Anda di halaman 1dari 15

Sistem Bilangan

Biner
Table of contents
Pengertian, Fungsi, dan
01 Koversi Bilangan Biner

Penjumlahan
02 Bilangan Biner

03 Pengurangan
Bilangan Biner
Perkalian
04 Bilangan Biner

Pembagian
05 Bilangan Biner
A. Pengertian Sistem Bilangan Biner

- Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah suatu sistem penulisan angka dengan
menggunakan dua lambang adalah 0 dan 1.
Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada masa zaman ke-17.
Sistem bilangan ini merupakan landasan dari semua sistem bilangan berbasis digital.
Prinsip dari sistem bilangan biner adalah:
- Cuma punya dua simbol: nol (0) dan satu (1)
- Tidak ada satu simbol yang mewakili bilangan dua
- Dua adalah gabungan 1 dan 0. Sehingga angka dua bila kita tulis dalam biner menjadi 10.
- Digit pada bilangan biner disebut dengan binary digit yang sering disingkat dengan bit.
Sistem bilangan ini biasa dimanfaatkan untuk alat-alat elektronik berbasis digital dan komputer.
Komputer hanya mengenali dua kondisi yaitu saat 1 ketika tegangan positif dan saat 0 ketika tegangan
negatif.
Selain itu, bisa juga kondisi 1 dan 0 melambangkan arus dan tidak ada arus. Juga melambangkan arah
kutub magnet.
1. Fungsi Bilangan Biner
Untuk menyajikan data numerik (angka) dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan sistem angka
desimal.
Komputer tidak dapat melakukan hal yang sama. Komputer mewakili angka dengan menggunakan
sistem angka dasar terendah, yaitu dua.
Inilah yang dinamakan sistem bilangan biner.
Selain itu, untuk menjaga perhitungan tetap sederhana, komputer menggunakan sistem angka biner.
Sistem angka biner adalah sistem angka yang paling cocok untuk diterapkan pada komponen
penyimpanan optik dan magnetik komputer.
Bilangan biner inilah yang menyebabkan terjadi komunikasi pada jaringan internet.
Data yang hendak dikirim akan diubah dahulu ke dalam bentuk bilangan biner, karena sistem pada
komputer hanya mampu membaca angka 1 dan 0. 
Prinsip kerja komputer yang berhubungan dengan bilangan biner adalah menghitung dengan 0 dan 1.
 komputer tidak mengenal gambar, warna, suara bahkan angka-angka yang kita kenal selama ini,
seperti 3,4,5 dan seterusnya, yang disebut data.
Jadi jika ada data berupa angka 3 dan 5, komputer harus mengubahnya dahulu ke dalam bilangan biner.
Angka 3 dalam bilangan biner adalah 11 dan 5 adalah 101. Setelah itu, komputer
memproses hitungannya lebih lanjut.
2. Konversi Bilangan

Secara umum ekspresi sistem bilangan basis–r mempunyai perkalian koefisien oleh pangkat dari
r.
anrn + a n-1 r n-1 + … + a2r2 + a1r1
+ a0r0 + a-1 r -1
+ a-2 r-2 + …
Contoh. 1.1
Konversi bilangan n berbasisi r ke desimal
11010,112 = 1.24 + 1.23 + 0.22 + 1.21 + 0.20
1.2-1 + 1.2-2
= 26,7510
4021,25 = 4.53 + 0.52 + 2.51 + 1.50 + 2.5-1
= 511,410
Tabel 1.
Bilangan dengan basis yang berbeda
B. Penjumlahan dalam Biner
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama
yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0  menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1  dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan pada slide sebelumnya, kita dapat melakukan
penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini :
1 1111 --> “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas
01011011 --> bilangan biner untuk 91
01001110 --> bilangan biner untuk 78
------------+
10101001 --> Jumlah dari 91 + 78 = 169
- Pengurangan dalam Biner
Untuk memahami konsep pengurangan biner, kita harus mengingat kembali perhitungan
desimal (angka biasa), kita mengurangkan digit desimal dengan digit desimal yang lebih
kecil. Jika digit desimal yang dikurangkan lebih kecil daripada digit desimal yang akan
dikurangi, maka terjadi “konsep peminjaman”. Digit tersebut akan meminjam 1 dari digit
sebeleh kirinya.

Bentuk Umum pengurangan sebagai berikut :

0–0=0
1–0=1
1–1=0
0 – 1 = 1  meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya
Contoh :
1111011 desimal 123
101001 desimal 41
---------- -
1010010 desimal 82

Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”.


Perhatikan contoh berikut!

0 kolom ke-3 menjadi ‘0’, sudah dipinjam


111101 desimal 61
10010 desimal 18
-------- -
101011 Hasil pengurangan akhir 43
- Perkalian dalam Biner
Metode yang digunakan dalam perkalian biner juga pada dasarnya sama dengan perkalian desimal,
akan terjadi pergeseran ke kiri setiap dikalikan 1 bit pengali. Setelah proses perkalian masing-masing
bit pengali selesai, dilakukan penjumlahan masing-masing kolom bit hasil.

Contoh :

1101
1011
--------x
1101
1101
0000
1101
-------------+
10001111
Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambahkan bilangan yang dikalikan ke bilangan
itu sendiri sebanyak bilangan pengali.

Contoh barusan, hasilnya akan sama dengan jika kita menambahkan 1112 ke bilangan itu
sendiri sebanyak 1101 atau 13 kali.
- Pembagian dalam Biner
Serupa dengan perkalian, pembagian pada bilangan biner juga menggunakan metode yang
sama dengan pembagian desimal. Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri.
Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut, tetapi jika setelah
bergeser 1 bit nilainya masih dibawah nilai pembagi maka hasilnya adalah 0.
Contoh :
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh pembagian sistem
bilangan desimal. Sebagai contoh, untuk membagi 110011 (disebut bilangan yang dibagi)
dengan 1001 (disebut pembagi), langkah-langkah berikut yang perlu dilakukan.

Hasil 101
----------------
1001/110011
1001
--------------- -
001111
1001
----------- -
sisa 110

Sehingga hasilnya adalah 101, dan sisa pembagian adalah 110.


Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara menjumlahkan secara berulang kali dengan
bilangan pembagi dengan bilangan itu sendiri sampai jumlahnya sama dengan bilangan
yang dibagi atau setelah sisa pembagian yang diperoleh lebih kecil dari bilangan
pembagi.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai