Anda di halaman 1dari 9

KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI (KTI)

DISUSUN OLEH :

CORNELIA AGUSTIN
21342022

DOSEN PEMBIMBING:

TITI SRIWAHYUNI, S.PD.,MT

PROGRAM KEAHLIAN:

D4 ANIMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022
 SISTEM BILANGAN KOMPUTER

Pengertian Sistem Bilangan Komputer


Sistem Bilangan Komputer adalah teknik untuk mewakili angka dalam arsitektur sistem
komputer, setiap nilai yang kalian simpan atau masukkan kedalam memori komputer
memiliki sistem angka yang ditentukan. Misalkan ketika kita mengetik beberapa huruf atau
kata, komputer menerjemahkannya dalam angka karena komputer hanya dapat memahami
angka. Komputer dapat memahami sistem nomor posisi di mana hanya ada beberapa simbol
yang disebut digit dan simbol-simbol ini mewakili nilai yang berbeda tergantung pada posisi
yang mereka tempati dalam angka tersebut.
Jenis Sistem Bilangan Komputer

1. Sistem Bilangan Desimal


Sistem angka desimal hanya memiliki sepuluh (10) digit dari 0 hingga 9 . Setiap angka
(nilai) mewakili dengan 0,1,2,3,4,5,6, 7,8 dan 9 dalam sistem angka ini. Basis sistem angka
desimal adalah 10, karena hanya memiliki 10 digit.
Contoh:
Misalnya, angka desimal 1234 terdiri dari angka 4 di posisi satuan, 3 di posisi puluhan,
2 di posisi ratusan, dan 1 di posisi ribuan. Nilainya dapat ditulis sebagai

Langkah Angka desimal

Langkah 1 (1 x 1000)+ (2 x 100)+ (3 x 10)+ (4 x l)

Langkah 2 (1 x 103)+ (2 x 102)+ (3 x 101)+ (4 x l00)

Langkah 3 1000 + 200 + 30 + 4

Langkah 4 1234

2. Sistem Bilangan Biner


Bahasa mesin adalah biner. Ini berarti bahwa bahasa mesin memiliki nilai biner atau dua
nilai, kombinasi yang mewakili data. Kedua status ini adalah  “aktif” yang diwakili oleh 1
dan “tidak aktif” , diwakili oleh “0” . Karena itu setiap angka (nilai) diwakili dengan 0 dan 1 di
sistem angka ini.
Contoh:
Nomor Biner: 10101 2

Langkah Nomor Biner Angka desimal

Langkah 1 10101 2 ((1 x 2 4 ) + (0 x 2 3 ) + (1 x 2 2 ) + (0 x 2 1 ) + (1 x 2 0 )) 10

Langkah 2 10101 2 (16 + 0 + 4 + 0 + 1) 10

Langkah 3 10101 2 21 10

3. Sistem Bilangan Oktal


Sistem angka oktal hanya memiliki delapan (8) digit dari 0 hingga 7 . Setiap angka (nilai)
mewakili dengan 0,1,2,3,4,5,6 dan 7 dalam sistem angka ini. Basis sistem angka oktal adalah
8, karena hanya memiliki 8 digit.
Contoh:
Angka Oktal: 12570 8

Langkah Angka oktal Angka desimal

Langkah 1 12570 8 ((1 x 8 4 ) + (2 x 8 3 ) + (5 x 8 2 ) + (7 x 8 1 ) + (0 x 8 0 )) 10

Langkah 2 12570 8 (4096 + 1024 + 320 + 56 + 0) 10

Langkah 3 12570 8 5496 10

4. Sistem bilangan Heksadesimal


Sebuah sistem nomor heksadesimal memiliki enam belas (16) nilai-nilai alfanumerik dari 0
ke 9 dan A ke F . Setiap angka (nilai) mewakili dengan 0,1,2,3,4,5,6, 7,8,9, A, B, C, D, E dan F
dalam sistem angka ini. Basis sistem bilangan heksadesimal adalah 16, karena memiliki 16
nilai alfanumerik. Di sini A adalah 10 , B adalah 11 , C adalah 12 , D adalah 13 , E adalah
14 dan F adalah 15 .
Contoh:
Nomor Heksadesimal: 19FDE 16

Langkah Nomor Biner Angka Desimal

Langkah 1 19FDE 16 ((1 x 16 4 ) + (9 x 16 3 ) + (F x 16 2 ) + (D x 16 1 ) + (E x 16 0 )) 10

Langkah 2 19FDE 16 ((1 x 16 4 ) + (9 x 16 3 ) + (15 x 16 2 ) + (13 x 16 1 ) + (14 x 16 0 )) 10

Langkah 3 19FDE 16 (65536+ 36864 + 3840 + 208 + 14) 10

Langkah 4 19FDE 16 106462 10

Hubungan Sistem Nomor

HEKSADESIMAL DESIMAL OKTAL BINARY

0 0 0 0000

1 1 1 0001

2 2 2 0010

3 3 3 0011

4 4 4 0100

5 5 5 0101

6 6 6 0110

7 7 7 0111

8 8 10 1000

9 9 11 1001

A 10 12 1010
B 11 13 1011

C 12 14 1100

D 13 15 1101

E 14 16 1110

F 15 17 1111

 KONVERSI BILANGAN

 Sistem bilangan komputer (Number system) adalah sebuah cara menentukan


bagaimana suatu bilangan dapat diwakili menggunakan simbol yang yang telah
disepakati (standar).
 Fungsi sistem bilangan pada komputer awal mulanya adalah bentuk konversi untuk
menyatakan tegangan fisik (voltase) ke data. Saat terjadi perubahan tegangan yang
sesuai, maka output dapat diprediksi.
 Tujuan sistem bilangan komputer diciptakan memang untuk mengubah data analog
berupa voltase ke digital yang berupa sinyal 0 dan 1 yang identik dengan sistem
bilangan biner.
Pada bidang Sistem Komputer, terdapat 4 jenis sistem bilangan yang di pelajari
yakni : desimal (basis/radix 10), biner (basis/radix 2), octal (basis/radix 8), dan
juga hexadesimal (basis /radix 16)

Cara Konversi Bilangan Digital Desimal, Biner, Oktal, dan Heksadesimal

 Konversi Bilangan Desimal ke Biner dan Sebaliknya


Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner. Ada banyak cara untuk
melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan
adalah “proses sisa”.
Gambar 1. Sistem Bilangan Digital

Contoh: Konversi bilangan desimal Z(10) = 83 ke bilangan biner Z(2) dibagi dengan basis
bilangan baru yaitu 2.

 83 : 2 = 41 sisa 1
Sisa 1 ini merupakan digit pertama dari bilangan biner ….xxxx1,. Untuk mendapatkan harga
pada digit berikutnya adalah

  41 : 2 = 20 sisa 1
Sisa 1 ini menempati digit selanjutnya sehingga bentuk binernya …xxx11 dan seterusnya
seperti di bawah ini.

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah
ini

= 1. 26 + 0. 25 + 1. 24 + 0.23 + 0.22 +1. 21+ 1. 20


= 1. 64 + 0. 32 + 1. 16 + 0. 8 + 0. 4 + 1. 2 + 1. 1
 Z(10) = 83

Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan desimal. Untuk mengubahnya


dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan
tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.

Contoh

Konversi bilangan biner Z(2) = 10101010 ke bilangan desimal Z(10)

 Konversi Bilangan Desimal ke Oktal dan Sebaliknya


Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan oktal. Ada banyak cara untuk
melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan
adalah “proses sisa”.

Contoh Konversi bilangan desimal Z(10) = 1059 ke bilangan oktal Z(8)

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah
ini

= 2. 83 + 0. 82 + 4. 81 + 3. 80
= 2. 512 + 0. 64 + 4. 8 + 3.1
= 1024 + 0 + 32 + 3
Z(10) = 1059

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan desimal. Untuk mengubahnya


dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan
tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.
Konversi bilangan oktal Z(8) = 4327 ke bilangan desimal Z(10)

 Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal dan Sebaliknya


Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal. Ada banyak
cara untuk melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk
bilangan adalah “proses sisa”.
Contoh
Konversi bilangan desimal Z(10) = 10846 ke bilangan heksadesimal Z(16)

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah
ini
= 2. 163 + 10. 162 + 5. 161 + 14. 160
= 2. 4096 + 10. 256 + 5. 16 + 14. 1
= 8192 + 2560 + 80 + 14
Z(10) = 10846

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal. Untuk mengubahnya


dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan
tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari. Berikut
contohnya. Konversi bilangan heksadesimal Z(16) = B3C9 ke bilangan desimal Z(10)

 Jadi, Z(16) = B3C9 adalah Z(10) = 46025

 Konversi Bilangan Biner ke Oktal dan Sebaliknya


Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan oktal dengan mengelompokkan
angka biner menjadi tiga, dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok
dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan.
Contoh 11001101(2) = … (8)

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner dengan cara memecahkan
bilangan oktal tersebut per satuan bilangan kemudian masing-masing diubah ke bentuk biner
tiga angka. Misal, mengkonversikan nilai 2, binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu,
hasil seluruhnya diurutkan kembali.
Contoh 147(8) = … (2)

 Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal dan Sebaliknya


Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal yaitu dengan cara
mengambil 4 karakter dari kanan. Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 untuk mempermudah pengoperasian.
Contoh
Konversi bilangan biner Z(2) = 1110111111010100 ke bilangan heksadesimal Z(16)
heksadesimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner yaitu dengan cara
menerjemahkan angka heksadesimal kedalam biner
Contoh
Konversi bilangan heksadesimal(16) ke bilangan biner(2)

 Konversi Bilangan Oktal ke Heksadesimal dan Sebaliknya


Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal memerlukan dua
langkah. Pertama, mengubah sistem bilangan oktal ke sistem bilangan biner kemudian dari
bilangan biner diubah ke sistem bilangan heksadesimal.
Contoh

 365(8) = … (16)
Langkah pertama, diubah menjadi biner

 365(8) = 11 110 101 (2)


Kemudian, bilangan biner di atas dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang sebelah
kanan.

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke sistem bilangan oktal, yang pertama harus
dilakukan adalah dengan mengkonversikan bilangan heksadesimal terlebih dahulu ke
bilangan biner, kemudian baru konversikan ke bilangan oktal. Perlu diingat bahwa huruf-
huruf yang ada merupakan nama lain dari angka selain 0 – 9. Maka, huruf C adalah angka 12.
Contoh
Konversikan bilangan heksadesimal ke biner terlebih dahulu:

Kemudian, konversikan bilangan biner 1100 0101 0100(2) ke bilangan oktal

Anda mungkin juga menyukai