SISTEM BILANGAN
1. Jenis Sistem Bilangan
Komputer merupakan pengolah data digital dan bekerja menggunakan sistem bilangan
biner yang hanya memiliki dua lambang yaitu 0 dan 1. Sistem ini dipakai untuk mewakili
tegangan dalam komputer. Tegangan tertentu menggambarkan nilai 1 dan tegangan lain
bernilai 0. Sementara sistem bilangan yang digunakan oleh manusia adalah desimal (10
lambang). Sistem bilangan lainnya adalah oktal (8 angka), dan heksadesimal (16 angka).
• Dalam 634, nilai 6 adalah 6 ratusan atau 600 atau 6 × 100 atau 6 × 102.
• Dalam 961, nilai 6 adalah 6 puluhan atau 60 atau 6 × 10 atau 6 × 101.
• Dalam 206, nilai 6 adalah 6 unit atau 6 atau 6 × 1 atau 6 × 100.
Dalam sistem digital, instruksi diberikan melalui sinyal listrik, variasi sinyal dilakukan
dengan mengubah tegangan sinyal. Mengatur 10 tegangan berbeda untuk sistem
bilangan desimal pada peralatan digital itu sulit. Untuk itu dikembangkan sistem bilangan
yang lebih mudah untuk diimplementasikan secara digital.
Bobot bilangan desimal berdasar posisi dapat dilihat di gambar di bawah ini.
1 1 0 1 0
1×24 1×23 0×22 1×21 0×20
0 0 0 0000
1 1 1 0001
2 2 2 0010
3 3 3 0011
4 4 4 0100
5 5 5 0101
6 6 6 0110
7 7 7 0111
8 8 10 1000
9 9 11 1001
A 10 12 1010
B 11 13 1011
C 12 14 1100
D 13 15 1101
E 14 16 1110
F 15 17 1111
• 26 huruf besar
• 26 huruf kecil
• 10 digit
• 7 tanda baca
• 20 hingga 40 karakter khusus
Komputer hanya memahami nilai numerik, apa pun sistem angka yang digunakan. Agar
memahami karakter maka harus ada padanan numerik dengan kode alfanumerik. Kode
alfanumerik yang paling banyak digunakan adalah American Standard Code for
Information Interchange (ASCII). ASCII adalah kode 7-bit yang memiliki 128 (27)
kemungkinan kode.
Berikut ini standar kode ASCII beserta simbolnya.
Nilai sisanya ditulis sedemikian sesuai dengan LSB dan MSB untuk mendapatkan ekuivalen
biner sehingga 4310 = 1010112.
• Mulai dari bit yang paling tidak signifikan, buatlah kelompok yang terdiri dari tiga
bit.
• Jika ada satu atau dua bit lebih sedikit dalam membuat grup, 0 dapat ditambahkan
setelah bit yang paling signifikan.
• Ubah setiap grup menjadi bilangan oktal ekuivalennya.
Berikut ini contoh pengubahan 101100101012 = 26258.
Digit oktal 0 1 2 3 4 5 6 7
Ekuivalen biner 000 001 010 011 100 101 110 111
• Mulai dari bit yang paling tidak signifikan, buatlah kelompok yang terdiri dari
empat bit.
• Jika ada satu atau dua bit yang lebih sedikit dalam membuat grup, 0s dapat
ditambahkan setelah bit paling signifikan.
• Ubah setiap grup menjadi bilangan oktal ekuivalennya.
Perhatikan contoh berikut ini untuk memahami pengubahan 101101101012 = DB516.
TUGAS
1. Ubahlah bilangan desimal 8, 9, 15, 16, 354, 2476 ke sistem biner, oktal dan
heksadesimal.
2. Ubahlah bilangan oktal 23 dan 103 ke biner, desimal, dan heksadesimal.
3. Hitunglah nilai berikut ini dalam desimal:
a. 1100102 + 2310
b. 3048 + 14D16
c. FF16 + 111012
d. 3458/A116
e. 448 × 101012