Anda di halaman 1dari 44

FISIKA-JTEK UNSYIAH

KINEMA TIKA PARTIKEL

FISIKA
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Indikator:
Mahasiswa mampu mencari
besaran posisi, kecepatan, dan
percepatan sebuah partikel
untuk kasus 1 -D dan 2-D
FISIKA-JTEK UNSYIAH
FISIKA-JTEK UNSYIAH

 Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang


membahas gerak benda tanpa memperhatikan
penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak
yang sering ditinjau adalah gaya atau momentum.

 Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi


atau perpindahan, rotasi, atau vibrasi. Dalam bab
ini, dibahas mengenai gerak translasi dan rotasi
saja. Sedangkan gerak vibrasi akan dibahas pada
bab selanjutnya yang berkaitan dengan gerak
harmonik.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Ada 3 besaran fisis yang digunakan untuk mengetahui


gerak sebuah partikel yaitu :
Posisi (r), satuannya meter posisi relatif, perpindahan
(r), jarak tempuh
Kecepatan ( v ), satuannya m/s kecepatan rata-rata
(vrata-rata) dan sesaat ( v )
Percepatan ( a ), satuannya m/s2 percepatan rata-rata
(arata-rata) dan sesaat (a)
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Contoh dari gerak translasi : menggeser meja dari suatu tempat


ke tempat yang lain, mobil bergerak dari kota A ke kota B, dan
sebagainya.
Contoh dari gerak rotasi : Bumi mengelilingi Matahari, elektron
mengelilingi inti atom, putaran baling-baling helikopter, dan
lain-lain.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

 Suatu perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi


dari benda tersebut.
 Perubahan posisi benda selalu dinyatakan dalam
parameter waktu.
 Posisi : X = f(t)
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Gambar di bawah ini menyatakan kordinat dari posisi bis pada


waktu tertentu. Dari gambar diperoleh pada jam 7.00 posisi bis
masih di Bandung. Satu jam kemudian posisinya berada di
Ciranjang. Jam 9.00 berada di kota Cianjur. Dan jam 10.00 sudah
berada di Jakarta.

Jakarta

Cianjur
Ciranjang

Bandung

7.00 8.00 9.00 10.00 waktu


FISIKA-JTEK UNSYIAH

Contoh fungsi posisi terhadap waktu:

X  t   2t 2  2t  1
 
X  t   ln t 2 untuk t  1
Persamaan posisi sebagai fungsi waktu di atas adalah dalam kerangka satu
dimensi, karena benda hanya bergerak dalam arah koordinat X saja.

Untuk kerangka dua dimensi atau tiga dimensi posisi tersebut harus
dinyatakan dalam bentuk vektor dalam komponen arah sumbu koordinat X,
komponen sumbu koordinat Y, dan komponen sumbu koordinat Z.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Dua dimensi : y
R(t) = X(t) i + Y(t) j
Contoh :
R(t) = t i + (t + 1)j j
1)
R(t) = r(cos t i + sin t j) 5 (t

t i+
=
t)
R(
Tiga dimensi : 3

R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k


1
Contoh : x
0 2 4
R(t) = t i + (t + 1)j  k t=0 t=2 t=4
R(t) = r(cos t i + sin t j) + k
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Besaran lain dalam gerak translasi yang


menyatakan perubahan posisi terhadap waktu
adalah kecepatan (velocity). Umumnya posisi
dinyatakan dalam bentuk vektor (kecuali untuk
gerak satu dimensi), maka kecepatan juga
merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah
benda sama dengan turunan pertama dari posisi
terhadap waktu.
dr  t 
Kecepatan : v t 
dt
Contoh :
Posisi : r(t) = t i + (t – 1)2 j – k
kecepatan : v(t) = i + (t  1) j
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Kecepatan rata-rata : Δr  t  r  t   r  t0 
v 
Δt t  t0

Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan :

r(t) = r0 + v.t

Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi :

X(t) = X0 + v.t

r(t0) dan X(t0) menyatakan posisi pada keadaan awal


FISIKA-JTEK UNSYIAH

Gerak lurus beraturan adalah gerak perpindahan benda


pada garis lurus dan mempunyai kecepatan konstan.
Persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vt xo : posisi awal
v : kecepatan

X
Jika sebuah benda mengalami GLB,
maka grafik X – T berupa garis lurus.
Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh :
dx(t)
 v(t)  kons tan
Xo dt
t
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang


dinyatakan oleh :
x(t) = 2t3  t2 ; y(t) = 3t2 – 2t + 1
Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
Jawab :
dx dy
a. vx = = 6t2 – 2t m/s vy = = 6t – 2 m/s
dt dt
b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,
maka besar kecepatan : v = 4 2  4 2  4 2 m/s
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Percepatan (acceleration) adalah perubahan


kecepatan terhadap waktu dan merupakan besaran
vektor. Percepatan sebuah benda adalah turunan
pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau turunan
kedua dari posisi terhadap waktu.

dv(t ) d2 r  t 
Percepatan: a t  
dt dt 2

Δv  t  v  t   v  t 0 
Percepatan rata-rata : a 
Δt t  t0
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak


translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan
mempunyai percepatan konstan.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan
oleh :
x(t) = xo + vot + ½at2
xo : posisi awal
vo : kecepatan awal
a : percepatan
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Percepatan a bernilai
X negatif

Xo
t

Percepatan a bernilai
positif

Xo
t
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu :


1. Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari
dengan cara posisi diturunkan.
2. Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t
tertentu. Percepatan dicari dengan cara
mendeferensialkan v dan posisi dicari melalui
integrasi v.
3. Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan
kecepatan pada t tertentu. Kecepatan dan posisi
diperoleh melalui integrasi a.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X).


Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t2
ms-2.
a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam.
b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada
pada posisi x = 1 m.
c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66
m.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

2 3
a. Kecepatan v(t) =  a(t) dt   12t dt  4t  vo
Nilai vo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 0
kecepatan v = 0. v(0) = 4(0)3 + vo = 0. Sehingga
diperoleh vo = 0. Dengan demikian v(t) = 4t3 m/s.
Pada t = 2 detik nilai kecepatan v(2) = 4.23 = 32
m/s
b. Posisi x(t) = v(t) dt  4t 3 dt  t 4  x
  o
Nilai xo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2
detik posisi benda pada x = 1 m. Nilai x(2) = 24 + xo
= 1. Sehingga diperoleh xo = -15. Dengan demikian
diperoleh x(t) = t4 – 15.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

c. x(t) = 66 = t4 – 15 t4 – 81 = 0 atau t = 3
detik

Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.33 = 108


m/s
FISIKA-JTEK UNSYIAH

1. Sebuah benda titik bergerak di sumbu X. Kecepatan


sebagai fungsi dari waktu terlihat pada grafik di
bawah ini. 10v(m/s)
Pada t = 0 benda
berada di x = 2 m
6 8
t(s)
1 3 5
-5
a. Gambarkan grafik a(t) dalam selang t = 0 dan t = 8
detik !
b. Berapakah x8 – x0 ?
c. Berapakah panjang lintasan yang ditempuh selama
selang t = 0 sampai t = 8 detik ?
FISIKA-JTEK UNSYIAH

v(m/s)
10

6 8
t(s)
1 3 5
-5
1. a. Kecepatan :
10 t 0  t 1
 10 1 t  3

v
  5t  25 3t6
 5 6t8
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Untuk selang 0 < t < 1, v(t) = 10t. Percepatan :


dv( t ) d
a( t )   10t   10
dt dt
Untuk selang 1 < t < 3, v(t) = 10. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )   10   0
dt dt
Untuk selang 3 < t < 6, v(t) = -5t + 25. Percepatan :
dv( t ) d
a( t )     5t  25   5
dt dt
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Untuk selang 6 < t < 8, v(t) = -5. Percepatan :


dv( t ) d
a( t )     5  0
dt dt
Dengan demikian, grafik a(t) :
a(m/s)
10

6 8
t(s)
1 3 5

-5
FISIKA-JTEK UNSYIAH

1. b. Untuk menentukan selisih jarak x8 – x0 dengan


menghitung luas dari daerah yang dibentuk oleh
fungsi v(t) dan sumbu t. Untuk daerah pada harga
v(t) positif, artinya terjadi pertambahan jarak.
Sedangkan untuk harga v(t) negatif, terjadi
pengurangan jarak. Dengan demikian selisih jarak x8
– x0 dapat ditentukan dengan mengurangi luas
daerah
v(m/s)A dikurangi daerah B di bawah ini :
10 Luas A = ½.(2 + 5).10 = 35
A Luas B = ½.(2 + 3).5 = 12,5
6 8
t(s)
1 3 5 B
-5
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Luas A – luas B = 22,5. Dengan demikian selisih


jarak x8 – x0 = 22,5 m
1. c. Untuk menentukan panjang lintasan dari t = 0
sampai t = 8 detik dapat dicari dengan menghitung
luas total yang dibentuk fungsi v(t) dan sumbu t dari
t = 0 sampai dengan t = 8 yang besarnya sama
dengan Luas A + luas B = 47,5. Dengan demikian
panjang lintasan sama dengan 47,5 m.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

 Contoh dari gerak dua dimensi adalah gerak


peluru dan gerak melingkar.
 Gerak peluru adalah gerak benda pada bidang XY
di bawah pengaruh gravitasi (pada sumbu-y) dan
gesekan udara (sumbu-x).
 Gerak pada sumbu X : x = xo + voxt
 Gerak pada sumbu Y : y = yo + voyt - ½gt2
 vox = vo cos 
 voy = vo sin 
 Dengan (xo, yo) adalah posisi awal, (vox, voy)
kecepatan awal, dan g adalah percepatan
gravitasi.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan vy(t) = vo sin 


- gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada
saat :
v0sin
t g
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan


awal 150 m/s pada sudut 45o dengan horizontal.
Tentukan :
a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf
tersebut dari permukaan tanah
b. Lama waktu bola berada di udara
c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah
FISIKA-JTEK UNSYIAH

a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat vy(t) = 0,


yaitu pada :
75 2 75 2
75 2  gt = 0. Diperoleh tmax =  = 7,5 2 s
g 10
Ketinggian ymax = vo sin .tmax  ½ g tmax2
= 150. ½ 2 .7,5 2  ½.10.(7,5 2 )
2

= 1125 – 562,5 = 562,5 m


b. Lama waktu bola di udara adalah waktu t pada saat
bola jatuh ke tanah, yaitu pada y = 0. y = 75 2 t -
½gt2 = 0. Diperoleh t = 15 2detik
FISIKA-JTEK UNSYIAH

c. Jarak tempuh bola sampai ke tanah sama


dengan x = vocos. t. Dengan t menyatakan
selang waktu bola golf sejak di lempar sampai
kembali xke= tanah.
Diperoleh 75 2 .15 2 = 2250 m
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Sebuah benda bergerak dalam bidang XY sebagai


fungsi t : x(t) = 2t3  t2 m dan y(t) = 3t2 – 2t + 1 m, t
dalam detik. Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 1 detik
c. Waktu ketika kecepatan nol
d. a(t)
e. Waktu ketika arah a sejajar dengan sumbu Y
FISIKA-JTEK UNSYIAH

a. vx =
dx = 6t2 – 2t vy =
dy = 6t – 2
dt dt
b. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,
maka besar kecepatan :
2 2
v = v x  v y  4 2 m/s
c. Waktu pada kecepatan sama dengan nol, berarti
waktu pada vx = vy = 0, yaitu pada t = 31 detik
dv x dv y
d. a(t) = i j = (12t – 2)i + 6j m/s
dt dt
e. Arah a sejajar sumbu Y berarti ax = 12t – 2 = 0,
1
yaitu pada t = 6 detik
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Gerak melingkar adalah gerak pada bidang dengan


lintasan berupa lingkaran. Posisi benda dari gerak
pada bidang dapat dinyatakan dalam bentuk vektor :
r(t) = r [cos(t + o)i + sin(t + o)j]
r(t) = r r
Konstanta  menyatakan kecepatan sudut, o
menyatakan sudut awal, dan r menyatakan vektor
satuan dari r(t). r menyatakan jari-jari lintasan yang
besarnya konstan. Pada saat = 0, berlaku :
ro(t) = r [cos o i + sin o j]
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Berlaku : xo = r cos o
yo = r sin o
Dengan putaran n (xo, yo) adalah posisi awal.
yo
Arah berlawanan arah jarum jam. r
Untuk memudahkan perhitungan o
xo
dalam mencari persamaan gerak
rotasi, suatu posisi dapat
dinyatakan dalam koordinat polar.

Berbeda dengan koordinat Kartesius, posisi dari suatu


titik dinyatakan oleh jarak dari titik tersebut dengan titik
pusat dan sudut yang dibentuk dengan sumbu x positif.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan


dalam :
r(t) = r(t) ar
Dengan r(t) menyatakan jarak titik pusat ke titik
posisi sebagai fungsi waktu dan vektor satuan rr
menyatakan arah dari vektor r(t) yang arahnya
berubah terhadap waktu.
ar
Untuk gerak melingkar, jarak y
r
o

r(t) besarnya konstan yang



dinyatakan sebagai jari-jari x
o

lintasan r.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Kecepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh :


dR  t  de r
v t   R
dt dt
Karena R konstan, maka yang berubah terhadap
waktu adalah arah vektor/vektor satuan. Diketahui
dari slide sebelumnya :
er = cos(t + o)i + sin(t + o)j
Jika o = 0, diperoleh :
er = cos t i + sin t j
de r
= (-sin t i + cos t j)
Maka : dt
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Atau :
de r
= [cos(t + 90o)i + sin(t + 90o)j] = e
dt
e Vektor satuan e menyatakan
er
yo
arah tegak lurus dengan vektor
R satuan er seperti pada gambar
o samping.
xo
Dengan demikian kecepatan
dalam gerak melingkar sama
dengan :
v(t) = R e
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Dengan demikian besar kecepatan v = r dengan


arah tegak lurus vektor posisi. Arah dari kecepatan
merupakan garis singgung dari lintasan lingkaran.
a Vektor satuan a menyatakan
ar
yo
arah tegak lurus dengan vektor
dv  t  d (ωa )
r satuan
a  t 
dt

a
r
r dtseperti pada gambar
o samping.
xo
Percepatan dari gerak melingkar
dinyatakan oleh :
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Gerak melingkar beraturan terjadi jika  yang


menyatakan kecepatan sudut konstan. Kecepatan
sudut adalah turunan sudut terhadap waktu.
dθ t  d
  ωt  θ o   ω
dt dt
Jika  konstan maka percepatan :
dv  t  da
a t   ωr
dt dt
da
= -(cos t i + sin t j) = -ar
dt
Dengan demikian besar percepatan a = 2r dengan
arah berlawanan vektor posisi (-ar).
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Percepatan yang demikian disebut percepatan


sentripetal, yang dicirikan arahnya menuju titik
pusat.
Jika  tidak konstan, maka percepatan menjadi :
dv  t  de dω
a t   ωr  ra  ω2rar  rαa 
dt dt dt
Dengan  menyatakan percepatan sudut yang
merupakan turunan pertama dari kecepatan sudut
terhadap waktu.
Percepatan yang searah dengan arah kecepatan (a)
disebut percepatan tangensial.
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya.


Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi
menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut :
 = (t3)/3 – (t2)/2  2t (t dalam sekon)
Tentukan :
a. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t
= 2s
b. Laju titik P pada t = 2 s
c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P
pada t = 2 s
FISIKA-JTEK UNSYIAH

Jawab :
d θ t 
a. Kecepatan sudut :  = = t2 - t - 2.
dt
Pada t = 2 s diperoleh  = 0.
b. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0

c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t


= 2 s adalah :
as = 2.r = 0
at = r
Dengan  menyatakandω t  percepatan sudut yang
besarnya adalah  = dt = 2t - . Saat t = 2 s
diperoleh  = 3. Dan at = 0,6 m/s2

Anda mungkin juga menyukai