Anda di halaman 1dari 5

Aritmatika Biner

 Operasi Operasi aritmatika aritmatika untuk bilangan bilangan biner dilakukan dilakukan
dengan cara hampir sama dengan opersai opersai aritmatika aritmatika untuk bilangan
bilangan desimal desimal. Penjumlahan Penjumlahan, pengurangan pengurangan, perkalian
perkalian dan pembagian pembagian dilakukan dilakukan digit per digit. per digit.
 Kelebihan Kelebihan nilai suatu digit pada proses penjumlahan penjumlahan dan perkalian
perkalian akan menjadi menjadi bawaan (carry) yang (carry) yang nantinya nantinya
ditambahkan ditambahkan pada digit sebelah sebelah kirinya kirinya .

Perkalian Biner

Pada perjalian biner, hampir sama dengan perkalian desimal yang menjadi beda adalah
hanya nilai yang dihasilkan adalah angka 1 dan juga 0. Lalu berpindah 1 ke kanan pada setiap
dikalikan 1 bit pengali, lalu setelah proses pada masing masing bit pengali sudah selesai maka
lakukanlah penjumlahan pada masing masing kolom bit hasil.

Dalam bidang ilmu komputer yang lain, bilangan ini menjadi dasar dari pembacaan oleh
sistem komputer. Pada pembahasan kali ini kita akan lebih fokus untuk Perkalian Bilangan Biner.
Sebelumnya, mari kita bahas bersama bilangan dalam siste digital.

 Bilangan dalam Sistem Digital

Dalam sistem digital terdapat 5 bentuk sistem bilangan yaitu: bilangan desimal, bilangan
biner, oktal, heksadesimal, dan BCD. Dalam bilangan desimal terdiri atas 10 angka atau
lambang, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5,6 ,7 ,8 ,9. Sistem bilangan desimal juga bisa disebut sistem
bilangan basis 10 karena mempunyai 10 digit. Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya
tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan. Contoh : 10des, 20des.
Dalam sistem bilangan biner atau disebut juga binary digit atau bit yang mempunyai
nibble yang terdiri dari 4 bit. Untuk 8 bit dinamakan byte, sedangkan sejumlah bit yang
terdiri dari karakter berupa huruf, lambang khusus, dan angka disebut juga word. Sistem
bilangan biner merupakan sistem bilangan berbasis 2. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal
dua lambang yaitu: 0 dan 1. Ciri suatu bilangan biner adanya tambahan subskrip 2 diakhir
suatu bilangan. Contoh: 1102.
 Pengertian Perkalian Bilangan Biner

Perkalian biner adalah operasi matematika penskalaan antara satu bilangan biner
dengan bilangan biner lainnya. Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi dasar
didalam aritmatika biner selain penjumlahan,  pengurangan dan pembagian. Perkalian biner
pada dasarnya sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal, namun dalam
perkalian biner hanya mengenal 2 angka saja, yaitu 1 dan 0.

 Konsep dan Aturan Perkalian Sistem Bilangan Biner

Adapun konsep dan aturan – aturan dalam perkalian sistem bilangan biner, pada
dasarnya sama dengan perkalian sistem bilangan desimal, hanya perbedaannya pada
bilangan biner hanya terdapat angka 1 dan 0 saja. Tentang aturan perkalian sistem bilangan
biner adalah sebagai berikut.

 0x0=0
 0x1=0
 1x0=0
 1x1=1

Dari aturan tersebut, dapat dilihat bahwa jika ada satu bilangan yang bernilai 0,maka
berapapun bilangan yang dikalikannya akan bernilai 0. Hal ini sama seperti pada perkalian
bilangan desimal pada umumnya.

 Proses Perkalian Bilangan Biner

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkalian bilangan biner tersebut dapat
dilakukan seperti perkalian bilangan desimal. Sebagai contoh, pada kasus kali ini kita akan
mencoba untuk mengalikan untuk bilangan desimal 109 dengan bilangan desimal 38.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Pertama, kita harus mengubah dulu kedua bilangan tersebut ke bilangan biner, caranya
adalah :
Bilangan desimal 109.

 109/2 = 54 sisa 1 (LSB)


 54/2 = 27 sisa 0
 27/2=13 sisa 1
 13/2=6 sisa 1
 6/2=3 sisa 0
 3/2=1 sisa 1
 1/2=0 sisa 1 (MSB)

Untuk mengetahui berapa bilangan binernya kita menyusunnya dari bawah atau dari MSB ke
LSB, jadi 10910 = 11011012

Bilangan desimal 3810.

 38/2=19 sisa 0 (LSB)


 19/2=9 sisa 1
 9/2=4 sisa 1
 4/2=2 sisa 0
 2/2=1 sisa 0
 1/2=0 sisa 1 (MSB)

Untuk mengetahui berapa bilangan binernya kita menyusunnya dari bawah atau dari MSB ke
LSB, jadi 3810 = 1001102.

Kedua , Setelah mengubah kedua bilangan tersebut menjadi bilangan biner, langkah
selanjutnya adalah tinggal mengalikan kedua bilangan biner tersebut. Caranya adalah
sebagai berikut.
Cara lain untuk melakukan operasi perkalian adalah dengan cara Algoritma Pengulangan
Penjumlahan dan Geser Kanan (shift right), berikut langkah-langkah perkaliannya:

 Perkalian dimulai dengan menulis deretan bit 0, yang jumlahnya = jumlah bit yang
dikali
 Deretan bit tersebut ditambah deretan bit yang sama dengan bit yang dikali bila LSB
pengali 1 dan semuanya 0 bila LSB pengali 0
 Hasil penjumlahan ke-1 digeser 1 bit kekanan, dan bit yang digeser disimpan MSB bit
yang baru adalah 0
 Deret ke-2 ini ditambah dengan deretan bit yang semuanya 0 bila bit berikutnya yang
lebih tinggi dari pada pengali adalah 0 berikutnya yang dan sama dengan yang dikali
bila 1
 Bit yang penjumlahan juga digeser kekanan 1 dan disimpan.
 Proses ini terus dilakukan hingga bit pengali habis
 Hasil perkalian merupakan gabungan dari bit yang disimpan dan hasil penjumlahan

Contoh Perhitungan
Untuk lebih empermudah pengertian kita, kita simak contoh kedua berikut.
Contoh 2 Perkalian Bilangan Biner

Kesimpulan
Pada dasarnya terdapat empat operasi dasar didalam aritmatika biner yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Operasi keempat aritmatika biner tersebut 
memiliki konsep yang sama dengan operasi aritmatika bilangan desimal, namun memiliki
aturan yang berbeda. Pada proses perkalian biner memiliki langkah-langkah sebagai
berikut : mengubah bilangan menjadi bilangan biner, kemudian mengopersikan kedua
bilangan tersebut dengan aturan perkalian. Aturan-aturan pada perkalian biner yaitu : 0 x 0
= 0, 0 x 1 = 0, 1 x 0 = 0, 1 x 1 = 1. Dari aturan tersebut, dapat dilihat bahwa jika ada satu
bilangan yang bernilai 0, maka berapapun bilangan yang dikalikannya akan bernilai 0. 

Anda mungkin juga menyukai