C816ke bilangan
desimal. Maka terlebih dahulu ubah susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari
kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
C8(16) = (12x161) + (8x160)
= 192 + 8
= 200(10)
Contoh lain : 7D(16)

14
7D(16) = (7x161) + (13x160)
= 112 + 13
= 125(10)

l. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Oktal


Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan
bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu
konversikan nilai biner tersebut ke oktal.Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai
heksadesimal E716jika dikonversi ke oktal menjadi 3478.
Caranya :
Cara 1

Konversikan Hexa  Desimal Desimal  Oktal

E7(16) = (14x161) + (7x160) 231 : 8  sisa 7

= 224 + 7 28 : 8  sisa 4

= 231(10) 3
Hasil :
E7(16) = 347(8)
Cara 2

Konversikan Hexa  Biner Biner  Oktal

E7(16) E 7 011 | 100 | 111

1110 | 0111 3 4 7
Jadi hasilnya :
E7(16) = 347(8)

15

Anda mungkin juga menyukai