Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KOMPUTER

Michella stevania R. A.
Amelia laura
Nabila restu A.
Aulia putri w. kelas : X-B

SMK DEWANTARA
A. Sistem bilangan
• Sistem bilangan merupakan salah satu komponen utama dalam sistem
komputer.
• Manusia hanya mengerti sistem bilangan desimal yang sering digunakan
sehari hari seperti nomor induk siswa , nomor telepon dan sebagainya .
• Adapun komputer hanya mengenal nilai benar (1) dan salah (0) yang biasa
disebut bilangan binary sebagai intruksi komputer .
• Bilangan lain yang dipresentasikan oleh komputer adalah bilangan
heksadesimal atau dapat disebut nomor HEX . Merupakan alternatif
bilangan biner yang lebih lengkap , dan sangat mudah dikonversikan.
• Ketiga bilangan tersebut dinamakan positional number notation , yaitu
setiap posisi digit dari bilangan memiliki bobot yang berurutan.
1. Sistem bilangan desimal
• Bilangan desimal, sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti nomor antrian ,
mata uang , nomor seri sebuah buku , kalender untuk menunjukan tanggal , bulan dan
tahun, serta digunakan untuk keperluan lainnya.
• Sistem bilangan desimal memiliki sepuluh simbol yaitu 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 dan 9 .
• Oleh karena itu bilangan ini disebut bilangan basis 10.
• Bilangan desimal termasuk positional number notation maka , untuk nilai digit dengan
posisi paling kanan disebut least significant digit (LSD) , dan posisi paling kiri disebut
most significant digit ( MSD ).
• Setiap urutan memiliki boboot dalam derajat pangkat nilai basisnya yaitu 10 ( 10n)
• Penulisan si stem bilangan desimal di akhir digitnya ditandai dengan huruf kapital D
• atau angka 10 yang ditulis subscript.

pangkat 10n 103 102 101 100


nilai 10n 1000 100 10 1
An- Ribuan Ratusan Puluhan Satuan

MSD LSD
2. Sistem bilangan biner
• Bilangan biner adalah bilangan yang dgunakan oleh perangkat digital seperti kalkulator,
smarthphone , komputer , smartwatch dan lain lain.
• Sistem bilangan ini memiliki dua simbol yaitu, 1 dan 0
• Dan disebut sistem bilangan basis 2.
• Bilangan biner termasuk positional number notation maka untuk nilai digit dengan paling
kanan disebut least significant bit (LSB) , dan posisi paling kiri disebut most significant bit (
MSB ).
• Setiap urutan memiliki bobot dalam derajat pangkat nilai basisnya yaitu 2(2n ).
• Penulisan sistem bilangan biner di akhir digitnya ditandai dengan huruf kapital B atau angka 2
yang ditulis subscript .
• Terdapat 3 sebutan biner : Bite ( terdiri dari 0 dan 1 ) , nibble ( terdiri atas 4 bit 0111 , 1111 ) ,
byte (terdiri atas 8 bit 0000 , 0001, 0110 , 0111.

Pangkat 2n 23 22 21 20
Nilai 2n 8 4 2 0

MSB LSB
3. Sistem bilangan oktal
• Sistem bilangan ini memiliki 8 simbol, yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7 .
• Serta disebut sistem bilangan basis 8.
• Bilangan oktal termasuk positional number notation maka , untuk nilai digit dengan posisi
paling kanan disebut least significant digit (LSD) , dan posisi paling kiri disebut most
significant digit ( MSD ).
• setiap urutan memiliki bobot dalam derajat pangkat nilai basisnya yaitu 8 (8n).
• Penulisan sistem bilangan oktal di akhir digitnya ditandai dengan huruf kapital O atau angka 8
yang ditulis subscript .

pangkat 8n 83 82 81 80
nilai 8n 8 1

MSD LSD
4. Sistem Bilangan Heksadesimal
• Bilangan heksadesimal, adalah bilangan yang digunakan untuk merancang sistem komputer.
Sistem bilangan ini memiliki 16 simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F serta
disebut sistem bilangan baris 16. Bilangan Heksadesimal termasuk Positional Number Notation
maka untuk nilai digit dengan posisi paling kanan disebut Least Significant Digit dan posisi
paling kiri disebut Most Significant Digit. Setiap urutan memiliki bobot dalam derajat pangkat
nilai basisnya, yaitu 16 (16n).

• Pangkat 16n 16 3 162 161 160


• Nilai 16n 16 1
MSD LSD

Penulisan sistem bilangan heksadesimal untuk membedakan dengan sistem digital yang lain
pada akhir digitnya ditandai dengan huruf kapital H atau angka 16 yang ditulis subscript.

FA8H atau FA816


• Tabel 1.2 Ekuivalensi Bilangan
Desimal
Desimal Biner Heksa Desimal Biner Heksa

0 0000 0 8 1000 8
9 1001 9
1 0001 1
2 0010 2 10 1010 A
3 0011 3 11 1011 B
4 0100 4 12 1100 C
5 0101 5 13 1101 D
6 0110 6 14 1110 E
7 0111 7 15 1111 F
Tabel 1.3 Derajat pangkat 16n
n 16n n 16n

0 1 6 16777216
1 16 7 268435456
2 256 8 4294967296
3 4096 9 68719476736

4 65536 10 1099511627776

5 1048576 11 17592186044416
B. konversi antar sistem bilangan
1. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner
pada sebab sebelumnya anda telah mempelajari bilangan desimal dan biner.
Bilangan desimal biasanya digunakan dalam perhitungan matematika.
Adapun bilangan biner digunakan oleh program komputer. Kedua bilangan
tersebut dapat dikonversi agar dapat pahami. Terdapat dua cara untuk
mengkonversi bilangan tersebut yaitu sebagai berikut.
Cara 1: pembagian 2, sisa, dan hasil bagi
1. Bagi bilangan desimal dengan 2 dan simpan nilai sisa pada pembagian.
2. Ulang proses 1, hingga nilai desimal tersebut habis atau bernilai 0.
3. Urutkan sisa pembagian, nilai terakhir disebut sebagai MSD dan nilai pertama
sebagai LSD.
2. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal

proses konversi bilangan desimal ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara
yang mirip dengan konversi biner, perbedaannya adalah penggunaan basis 8
sebagai acuan.
Cara pembagian 8, sisa, dan hasil bagi
1. Bagi bilangan desimal dengan 8 dan simpan nilai sisa pada pembagian
2. Ulang proses 1, hingga nilai desimal tersebut habis atau bernilai 0.
3. Urutkan sisa pembagian, nilai terakhir disebut sebagai MSD dan nilai pertama
sebagai LSD
3. Konversi bilangan oktal ke bilangan biner

Cara konversi bilangan dari bilngan oktal ke biner dapat dilakukan


dengan mudah . Setiap digit bilangan oktal sama dengan 3 bit bilangan
biner, sehingga anda hanya mencari nilai biner yang sesuai dengan
tabel ekuivalensi berikut, lalu digabungan dari bit paling kiri ke kanan :

Tabel 1.4 ekuivalensi bilangan oktal ke biner


Oktal Biner
0 000
1 001
2 010
3 011
4 100
5 101
6 110
7 111
4. Konversi bilangan oktal ke bilangan biner

Cara konversi bilangan dari biner ke oktal dapat dilakukan dengn mudah. Setiap 3
bit bilangan biner, ekuivalen dengan satu buah oktal , bilangan tersebu didapat
dengab bantuan tabel 1.4 sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan jikajumlah bit
bukan merupakan kelipatan 3 maka bilangan biner yang akan dikonversi harus
ditambah nilai 0 pada MSB sampai menjadi tiga kelipatan.
5. Konversi bilangan desimal ke heksadesimal

Proses konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal , dapat dilakukan dengan


cara yang mirip dengan konversi ke bilangan biner , perbedaannya adalah
penggunaan basis 16 sebagai acuan .

Cara pembagian 16 , dan hasil bagi :

1. Bagi bilangan desimal dengan 16 dan simpan nilai sisa pada pembagian , perhatian
untuk sisa pembagian 10 , 11 , 12 , 13, 14 , 15 diganti dengan abjad A , B , C, D, E,F.
2. Ulang proses 1 ,hingga nilai desimal tersebut habis atau bernilai 0.
3. Urutkan sisa pembagian nilai terakhir disebut dengan sabagai MSD dan nilai
pertama sebagai LSD.
6. Cara konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner

Cara konversi bilangan dari heksadesimal ke biner dapat dilakukan dengan mudah.
Setiap digit bilangan heksadesimal sama dengan 4 bit (nibble) bilangan biner ,
sehingga anda hanya mencari nilai biner yang sesuai dengan tabel ekuaivalensi ,
kemudian digabungkan dari bit paking kiri ke kanan.

Tabel 1.5 ekuivalensi bilangan heksadesimal ke biner

heksadesimal biner heksadesimal biner


0 0000 8 1000
1 0001 9 1001
2 0010 A 1010
3 0011 B 1011
4 0100 C 1100
5 0101 D 1101
6 0110 E 1110
7 0111 F 1111
7. Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal

Cara konversi bilangan dari biner ke heksadesimal dapat dilakukan dengan


mudah. Setiap 4 bit (nibble) bilangan biner ekuevalen dengan satu buah nilai
heksadesimal.bilangan tersebut didapat dengan bantuan tabel 1.5 . Hal yang perlu
diperhatikan jika jumlah bit bukan merupakan kelipatan empat maka bilangan biner
yang akan dikonversi harus ditambah dengan nilai 0 pada MSB sampai menjadi
kelipatan empat.
THANKYOU !!!

Anda mungkin juga menyukai