Anda di halaman 1dari 60

Basis Bilangan Bulat

Representation of Integers
Teorema
Jika maka setiap dapat dinyatakan secara tunggal dalam ben
dengan

Lebih lanjut

Ditulis
Bukti :
Karena , , maka , sehingga menurut teorema algoritma pembagian, hubungan
antara n dan q adalah :

Jika , maka hubungan antara dan menurut teorema algoritma pembagian adalah:

Jika langkah serupa dikerjakan, maka diperoleh:


=
=
:
=
=
Jika maka merupakan barisan bilangan tak negatif yang menurun.
Diperoleh

karena maka

Atau

Cobalah buktikan ketunggalannya!!


Misal n dapat ditulis dalam bentuk

Diperoleh
(
Akan dibuktikan
Andaikan maka ada bilangan bulat terkecil sehingga
Lebih lanjut,

Diperoleh
)
Jadi
Karena maka
Karena dan maka = 0
Jadi . Kontradiksi dengan
Jadi pengandaian salah.
Jadi untuk setiap bilangan bulat terkecil maka
Jadi tunggal
Sistem Basis Bilangan

• Bilangan Desimal (0 .. 9)
• Bilangan Biner (0 & 1)
• Bilangan Oktal (0 .. 7)
• Bilangan Heksadesimal (0 .. 9 dan A .. F)
Basis 10 Basis 2 Basis 4 Basis 8 Basis 16
1 1 1 1 1
2 10 2 2 2
3 11 3 3 3
4 100 10 4 4
5 101 11 5 5
6 110 12 6 6
7 111 13 7 7
8 1000 20 10 8
9 1001 21 11 9
10 1010 22 12 A
11 1011 23 13 B
12 1100 30 14 C
13 1101 31 15 D
14 1110 32 16 E
15 1111 33 17 F
16 10000 100 20 10
Bilangan Desimal
• Sistem ini menggunakan 10 macam simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9.

• Sistem ini menggunakan basis 10.

• Bentuk nilai ini dapat berupa integer, desimal atau pecahan.


Bilangan Desimal (Lanjut)
Integer Desimal :
Nilai desimal yang bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :
Bilangan Desimal (Lanjut)
• Absolute value merupakan nilai untuk masing-masing digit bilangan,
sedangkan,

• Position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-


masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu bernilai basis
dipangkatkan dengan urutan posisinya.
Bilangan Desimal (Lanjut)
• Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang koma, misalnya
nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan:
Bilangan Biner
• Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbasis 2 digit
angka, yaitu 0 dan 1.
• Contoh bilangan 1001 dapat diartikan:
Bilangan Oktal
• Sistem bilangan Oktal menggunakan 8 macam simbol bilangan berbasis 8 digit
angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
• Sistem nilai posisi bilangan oktal adalah perpangkatan dari nilai 8.
Bilangan Heksadesimal
• Sistem bilangan Heksadesimal menggunakan 16 macam simbol bilangan berbasis
10 digit angka dan 6 huruf, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F
• Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15
• Sistem nilai posisi bilangan heksadesimal adalah perpangkatan dari nilai 16.
Operasi Aritmatika pada Bilangan Biner
 Penjumlahan
Dasar penjumlahan biner adalah :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 -> dengan membawa 1, yaitu 1 + 1 = 2,
karena digit terbesar biner 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 – 2 = 0
dengan membawa 1
Contoh:
1111
10100 +
100011
Operasi Aritmatika pada Bilangan Biner
(Lanjut)
 Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan
bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner
adalah:
0–0=0
1–0=1
1–1=0
0 – 1 = 1 -> dengan meminjam 1, pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya
Contoh:
11101
1011 -
10010
Operasi Aritmatika pada Bilangan Biner
(Lanjut)
 Perkalian
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian
bilangan biner adalah :
0x0=0 Contoh:
1x0=0 1110
0x1=0 1100 x
1x1=1 0000
0000
1110
1110 +
10101000
Operasi Aritmatika pada Bilangan Biner
(Lanjut)
Pembagian
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan
bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar
pembagian biner adalah: 11001
0:1=0 Contoh: 101 1111101
1:1=1 101 -
101
101 -
0101
101 -
0
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
 Penjumlahan
Langkah-langkah penjumlahan oktal :
• Tambahkan masing-masing kolom secara desimal
• Ubah dari hasil desimal ke oktal
• Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
• Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri
merupakan membawa untuk penjumlahan kolom selanjutnya
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)

Pengurangan
Pengurangan Oktal dapat dilaukan secara sama dengan pengurangan
bilangan desimal.
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)

Perkalian
Langkah-langkah :
• Kalikan masing-masing kolom secara desimal
• Ubah dari hasil desimal ke oktal
• Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
• Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan membawa untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom
selanjutnya.
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)

 Pembagian
Contoh : 250(8) / 14 8) ?
(

Tahapan langkah-Langkah Pengerjaan:


1. Konversi ke dalam bilangan desimal
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal (Lanjut)
 Pembagian
2. Kemudian hasil konversi masing-masing bilangan yang sudah diubah ke
desimal tadi dilakukan pembagian.

168(10) / 12(10) = 14(10)

3. Hasil Pembagian dari bilangan desimal, diubah kedalam bilangan Oktal.

14(10)
8 sisa 6, Jadi hasilnya 16(8)
1
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal
Penjumlahan
Penjumlahan bilangan heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan
penjumlahan bilangan oktal, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah-langkah penjumlahan heksadesimal:
• Tambahkan masing-masing kolom secara desimal
• Ubah dari hasil desimal ke heksadesimal
• Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal
• Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling
kiri membawa untuk penjumlahan kolom selanjutnya.
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)

 Pengurangan
Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan
pengurangan bilangan desimal.
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)

 Perkalian
Langkah-langkah :
• Kalikan masing-masing kolom secara desimal
• Ubah dari hasil desimal ke hexadesimal
• Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal
• Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
membawa untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)

 Pembagian
Contoh : 52B(16) / 9(16) ?
Tahapan Langkah-Langkah Pengerjaan:
1. Konversi ke dalam bilangan desimal
Operasi Aritmetika pada Bilangan Heksadesimal (Lanjut)
Pembagian

2. Kemudian hasil konversi masing-masing bilangan yang sudah


diubah ke desimal tadi , lalu dibagi.

1323(10) / 9(10) = 147(10)

3. Hasil Pembagian dari bilangan desimal, diubah kedalam


bilangan Hexadesimal.

16 147(10) sisa 3, Jadi hasilnya 93(16)


9
Latihan
Kerjakan soal berikut dengan benar !
1. Sebutkan dan jelaskan empat macam system bilangan !
2. Konversikan bilangan berikut :
a. 10101111(2) = ………….(10)
b. 11111110(2) = ………….(8)
c. 10101110101(2) = …………(16)
3. Konversi dari :
a. ACD(16) = ……....…(8)
b. 174(8) = …….....(2)
4. BC1 X 2A
5. 245(8) : 24
Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan
dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.
 Konversi dari bilangan Desimal
1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Konversi Bilangan (Lanjut)
2. Konversi bilangan Desimal ke Oktal
Konversi Bilangan (Lanjut)
3. Konversi bilangan Desimal ke Heksadesimal
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Biner
1. Konversi ke desimal
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Biner
2. Konversi ke Oktal
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Biner
3. Konversi ke Hexadesimal
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Oktal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan dengan position valuenya.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Oktal
2. Konversi ke Biner
Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit oktal ke
tiga digit biner.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Oktal
3. Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner
kemudian dikonversikan ke hexadesimal.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Oktal
3. Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi
bilangan biner kemudian dikonversikan ke hexadesimal.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan
position valuenya.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal
2. Konversi ke Binari
Konversi dari bilangan hexadesimal ke Binari dapat dilakukan dengan
mengkonversi masing-masing digit hexadesimal ke 4 digit binari.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal
3. Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan heksadesimal menjadi
biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke oktal.
Konversi Bilangan (Lanjut)
 Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal
3. Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan heksadesimal menjadi
biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke oktal.
Konversi Bilangan Biner Ke Desimal
Konversi Bilangan Oktal Ke Desimal
Konversi Bilangan Heksadesimal Ke Desimal
Konversi Bilangan Desimal Ke Biner
Konversi Bilangan Desimal Ke Oktal
Konversi Bilangan Desimal Ke Hexadesimal
Latihan
a. , jelaskan !
b. Tuliskan dalam basis 4 dan basis 3
c. Ubahlah ke dalam basis 10
d.
(petunjuk: ubah ke dalam basis 10, kemudian ubah ke dalam basis 8)

Anda mungkin juga menyukai