OLEH
KELOMPOK IX :
DEFINISI
Misalkan 𝑋 suatu peubah acak diskrit dengan distribusi peluang 𝑓(𝑥).
Misalkan 𝑌 = 𝑢(𝑋) suatu transformasi satu – satu antara nilai 𝑋 dan 𝑌 sehingga
persamaan 𝑦 = 𝑢(𝑥) mempunyai jawaban tunggal untuk 𝑥 dinyatakan dalam 𝑦.
Misalnya 𝑥 = 𝑤(𝑦), maka distribusi peluang 𝑌 adalah 𝑔 (𝑦) = 𝑓[𝑤(𝑦)]
Contoh :
Misalkan 𝑋 suatu peubah acak geometrik dengan distribusi peluang
3 1 𝑥−1
𝑓(𝑥) = ( ) , 𝑥 = 1,2,3, …
4 4
Tentukan distribusi peluang peubah acak 𝑌 = 𝑋 2
Jawab :
Karena nilai 𝑋 semuanya positif, transformasi antara nilai x dan y tersebut adalah
satu - satu.
𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑥 = √𝑦.
3 1 √𝑦−1
sehingga 𝑔 (𝑦) = {𝑓 (𝑦) = 4 (4) , 𝑦 = 1, 4, 9, …
0, untuk 𝑦 yang lain
TEOREMA 5. 1. 1
Misalkan X1 dan X2 peubah acak diskrit dengan distribusi peluang gabungan
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 ). Misalkan 𝑌1 = 𝑢1 (𝑋1 , 𝑋2 ) dan 𝑌2 = 𝑢2 (𝑋1 , 𝑋2 ) merupakan transformasi
satu – satu antara himpunan titik (𝑥1 , 𝑥2 ) dan (𝑦1 , 𝑦2 ) sehingga persamaan 𝑦1 =
𝑢1 (𝑥1 , 𝑥2 ) dan 𝑦2 = 𝑢2 (𝑥1 , 𝑥2 )mempunyai jawaban tunggal untuk 𝑥1 dan 𝑥2 yang
dinyatakan dalam 𝑦1 , 𝑦2 .
Misalkan 𝑥1 = 𝑤1 (𝑦1 , 𝑦2 ) dan 𝑥2 = 𝑤2 (𝑦1 , 𝑦2 ). Maka distribusi peluang gabungan
𝑌1 dan 𝑌2 adalah 𝑔(𝑦1 , 𝑦2 ) = 𝑓[𝑤1 (𝑦1 , 𝑦2 ), 𝑤2 (𝑦1 , 𝑦2 )].
Contoh :
Misalkan 𝑋1 dan 𝑋2 dua peubah acak bebas dengan distribusi Poisson, masing –
masing dengan parameter 𝜇1 dan 𝜇2 . Tentukan distribusi peubah acak 𝑌1 = 𝑋1 + 𝑋2 .
Jawab :
Karena 𝑋1 dan 𝑋2 saling bebas maka dapat ditulis
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 ) = 𝑓(𝑥1 ) × 𝑓(𝑥2 )
𝑒 −𝜇1 𝜇1 𝑥1 𝑒 −𝜇2 𝜇2 𝑥2
= ×
𝑥1 ! 𝑥2 !
𝑥 𝑥
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2 ) 𝜇1 1 𝜇2 2
= 𝑥1 !𝑥2 !
dengan 𝑥1 = 0, 1, 2, … dan 𝑥2 = 0, 1, 2, …
Bentuk peubah acak kedua, misalnya Y2 = X2, kemudian didapat fungsi
kebalikannya yaitu 𝑥1 = 𝑦1 − 𝑦2 dan 𝑥2 = 𝑦2. Dengan demikian distribusi
peluang gabungan Y1 dan Y2 didapat, yaitu:
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2 ) 𝜇1 𝑦1 −𝑦2 𝜇2 𝑦2
𝑔(𝑦1 , 𝑦2 ) = (𝑦1 −𝑦2 )! 𝑦2
dengan 𝑦1 = 0, 1, 2, … , dan 𝑦2 =
0, 1, 2, … , 𝑦1
karena 𝑥1 > 0 transformasi 𝑥1 = 𝑦1 − 𝑥2 mengakibatkan x2, jadi juga y2, harus
selalu lebih kecil atau sama dengan y1, jadi distribusi peluang pias y1 adalah
𝑦1
ℎ(𝑦1 ) = ∑ 𝑔(𝑦1 , 𝑦2 )
𝑦2 =0
𝑦1
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2) 𝜇1 𝑦1 −𝑦2 𝜇2 𝑦2
= ∑
(𝑦1 − 𝑦2 )! 𝑦2
𝑦2 =0
𝑦1
−(𝜇1 +𝜇2 )
𝜇1 𝑦1 −𝑦2 𝜇2 𝑦2
=𝑒 ∑
(𝑦1 − 𝑦2 )! 𝑦2 !
𝑦2 =0
𝑦1
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2) 𝑦1 !
= ∑ 𝜇 𝑦1 −𝑦2 𝜇2 𝑦2
𝑦1 ! (𝑦1 − 𝑦2 )! 𝑦2 ! 1
𝑦2 =0
𝑦1
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2) 𝑦1
= ∑ (𝑦 ) 𝜇1 𝑦1 −𝑦2 𝜇2 𝑦2
𝑦1 ! 2
𝑦2 =0
𝑒 −(𝜇1 +𝜇2)
= (𝜇1 + 𝜇2 )𝑦1 𝑦 = 1,2,3, …
𝑦1 !
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah dua peubah acak bebas
yang berdistribusi Poisson dengan parameter 𝜇1 𝑑𝑎𝑛 𝜇2 akan berdistribusi
Poisson juga dengan parameter 𝜇1 + 𝜇2 .
Teorema 5. 1. 2
Misalkan 𝑋 suatu peubah acak kontinu dengan distribusi peluang 𝑓(𝑥).
misalkan 𝑌 = 𝑢(𝑋) menyatakan hubungan satu – satu antara nilai 𝑋 dan
𝑌 sehingga persamaan 𝑦 = 𝑢(𝑥) mempunyai jawaban tunggal untuk 𝑥 dan
𝑦 misalnya 𝑥 = 𝑤 (𝑦). Maka distribusi peluang 𝑌 adalah 𝑔(𝑦) =
𝑓[𝑤(𝑦)] |𝐽|dengan 𝐽 = 𝑤′(𝑦) dan disebut Jacobi transformasi.
Bukti:
Misalkan 𝑦 = 𝑢(𝑥) fungsi naik, terlihat bahwa bila 𝑦 bernilai 𝑦 = 𝑢(𝑥)
jadi:
𝑃(𝑎 < 𝑌 < 𝑏) = 𝑃[𝑤(𝑎) < 𝑋 < 𝑤(𝑏)] a
𝑤(𝑏)
= ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
𝑤(𝑎) w(a) w(b)
Karena integral memberikan nilai peluang yang dicari untuk setiap 𝑎 < 𝑏 dalam batas
nilai 𝑦 yang mungkin, maka distribusi peluang 𝑌 adalah:
𝑔(𝑦) = 𝑓[𝑤(𝑦)]𝑤 ′ (𝑦)
= 𝑓[𝑤(𝑦)] 𝐽 …….(1)
Jika 𝐽 = 𝑤′(𝑦) adalah kemiringan invers dari garis tangen ke kurva naik 𝑦 = 𝑢(𝑥),
tentulah J=|J|, sehingga 𝑔(𝑦) = 𝑓[𝑤(𝑦)] |𝐽|
= − ∫ 𝑓[𝑤(𝑦)] 𝑤 ′ (𝑦) 𝑑𝑦
𝑎
Karena integral memberikan nilai peluang yang dicari untuk setiap 𝑎 < 𝑏 dalam batas
nilai 𝑦 yang mungkin, maka distribusi peluang 𝑌 adalah:
𝑔(𝑦) = −𝑓[𝑤(𝑦)]𝑤 ′ (𝑦)
= −𝑓[𝑤(𝑦)] 𝐽 …….(2)
Karena slope dari kurva adalah negatif, dan -J=|J|, maka distribusi peluang 𝑌 adalah:
𝑔(𝑦) = 𝑓[𝑤(𝑦)] |𝐽|
Contoh :
Misalkan 𝑋 peubah acak kontinu dengan distribusi peluang 𝑓(𝑥) =
𝑥
, 1<𝑥<5
{12
0, untuk 𝑥 yang lain
Hitunglah distribusi peluang peubah acak 𝑌 = 2𝑋 − 3
Jawab :
𝑦+3
Fungsi kebalikan dari 𝑌 = 2𝑋 − 3 adalah 𝑥 = sehingga diperoleh
2
𝐽 = 𝑤′(𝑦)
𝑑 𝑦+3
= ( )
𝑑𝑦 2
𝑑 1
= ( (𝑦 + 3))
𝑑𝑦 2
1
= (1) + 0(𝑦 + 3)
2
1 1
= +0=
2 2
Kemudian untuk interval daerahnya didapat:
𝑥 = 1 maka 𝑦 = −1
𝑥 = 5 maka 𝑦 = 7
Dengan demikian didapatlah bahwa:
𝑦+3
( 2 ) 1
𝑔(𝑦) = { ( ), −1 < 𝑦 < 7
12 2
0, untuk 𝑦 yang lain
𝑦+3
, −1<𝑦 <7
𝑔(𝑦) = { 48
0, untuk 𝑦 yang lain
Teorema 5. 1. 3
Misalkan 𝑋1 dan 𝑋2 peubah acak kontinu dengan distribusi peluang gabungan
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 ). Misalkan 𝑌1 = 𝑢1 (𝑋1 , 𝑋2 ) merupakan transformasi satu – satu antara titik
(𝑥1 , 𝑥2 ) dan (𝑦1 , 𝑦2 )sedemikian rupa sehingga persamaan 𝑦1 = 𝑢1 (𝑥1 , 𝑥2 ) dan 𝑦2 =
𝑢2 (𝑥1 , 𝑥2 ) mempunyai jawaban tunggal untuk 𝑥1 dan 𝑥2 dinyatakan dalam 𝑦1 dan
𝑦2 misalkan 𝑥1 = 𝑤1 (𝑦1 , 𝑦2 ) dan 𝑥2 = 𝑤2 (𝑦1, 𝑦2 ). Maka distribusi peluang gabungan
𝑌1 dan 𝑌2 adalah 𝑔(𝑦1 , 𝑦2 ) = 𝑓[𝑤1 (𝑦1 , 𝑦2 ), 𝑤2 (𝑦1 , 𝑦2 )] |𝐽| dengan Jacobi adalah
determinan 2 x 2
𝜕𝑥1 𝜕𝑥1
𝜕𝑦 𝜕𝑦2 𝜕𝑥1
𝐽= |𝜕𝑥1 𝜕𝑥2
| dan adalah turunan 𝑥1 = 𝑤1 (𝑦1 , 𝑦2 ) terhadap 𝑦1 bila𝑦2 tetap,
2 𝜕𝑦1
𝜕𝑦1 𝜕𝑦2
disebut turunan parsial 𝑥1 terhadap 𝑦1 . Turunan parsial lainnya didefinisikan dengan
cara yang sama.
Contoh :
Misalkan 𝑋1 dan 𝑋2 dua peubah acak kontinu dengan distribusi peluang gabungan
4 𝑥1 𝑥2 , 0 < 𝑥1 < 1, 0 < 𝑥2 < 1
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 ) = {
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Cari distribusi peluang gabungan 𝑌1 = 𝑋1 2 dan 𝑌2 = 𝑋1 𝑋2.
Jawab :
Inversi 𝑦1 = 𝑥12 ↔ 𝑥1 = √𝑦1
𝑦2
𝑦2 = 𝑥1 𝑥2 ↔ 𝑥2 =
√𝑦1
Sehingga diperoleh:
1
0
|2√𝑦1 | 1 1 −𝑦2 1 1
𝐽 = −𝑦 1 | = ( × ) − ( × 0) = − 0 =
| 2 2√𝑦1 √𝑦1
3 2𝑦1 2𝑦1
3 2𝑦1 2
2𝑦1 2 √𝑦1
Untuk menentukan himpunan B dari titik – titik dibidang −𝑦1 𝑦2 yang menjadi
peta himpunan A dari titik –titik dibidang −𝑥1 𝑥2 tulislah= 𝑥1 = √𝑦1 dan 𝑥2 =
𝑦2
dan kemudian ambil 𝑥1 = 0, 𝑥2 = 0, 𝑥1 = 1, 𝑥2 = 1, yaitu batas – batas
√𝑦1
𝑥2 𝑦2
1
𝑦2 2 = 𝑦1
0 1 𝑥1 0 1 𝑦1
Contoh :
(𝑋−𝜇)2
Tunjukkan bahwa 𝑌 = berdistribusi chi-kuadrat dengan kebebasan normal
𝜎2
LATIHAN SOAL
Jawaban :
Karena nilai semuanya positif, transformasi antara nilai dan tersebut adalah satu -
satu. Sehingga dan diperoleh distribusi peluangnya adalah
Y= 3x dan x=y/3
𝑛 3 𝑦/3 1 (𝑦/3)−1
𝑓 (𝑦) = ( ) ( ) ( ) , 𝑦 = 3,6, 9, …
𝑓 (𝑦) = { 𝑦/3 4 4
0, untuk 𝑦 yang lain
staffnew.uny.ac.id/upload/131569343/pendidikan/Bahan+Ajar+Stat+matematis.p
ptx
𝛼>0
𝑒 −𝛼 𝛼√𝑦−3)
== (√𝑦−3))!
https://slideplayer.com/slide/4128780
𝑘𝑥 ; 0≤𝑥<1
𝑘; 1≤𝑥<2
3. Diketahui 𝑔(𝑥) = { }
−𝑘𝑥 + 3𝑘; 2≤𝑥<3
0; 𝑥 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
0 1 2 3 ∞
∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 = 1
−∞ 0 1 2 3
0 1 2 3 ∞
∫ 0 𝑑𝑥 + ∫ 𝑘𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 𝑘 𝑑𝑥 + ∫ −𝑘𝑥 + 3𝑘 𝑑𝑥 + ∫ 0 𝑑𝑥 = 1
−∞ 0 1 2 3
1 3
𝑘𝑥 2 −𝑘𝑥 2
0+[ ] + [𝑘𝑥]12 + [( + 3𝑘𝑥)] + 0 = 1
2 0 2 2
1 5
𝑘 + 𝑘 − 𝑘 + 3𝑘 = 1
2 2
1
2𝑘 = 1, 𝑘 =
2
Jadi fungsi densitas dari X berupa
1
𝑥; 0≤𝑥<1
2
1
; 1≤𝑥<2
𝑔(𝑥) = 2
1 3
− 𝑥+ ; 2≤𝑥<3
2 2
{ 0; 𝑥 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎 }
https://www.slideshare.net/mobile/anderznawuy/ptp-2-34267785
Jawab :
http://www.kuysinau.com/2014/12/peubah-acak-univariat.html