Anda di halaman 1dari 55

FISIKA

Aturan Penilaian
 KEHADIRAN : 5 %
 PR : 20 %
 QUIZ : 25 % (2 X)

 UTS : 25 % (2 Bab)

 UAS : 30 % (2 Bab)
Silabus Kuliah :
Kuliah ini mempelajari Konsep dasar Fisika :
Besaran & satuan;
Analisis vektor dasar

Juga mempelajari bagian dari mekanika dalam Fisika,


yaitu Kinematika dan Dinamika
Bagian kinematika memberikan bekal kepada mahasiswa
untuk mempelajari dunia teknik dalam hal gerak.
Bagian dinamika mempelajari dunia teknik dalam hal gaya

Serta mempelajari Elastisitas & Gelombang :


Hukum hooke
Modulus elastik
Gelombang & Gelombang Suara
Materi Kuliah :
Minggu
materi kuliah tugas mingguan
ke-
Kontrak Kuliah
1
Pengantar Bab I
Bab I
Besaran dan satuan : konsep
pengukuran dalam Fisika,
Besaran skalar dan vektor,
sistem satuan, angka penting, 1. Mengerjakan soal dalam
2
aturan pembulatan handout (perorangan)
Bab I (Lanjutan)
Analisis Vektor : Operasi
penjumlahan, perkalian,
penulisan vektor
Bab II
1. Mengerjakan soal dalam handout
3 Kinematika Partikel : Konsep
(perorangan)
gerak, Gerak Lurus
Bab III
4 Dinamika I (Hukum Newton)
Quiz 1 (2 Bab: Bab I-III)
Bab IV
Dinamika Partikel
5 1. Mengerjakan soal dalam handout
Usaha dan Energi
Materi Kuliah :
Minggu
materi kuliah tugas mingguan
ke-
Bab IV
6 Usaha dan Energi dan 1. Mengerjakan soal dalam handout
Penyelesaian soal-soal

Bab V 1. Mengerjakan soal dalam handout


7
Momentum dan Tumbukan

Bab VI 1. Mengerjakan soal dalam handout


8
Getaran
9 UTS

Bab VI
10 1. Mengerjakan soal dalam handout
Mekanika Fluida

11 Bab VII
Gelombang

Bab VIII
12 1. Mengerjakan soal dalam handout
Hk Coulomb dan Medan Listrik

Bab XI 1. Mengerjakan soal dalam handout


13
Potensial Listrik  
Materi Kuliah :
Minggu
materi kuliah tugas mingguan
ke-
Bab X
14 dan 15 Mengerjakan soal dalam handout
Gaya dan Medan Magnet

16 UAS
I. Besaran dan satuan

I. Besaran dan satuan

1. Besaran pokok
2. Besaran turunan
3. Awalan/Prefiks
4. Analisa dimensi
5. Angka Penting
Standar Kompetensi:
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan
pengukurannya.

Kompetensi Dasar:
1.1 Mengukur besaran fisika ( panjang, massa,
dan waktu).
Indikator:
1. Mengidenifikasi besaran dan satuan.
2. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan
waktu dengan beberapa jenis alat ukur.
3. Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan
mempertimbangkan ketelitian dan ketepatan.
Pokok Bahasan
1. Besaran
2. Dimensi
3. Satuan
4. Pengukuran
5. Angka Penting
Besaran
• Besaran adalah sesuatu yang memiliki besar (nilai) dan dapat
diukur, serta hasilnya dinyatakan dengan angka-angka.

Besaran

asal arah

Besaran Besaran Besaran Besaran


Pokok Turunan Skalar Vektor
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
• Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan
sendiri.
• Yang termasuk Besaran Pokok: panjang, massa, waktu, suhu,
kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

• Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau


lebih besaran pokok.
• Contohnya: luas, volume, kecepatan, tekanan, gaya, percepatan,
usaha, energi, daya, dll.
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
• Besaran Skalar adalah besaran yang hanya
memiliki nilai dan tidak memiliki arah.
• Contohnya: massa, waktu, suhu, jarak, kelajuan, dll.

• Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki


nilai dan arah.
• Contohnya: gaya, kecepatan, percepatan, momentum,
perpindahan, dan lain-lain.
Satuan
Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang
dijadikan sebagai pembanding dalam pelaksanaan
pengukuran.
Contohnya:
• besaran panjang dgn nilai satu jengkal,  disebut satuan
jengkal.
• besaran volume dgn nilai satu liter,  disebut satuan
liter.
Untuk menyeragamkan nama dan nilai satuan maka disepakati
oleh para ilmuwan dunia agar menggunakan satuan standar
interasional (Sistem Internasional).
Dimensi
Dimensi merupakan suatu lambang untuk besaran.
Lambang Dimensi:
dicirikan dgn menggunakan kurung siku ( [ ] ).
Dimensi Besaran Pokok:
besaran pokok dimensinya sudah ditetapkan atas
kesepakatan internasional.
Dimensi Besaran Turunan:
disusun berdasarkan dimensi dari besaran-besaran
pokok yang membentuknya.
Fungsi Dimensi
1. Untuk mengetahui suatu besaran turunan
tersusun atas besaran pokok apa saja.
2. Untuk menentukan satuan besaran turunan
Besaran Pokok, Dimensi, dan Satuan
Besaran Pokok Satuan SI
Nama Lambang Dimensi Nama Lambang
panjang l [L] meter m
massa m [M] kilogram kg
waktu t [T] sekon s
suhu T [Ө] Kelvin K
kuat arus listrik I, i [I] Ampere A
intensitas cahaya I [J] candela cd
jumlah zat n [N] mol mol
sudut datar Ө - radian rad
sudut ruang Ө - steradian sr
Dimensi dan Satuan Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan
No Dimensi
Nama Lambang Rumus Nama Lambang

1 Volum (balok) V V=p.l.t [L3] meter pangkat m3


tiga
2 Kecepatan v v=s/t [L T-1] meter sekon m.s-1
pangkat
min satu

3 Percepatan a a=v/t [L T-2] meter sekon m.s-2


pangkat
min dua
4 Gaya F F=m.a [M L T-2] kilogram kg.m.s-2
meter sekon
pangkat
Slide: 18
min dua
Dimensi dan Satuan Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan
No Dimensi
Nama Lambang Rumus Nama Lambang

5 Berat
6 Massa Jenis
7 Tekanan
8 Usaha
9 Energi Potensial
10 Energi Kinetik
Pengukuran
Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran
dengan satuannya. Satuan adalah suatu besaran dengan nilai
tertentu yang dijadikan sbg pembanding dlm pengukuran.
Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.
Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.
Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti (signifikan) plus-
minus nilai taksiran (nilai ketidakpastian).
Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala
terkecil alat ukur.
Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses pengamatan,
lingkungan, dll.
Alat ukur panjang

Contoh:

Jangka Sorong Penggaris Mikrometer Sekrup


Alat Ukur Massa

Contoh:
Neraca Pegas
Neraca Dua Lengan

Neraca Elektronik
Neraca Ohaus
Alat Ukur Waktu

Contoh:

Jam Dinding

Jam Matahari Stop Watch


Alat Ukur Listrik

Contoh:

Ohmmeter
Voltameter
Amperemeter
Kesalahan Kalibrasi
Belum ada yang diukur, tapi
kok angkanya tidak nol ???
Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan
Kesalahan pembacaan alat ukur karena
posisi mata yang tidak tepat.
Kesalahan Pengguna (Human Error)
Angka Penting
Angka hasil pengukuran disebut angka penting.

Angka penting terdiri atas angka pasti dan


satu angka taksiran (tidak pasti).
Aturan Angka Penting
Angka Penting:
1. Semua angka bukan nol, kecuali terletak di kanan angka yang
diberi tanda (diberi garis bawah).
2. Semua angka nol yang terletak di kanan bukan nol, kecuali
terletak di kanan angka yang diberi tanda.
3. Semua angka nol yang diapit oleh angka bukan nol.

Bukan Angka Penting:


1. Semua angka yang terletak di kanan angka yang diberi tanda.
2. Semua angka nol yg terletak di kiri bukan nol, baik sebelum
maupun sesudah koma tanda desimal.
Operasi Angka Penting

1. Hasil penjumlahan atau pengurangan angka penting hanya boleh


mengandung satu angka taksiran (bila lebih harus dibulatkan sesuai
dengan aturannya).

2,234 485,78
2,0343 + 362 -
4,2683  4,268 123,78  124
Operasi Angka Penting

2. Pada perkalian atau pembagian, banyaknya angka penting hasil


operasi tsb sama dgn angka penting yang paling sedikit, selebihnya
dibulatkan.

5,24
2,5 x 38 : 0,05 = 760  800  8x102
13,100  13
Operasi Angka Penting

3. Pada pemangkatan atau penarikan akar, banyaknya angka penting


hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang dipangkatkan atau
diakarkan, selanjutnya dibulatkan.

a. 252 = 625  620  6,2 x 102


b. 1232 = 15129  15100  1,51 x 104
c. √5625 = 75  75,00
d. √18 = 4,24264  4,2
e. √57 = 7,55  7,6
Soal Quiz
1. 1,2500  ...... Angka Penting
2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 500.000  ...... AP  dibulatkan: ……
7. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
8. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
9. 2 : 125 = ………  dibulatkan: .........
Jawaban Quiz
1. 1,2500  5 Angka Penting
2. 0,0025  2 Angka Penting
3. 130,5010  7 Angka Penting
4. 12,36542  4 AP  dibulatkan: 12,36
5. 15.524  2 AP  dibulatkan: 1,6x104
6. 500.000  3 AP  dibulatkan: 5,00 x 105
7. 1 + 23,50 = 24,50  dibulatkan: 24
8. 125 x 42 = 5250  dibulatkan: 5,2 x 103
9. 2 : 125 = 0,016  dibulatkan: 0,02
2 x 10-2
II. Vektor
II. Vektor
1. Sistem Koordinat
2. Besaran vektor dan besaran skalar
3. Sifat-sifat vektor
4. Komponen-komponen vektor dan vektor satuan
II. Vektor
1. Sistem Koordinat
2 Dimensi
• Sistem koordinat kartesian / koordinat
rectanguler
• Sistem koordinat polar
II. Vektor
The cartesian coordinates of a point in the xy plane are (x, y) (-3.50,- 2.50) m,
as shown in Figure below. Find the polar coordinates of this point.
II. Vektor
2. Besaran vektor dan besaran skalar
A scalar quantity is specified by a single value with an appropriate unit and
has
no direction.
Contoh : Suhu, Mass, Volume, Rentang waktu

A vector quantity has both magnitude and direction.


Contoh : Kecepatan, Perpindahan
Notasi vektor : dg huruf tebal atau adanya tanda panah diatas huruf

Nilai/besar dari vektor dituliskan sebagai


II. Vektor
3. Sifat-sifat vektor
a. Kesamaan dua buah vektor: Besar dan arahnya sama.
II. Vektor
b. Penjumlahan vektor:
metode segitiga/metode poligon dan aturan ajaran genjang
II. Vektor
• Hukum Komutatif  A+B = B+A
• Hukum Assosiatif  A+(B+C) = (A+B)+C
II. Vektor
c. Vektor negatif:
Vektor A negatif didefinisikan sbg vektor yang jika ditambahkan terhadap
A akan memberikan hasil 0. A + (-A) = 0
Vektor A dan -A negatif memiliki besar yang sama, akan tetapi arahnya
berlawanan.
d. Pengurangan vektor
Operasi pengurangan vektor menggunakan definisi vektor negatif.
Sehingga definisi operasi A – B adalah penjumlahan – B terhadap A:
A-B = A+(-B)
II. Vektor
A car travels 20.0 km due north and then 35.0 km in a direction 60.0° west
of north, as shown in Figure below. Find the magnitude and direction of the
car’s resultant displacement.
II. Vektor
d. Perkalian vektor dengan skalar
If vector A is multiplied by a positive scalar quantity m, then the product mA
is a vector that has the same direction as A and magnitude mA. If vector A
is multiplied by a negative scalar quantity m, then the product - mA is
directed opposite A.
II. Vektor
4. Komponen-komponen vektor dan vektor satuan
a. Komponen-komponen vektor. : Proyeksi vektor sepanjang sumbu
koordinat
II. Vektor
b. Vektor satuan : Vektor tanpa dimensi yang besarnya satu.
II. Vektor
II. Vektor
II. Vektor
II. Vektor
Referensi Mata Kuliah

• Referensi
– Fisika Soal dan Latihan, Frederich J.
Bueche, Schaum Series, Erlangga
– Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1,
Tipler, Erlangga 1989
– Giancolli, “Fisika Jilid 1”
– Halliday-Resnick, “Fisika Jilid 1”
– Sutrisno, ”Fisika Dasar : Mekanika”
– Sutrisno, ”Fisika Dasar : Gelombang”
– dll
Fisika Mempelajari Apa?

• Hukum-hukum yang “mengatur” alam


semesta
• Benda, fenomena, gejala alam mulai dari
quark (partikel terkecil) hingga galaksi dan
jagat raya.
• Dalam bidang sains,
Fisika merupakan ilmu sains yang paling lu
as (ekstensif) dibanding Biologi dan Kimia
• Untuk Memperoleh gambaran, betapa
luasnya Ilmu Fisika, mari kita saksikan klip
berikut:
Fisika Itu Mungkin Sulit Tapi…

• Tidak pernah ada sesuatu yang


berharga bisa diperoleh dengan cara
yang mudah
• Jadikan klip ini inspirasi
Penutup

“Ketika mahasiswa dapat


mengaitkan isi dari mata
pelajaran akademik seperti
matematika, ilmu
pengetahuan alam, atau
sejarah dengan pengalaman
mereka sendiri, mereka
menemukan makna, dan
makna memberi mereka
alasan untuk belajar,” tulis
TERIMA KASIH
Semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai