Satu Byte adalah 8 satuan bit yang digabung menjadi satu. Jadi Byte adalah
satuan informasi yang lebih besar dari bit. Istilah ‘byte’ pertama diciptakan dan
digunakan oleh Dr. Werner Buccholz di tahun 1956, saat itu ia bekerja sebagai
seorang ilmuwan di IBM.
Transfer speed (bandwidth) dinyatakan dalam bentuk bit, sedangkan kapasitas
penyimpanan data biasanya dinyatakan dalam bentuk byte.
Soal Latihan
Contoh :
Mesin menggunakan Arsitektur 8 bit (1 byte)
Mesin menggunakan Arsitektur 16 bit (2 byte)
Mesin menggunakan Arsitektur 24 bit (3 byte)
Mesin menggunakan Arsitektur 32 bit (4 byte)
Mesin menggunakan Arsitektur 64 bit (8 byte)
❑ Fixed point
Fixed point adalah sistem bilangan yang setiap bilangannya dinyatakan dengan
kumpulan digit, dan letak radix point ditunjukkan lewat cara bilangan tersebut
disajikan.
1) REPRESENTASI DATA FIXED POINT
1.Representasi Sign-Magnitude/Nilai tanda
2.Representasi Komplemen 1
3.Representasi Komplemen 2
▪ Radiks point/binary point tetap dan diasumsikan akan berada di sebelah kanan dari digit yang paling
kanan.
1.) Representasi Sign-Magnitude/Nilai tanda
Representasi Sign-Magnitude/Nilai tanda untuk merepresentasikan bilangan integer
negatif dan positif. Dengan menggunakan MSB (Most Significant Bit) sebagai bit
tanda→0 = positif, 1 = negatif
Contoh :
•Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001 ❖ Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama,
•Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100 yang membedakan hanya MSB saja
Contoh 1 :
Konversikan nilai biner 4 bit tanda berikut :
1011(2) = …………….. (10) desimal binner
3) REPRESENTASI KOMPLEMEN 2
❑ Penegatifan suatu bilangan dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada
setiap bit suatu bilangan biner, kemudian menambahkannya dengan satu.
contoh 1: Contoh 2 :
Konversi bilangan desimal 25 ke binner Konversi bilangan desimal 20 ke binner
jawab : jawab :
25 : 2 =12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
Jadi desimal 25 ------> 11001 Jadi desimal 20 ------> Binner ?
❑ Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka
0,1,2,3,4,5,6,dan 7
✓ cara konversi : bilangan desimal dibagi dengan basis bilangan oktal (dibagi 8) sampai habis,
lalu jika ada sisa hasil bagi ditulis 1 (satu), jika pas dibagi tulis 0 (nol).
contoh 1 : contoh 1 :
Konversi bilangan desimal 385 ke oktal Konversi bilangan desimal 537 ke oktal
Jawab : Jawab :
385 : 8 = 48 sisa 1
48 : 8 = 6 sisa 0
6
jadi bilangan desimal 385 ------> 601 jadi bilangan desimal 537 ------> Oktal ?
❑ Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 16 disebut HexaDesimal. Kata hexa berasal
dari akar kata yunani hex (enam) dan Latin decem (sepuluh). Bilangan Hexadesimal Terdiri dari 16
angka H={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,dan F}
❑ Konversi bilangan desimal ke Hexadesimal
✓ cara konversi : bilangan desimal dibagi dengan basis bilangan Hexadesimal (dibagi 16) sampai habis,
lalu jika ada sisa hasil bagi ditulis 1 (satu), jika pas dibagi tulis 0 (nol).
contoh 1 : contoh 2 :
Konversi bilangan desimal 1583 ke Hexadesimal Konversi bilangan desimal 2840 ke Hexadesimal
Jawab : Jawab :
1583 : 16 = 98 sisa 15
98 : 16 = 6 sisa 2
6
jadi bilangan desimal 1583 ------> 62F jadi bilangan desimal 2840 ------> Hexadesimal ?
❑ Bilangan Biner
adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu0 dan 1. 0 dan 1 disebut
sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital.
Konversi Bilangan Biner ke Desimal
✓ cara konversi : tiap digit bilangan binner dikali 2 (dua) sesuai posisinya, lalu tiap digitnya dipangkat
mulai pangkat 0 (nol) dari kanan.
contoh 1 : contoh 2 :
Konversi bilangan binner 11001 ke Konversi bilangan binner 1000001 ke Desimal
Desimal Jawab :
Jawab :
1 x 24 + 1 x 23 + 0 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20
16 8 0 0 1
jadi bilangan binner 11001 ------> 25 jadi bilangan binner 1000001 ------> Desimal ?
❑ Konversi Bilangan Biner ke Oktal
✓ cara konversi : bilangan binner dikelompokkan menjadi tiga (3) digit dari kanan, tiap tiga (3)
dikonversi ke Oktal dengan menggunakan konversi binner ke decimal.
contoh 1 : contoh 2 :
Konversi bilangan binner 110101 ke Konversi bilangan binner 1000001 ke
bilangan Oktal Oktal
Jawab : Jawab :
110---→ 1 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = 6
4 2 0
101---→ 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 = 5
4 0 1
jadi bilangan binner 110101 ------>65 jadi bilangan binner 110101 ------>Oktal
?
❑ Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
✓ cara konversi : bilangan binner dikelompokkan menjadi empat (4) digit dari kanan, tiap
empat (4 dikonversi ke Hexadesimal dengan menggunakan konversi binner ke decimal.
contoh 1 : contoh 2 :
Konversi bilangan binner 110101 ke Konversi bilangan binner 101101 ke
Hexadesimal Hexadesimal
Jawab : Jawab :
0101---→ 0 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21 +1 x 20 = 5
0 4 0 1
0011---→ 0 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 +1 x 20 = 3
0 0 2 1
jadi bilangan binner 110101 ------>35 jadi bilangan binner 101101 ------> Hexadesimal?
❑ KONVERSI BILANGAN OKTAL
❖ Konversi Bilangan Oktal ke Binner
✓ cara konversi : tiap digit bilangan Oktal dikonversi ke tiga digit bilangan binner
contoh 1 : contoh 1 :
Konversi bilangan Oktal 324 ke Binner Konversi bilangan Oktal 2537 ke Binner
Jawab : Jawab :
jadi bilangan Oktal 324 ------>11010100 jadi bilangan Oktal 2537 ------> Binner?
❖ Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
✓ cara konversi : tiap digit bilangan Oktal dikali dengan delapan (8) sesuai posisinya, lalu tiap
digitnya dipangkat mulai pangkat 0 (nol) dari kanan
contoh 1 :
Konversi bilangan Oktal 324 ke Desimal
Jawab :
3 x 82 + 2 x 81 + 4 x 80 = 212
192 16 4
contoh 1 :
Konversi bilangan Oktal 2537 ke Hexadesimal
Jawab :
Ubah dulu bilangan Oktal ke bilangan Binner
Bilangan Oktal 2537
2 5 3 7----→ Bil. Oktal
010 101 011 111---→ Bil. Binner
Selanjutnya bil. binner ke bil. Hexadesimal
0101 0101 1111---→ bil. Binner
5 5 F ---→ bil Hexadesimal
contoh 1 :
Konversi bil. Hexadesimal B6A ke bil. Desimal
Jawab :
11x162 6x161 10x160 ----→ Bil. Hexadesimal
2816 96 10 ---→ Bil. Desimal
contoh 1 :
Konversi bil. Hexadesimal D4 ke bil. Binner
Jawab :
D 4 ---→ bil. Hexadesimal
1101 0100 ---→ bil. Binner
13:2 = 6 sisa 1 4:2 = 2 sisa 0
6:2 = 3 sisa 0 2:2 = 1 sisa 0
3:2 = 1 sisa 1 1:2 = 0 sisa 1
1:2 = 0 sisa 1
jadi bilangan binner ---→ 1101 0100
❖ Konversi Bilangan Hexadesimal ke Oktal
✓ cara konversi : bilangan Hexadesimal dikonversi ke bilangan Binner terlebih dahulu,
setelah itu dikonversi ke bilangan Oktal dengan mengumpulkan tiga digit binner, setelah itu
konversi binner ke decimal.
contoh 1 :
Konversi bil. Hexadesimal D4 ke bil. Oktal
Jawab :
Solusi bil. Biner ke bil. desimal :
Konversi dulu bil. Hexadesimal bil. Binner
011 --→ 0x22 + 1x21 + 1x20 = 3
D 4 ---→ bil. Hexadesimal
0 2 1
1101 0100 ---→ bil. Binner
010 -→ 0x22 + 1x21 + 0x20 = 2
13:2 = 6 sisa 1 4:2 = 2 sisa 0
6:2 = 3 sisa 0 2:2 = 1 sisa 0
100-→ 1x22 + 0x21 + 0x20 = 4
3:2 = 1 sisa 1 1:2 = 0 sisa 1
1:2 = 0 sisa 1
jadi bilangan binner ---→ 1101 0100
011 010 100--→ bil. Binner 3 digit
Selanjutnya konversi bil. Binner ke decimal
011--→ 3 010 -→2 100-→4
Jadi bil. hexadecimal D4---→ 324 (bil. Oktal)
PENAMBAHAN BILANGAN BINNER
❑ Digit dari bilangan biner ditambahkan satu persatu mulai dari posisi digit paling kanan
bila hasil perambahan antar digit melebihi angka 1, maka dikurangi dengan nilai 2
(basis biner), untuk dibawa ke pertambahan digit berikutnya (carry of).
▪ Konsep dasar pertambahan bilangan binner
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 ---→ dengan carry of 1, yaitu 1+1 =2, karena digit terbesar bilangan biner
adalah 1, maka harus dikurangi 2 ( basis biner). jadi 2-2=0 dengan carry of 1
contoh : contoh :
101 + 110 = ? 1111 + 10100 = ?
111
1 101 1--→ carry of 1111 1 carry of
110 + 10100 +
1011 100011
KONSEP DASAR PENGURANGAN BILANGAN BINNER
0-0=0 dengan borrow of 1, yaitu pinjam digit dari posisi sebelah kirinya
1-0=1
1-0=0
0-1=1
Ada 3 kondisi :
1) Tanpa terjadi peminjaman digit
2) Terjadi peminajaman bit 1 pada digit sebelah kirinya
3) Tidak bisa meminjam (borrow of) sebuah bit pada digit sebelahnya , karena yang akan dipinjam tidak
bernilai 1 tetapi bernilai 0, sehinnga harus pinjam dikolom sebelahnya lagi yang bernilai bit 1.
Catatan (no.3) Ketika ada digit 0 yang dilewati borrow of maka akan bernilai bit 1.
0-0=0 dengan borrow of 1, yaitu pinjam digit dari posisi sebelah kirinya
1-0=1
1-1=0
0-1=1
1 1
11101 – 1011 =? 11101 11001 11001
1011 - 1011 - 1011 -
11101 – 1011 =10010 10 10010 10010
Contoh 3 Pengurangan bilangan biner, tidak bisa meminjam digit sebelah kirinya
Tidak bisa meminjam (borrow of) sebuah bit pada digit sebelahnya, karena yang akan
0-0=0 dipinjam tidak bernilai 1 tetapi bernilai 0, sehinnga harus pinjam dikolom sebelahnya lagi
1-0=1 yang bernilai bit 1.
1-1=0 Catatan (no.3) Ketika ada digit 0 yang dilewati borrow of maka akan bernilai bit 1.
0-1=1
1 1 1
11001 – 10011 =? 11001 10001 10101 10101
10011 - 10011 - 10011 - 10011 -
11001 – 10011 = 00110 0 0 00110 00110
PERKALIAN BILANGAN BINNER
0:1=0
1:1=1
Keterangan :
❑ Dibagi per digit, jika nilai yang akan dibagi lebih kecil dari nilai pembagi maka hasilnya 0, jika
nilai yang akan dibagi lebih besar atau sama dengan nilai pembagi, maka hasilnya 1
Contoh 1 : Contoh 2 : Contoh 3 :
11010 Hasil 10 101
1
11010 1 11010 1101 Hasil 1111101 11001 Hasil
11010 10 101
1111101
1 11010
10 101
1
10 101
1
10 101
0
0 10 0101
10 101
1 0 0
1
0
0
0
PENGURANGAN BILANGAN BINNER DENGAN METODE KOMPLEMEN
❑ Komplemen pada dasarnya merubah bentuk pengurangan menjadi bentuk
pertambahan
❑ Dalam bilangan biner ada dua komplemen :
1. Komplemen 1 / komplemen basis minus 1
2. Komplemen 2 / komplemen basis
Komplemen 1 pada binner (1s complement)
Komplemen 1 di system bilangan binner bisa dilakukan dengan dua cara :
1. Mengurangkan masing - masing bit dari nilai bit 1
2. Merubah semua bit 0 menjadi bit 1 dan semua bit 1 menjadi bit 0
Ket.
1 ----→ Carry Of
Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 di tambah 1
Keterangan :
✓ Komplemen 1 carry of terakhir di pindahkan untuk dijumlahkan
✓ Komplemen 2 carry of terakhir tidak dipindahkan lagi untuk dijumlahkan tapi di buang