Anda di halaman 1dari 28

Titik Kambang, Perambatan Galat,

Hitungan Langsung dan Tak Langsung,


serta Operasi Bilangan Biner

September 6, 2021
KELOMPOK 2

Vebby Afifah Cahyani (19030039)


Viska Bellina Putri (19030081)

Dosen Pengampu : Dr. Edwin Musdi, M.Pd


Mata Kuliah : Metode Numerik
Titik Kambang
 
Angka Bena/Angka Penting

 
Salah satu jenis galat disebabkan oleh pemenggalan (pembuangan semua
angka dibelakang desimal) atau pembulatan
Aturan Pembulatan : buang angka desimal yang ke (k+1) dan yang
sesudahnya

1. Jika bilangan yang dibuang lebih kecil dari setengah satuan dalam posisi ke-k,
biarkan angka desimal ke-k tidak diubah (“pembulatan ke bawah”)

2. jika bilangan yang dibuang lebih besar daripada setengah satuan dalam posisi ke-
k, tambahkan satu pada angka desimal ke-k (“pembulatan ke atas”)

3. jika bilangan tersebut tepat setengah satuan, bulatkan ke angka desimal genap
yang terdekat. (contoh : pembulatan 3,45 dan 3,55 ke 1 angka dibelakang koma
masing-masing memberikan 3,4 dan 3,6)

Contoh :
Bulatkan 1,2535 sampai 3, 2, 1 angka dibelakang koma
Sehingga diperoleh
1,254; 1,25; 1,3
Contoh
 
Perambatan Galat
Perambatan galat adalah bilamana dua bilangan yang
mengandung galat dioperasikan maka hasilnya akan
mengandung galat yang besarnya tergantung dari jenis operasi
yang dilakukan. Rumus perambatan galat menurut jenis
operasinya sebagai berikut :
1. Operasi Penjumlahan :

2. Operasi Pengurangan :

3. Operasi Perkalian :

4. Operasi Pembagian :

Semakin banyak operasi dalam suatu perhitungan ,


semakin cepat galatnya merambat.
Beberapa usaha untuk mengurangi perambatan galat :

1. Mengubah urutan operasi

Misalnya penjumlahan bilangan-bilangan yang nilainya sangat bervariasi akan memberikan


galat yang kecil apabila dijumlahkan mulai dari bilangan yang terkecil dan berakhir dengan
bilangan yang terbesar.

2. Mengubah rumus perhitungan sehingga banyaknya operasi sedikit mungkin

Misalnya perhitungan nilai polinom memakai perkalian bersarang (cara Horner)


menghasilkan banyaknya operasi perkalian yang paling sedikit.
CONTOH
Dari contoh di atas terlihat bahwa
perambatan galat sangat bergantung
pada operasi aljabar yang
dipergunakan dan terlihat bahwa
pada operasi pergandaan
perambatan galat mengakibatkan
galat lebih besar jika dibandingkan
dengan perambatan galat sebagai
akibat operasi pembagian.
Hitungan Langsung dan Tak
Langsung
a. Hitungan langsung : melalui serangkaian operasi hitungan
(tambah, kurang, kali, bagi dan sebagainya) akan memberikan
selesaian.
Contoh : dua persamaan linear
Memberikan selesaian x =1 dan y= 2

b. Hitungan tak langsung : selesaian diperoleh dengan


melakukan pengulangan pada suatu hitungan langsung.
Dimulai dengan suatu tebakan awal terhadap selesaian,
kemudian diperbaiki/diperhalus sampai diperoleh hampiran
terhadap selesaian yang diinginkan.
Contoh :

Akan menghasilkan barisan nilai : 2; 1,75; 1,73214; ....


Operasi Bilangan Biner

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka
dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut sistem bilangan
berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut dengan bit, dimana 1 byte = 8 bit.
Fungsi bilangan biner adalah sebagai media komunikasi antara semua perangkat keras yang
terhubung dengan komputer ataupun jaringannya, dimana umunya 0 dapat diartikan sebagai
“no” dan 1 sebagai “yes”.
Contoh bilangan biner :
- 1111 0101
- 0011 1010
- 1101 0011
- 1010 1010
Konversi Bilangan Biner

1. Bilangan Biner murupakan bilangan yang punya dua basis (0 dan 1)


2. Bilangan Oktal murupakan bilangan yang punya delapan basis (0 sd 7)
3. Bilangan Desimal murupakan bilangan yang punya sepuluh basis (0 sd 9)
4. Bilangan Heksadesimal murupakan bilangan yang punya enam belas basis (0 sd F)
Penulisan Sistem Bilangan

Untuk penulisan sistem bilangan kita harus


menambahkan tanda kurung ( ) di kanan
1. Bilangan Biner 1101 0101(2)
2. Bilangan Oktal 11(8)
3. Bilangan Heksadesimal E9(16)
4. Bilangan Desimal 80(10) 
Konversi Bilangan Biner ke Desimal

Pada dasarnya rumus konversi bilangan biner ke desimal adalah 2


pangkat x (2x) dimana cara membacanya adalah dari kanan ke kiri.
Contoh : Berapa nilai desimal dari bilangan biner 1011 0011 (2) ?
Konversi Bilangan Desimal ke Biner

Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan


desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus
hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang
paling akhir hingga paling awal.
Contoh : 125(desimal) = …. (biner)
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan
mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah
kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam
angka desimal dan hasilnya diurutkan.
Contoh : Berapa bilangan oktal 11001101(2)
Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan
octal tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah
kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai
2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya
diurutkan kembali.
Contoh: Berapa bilangan biner 147(8)
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja
pengelompokan binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan
octal melainkan harus empat-empat.
Contoh : Berapa nilai desimal dari bilangan biner 1100 1101 (2)
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner

Sama dengan cara konversi bilangan octal ke biner, bedanya kalau


bilangan octal binernya harus 3 buah, bilangan heksadesimal binernya 4
buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10
melainkan 0010.
Contoh : Berapa biner dari heksadesimal A7F
Operasi Bilangan Biner

a. Operasi Penjumlahan
b. Operasi Pengurangan
c. Operasi Perkalian
d. Operasi Pembagian
Operasi Penjumlahan
Penjumlahan dapat dilakukan dengan aritmatika biasa seperti penjumlahan pada desimal,
jika ada sisa (carry) maka angka ini ditambahkan dengan angka sebelah kirinya. Aturan
dasar penjumlahan bilangan biner :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0, simpan 1
Contoh :
Operasi Pengurangan

Pengurangan biner menggunakan konsep perhitungan desimal (angka biasa) yaitu dengan
mengurangkan digit desimal dengan digit desimal yang lebih kecil. Jika digit desimal yang
dikurangkan lebih kecil daripada digit desimal yang akan dikurangi, maka terjadi konsep
peminjaman. Digit tersebut akan meminjam 1 dari digit sebelah kirinya. Aturan dasar
pengurangan bilangan biner :
0–0=0
1–0=1
1–1=0
0 – 1 = 1. pinjam 1
Contoh :
Operasi Perkalian

Metode yang digunakan dalam perkalian biner juga pada dasarnya sama
dengan perkalian desimal, akan terjadi pergeseran ke kiri setiap dikalikan 1 bit
pengali. Setelah proses perkalian masing-masing bit pengali selesai, dilakukan
penjumlahan masing-masing kolom bit hasil.
Contoh :
Operasi Pembagian

Serupa dengan perkalian, pembagian pada bilangan biner juga menggunakan


metode yang sama dengan pembagian desimal. Bit-bit yang dibagi diambil bit per
bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit
tersebut, tetapi jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih dibawah nilai pembagi
maka hasilnya adalah 0.
Contoh :
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai