Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

BAB I SISTEM BILANGAN


1.1. FUNGSI SISTEM BILANGAN PADA KOMPUTER
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base /
radix) yang tertentu.

Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem


bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol
untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia
mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya
dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan
yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam
sistem bilangan binari yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu
besaran nilai.

Sistem Bilangan pada komputer berfungsi untuk :

1. Menerjemahkan bahasa perhitungan yang biasa digunakan manusia yaitu desimal ke


bahasa perhitungan yang digunakan oleh komputer yaitu biner
2. Menyimpan data yang digunakan komputer dari biner ke hexadesimal.

Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16).
Berikut akan dijelaskan mengenai 4 Sistem Bilangan.

1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan
10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal
dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal
(decimal fraction).

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut,
misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

SISTEM KOMPUTER 1
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol
dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut
value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value
adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari
letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa


berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :

2. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Bilangan biner ini dapat pula
dikatakan sebagai bilangan mesin (bahasa mesin), karena dalam dunia komputer dan digital
bilangan biner ini dapat direpresentasikan sebagai saklar transistor on atau off.

Tabel Biner Desimal

Biner Desimal Biner Desima Biner Desimal Biner Desimal


l
00001 1 00110 6 01011 11 10000 16
00010 2 00111 7 01100 12 10001 17
00011 3 01000 8 01101 13 10010 18
00100 4 01001 9 01110 14 10011 19
00101 5 01010 10 01111 15 10100 20

SISTEM KOMPUTER 2
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

Penjumlahan Biner
penjumlahan bilangan biner tentu saja berbeda dengan penjumlahan bilangan desimal
sebelumnya, ada beberapa aturan dalam penjumlahan bilangan biner, yaitu:

1. 0+0=0
2. 0 +1 = 1 + 0 = 1
3. 1 + 1 = 10 (1 akan berupa carry bila penjumlahan belum selesai)
4. 1 + 1 +1 = 11 (1 akan berupa carry bila penjumlahan belum selesai)

contoh :

1111
10100 +
100011
atau dengan langkah :
1+0 =1
1+0 =1

1+1 = 0 dengan carry of 1


1+1+1 =0

1+1 = 0 dengan carry of 1 1 0 0 0 1 1

a. Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan
bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan
biner adalah :
0-0=0
1-0=1
1-1=0
0–1=1 dengan borrow of 1, (pijam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
11101

SISTEM KOMPUTER 3
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

1011 -
10010

dengan langkah – langkah :


1–1 =0

0–1 = 1 dengan borrow of 1

1–0–1 =0
1–1 =0
1–0 =1
1 0 0 1 0

b. Perkalian
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar
perkalian bilangan biner adalah :
0x0=0
1x0=0
0x1=0
1x1=1
contoh
Desimal Biner

14 1110
12 x 1100 x
28 0000
14 0000
1110
+ 1110 +
168 10101000

SISTEM KOMPUTER 4
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

c. pembagian
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan
desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian
biner adalah :
0:1=0
1:1=1
Desimal Biner
5 / 125 \ 25 101 / 1111101 \ 11001
10 - 101 -
25 101
25 - 101 -
0 0101
101 -
0

3. Oktal (Basis 8)

Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7.

Tabel Oktal Desimal

Oktal Desimal Oktal Desima Oktal Desimal Oktal Desimal


l
1 1 6 6 13 11 20 16
2 2 7 7 14 12 21 17
3 3 10 8 15 13 22 18
4 4 11 9 16 14 23 19
5 5 12 10 17 15 24 20

4. Hexadesimal (Basis 16)

Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10adalah Sistem Bilangan
yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13),
E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan
huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F
mewakili angka 15.

SISTEM KOMPUTER 5
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

Tabel Hexa dan Desimal

Hexa Desimal Hex Desimal Hexa Desima Hexa Desimal


a l
1 1 B 11 15 21 1F 31
2 2 C 12 16 22 20 32
3 3 D 13 17 23 21 33
4 4 E 14 18 24 22 34
5 5 F 15 19 25 23 35
6 6 10 16 1A 26 24 36
7 7 11 17 1B 27 25 37
8 8 12 18 1C 28 26 38
9 9 13 19 1D 29 27 39
A 10 14 20 1E 30 28 40

1.2. KONVERSI BILANGAN


1. Desimal

A. Konversi dari bilangan Desimal ke biner


Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan dua kemudian diambil
sisa pembagiannya.
Contoh :

45 (10) = ….. (2)


45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0 101101(2) ditulis dari bawah ke atas

B. Konversi bilangan Desimal ke Oktal


Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil
sisa pembagiannya
Contoh :
385 ( 10 ) = ….(8)
385 : 8 = 48 + sisa 1

SISTEM KOMPUTER 6
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

48 : 8 = 6 + sisa 0
601 (8)
C. Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil
sisa pembagiannya
Contoh :
1583 ( 10 ) = ….(16)
1583 : 16 = 98 + sisa 15
96 : 16 = 6 + sisa 2
62F (16)
2. Biner

A. Konversi ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan
position valuenya.
Contoh :
1001
1x20=1
0x21=0
0x22=0
1x23=8
10 (10)

B. Konversi ke Oktal
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang
dimulai dari bagian belakang.
Contoh :

11010100 (2) = ………(8)


11 010 100

3 2 4
diperjelas :
100 = 0 x 2 0 = 0
0x21=0
1x22=4

SISTEM KOMPUTER 7
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

4
Begitu seterusnya untuk yang lain.
C. Konversi ke Hexadesimal
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner
yang dimulai dari bagian belakang.
Contoh :
11010100
1101 0100

D 4

3. Oktal

A. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan
position valuenya.
Contoh :
12(8) = …… (10)
2x80=2
1x81= 8
10
Jadi 10 (10)

B. Konversi ke Biner
Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit
biner dari kanan.
Contoh :
6502 (8) ….. = (2)

2 = 010
0 = 000
5 = 101
6 = 110
jadi 110101000010

SISTEM KOMPUTER 8
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

D. Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner
kemudian dikonversikan ke hexadesimal.
Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010101011111
010101011111 (2) = 55F (16) ???

0101 0101 1111

3. Hexadesimal

A. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan
position valuenya.

Contoh :
C7(16) = …… (10)
7 x 16 0 = 7
C x 16 1 = 192
199
Jadi 199 (10)

B. Konversi ke Biner
C. Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit octal ke empat
digit biner.dari kanan
D. Contoh :
55F (16) = ................ (2)
F = 15 = 1111
5 = 0101
5 = 0101
jadi 010101011111

SISTEM KOMPUTER 9
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

E. Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi biner
terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke octal.
Contoh :
55F (16) = …..(8)
55F(16) = 010101011111(2)
010101011111 (2) = 2537 (8)

1.3. SISTEM BILANGAN BINARY CODE DECIMAL dan BINARY CODE


HEXADECIMAL (BCH)
BCD - Biner Code Desimal
Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10 bilangan yang berbeda-
beda. Untuk bilangan biner bentuk dari 10 elemen yang berbeda beda memerlukan
4 bit.

Sebuah BCD mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan desimal.

Contoh
Z(10) = 317

3 1 7 Desimal

0011 0001 0111 Biner Code Desimal


Dalam contoh ini BCD terdiri dari 3 kelompok bilangan masing-masing terdiri dari 4
bit , dan jika bilangan desimal tersebut di atas dikonversi ke dalam bilangan biner
secara langsung adalah 317(10) = 100111101(2) dan hanya memerlukan 9 bit. Untuk
contoh proses sebaliknya dapat dilihat di bawah ini.

Contoh
Biner Code Desimal 0101000101110000

Desimal 5 1 7 0
Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan Z(10) = 5170.

SISTEM KOMPUTER 10
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

BCO - Biner Code Oktal

Bilangan oktal pada setiap tempat terdiri dari 8 bilangan yang berbeda-beda. Untuk
8 elemen yang berbeda-beda diperlukan 3 bit. Sebuah BCO mempunyai 3 bit biner
untuk setiap tempat bilangan oktal.

Contoh
Z(8) = 634

6 3 4 Bilangan Oktal
____ ____ _____
110 011 100 Biner Code Oktal

Untuk proses sebaliknya adalah setiap 3 bit dikonversi ke dalam bilangan oktal.

Contoh
Biner Code Oktal 101 100 000 001
___ ___ ___ ___
Bilangan Oktal 5 4 0 1
Jadi bentuk BCO diatas adalah bilangan Z (8) = 5401.

BCH - Biner Code Heksadesimal

Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang
berbeda-beda ( angka dan huruf ). Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit.

Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan heksadesimal.

Contoh
Z(16) = 31AF

Bilangan Heksadesimal 3 1 A F

Biner Code Heksadesimal 0011 0001 1010 1111


Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal.

Contoh
Biner Code Heksadesimal 1010 0110 0001 1000

Bilangan Heksadesimal A 6 1 8
Jadi bentuk BCH diatas adalah bilangan Z(16) = A618.

SISTEM KOMPUTER 11
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

1.4. ASCII CODE


Dalam bidang ilmu komputer kita mengenal adanya pengertian kode ASCII, maka untuk
kali ini kita akan membahas fungsi kode ASCII maupun penjelasannya secara ringkas saja.
Kepanjangan kode ASCII adalah American National Standard Code for Internation
Interchange.

Fungsi kode ASCII digunakan untuk mewakili karakter-karakter angka maupun huruf
didalam komputer, sebagai contoh dapat kita lihat pada karakter 1, 2, 3, A, B, C, dan
sebagainya.

Lalu seperti apa contoh karakter yang diwakili dengan kode ASCII tersebut? Contohnya
dapat kita lihat pada huruf W, huruf W diwakili dengan kode ASCII 87. Keseluruhan kode
ASCII memiliki 256 karakter, akan tetapi yang digunakan ssebagai karakter standard hanya
128 karakter, dimana 32 karakternya digunakan untuk mengendalikan kerja komputer.

Karakter-karakter kode ASCII tidak ditampilkan pada layar monitor, dan sisa dari 32 karakter
kode tersebut digunakan untuk angka, huruf, atau tanda baca.

SISTEM KOMPUTER 12
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

SISTEM KOMPUTER 13
BAHAN AJAR X TKJ 2021 /2022 KURIKULUM K13 Rev 2018

NEXT

BAB II GERBANG LOGIKA


1. Gerbang Logika Dasar

2. Gerbang Logika Kombinasi

3. Operasi Aritmatika

4. Operasi Penjumlahan dan pengurangan

SISTEM KOMPUTER 14

Anda mungkin juga menyukai