Anda di halaman 1dari 22

Teknik Digital – belajar bilangan biner ,

desimal , okta , heksa


September 9, 2015friskiladesy

BILANGAN BINER

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini
merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita
dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga
dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam
komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1
Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard
Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_biner)
Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh perangkat digital seperti komputer,
pemutar cd, dll Biner berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal yang Basis
10 (desimal).

Dengan kata lain, Biner hanya memiliki 2 angka yang berbeda (0 dan 1) untuk
menunjukkan nilai, tidak seperti Desimal yang memiliki 10 angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8
dan 9).

(https://dunovteck.wordpress.com/2011/08/05/bilangan-biner-binary)
Contoh dari bilangan biner: 10011100

Seperti yang anda lihat itu hanya sekelompok nol dan yang, ada 8 angka dan angka-
angka tersebut adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan
angka masing-masing digolongkan sebagai bit.

 Bit di paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB).
 Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant
bit = MSB)
notasi yang digunakan dalam sistem digital:

 4 bits = Nibble
 8 bits = Byte
 16 bits = Word
 32 bits = Double word
 64 bits = Quad Word (or paragraph)
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
Perhitungan bilangan biner

DESIMAL BINER (8 BIT )


0 0000 0000

1 0000 0001

2 0000 0010

3 0000 0011

4 0000 0100

5 0000 0101

6 0000 0110

7 0000 0111

8 0000 1000

9 0000 1001

10 0000 1010

11 0000 1011

12 0000 1100

13 0000 1101
14 0000 1110

15 0000 1111

16 0001 0000
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain.
Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan
desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya
menggunakan angka 0 dan 1.
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner

desimal = 10.

berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya


hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010

dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir
dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi
angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0
akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga):
2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi
sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010

atau dengan cara yang singkat

10:2=5(0),

5:2=2(1),

2:2=1(0),

1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_biner
Konversi desimal ke biner
Untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, Anda hanya membagi nilai
desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, ulangi proses ini sampai Anda
tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya mari kita mengambil nilai desimal 157:

 157 ÷ 2 = 78 dengan sisa 1


 78 ÷ 2 = 39 dengan sisa 0
 39 ÷ 2 = 19 dengan sisa 1
 19 ÷ 2 = 9 dengan sisa 1
 9÷2=4 dengan sisa 1
 4÷2=2 dengan sisa 0
 2÷2=1 dengan sisa 0
 1÷2=0 dengan sisa 1
 (https://dunovteck.wordpress.com/2011/08/05/bilangan-biner-binary/)
BILANGAN DESIMAL

Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10


macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1,
dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka
di depannya dinaikkan menjadi 1). sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-
Kashi,ilmuwan persia Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan
berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang
terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem
bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem
angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk
mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya
dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan
heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan
mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.

DESIMAL BINER (8 BIT) OKTAL HEKSADESIMAL


0 0000 0000 000 00

1 0000 0001 001 01

2 0000 0010 002 02

3 0000 0011 003 03

4 0000 0100 004 04


5 0000 0101 005 05

6 0000 0110 006 06

7 0000 0111 007 07

8 0000 1000 010 08

9 0000 1001 011 09

10 0000 1010 012 0A

11 0000 1011 013 0B

12 0000 1100 014 0C

13 0000 1101 015 0D

14 0000 1110 016 0E

15 0000 1111 017 0F

16 0001 0000 020 10


(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_desimal)
BILANGAN OKTA

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan.
Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem
Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit
biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

BINER OKTAL
000 000 00

000 001 01

000 010 02

000 011 03

000 100 04

000 101 05
000 110 06

000 111 07

001 000 10

001 001 11

001 010 12

001 011 13

001 100 14

001 101 15

001 110 16

001 111 17
(https://id.wikipedia.org/wiki/Oktal)
BILANGAN HEKSA

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang
menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang
digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya
dengan menggunakan huruf A hingga F. Sistem bilangan ini digunakan untuk
menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer. Nilai desimal yang
setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:

0hex = 0dec = 0oct 0 0 0 0


1hex = 1dec = 1oct 0 0 0 1
2hex = 2dec = 2oct 0 0 1 0
3hex = 3dec = 3oct 0 0 1 1

4hex = 4dec = 4oct 0 1 0 0


5hex = 5dec = 5oct 0 1 0 1
6hex = 6dec = 6oct 0 1 1 0
7hex = 7dec = 7oct 0 1 1 1

8hex = 8dec = 10oct 1 0 0 0


9hex = 9dec = 11oct 1 0 0 1
Ahex = 10dec = 12oct 1 0 1 0
Bhex = 11dec = 13oct 1 0 1 1

Chex = 12dec = 14oct 1 1 0 0


Dhex = 13dec = 15oct 1 1 0 1
Ehex = 14dec = 16oct 1 1 1 0
Fhex = 15dec = 17oct 1 1 1 1

Konversi
Konversi dari heksadesimal ke desimal
Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula
berikut:

Dari bilangan heksadesimal H yang merupakan untai digit , jika


dikonversikan menjadi bilangan desimal D, maka:

Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:

 Digit-digit 10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika


terdapat) menjadi bilangan desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah
menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis 16)
 Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya.
Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Heksadesimal)
KONVERSI BILANGAN BINER, OCTAL,
DESIMAL, HEXADESIMAL
 Bilangan biner (Bilangan berbasis dua, bilangannya: 0,1)
 Bilangan octal (Bilangan berbasis delapan bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7)
 Bilangan desimal (Bilangan berbasis sepuluh, bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
 Bilangan hexadesimal (Bilangan berbasis enam belas, bilangannya:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
Konversi bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan
lain yang memiliki nilai yang sama. Misal: nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai
yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai yang
sama dengan 24 dalam octal dan seterusnya.

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.


Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki
konsep yang sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya
yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat
contoh konversi bilangan di bawah ini;

 Konversi bilangan octal ke desimal.


Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu
bilangan dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan
paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81)
+ (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal).
Lihat gambar:

 Konversi bilangan biner ke desimal.


Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu
bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan
paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) +
(0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).

 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.


Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu
bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan
paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) +
(9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).

Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.


Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki
konse yang sama. Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan
tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini
dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini
kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang
merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh
berikut;

 Konversi bilangan desimal ke biner.


Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil
baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga
paling awal. Contoh:
125(desimal) = …. (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31 sisa bagi 0
31/2=15 sisa bagi 1
15/2=7 sisa bagi 1
7/2=3 sisa bagi 1
3/2=1 sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
Lihat gambar:

 Konversi bilangan desimal ke octal.


Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil
baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga
paling awal. Contoh lihat gambar:

 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.


Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil
baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga
paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10
angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai
14 angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar:

Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya.

 Konversi bilangan octal ke biner.


Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut
persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka.
Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010.
Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:

 Konversi bilangan biner ke octal.


Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka
biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing
kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh
lihat gambar:

Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya.

 Konversi bilangan hexadesimal ke biner.


Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal
binernya harus 3 buah, bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2
hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010. Contoh lihat gambar:

 Konversi bilangan biner ke hexadesimal.


Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan
binernya bukan tiga-tiga sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-
empat. Contoh lihat gambar:

Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya

 Konversi bilangan octal ke hexadesimal.


Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah
bilangan octal menjadi biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa.
Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,

 Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa


desimal ke octal yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah
menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal. Lihat contoh;

(http://hyperpost.blogspot.com/2014/04/konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html)
KONVERSI BILANGAN

6710 = …. 2
67 : 2 -> 1 (akhir)

33 : 2 -> 1

16 : 2 -> 0

8 : 2 -> 0

4 : 2 -> 0

2 : 2 -> 0

1 (awal)

Penjelasan :

Di sini kita akan mengonversi angka 67 dari bilangan desimal ke biner, caranya
adalah kita membagi bilangan tersebut dengan 2 kemudian dituliskan sisanya di
sebelah kanan, sedangkan hasil pembagian ditulis di bawahnya. Bagi terus bilangan
tersebut sampai berakhir di angka 1. Setelah selesai, kita menuliskan hasil konversi
dari bawah ke atas. Untuk bilangan di atas jadi hasil konversinya : 6710 = 10000112
Contoh lain : 4610 = …. 2
46 : 2 -> 0 (akhir)

23 : 2 -> 1

11 : 2 -> 1

5 : 2 -> 1

2 : 2 -> 0

1 (awal)

Dengan menuliskan sisa dari setiap pembagian dari bawah ke atas maka hasilnya :

4610 = 1011102
Lalu bagaimana cara konversi bilangan desimal koma / pecahan ke biner? Caranya
adalah sbb:

Desimal koma / pecahan ke biner

0,84375(10) = 0,11011(2)

0,84375×2 = 1,6875 => 1(awal)

0.6875×2 = 1,375 => 1

0.375×2 = 0,75 => 0

0,75×2 = 1,5 => 1

0,5×2 = 1,0 => 1(akhir)

Jadi kalo untuk bilangan di belakang koma kita ambil hasilnya berdasarkan nilai dari
atas ke bawah, sedangkan kalo di depan koma dari bawah ke atas
 Konversi bilangan biner ke desimal
1011102 = …. 10
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2 + 0 =
46
Jadi 1011102 = 4610
Penjelasan :

Jumlahkan setiap angka di bilangan biner setelah dikalikan dengan 2n-1 , n adalah
banyaknya angka di bilangan biner. Misal untuk bilangan di atas 101110 2 terdapat 6
buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi untuk merubah ke bilangan desimal kita perlu
mengalikannya dengan 2n-1.
SISTEM BILANGAN BINER
Radix (Basis) = 2 {0,1}

Suatu bilangan Biner dapat dituliskan atau ditandai dengan angka (2) dibawahnya,
contoh penulisasnnya adalah seperti dibawah ini :

1011(2)
Keterangan :

SISTEM BILANGAN OCTAL / OKTAL


Radix (Basis) = 8 {0,1,2,3,4,5,6,7}

Suatu bilangan Biner dapat dituliskan atau ditandai dengan angka (8) dibawahnya,
contoh penulisasnnya adalah seperti dibawah ini :

20 (8)
SISTEM BILANGAN DECIMAL / DESIMAL
Radix (Basis) = 10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}

Suatu bilangan Desimal dapat dituliskan atau ditandai dengan angka (10) dibawahnya,
contoh penulisasnnya adalah seperti dibawah ini :

7225,25(10)
SISTEM BILANGAN HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
Berasal dari kata HEXA yang artinya 6 dan DECEM yang artinya 10, jadi
HEXADECIMAL memiliki

Radix (Basis) = 16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F}


Suatu bilangan Desimal dapat dituliskan atau ditandai dengan angka (16) dibawahnya,
contoh penulisasnnya adalah seperti dibawah ini :

7225,25(16)
KONVERSI BILANGAN BINER, OCTAL, DECIMAL/DESIMAL, DAN
HEXADECIMAL / HEXADESIMAL
Sebelumnya, untuk mempermudah dalam memahami proses konversi suatu bilangan,
maka perhatikan terlebih dahulu kebenaran Decimal seperti berikut, dengan cara
konversi bilangan DECIMAL KE DECIMAL sebagaimana berikut ini :

7225,25(10) = 7×103 + 2×102 + 2×101 + 5×100 + 2×10-1 + 5×102


= 7000 + 200 + 20 + 5 + 0,2 + 0,05

= 7225,25

Konversi BINER ke DECIMAL


Contoh 1

1011(2) = 1×23 + 0x22 + 1×21 + 1×20


=8+0+2+1
= 11(10)
Contoh 2

111(2) = 1×22 + 0x22 + 1×21 + 1×20


=4+2+1

= 7(10)
Contoh 3

111,01(2) = 1×22 + 1×21 + 1×20 + 0x2-1 + 1×2-2


=4+2+1+0+¼

= 7,25(10)
Konversi DECIMAL ke BINER
Contoh 1

8(10) = 8 : 2 = 4, sisa = 0 (LSB)


= 4 : 2 = 2, sisa = 0
= 2 : 2 = 1, sisa = 0
= 1 (MSB)
= 1000(2)
Contoh 2

7(10) = 7 : 2 = 3, sisa = 1 (LSB)


= 3 : 2 = 1, sisa = 1
= 1 (MSB)
= 111(2)
Jika bilangan decimal berupa nilai pecahan, maka cara mengkonversinya adalah
dengan diextract (dipisahkan antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan) dan cara
mengkonversinyapun juga berbeda, jika bilangan bulat dibagi 2, sedangkan bilangan
pecahan dikali 2, selengkapnya silakan perhatikan contoh 3 berikut ini :
Contoh 3

12,375(10) = 12 : 2 = 6, sisa 0 (LSB)


= 6 : 2 = 3, sisa 0
= 3 : 2 = 1, sisa 1
= 1 (MSB)
= 1100,…??

= 0,375 x 2 = 0,750, sisa = 0 (MSB)


= 0,750 x 2 = 1,5, sisa = 1
(kenapa 0,5 karena sisanya sudah diambil) = 0,5 x 2 = 1,0, sisa = 1 (LSB)
= …,011
= 1100,011(2)
Jadi, hasil konversi 12,375(10) adalah 1100,011(2)
Konversi OCTAL/OKTAL ke DECIMAL/DESIMAL
Contoh 1

20(8) = 2 x 81 + 0 x 8 0
= 16(10)
Contoh 2

16(8) = 1 x 81 + 6 x 80
= 14(10)
Konversi DECIMAL/DESIMAL ke OCTAL/OKTAL
Contoh 1

16(10) = 16/8 = 2, sisa 0


= 20(8)
Contoh 2

28(10) = 28/8 = 3, sisa 4


= 34(8)
Konversi OCTAL/OKTAL ke BINER
Langkah untuk melakukan konversi dari OCTAL ke BINER haruslah melewati
DECIMAL terlebih dahulu, ilustrasi OCTAL—->DECIMAL– –>BINER.

Contoh 1

14(8) = 1 x 81 + 4 x 8 0
=8+4

= 12(10) = 12/2 = 6, sisa 0


= 6/2 = 3, sisa 0
= 3/2 = 1, sisa 1
= 1100(2)
Jadi hasil konversi 14(8) ke BINER adalah 1100(2)
Konversi HEXADECIMAL / HEXADESIMAL ke DECIMAL/DESIMAL
Contoh 1

12(16) = 1 x 161 + 2 x 160


= 16 + 2

= 18(10)
Contoh 2

25(16) = 2 x 161 + 5 x 160


= 32 + 5

= 37(10)
TABEL KEBENARAN SISTEM BILANGAN

DECIMAL BINER OCTAL HEXADECIMAL


0 0000 0 0

1 0001 1 1

2 0010 2 2
3 0011 3 3

4 0100 4 4

5 0101 5 5

6 0110 6 6

7 0111 7 7

8 1000 10 8

9 1001 11 9

10 1010 12 A

11 1011 13 B

12 1100 14 C

13 1101 15 D

14 1110 16 E

15 1111 17 F

16 10000 20 10

17 10001 21 11

18 10010 22 12

19 10011 23 13

20 10100 24 14
(http://www.gatewan.com/2014/09/mengenal-dan-cara-mengkonversi-sistem-
bilangan-biner-oktal-desimal-hexadesimal.html#axzz3lF2eNrDB)

Anda mungkin juga menyukai