Anda di halaman 1dari 20

LANJUTAN:

Gerak dalam Dua dan Tiga Dimensi


►Menggunakan tanda + atau – tidak cukup untuk menjelaskan secara
lengkap gerak untuk lebih dari satu dimensi
• Vektor dapat digunakan untuk menjelaskan gerak lebih dari satu dimensi
►Masih meninjau perpindahan, kecepatan dan percepatan
Perpindahan
►Posisi sebuah benda dijelaskan
oleh vektor posisi nya, r
►Perpindahan sebuah benda
didefinisikan sebagai perubahan
posisinya
Δr = rf - ri
Kecepatan

►Kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara


perpindahan dengan selang waktu dari perpindahan
tersebut 
r
v
t
►Kecepatan sasaat adalah limit dari kecepatan rata-
rata dimana selang waktunya menuju nol
• Arah dari kecepatan sesaat adalah sepanjang garis yang
menyinggung kurva lintasan benda
 dan searah gerak
 r
v  lim
t  0 t
Percepatan

►Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perubahan


kecepatan terhadap selang waktu (laju perubahan kecepatan)

►Percepatan sesaat adalah limit dari 


percepatan rata-rata dengan
selang waktu menuju nol v
a
t


 v
a  lim
t 0 t
Benda Mengalami Percepatan Jika:

►Besarnya kecepatan (laju) berubah  v

a  lim
t  0 t
►Arah kecepatan berubah
• Meskipun besar kecepatannya (laju) tetap

►Baik besar maupun arahnya berubah


Hubungan Umum antara Posisi,
Kecepatan dan Percepatan
(Differensiasi)

Posisi : r (t)  x(t) iˆ  y(t) ˆj  z(t) kˆ

 dx ˆ dy ˆ dz ˆ
Kecepatan : v(t)  v x (t) iˆ  v y (t) ˆj  v z (t) kˆ  i j k
dt dt dt

 ˆ ˆ ˆ dv x ˆ dv y ˆj  dv z kˆ
Percepatan : a(t)  a x (t) i  a y (t) j  a z (t) k  i
dt dt dt
d2x ˆ d2y 2
ˆj  z kˆ
d
 2 i 2
dt dt dt 2
Hubungan Umum antara Posisi,
Kecepatan dan Percepatan (Integrasi)
t
   
 r  r (t) - r (t 0 )   v(t) dt
t0
t
   
v  v(t) - v(t 0 )   a(t) dt
t0

Dalam Komponen :
t t
x(t) - x(t 0 )   v x (t) dt ; v x (t) - v x (t 0 )   a x (t) dt
t0 t0
t t
y(t) - y(t0 )   v y (t) dt ; v y (t) - v y (t 0 )   a y (t) dt
t0 t0
t t
z(t) - z(t 0 )   v z (t) dt ; v z (t) - v z (t 0 )   a z (t) dt
t0 t0
Latihan
1. Sebuah benda bergerak dari titik (0,1,0) dengan kecepatan
 ˆ 2 ˆ Tentukan:
v(t)  4t i  3t j m s
a. Posisi benda setelah 2 detik!
b. Kecepatan rata-rata benda dalam selang 0 -2
detik!

 ˆj m s 2
2. Percepatan sebuah partikel adalah a  -10 . Pada t=0 detik
bahwa diketahui kecepatan partikel adalah v 
 30 iˆ  40 ˆj m s dan
posisinya berada di pusat koordinat.
Tentukan:
a. Kecepatan dan posisinya sebagai fungsi waktu!
b. Bentuk dan persamaan lintasan benda!
c. Bila sumbu y menyatakan ketinggian, berapakah tinggi maksimum
yang dicapai benda!
d. Pada jarak berapa dari pusat ketika ketinggian benda kembali nol!
Contoh-contoh Gerak 2 Dimensi:
1. Gerak Peluru
►Sebuah benda yang bergerak dalam arah x dan y
secara bersamaan (dalam dua dimensi)
►Bentuk gerak dalam dua dimensi tersebut kita sepakati
dengan nama gerak peluru
►Penyederhanaan:
► Abaikan gesekan udara
►Abaikan rotasi bumi

►Dengan asumsi tersebut, sebuah benda dalam gerak


peluru akan memiliki lintasan berbentuk parabola
Catatan pada Gerak Peluru:
►Ketika benda dilepaskan, hanya gaya gravitasi yang menarik benda, mirip
seperti gerak ke atas dan ke bawah

►Karena gaya gravitasi menarik benda ke bawah, maka:


 Percepatan vertikal berarah ke bawah
 Tidak ada percepatan dalam arah
horisontal
Gerak Peluru
Aturan Gerak Peluru
►Pilih kerangka koordinat: y arah vertikal
►Komponen x dan y dari gerak dapat ditangani secara terpisah
►Kecepatan, (termasuk kecepatan awal) dapat dipecahkan ke dalam
komponen x dan y
►Gerak dalam arah x adalah GLB
ax = 0
►Gerak dalam arah y adalah jatuh bebas (GLBB)
|ay|= g
Aturan Lebih Rinci:

►Arah x
• ax = 0

• x = vxot
vGLB.
 v cos   v  konstan
►Persamaan ini adalah persamaan hanya dalam arah x karena dalam arah ini geraknya dalah
xo o o x
Aturan Lebih Rinci:

►Arah y
• v  v sin 
yo o o
• Ambil arah positif ke atas
• Selanjutnya: Problem jatuh bebas
• Gerak dengan percepatan konstan, persamaan gerak
telah diberikan di awal
Kecepatan dari Peluru (Benda)

►Kecepatan peluru (benda) pada setiap titik dari geraknya adalah


penjumlahan vektor dari komponen x dan y pada titik-titik tersebut

vy
v  v v 2
x
2
y and   tan 1

vx
Contoh Gerak Peluru:

►Sebuah benda dapat


ditembakkan secara
horisontal

►Kecepatan awal semuanya


pada arah x
• vo = vx dan vy = 0

►Semua aturan tentang


gerak peluru dapat
diterapkan
Gerak Peluru tidak Simetri

►Mengikuti aturan gerak


peluru

►Pecah gerak arah y


menjadi
• Atas dan bawah
• simetri (kembali ke
ketinggian yang sama) dan
sisa ketinggian
Contoh soal:
Sebuan pesawat penyelamat menjatuhkan
barang bantuan pada para pendaki gunung.
Pesawat bergerak dalam horisontal pada
ketinggian 100m terhadap tanah dan lajunya
40.0 m/s.
Dimanakah barang tersebut menumbuk
tanah relatif terhadap titik dimana barang
dilepaskan?
1. Kerangka Koordinat:
Diketahui: Oy: y arah ke atas
Ox: x arah ke kanan
laju: v = 40.0 m/s
tinggi: h = 100 m 2. Ingat: vox= v = + 40 m/s
voy= 0 m/s d
Dicari:
1 2 2y
Oy : y  gt , so t 
Jarak d=? 2 g
Ox : x  vx 0t , so x  (40 m s)(4.51s )  180 m
2 ( 100 m)
or : t   4.51 s
9.8 m s 2
2. Gerak Melingkar
Dalam koordinat polar:
y
v(t) 
Posisi : r  R r̂

r(t) 
s(t) Kecepatan : v(t)  ω(t ) R θˆ
θ(t)
x   
Percepatan : a(t)  a sentripetal  a tangensial
 ω 2 (t)R rˆ  α R ˆ


Laju (kecepatan) sudut : ω(t) 
dt
Panjang Busur : s(t) = θ(t) R dω
Percepatan sudut : α(t) 
dt
Gerak Melingkar (lanjutan)
Gerak Melingkar Beraturan (GMB):
* Percepatan sudut : α  0
* Hanya ada percepatan sentripetal
(percepatan yang mengubah arah kecepatan)
* Laju sudut : ω  konstan

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB):


* Percepatan sudut : α  konstan dan  0
* Ada percepatan sentripetal dan tangensial
α  tetap
: ω αttidak
* Laju sudut ω(t) ω 0 konstan

1 2
θ(t)  θ(t  t 0 )  ω0 t  αt
2
ω(t) 2  ω(t  t 0 ) 2  2ααΔ

Anda mungkin juga menyukai