Anda di halaman 1dari 17

SISTEM BILANGAN YANG

UMUM DIGUNAKAN  

o Desimal
 

o Biner
 

o Oktal
 

o Hexadesimal
 

digunakan dalam sistem digital karena sistem bilangan ini


secara langsung dapat mewakili logika yang ada 

oktal dan heksadesimal biasanya banyak digunakan dalam


sistem
digital untuk memperpendek penyajian suatu bilangan
yang tadinya

disajikan dalam sistem bilangan biner

BILANGAN BERDASARKAN
KOMA  
o Bilangan Bulat (integer number/fixed-
point number)
o Bilangan desimal (floating-point
number)

BILANGAN DESIMAL  

o Sistem bilangan desimal disusun dari


10 angka atau lambang, dapat
mengekspresikan suatu kuantitas.
o D = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
o Sistem bilangan desimal disebut juga
sistem bilangan basis 10 atau radiks 10
o Ciri suatu bilangan menggunakan
sistem bilangan desimal adalah
adanya tambahan subskrip des atau
10 atau tambahan D di akhir suatu
bilangan. Contoh:
o 357des = 35710 = 357D.
o Namun karena bilangan desimal
sudah menjadi bilangan yang
digunakan sehari-hari, subskrip
tersebut biasanya dihilangkan.
o Representasi bilangan desimal bulat
m digit adalah sebagai berikut,
o (dm-1 … di …d2 d1 d0) dengan di 
D
o Sehingga suatu bilangan desimal m
digit akan mempunyai nilai:
 
 

o Untuk bilangan desimal pecahan,


representasi nilainya menjadi sebagai
berikut,
o (dm-1 … di …d2 d1 , d0 d-1 ... dn)
dengan di  D
o Sehingga suatu bilangan desimal
pecahan akan mempunyai nilai:

BILANGAN BINER  
o Sistem digital hanya mengenal dua
logika, yaitu 0 dan 1. Logika 0
biasanya mewakili kondisi mati dan
logika 1 mewakili kondisi hidup.
o Pada sistem bilangan biner, hanya
dikenal dua lambang, yaitu 0 dan 1.
Karena itu, sistem bilangan biner
paling sering digunakan untuk
merepresentasikan kuantitas dan
mewakili keadaan dalam sistem
digital maupun sistem komputer.
o Digit bilangan biner disebut binary
digit atau bit. Empat bit dinamakan
nibble dan delapan bit dinamakan
byte. Sejumlah bit yang dapat diproses
komputer untuk mewakili suatu
karakter (dapat berupa huruf, angka
atau lambang khusus) dinamakan
word.
o Sebuah komputer dapat memproses
data satu word yang terdiri dari 4
sampai 64 bit. Sebagai contoh,
sebuah komputer yang menggunakan
mikroprosesor 32 bit dapat
menerima, memproses, menyimpan
dan mengirim data atau instruksi
dalam format 32 bit.
o Ciri suatu bilangan menggunakan
sistem bilangan biner adalah adanya
tambahan subskrip bin atau 2 atau
tambahan huruf B di akhir suatu
bilangan. Contoh: 1010011bin =
10100112 = 1010011B.
o Representasi bilangan biner bulat m
bit adalah sebagai berikut, (bm-1 … bi
…b2 b1 b0) dengan bi  B
o Sehingga suatu bilangan biner m bit
akan mempunyai nilai:
o Untuk bilangan biner pecahan,
representasi nilainya menjadi sebagai
berikut,
(bm-1 …bi …b2 b1 , b0 b-1 ... bn)
dengan bi   B
o Sehingga suatu bilangan biner
pecahan akan mempunyai nilai:

Konversi Bilangan Biner ke


Desimal
Konversi Bilangan Desimal ke
Biner  

o Konversi Bilangan Desimal Bulat


ke Biner
 

Tentukanlah bilangan biner yang berharga sama dengan


bilangan desimal 118. 

118 : 2 = 59 sisa 0 7 : 2 = 3 sisa 1

59 : 2 = 29 sisa 1 3 : 2 = 1 sisa 1

29 : 2 = 14 sisa 1 1 : 2 = 0 sisa 1

14 : 2 = 7 sisa 0 0 : 2 = 0 sisa 0
Jadi, (118)10 = (01110110)2

Konversi Bilangan Desimal


Pecahan ke Biner  

Tentukanlah bilangan biner yang berharga sama dengan


bilangan desimal 0,8125. 

0.8125 x 2 = 1,625

0,625 x 2 = 1,250

0,250 x 2 = 0,500

0,500 x 2 = 1,000

0,000 x 2 = 0,000

Jadi, (0,8125)10 = (0,11010)2

Ubahlah bilangan desimal 457,65 ke bilangan


biner 
o 457 : 2 = 228 sisa 1 0,65 x 2 = 1,3
o 228 : 2 = 114 sisa 0 0,30 x 2 = 0,6
o 114 : 2 = 57 sisa 0 0,60 x 2 = 1,2
o 57 : 2 = 28 sisa 1 0,20 x 2 = 0,4
o 28 : 2 = 4 sisa 0 0,40 x 2 = 0,8
o 14 : 2 = 7 sisa 0 0,80 x 2 = 1,6
o 7 : 2 = 3 sisa 1 0,60 x 2 = 1,2
o 3 : 2 = 1 sisa 1 0,20 x 2 = 0,4
o 1 : 2 = 0 sisa 1 0,40 x 2 = 0,8
                              0,80 x 2 = 1,6
 

o Jadi, (457,65)10 =
(111001001,1010011001 .....)2

BILANGAN OKTAL  

o Ciri suatu bilangan menggunakan sistem bilangan


oktal adalah adanya

tambahan subskrip okt atau 8 atau tambahan huruf O


di akhir suatu bilangan. Contoh:   1161okt = 11618 =
1161O. 

o Representasi suatu bilangan oktal bulat m digit


adalah sebagai berikut,

(om-1 … oi …o2 o1 o0) dengan oi  O


o Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit akan
mempunyai nilai:
 
 
 
o Untuk bilangan oktal pecahan, representasi
nilainya menjadi sebagai berikut,

(om-1 … oi …o2 o1 , o0 o-1 ... on) dengan oi  O

o Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan


mempunyai nilai:
 
 
 
o Persamaan tersebut dapat digunakan untuk
mengonversi suatu bilangan oktal

ke bilangan desimal.

Konversi Bilangan Oktal ke


Desimal  

(235,1)8 

2 x 82 + 3 x 81 + 5 x 80 + 1 x 8-1 = (157,125)10.
Konversi Bilangan Desimal ke
Oktal  

Untuk (205,05)10 

205 : 8 = 25 sisa5

25 : 8 = 3 sisa 1

3 : 8 = 0 sisa 3 

0,05 x 8 = 0,4 

0,40 x 8 = 3,2  

0,20 x 8 = 1,6  

0,60 x 8 = 4,8

0,80 x 8 = 6,4

0,40 x 8 = 3,2

0,20 x 8 = 1,6

Jadi, (205,05)10 = (315,031463146...)8

Konversi Bilangan Oktal ke


Biner
Heksadesimal  

o Ciri suatu bilangan menggunakan


sistem bilangan heksadesimal adalah
adanya tambahan subskrip heks atau
16 atau tambahan huruf H di akhir
suatu bilangan. Contoh: 271heks =
27116 = 271H.
o Representasi suatu bilangan
heksadesimal bulat adalah sbb,
(hm-1 … hi …h2 h1 h0) dengan hi  H
o Sehingga suatu bilangan
heksadesimal m digit akan
mempunyai nilai:
 

o Untuk bilangan heksadesimal


pecahan, representasi nilainya
menjadi sebagaiberikut,
(hm-1 … hi …h2 h1 , h0 h-1 ... hn)
dengan hi H
o Sehingga suatu bilangan
heksadesimal pecahan akan
mempunyai nilai:

Konversi Bilangan
Heksadesimal ke Desimal  

(3C5,A)16 

3 x 162 + 12 x 161 + 5 x 160 + 10 x 16-1

= (965,0625)10

Konversi Bilangan Desimal ke


Heksadesimal  

(205,05)10 

205 : 16 = 12 sisa 13 = D

12 : 16 = 0 sisa 12 = C 

0,05 x 16 = 0,8

0,80 x 16 = 12,8 (12 = C)

0,80 x 16 = 12,8 
Jadi, (205,05)10 =(CD,0CCCC..)16

Konversi Bilangan
Heksadesimal ke Biner
Sistem Bilangan Biner
Bertanda  

o Pada bilangan biner bertanda, bit


paling kiri menyatakan tanda,
sehingga nilai bilangan dihitung dari
A2 ... A0.
o 0100bin = + (1 x 22 + 0 x 21 + 0 x 20)=
4des
o Pada sistem ini, bit paling kiri
menyatakan tanda negatif atau positif
nilai yang diwakilinya.
o Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan
tanda negatif diwakili oleh bit 1.
cara untuk mengubah suatu
bilangan positif ke bilangan
negatif pada bilangan biner  

o sistem bilangan biner komplemen


satu 
o sistem bilangan biner komplemen
dua

sistem bilangan biner


komplemen satu  

o untuk mengubah bilangan positif ke


negatif cukup dilakukan dengan
mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0
pada setiap bit suatu bilangan biner

sistem bilangan biner


komplemen satu  
Pada sistem bilangan komplemen dua,
penegatifan suatu bilangan dilakukan
dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke
0 pada setiap bit suatu bilangan biner,
kemudian menambahkannya dengan
satu. Dengan kata lain, bilangan biner
komplemen dua didapatkan dari
bilangan biner komplemen satu
ditambah satu. 
Komplemen dua = komplemen satu +
1

FORMAT BILANGAN BINER


ARITMATIKA BINER
TUGAS  

o 1. Ubahlah setiap bilangan berikut menjadi bilangan biner, oktal,


heksadesimal
o a. 4

o b. 15

o c. 36
o d. 109

o e. 1024

o 2.Ubahlah setiap bilangan biner tak bertanda berikut menjadi bilangan


desimal.

o a. 00111

o b. 10001

o c. 10110

o d. 01001

o e. 11110

o 3.Ubahlah bilangan biner pada Soal 2 menjadi bilangan oktal dan


heksadesimal

o tanpa terlebih dahulu mengubahnya menjadi bilangan desimal.

o 4. Ubahlah setiap bilangan oktal berikut menjadi bilangan desimal.

o a. 74

o b. 105

o c. 372

o d. 7623

o e. 2643

o 5. Ubahlah setiap bilangan heksadesimal berikut menjadi bilangan desimal.

o a. 7

o b. 1E

o c. A7F

o d. 1BC5

o e. F01D1

o 6. Kerjakan operasi matematis berikut.

o a. 10010+10001

o b. 10111+00101
o c. 00100+00111

o d. 01110+10011

o e. 10001+01111

o 7. Berapa bit yang dibutuhkan untuk melakukan penghitungan hingga 511?

o 8. Ubahlah soal 2 menjadi bilangan komplemen 2 dan ubahlah menjadi


bilangan desimal

Anda mungkin juga menyukai