Anda di halaman 1dari 33

SISTEM MIKROPROSESOR

JEL 409
LECTURE NOTE II
OLEH: ZULHELMI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2016
P
POKOK BAHASAN
•SISTEM BILANGAN
•FORMAT DATA KOMPUTER

P
SISTEM BILANGAN
Penggunaan mikroprosesor memerlukan pengetahuan sistem
bilangan biner, desimal, dan heksadesimal. Penting untuk
dipahami hubungan antar sistem bilangan tersebut dan juga
bagaimana menkonversikan antara satu sistem bilangan ke
sistem bilangan yang lain.

P
SISTEM BILANGAN
 Digit
 Notasi posisi
 Konversi ke desimal
 Konversi dari desimal
 Binary Code Heksadecimal (BCH)
 Komplemen

P
Digit
Digit adalah simbol-simbol yang mewakili (merepresentasikan)
suatu sistem bilangan.
Contoh:
Sistem bilangan desimal mempunyai digit dari 0,1,…,9
Sistem bilangan Biner mempunyai digit 0 dan 1(sering disebut “bit”)
Sistem bilangan Heksadesimal mempunyai digit dari 0,1,..,9,A,..,F.
P
Notasi Posisi
• Notasi posisi diperlukan untuk membuat bilangan yang lebih besar.
• Ex: Dalam sistem bilangan desimal diketahui bahwa posisi sebelah kiri
posisi satuan adalah puluhan, posisi sebelah kiri dari posisi puluhan
adalah posisi ratusan dst.
• Perhatikan bahwa
posisi satuan adalah ekivalen dengan 100=1
posisi puluhan adalah ekivalen dengan 101=10
posisi ratusan adalah ekivalen dengan 102=100
P
Notasi Posisi
Jadi bilangan, misal 235 Desimal adalah sama dengan
5x100+3x101+2x102.
Kenapa bilangan eksponennya berbasis 10…?????
Jawabannya:
Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan basis (radiks) 10
karena sistem bilangan ini menggunakan sepuluh digit (simbol)
yaitu: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
P
Sistem Bilangan Selain Desimal
Sistem bilangan selain sistem bilangan desimal dapat dibuat dengan cara
memilih jumlah digit (basis) yang diinginkan.
 Sistem bilangan Biner (basis-2) – digit (0, 1)
Sistem ini mempunyai dua digit (simbol) disebut juga dengan bit.
Ex: 11002 adalah sama dengan 0 x 20+0x21+1x22+1x23 (Nilai numerik)
 Sistem bilangan oktal (basis-8) – digit (0,1,2,3,4,5,6,7)
Ex: 2348 adalah sama dengan 4x80+3x81+2x82. (Nilai numerik)

P
Sistem Bilangan Selain Desimal
•Sistem bilangan Heksadesimal (basis-16)
Digit (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
Ex: 2AD16 adalah sama dengan D(13) x 160+A(10)x161+2x162.
(Nilai numerik)
•Sistem bilangan basis-4 – digit (0,1,2,3)
Ex:2314 adalah sama dengan 1x40+3x41+2x42.(Nilai Numerik)
P
Konversi ke Desimal
Ex: Konversikan bilangan 110,1012 ke sistem bilangan desimal!
Pangkat 22 21 20 2‐1 2‐2 2‐3

Bobot 4 2 1 0,5 0,25 0,125

Bilangan 1 1 0 , 1 0 1

Nilai Numerik 4+ 2+ 0+ , 0,5+ 0+ 0,125 =6,625

P
Konversi ke Desimal
•Ex: Konversikan bilangan 125,78 ke sistem bilangan desimal!
Pangkat 82 81 80 8‐1

Bobot 64 8 1 0,125

Bilangan 1 2 5 , 7

Nilai Numerik 64+ 16+ 5 , 0,875+ =85,875

P
Konversi ke Desimal
Ex: Konversikan bilangan 6A,C16 ke sistem bilangan desimal!
Pangkat 161 160 16‐1

Bobot 16 1 0,0625

Bilangan 6 A , C

Nilai Numerik 96+ 10 , 0,75+ =106,75

P
KONVERSI DARI DESIMAL
Ex-1: Konversikan bilangan 235,625010 ke sistem bilangan
biner
SISTEM KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER (Max-8-bit)

Masukkan Bilangan Desimal Integer (bulat) yang akan dikonversikan: 235


Masukkan Bilangan Desimal floating (presisi) yang akan dikonversikan: 0.6250

Proses Hasil Sisa Proses Hasil Lebihan


235 /2= 117 1 0.6250 x2= 1.25 1
117 /2= 58 1 0.25 x2= 0.5 0

↑ ↓
58 /2= 29 0 0.5 x2= 1 1
PROSES 29 /2= 14 1 0 x2= 0 0 Hasil: 1 1 1 0 1 0 1 1 , 1 0 1 0 0 0 0 0
KONVERSI 14 /2= 7 0 0 x2= 0 0
7 /2= 3 1 0 x2= 0 0
3 /2= 1 1 0 x2= 0 0

P
1 /2= 0 1 0 x2= 0 0
BINARY CODE HEXADESIMAL (BCH)
BCH digunakan untuk merepresentasikan data
heksadesimal dalam kode biner. Bilangan BCH
adalah bilangan yang ditulis sehingga tiap digitnya
diwakili oleh 4-bit bilangan biner. Tabel 2.1
Menampilkan nilai digig BCH dalam biner.

P
Digit Heksadesimal Kode BCH

Tabel 2.1 Binary


0 0000
1 0001
2 0010

Code Hexadesimal 3
4
0011
0100

(BCH) 5
6
0101
0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101

P
E 1110
F 1111
BINARY CODE HEXADESIMAL (BCH)
•Ex-1: 2AC = 0010 1010 1100
•Ex-2: 1000 0011 1101, 1110 = 83D,E
•EX-3: 5BD =???? ???? ????
•EX-4: 0110 1101 1001, 1111 = ???? ???? ????, ????

P
Komplemen
Kadangkala data disimpan dalam bentuk komplemen untuk
merepresentasikan bilangan negatif. Ada dua sistem untuk
merepresentasikan data negative: komplemen radiks dan
kompelemen radik-1.
Sistem terdahulu menggunakan komplemen radiks-1, di mana
tiap-tiap bilangan dikurangkan dari radiks-1 untuk
menghasilkan komplemen radiks-1 sebagai representasi data
negatif.

P
Komplemen (Radiks-1)
Ex-1: Ex-2:

1111 1111 15 15 15
-0100 1000 -5 C D
1011 0111 A 3 2

P
Komplemen (Radiks)
Ex-3: Ex-4:
1111 1111 15 15 15
-0100 1000 -5 C D
1011 0111 Komplemen-1 A 3 2 Komplemen-15
1 1
1011 1000 Komplemen-2 A 3 3 Komplemen-16

P
Format Data Komputer
•Kesusksesan dalam pemrograman sangat bergantung pada
pemahaman tentang format data computer.
•ASCII
ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
data merepresentasikan karakter alfanumerik di dalam memori
sistem komputer (LihatTabel 2–2). Kode ASCII standard code
adalah kode 7-bit, dengan bit ke-8 (most significant bit) digunakan
untuk memegang paritas padabeberapa sistem computer
terdahulu.
P
ASCII CODE

P
Ex: Penyimpanan data (nama seseorang) dalam memory

P
UNICODE
Many Windows-based applications, since Windows 95, use the Unicode
system to store alphanumeric data. This system stores each character as
16-bit data. The codes 0000H–00FFH are the same as standard ASCII
code. The remaining codes, 0100H–FFFFH, are used to store all special
characters from many worldwide character sets. This allows software written
for the Windows environment to be used in many countries around the
world. For complete information on Unicode, visit http://www.unicode.org.

P
Data Ukuran Byte
Data ukuran Byte disimpan sebagai unsigned integer dan signed integer
sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 1.1. Perbedaan bentuk-bentuk ini
adalah pada bobot paling posisi bit paling kiri (MSB); untuk Unsigned
integer bernilai 128 dan untuk signed integer bernilai -128.

Gambar 1.1

P
Data Ukuran Byte
Ex-1: Berapa nilai numerik data-data berikut bila disimpan pada memori
dengan format unsigned integer:
128 64 32 16 8 4 2 1 Bobot
1 1 0 1 0 1 0 1 = 213

128 64 32 16 8 4 2 1 Bobot
1 1 0 0 0 1 0 0 = 196

P
Data Ukuran Byte
Ex-1: Berapa nilai numerik data-data berikut bila disimpan pada memori
dengan format signed integer (Komplemen-2):
‐128 64 32 16 8 4 2 1 Bobot
1 1 1 1 1 0 0 1 = ‐7

‐128 64 32 16 8 4 2 1 Bobot
1 1 1 1 1 0 0 0 = ‐8

P
Data ukuran Word ( 2 bytes)
•A word (16-bits) is formed with two bytes of data. The least
significant byte is always stored in the lowest-numbered
memory location, and the most significant byte is stored in
the highest. This method of storing a number is called the
little endian format. An alternate method, not used with the
Intel family of microprocessors, is called the big endian
format.
P
Data ukuran Word ( 2 bytes)

P
Data ukuran DoubleWord ( 4 bytes)
Doubleword-sized data requires four bytes of memory because it is a 32-bit
number.

P
Bilangan Real (Real Number)
Bilangan Real atau bilangan presisi (floating Point) tersusun dari du
bagian: Mantisa (Signifikan) dan Eksponen.
Format
Presisi tunggal (float)

 Presisi ganda (Double)

P
Real Number
• Prosedur penkonversian bilangan.
• Contoh +12 (desimal) atau ekivalen dengan 1100 (biner) dinormalisasi
menjadi 1.1 x 23. (hanya ada satu digit di sebelum koma)
• Bagian eksponen, sebelum disimpan, dijumlahkan terlebih dahulu
dengan 127 (Decimal) atau 7FH (Hexa)-(untuk bilangan presisi tunggal),
sehingga: Eksponen= 127 + 3 = 130 atau ekivalen 82H atau dalam
biner ekivalen dengan 1000 0010 (Biner).
• Untuk bilangan presisi ganda (double) bagian eksponen dijumlahkan
dengan angka 1023 (Decimal) atau 3FFH sebelum disimpan.

P
Real Number
 Prosedur penkonversian bilangan.
 Bagian mantisa atau signifikan langsung diambil dari digit di depan koma. Untuk digit 1
di belakang koma di sembunyikan dalam penyimpanan bilangan real guna menghemat
satu bit lokasi.
 Penempatan bit‐bit di depan koma dilakukan secara berurut dimulai dari MSB ke LSB,
dari contoh berarti mantisa adalah: 10000000 00000000 00000000

P
Assignment
 Buatlah program Excel atau lainnya untuk menkonversikan sistem
bilangan berikut:
1. Sistem bilangan desimal → Sistem bilangan Biner
2. Sistem bilangan desimal → Sistem bilangan Oktal
3. Sistem bilangan desimal → Sistem bilangan Heksadesimal
4. Sistem bilangan Biner → Sistem bilangan Desimal
5. Sistem bilangan Oktal → Sistem bilangan Desimal
6. Sistem bilangan Heksadesimal → Sistem bilangan Desimal

P

Anda mungkin juga menyukai