Anda di halaman 1dari 46

Kinematika Benda Titik

Persamaan Kinematika, Gerak 1, 2, 3 Dimensi, Kecepatan


Relatif
Gerak 1 Dimensi (Gerak Lurus)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a=0 a (t ) = 0
v = v0iˆ v(t ) = v0 = tetap
r = (v0t + r0 )iˆ x(t ) = v0t + x0
v(t ) − v0
t=
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) a
2
 v(t ) − v0   v(t ) − v0 
a (t ) = tetap x(t ) − x0 = a 
1
2  + v0  
 a   a 
v(t ) = v0 + at
x(t ) = at + v0t + x0
1 2 v(t ) 2 v0 2 2v(t )v0 v(t )v0 v0 2
2 x(t ) − x0 = + − + −
2a 2a 2a a a
2a( x(t ) − x0 ) = v(t ) 2 + v0 2 − 2v0 2

v(t ) 2 = v0 2 + 2a( x(t ) − x0 )


Gerak Peluru
Gerak 2 Dimensi (Gerak Peluru)
Gerak Peluru → Ciri-cirinya: a = ax iˆ + a y ˆj
a = 0 iˆ + (− g ) ˆj
Akibatnya

GLBB a = 0 iˆ − g ˆj

GLB
Analisis gerak peluru (kecepatan)
Analisis gerak peluru (kecepatan)
Analisis gerak peluru (posisi)
Vektor Kecepatan

Vektor Posisi
Analisis gerak peluru (waktu peluru mencapai puncak)

Pada puncak lintasan:


Maka waktu peluru mencapai puncak (tm) :

Maka waktu peluru ada di udara (T) :

T=2tm
Analisis gerak peluru (tinggi maksimum peluru)
Sebelumnya vektor posisi peluru: Waktu peluru mencapai puncak (tm) :

Substitusi tm ke fungsi posisi :


Analisis gerak peluru (tinggi maksimum peluru)
Maka ketinggian maksimum:

Jarak horizontal hingga tepat dibawah ym

Substitusi tm ke fungsi posisi : Jarak horizontal maksimum (R):

R
Analisis Lebih Lanjut
Jarak horizontal maksimum (R):

Berapa jarak tempuh horizontal


maksimum yang dapat dicapai?

Sasaran lebih jauh dari ini


tidak akan mungkin dicapai,
berapapun sudutnya!

Berapa sudut penembakan agar dicapai


jarak tempuh maksimum?
Analisis Lebih Lanjut
Ketinggian maksimum:

Berapa ketinggian maksimum


mungkin dicapai?

Berapa sudut penembakan agar dicapai


ketinggian maksimum?
Gerak Parabola (contoh soal)
Gerak Parabola (contoh soal)

v0=20m/s
=300

h=15m

Tentukan:
a) Lamanya bola di udara
b) Sudut yang dibentuk bola dengan bidang
datar saat bola menumbuk tanah
c) Kecepatan bola pada ketinggian 2m dari
puncak gedung
Gerak Parabola (contoh soal)

v0=20m/s
=300

h=15m

Tentukan:
a) Lamanya bola di udara
b) Sudut yang dibentuk bola dengan bidang
datar saat bola menumbuk tanah
c) Kecepatan bola pada ketinggian 2m dari
puncak gedung
Gerak Parabola (contoh soal)

v0=20m/s
=300

h=15m

Tentukan:
a) Lamanya bola di udara
b) Sudut yang dibentuk bola dengan bidang
datar saat bola menumbuk tanah
c) Kecepatan bola pada ketinggian 2m dari
puncak gedung
Gerak Parabola (contoh soal)

v0=20m/s
=300

h=15m

Tentukan:
a) Lamanya bola di udara
b) Sudut yang dibentuk bola dengan bidang
datar saat bola menumbuk tanah
c) Kecepatan bola pada ketinggian 2m dari
puncak gedung
Gerak Melingkar
Definisi:
Gerak benda pada suatu lintasan berupa keliling lingkaran, baik lingkaran penuh
atau tidak penuh.
Contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari:
✓gerak perputaran CD, VCD dan DVD
✓Gerak roda kendaraan
✓Gerak kendaraan di sebuah tikungan yang berbentuk irisan lingkaran
✓dll
Besaran-besaran gerak melingkar:
✓Sudut, posisi
✓Kecepatan sudut, Kecepatan linear
✓Percepatan sudut, Percepatan sentripetal, percepatan tangensial
Koordinat Polar

𝑗Ƹ Vektor satuan
𝜃መ 𝑟Ƹ
+𝑟Ƹ −𝜃መ polar kartesian
θ
θ 𝑖Ƹ 𝜃෠ = −𝑖Ƹ sin 𝜃 + 𝑗Ƹ cos 𝜃
+𝜃መ −𝑟Ƹ
R 𝑟Ƹ = 𝑖Ƹ cos 𝜃 + 𝑗Ƹ sin 𝜃

θ
Analisis Gerak Melingkar (vektor posisi)

Jarak benda ke sumbu pusat lintasan→ jari-jari lintasan R

Posisi benda setiap saat dinyatakan dengan:

Dalam gerak melingkar, θ selalu berubah


Analisis Gerak Melingkar (kecepatan)

Kecepatan Sudut vs Kecepatan Linear

• Kecepatan Sudut (ω): Kecepatan


gerak melingkar yang dinyatakan
Δs
dengan perubahan sudut Δθ yg
ditempuh benda pada selang waktu Δt
• Kecepatan Linear (v) : Kecepatan
gerak melingkar yg dinyatakan dengan
jarak tempuh Δs pada selang waktu Δt.

Arah kecepatan linear selalu menyinggung


lintasan→kecepatan linear selalu berubah
setiap saat meskipun besarnya konstan.
Analisis Gerak Melingkar (kecepatan)

Kecepatan sudut (ω):


Δθ dalam 𝑑𝜃 untuk Δt →
𝜔=
radian 𝑑𝑡 0 (sesaat)

Δs

Kecepatan linear (v):

Δs panjang lintasan yang ditempuh

Hubungan kecepatan
linear dg kecepatan sudut

Bagaimana vektor kecepatan benda? → bisa


diperoleh dari turunan vektor posisi thd waktu
Analisis Gerak Melingkar (kecepatan)
Vektor kecepatan linear → Turunan vektor posisi thd waktu

Δs

Kartesian Arah v selalu


Koordinat polar
menyinggung
𝜃መ = −𝑖Ƹ sin 𝜃 + 𝑗Ƹ cos 𝜃 lintasan ( tangensial)!
𝑣Ԧ = 𝑅𝜔𝜃መ Polar
𝑟Ƹ = 𝑖Ƹ cos 𝜃 + 𝑗Ƹ sin 𝜃
Analisis Gerak Melingkar (percepatan sudut)
Jika kecepatan sudut berubah thd waktu → gerak memiliki percepatan sudut

Perubahan kecepatan sudut pada selang waktu t hingga t+Δt:

Dengan mengambil Δt→0:


Analisis Gerak Melingkar (Percepatan tangensial dan sentripetal)
Percepatan Sentripetal

𝑣Ԧ2
𝑡2 𝑣Ԧ1
𝑡1 • Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 ) :
𝑎Ԧ 𝑠 ✓Memiliki arah menuju pusat putaran (arah radial)
𝑣Ԧ2
՜ ՜
✓ 𝑎𝑠 selalu tegak lurus 𝑣

✓Memiliki besar yang dapat dinyatakan:


՜
𝑣1
𝑣2
𝑎𝑠 =
𝑟
՜ ՜
𝑎𝑠 𝑎𝑠

՜ ՜
𝑣3
՜ 𝑎𝑠
𝑣2
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 )
𝑦
՜
𝑦 ՜ 𝑦
𝑣 𝑣𝑦
𝑣
𝜃 𝜃 𝜃
𝑝 𝑝 𝑎𝑥 𝑝
𝑣𝑥 ՜
𝑟 𝑦𝑝 𝑎 φ
𝑥
𝑎𝑦 𝑥
𝜃 𝑥
𝑥𝑝
՜
𝑣3
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 )
𝑦
՜
𝑦 ՜ 𝑣Ԧ = 𝑣𝑥 𝑖Ƹ + 𝑣𝑦 𝑗Ƹ = −𝑣 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑖Ƹ + (𝑣 cos 𝜃)𝑗Ƹ
𝑣 𝑣𝑦
𝑣
𝜃 𝜃
𝑝 𝑝 dimana:
𝑣𝑥
𝑟 𝑦𝑝 𝑦𝑝 𝑥𝑝
𝑥
sin 𝜃 = , cos 𝜃 =
𝜃 𝑥 𝑟 𝑟
𝑥𝑝
՜
𝑣3 𝑣𝑦𝑝 𝑣𝑥𝑝
𝑣Ԧ = − 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 )
𝑦 𝑣𝑦𝑝 𝑣𝑥𝑝
𝑣Ԧ = − 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
𝜃
𝑎𝑥 𝑝
՜ 𝑑 𝑣Ԧ 𝑣 𝑑𝑦𝑝 𝑣 𝑑𝑥𝑝
𝑎 φ 𝑎Ԧ = = − 𝑖 Ƹ + 𝑗Ƹ
𝑎𝑦 𝑑𝑡 𝑟 𝑑𝑡 𝑟 𝑑𝑡
𝑥

dimana: 𝑑𝑦𝑝
= 𝑣𝑦
𝑑𝑥𝑝
= 𝑣𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑣 𝑣
𝑎Ԧ = − 𝑣𝑦 𝑖Ƹ + 𝑣𝑥 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 )
𝑦 𝑣 𝑣 𝑦 ՜
𝑎Ԧ = − 𝑣𝑦 𝑖Ƹ + 𝑣𝑥 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟 𝑣 𝑣𝑦
𝜃 𝜃
𝑎𝑥 𝑝 𝑝
՜ diketahui: 𝑣𝑥 = −𝑣 sin 𝜃 𝑣𝑦 = 𝑣 cos 𝜃 𝑣𝑥
𝑎 φ
𝑎𝑦 𝑥 𝑥

𝑣 𝑣
𝑎Ԧ = − 𝑣 cos 𝜃 𝑖Ƹ + −𝑣 sin 𝜃 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟

𝑣2 𝑣2
= − cos 𝜃 𝑖Ƹ + − sin 𝜃 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
𝑣2 𝑣2
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 ) 𝑎Ԧ = − cos 𝜃 𝑖Ƹ + − sin 𝜃 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
𝑦

𝜃
Besar 𝑎𝑠 dapat dinyatakan:
𝑎𝑥 𝑝
𝑣2 𝑣2
՜
𝑎
𝑎= 𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑦 2 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛 𝜃 2
=
𝑣2
1
𝑎𝑠 =
φ 𝑟 𝑟 𝑟
𝑎𝑦 𝑥

𝑣 = 𝜔𝑟

𝑣 2 (𝜔𝑟)2
𝑎𝑠 =
𝑟
=
𝑟 𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
𝑣2 𝑣2
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 ) 𝑎Ԧ = − cos 𝜃 𝑖Ƹ + − sin 𝜃 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
𝑦

𝜃 𝑣2
𝑎𝑥 𝑝 𝑎𝑠 = 𝑟
𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
՜
𝑎 φ
𝑎𝑦 𝑥

Arah 𝑎𝑠 dapat dinyatakan dalam sudut:


𝑣2
𝑎𝑦 − 𝑟 sin 𝜃
𝑡𝑎𝑛∅ = = = 𝑡𝑎𝑛𝜃
𝑎𝑥 𝑣2
− 𝑟 cos 𝜃
𝑣2 𝑣2
• Percepatan sentripetal (𝑎𝑠 ) 𝑎Ԧ = − cos 𝜃 𝑖Ƹ + − sin 𝜃 𝑗Ƹ
𝑟 𝑟
𝑦

𝜃 𝑣2
𝑎𝑥 𝑝 𝑎𝑠 = 𝑟
𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
՜
𝑎 φ
𝑎𝑦 𝑥
Arah 𝑎𝑠 dinyatakan dalam bentuk vektor:

−𝑟Ƹ =

𝑎Ԧ 𝑠 = 𝑎Ԧ 𝑠 (−𝑟)Ƹ =
Analisis Gerak Melingkar (percepatan tangensial)
Sebelumnya, kecepatan linear memiliki hubungan dg kec. Sudut.
aT Bagaimana kaitan percepatan tangensial dg percepatan sudut?

Δs Besar Percepatan Tangensial (aT):


aT

Vektor Percepatan Tangensial:


aT
Koordinat polar 𝑎Ԧ 𝑇 = 𝑎 𝑇 𝜃෠ = 𝑅𝛼 𝜃෠
𝜃መ = −𝑖Ƹ sin 𝜃 + 𝑗Ƹ cos 𝜃
𝑟Ƹ = 𝑖Ƹ cos 𝜃 + 𝑗Ƹ sin 𝜃
Vektor Percepatan Total Benda

𝑎𝑇 𝑎Ԧ 𝑠 =
՜
𝑎

՜ ՜
𝑎𝑠 𝑎𝑠 Pada koordinat kartesian:

՜
𝑎𝑇 𝑎𝑠

𝑎𝑇 Arah 𝜃መ Arah −𝑟Ƹ


𝑎Ԧ 𝑇 = 𝑅𝛼 𝑎Ԧ 𝑠 = 𝜔2 𝑅
Pada koordinat polar:

𝑎Ԧ = 𝑅𝛼𝜃෠ − 𝜔2 𝑅𝑟Ƹ
SUMMARY...

Perioda Putaran:
SUMMARY...
Vektor percepatan umum pada gerak melingkar:

𝑎Ԧ = 𝑅𝛼 𝜃෠ − 𝜔2 𝑅𝑟Ƹ

Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Syarat: ω konstan → dω/dt = α = 0 → percepatan tangensial = 0


Besar kecepatan linear = konstan 𝑎𝑠
Kecepatan linear (arahnya tangensial) 𝑎𝑠

𝑣Ԧ = 𝑅𝜔𝜃෠ 𝑣Ԧ = 𝑣 = 𝑅𝜔𝜃෠ 𝑎𝑠
Percepatan sentripetal (arahnya radial)
𝑣 2
𝑎𝑠 = −𝜔2 𝑅𝑟Ƹ 𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟 =
𝑟
SUMMARY...
Vektor percepatan umum pada gerak melingkar:

𝑎Ԧ = 𝑅𝛼 𝜃෠ − 𝜔2 𝑅𝑟Ƹ

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)

Syarat: dω/dt = α = konstan → percepatan tangensial = konstan 𝑎Ԧ 𝑇


Besar kecepatan linear berubah. 𝑎𝑠
Percepatan sentripetal (arahnya radial) 𝑎𝑠
𝑣2
𝑎𝑠 = −𝜔2 𝑅𝑟Ƹ 𝑎𝑠 = 𝜔2 𝑟 =
𝑟
Percepatan tangensial Percepatan total 𝑎𝑠
𝑎Ԧ 𝑇 = 𝑅𝛼 𝜃መ
𝑎Ԧ 𝑇 = 𝑅𝛼
Summary...
Gerak Relatif
Gerak Relatif

Sebuah mobil (kerangka B) bergerak di atas jalan (kerangka A).


Pengamat dijalan melihat benda P di dalam mobil. Mobil bergerak
dg kecepatan vBA dan benda P diam relatif terhadap mobil.
Berdasarkan gambar di atas, jarak benda P menurut pengamat di
jalan (kerangka A) yaitu :
Dengan menurunkan terhadap waktu, maka

Kecepatan benda P menurut A :


Kecepatan P berbeda menurut observer di A dan B
Dengan menurunkan kecepatan terhadap waktu:

dan karena VBA konstan, diperoleh:

Jadi, kecepatan benda P berbeda ditinjau dari kerangka A dan B, tetapi percepatannya
sama menurut kedua kerangka tsb → kerangka acuan INERSIAL
An inertial frame of reference possesses the property that in this frame of reference a body
with zero net force acting upon it does not accelerate; that is, such a body is at rest or
moving at a constant velocity → Berhubungan dengan Hukum Newton I.
Contoh Soal

Kecepatan relatif B terhadap A


yaitu vBA = 52 km/jam dan
sebuah mobil bergerak ke arah
sumbu-x negatif.

1. Jika A mengukur kecepatan mobil (vPA) yaitu -78 km/jam, berapakah


kecepatan mobil menurut B (vPB) ?
2. Jika mobil P berhenti relatif terhadap A pada t = 10 s pada percepatan tetap,
berapakah percepatan mobil apa relatif terhadap A ?
3. Berapa percepatan mobil aPB relatif terhadap B selama pengereman?

Solusi:
1. Dengan menggunakan persamaan sebelumnya, maka
2. Kecepatan awal mobil P relatif terhadap A adalah VPA = -78 km/jam dan
kecepatan akhirnya adalah 0. Sehingga,

3. Dari hasil (1), kecepatan awal mobil P relatif terhadap B VPB = -130 km/jam.
Kecepatan akhir mobil P relatif terhadap B adalah -52 km/jam (mobil berhenti
sedangkan B bergerak). Jadi,

Anda mungkin juga menyukai