Anda di halaman 1dari 8

Diese Website verwendet Cookies von Google, um ihre Dienste bereitzustellen, Anzeigen zu personalisieren und

Zugriffe zu analysieren. Informationen darber, wie Sie die Website verwenden, werden an Google
weitergegeben. Durch die Nutzung dieser Website erklren Sie sich damit einverstanden, dass sie Cookies
verwendet.

NEW WORLD

WEITERE INFORMATIONEN

SELAMAT DATANG ^ ^

OK

Minggu, 25 November 2012

Sistem Bilangan Biner dan Penerapannya dalam Kehidupan


Sehari-Hari
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari
semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem
bilangan Oktal atauHexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary
Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita.
Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer,
seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem
peng-kode-an 1 Byte.
Contoh dari bilangan biner: 10011100
Seperti yang anda lihat itu hanya sekelompok nol dan yang, ada 8 angka dan angkaangka tersebut adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan angka
masing-masing digolongkan sebagai bit :
Bit di paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB).
Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant bit
= MSB)
Notasi yang digunakan dalam sistem digital:
4 bits = Nibble
8 bits = Byte
16 bits = Word
32 bits = Double word
64 bits = Quad Word (or paragraph)

Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:


157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10
yang didapat dari 100, 101, 102, dst.

A. Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal


Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika
desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2)
menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4

= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
=8+4+2+0
= 14
a. Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner

11001101

Desimal

128

64

205

Pangkat

27

26

25

24

23

22

21

20

X1-7

Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1).

Setiap biner yang bertanda 1 akan dihitung, sementara biner yang bertanda 0 tidak dihitung,
alias 0 juga.

b. Mengubah Angka Desimal ke Biner


Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian
dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya
205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 sebagai sisa akhir 1
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)
B. Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner
adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan
ide atau gagasan komplemen.
a. Penjumlahan Biner
Ada 4 kondisi dalam penjumlahan bilangan biner (0+0, 1+0, 0+1, 1+1). Jika yang
terjadi adalah 1+1, hasilnya tidak bisa lebih dari 1 digit. tetapi disimpan (CarryOut) kedalam
kolom yang lebih tinggi. Contoh pada bilangan desimal.
2+7=9 (CarryOut = 0), 5+17=23 (CarryOut = 1)
Yang dimaksud CarryOut adalah penyimpanan angka, lihat contoh diatas. 2+7=9
CarryOut = 0 karena tidak ada bilangan yang disimpan. 5+17=3 sisa 1, 1-nya ini digantung
diatas , lalu 1+1=2, jadi hasilnya 23. 1 yang digantung diatas itulah yang disebut CarryOut.

Contoh pada bilangan biner :


10+10 (1 dan 0)=
1 = CarryOut

10
10+
100
Dari mana 100? Dalam bilangan biner hanya terdapat 2 angka (0 dan 1), jadi tidak ada
angka lainnya selain 0 dan 1. jadi inilah uraiannya:
0+0=0
1+1=10 Kenapa bisa 10? Pertama kita harus memakai kode 8421. Contoh, jika 2=0010, jika
4=0100, jika 5=0101 (4+1), jika 7=0111 (4+2+1), jika 10=1010 (8+4), jika 15=1111
(8+4+2+1). Jadi 1+1=2 dalam bilangan binernya 0010.
b. Pengurangan Biner
Dalam bilangan biner ada dua cara dalam pengurangan yaitu dengan 1s complement
atau 2s complement, perbedaan antara keduanya yaitu:
1s complement adalah suatu cara untuk membalikkan bilangan negatif menjadi positif
(karena sebetulnya dalam bahasa komputer tidak dikenali pengurangan) sehingga pengurangan
ini menjadi penjumlahan. 1s complement dari suatu bilangan dilakukan dengan mengubah 0
menjadi 1 dan 1 menjadi 0, misalnya:
10001

01110

2s complement kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan 1s complement yaitu
membuat suatu bilangan negatif menjadi positif, namun cara 2s complement agak sedikit
berbeda yaitu 1s complement yang ditambah dengan 1, misalnya:
10001

01110
Kemudian
01110
1
______+
01111
Jadi 2s complement dari 10001 adalah 01111 dan 1s complement-nya adalah 01110.
sekarang mari kita beralih ke aplikasi 1s complement dan 2s complement dalam
pengurangan bilangan biner.
contoh 1:
dengan 2s complement hitunglah (101012-100012) dan (100012-101012).
1. bilangan pengurang yaitu 10001 diubah ke 2s complement-nya yaitu 01111, kemudian
layaknya seperti penjumlahan biner:
10101
01111 +
100100
perhatikan angka 1 yang diberi warna merah itu adalah carrier (sisa simpanan akhir)
dengan metode 2s complement bila ditemukan hal seperti itu maka hasil pengurangan pada
contoh diatas adalah 100
2. bilangan pengurang yaitu 10101 diubah ke 2s complement-nya yaitu 01011, kemudian layaknya
seperti penjumlahan biner:
10001
01011 +
011100
Perhatikan angka 0 yang diberi warna merah dengan metode 2s complement bila
ditemukan hal seperti itu (tidak ada carrier) maka hasil pengurangan pada contoh diatas
maka 11100 di 2s complement-kan menjadi 00100, jadi hasil akhir dari contoh soal kedua ini

adalah -100.
C. Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang
ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu
atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana
komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan
komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan
komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:
Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masingmasing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah
komplemen sembilan ditambah 1.
Lihat contoh :
Bilangan Desimal

123 651 914

Komplemen Sembilan

876 348 085

Komplemen Sepuluh

877 349 086 ditambah dengan 1

Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan
memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan
jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti
876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan
plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh.
893
893
893
321
678 (komp. 9)
679 (komp. 10)
---- ---- +
---- +
572
1571
1572
1
---- +
572 angka 1 dihilangkan
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu
dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke
bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau
sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus
satu. Perhatikan Contoh .
Bilangan Biner
Komplemen Satu
Komplemen Dua

110011
001100
001101

101010
010101
010110

011100
100011
100100

Pengurangan biner 110001 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah
ini :

110001
001010
--------- 100111

110001
110101
--------- +
100111

110001
110110
--------- +
1100111

dihilangkan
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan
memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol.
D. Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering
disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan
pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal
berkaitan dengan prinsip biner.
1. Ubahlah bilangan oktal 6305(8) menjadi bilangan biner.

6
110

3
011

0
000

oktal
biner

5
101

Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)

Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah

2. Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner !


heks

biner

0101

D
9

1101
1001

0011

Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011

Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah


3. Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal !
001
010
100
001
101
biner
3

oktal

Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari kanan
4. Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks !
0010
1101
0110
1100
1011 biner
2
D
6
C
B
heks

Tabel digit oktal


Digit Oktal
0
1
2
3
4
5
6
7

Ekivalens 3-Bit
000
001
010
011
100
101
110
111

Tabel digit heksa desimal


Digit Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A (10)
B (11)
C (12)
D (13)
E (14)
F (15)

Ekivalens 4-Bit
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111

E. Penerapan operasi bilangan biner dalam kehidupan sehari-hari


1. Kalkulator
Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada kalkulator sains

yang dapat menghitung rumus matematika tertentu.


Kalkulator bekerja sangat akurat dan mampu memberikan jawaban dengan cepat atas
soal hitungan yang sulit. Di dalam kalkulator elektronis terdapat sakelar pemutus arus listrik yang
sangat kecil. Sakelar tersebut merupakan otak dari kalkulator yang dijalankan dengan energi
listrik. Sakelar pemutus arus mengerjakan semuanya, lalu menunjukkan hasil perhitungan pada
layar kecil kalkulator.
Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama. Kalkulator ini
menggunakan cara penambahan yang sangat cepat untuk menambah, mengurangi, mengalikan,
dan membagi. Ketika menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan angka-angka
sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja dengan sebuah
sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner adalah sebuah sistem penulisan angka
dengan menggunakan dua simbol (digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut juga sebagai bit atau
binary digit.
Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal. Bilangan desimal
menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9. Sementara bilangan biner hanya menggunakan
angka 0 dan 1. Sistem ini dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis digital. Kalkulator
elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah sistem biner. Untuk
mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah
angka-angka desimal tersebut menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara biner,
hasil hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi untuk menunjukkan
hasil perhitungan pada layar kalkulator.
Contohnya, jika menekan angka 5 pada kalkulator, maka sistem akan mengubah angka
5 tersebut menjadi angka biner, yaitu 101. Angka tersebut kemudian disimpan di dalam
memori dan akan digunakan untuk melakukan penjumlahan.
2. Komputer
Prinsip kerja komputer adalah perhitungan, yaitu menghitung susunan angka-angka yang
disebut dengan bilangan biner, atau basis 2, yaitu 0 dan 1. jadi sebenarnya komputer tidak
mengenal gambar, warna, suara bahkan angka-angka yang kita kenal selama ini: 3,4,5 dan
seterusnya, yang disebut data. Untuk mengenal data ini, komputer mengubah semuanya menjadi
bilangan biner.
Jadi jika ada data berupa angka 3 dan 5, komputer harus mengubahnya dahulu kedalam
bilangan biner. Angka 3 dalam bilangan biner adalah 11 dan 5 adalah 101. setelah itu, komputer
memproses perhitungannya lebih lanjut. Demikian pula dengan warna atau gambar. Semuanya
harus diubah dalam bentuk bilangan biner agar dpat dilakukan perhitungan atau perubahan.
Semua proses pengolahan data, seperti perhitungan, perubahan warna atau gambar disebut
manipulasi data. Komputer menggunakan bilangan biner karena bilangan ini mirip atau serupa
dengan sifat dan logika listrik atau magnet. 0 dan 1, mati dan hidup, ada arus dan tidak ada
arus, utara dan selatan. Dengan demikian, karena komputer merupakan alat yang bekerja
dengan listrik, lebih mudah jika semua data dikonversikan dalam bilangan biner. Demikianlah
komputer bekerja.

REFERENSI
1. http://sutondoscript.blogspot.com/2011/12/sistem-digital-dalam-kehidupan-sehari.html
2. http://dholphie.wordpress.com/category/komputer/page/2/
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_biner
4. http://dunovteck.wordpress.com/2011/08/05/bilangan-biner-binary/
5. http://desylvia.wordpress.com/2010/09/21/bilangan-desimal-biner-hexa-octal/
6. http://blograkata.blogspot.com/2012/03/menghitung-penjumlahan-bilangan-biner.html
7.

http://a114308201005353.wordpress.com/2011/11/26/penjumlahan-pengurangan-perkaliandan-pembagian-dalam-bilangan-biner/

Diposkan oleh TUK di 11.08


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Reaksi:

2 komentar:
1.
gatewan.com9 Februari 2015 16.17
mantaps gan.. buat tambahan .. silakan mampir juga dimari gan
Pranala --> MENGENAL DAN CARA MENGKONVERSI SISTEM BILANGAN
BINER, OCTAL, DECIMAL, HEXADECIMAL
Substansi :
SISTEM BILANGAN BINER
SISTEM BILANGAN OCTAL / OKTAL
SISTEM BILANGAN DECIMAL / DESIMAL
SISTEM BILANGAN HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
KONVERSI BILANGAN BINER, OCTAL, DECIMAL/DESIMAL, DAN
HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
Contoh Konversi BINER ke DECIMAL
Konversi DECIMAL ke BINER
Konversi OCTAL/OKTAL ke BINER
Konversi HEXADECIMAL / HEXADESIMAL ke DECIMAL/DESIMAL
TABEL KEBENARAN SISTEM BILANGAN
BalasHapus
2.
wildan maulana9 September 2015 18.17
Thanks gan, ini membantu ane banget gan (y) :D
BalasHapus

Diese Website verwendet Cookies von Google, um ihre Dienste bereitzustellen, Anzeigen zu pers
Zugriffe zu analysieren. Informationen darber, wie Sie die Website verwenden, werden an Goo
weitergegeben. Durch die Nutzung dieser Website erklren Sie sich damit einverstanden, dass s
verwendet.

NEW WORLD
SELAMAT DATANG ^ ^

WEITERE INFORMATIONEN

OK

Minggu, 25 November 2012


Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Pengikut

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

TUK
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
2014 (2)
Juni (2)
2013 (7)
Mei (2)
April (4)
Januari (1)
2012 (6)
November (2)
Sistem Bilangan Biner dan
Penerapannya dalam Kehid...
Perkembangan Komputer
April (2)
Januari (2)
2011 (10)
Desember (1)
November (2)
Oktober (1)
Agustus (2)
Juli (1)
Januari (3)

Fish

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai