Fisika Klasik
Hukum Newton
Electromagnetism
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blac https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blac
k.Hole,Extremal.Kerr.Newman,Raytracing.png k_hole_-_Messier_87.jpg
Gerak benda
Momentum Fisika Kuantum
Fluida Relativitas Nuclear physics Quantum gravity
Termodinamik E=mc2 Teori atom Dark energy
Optik Condensed matter Dark matter
Gelombang
TRK Semiconductor String theory
Mekanika klasik TRU Electronic devices
Now
Past Future?
Besaran dalam Fisika
Ilmu Fisika didasarkan pada pengukuran besaran fisis.
• Besaran fisis terdiri atas : 7 besaran pokok dan besaran turunannya:
• 7 Besaran pokok:
➢ panjang (meter),
➢ massa (kilogram),
➢ waktu (second),
➢ arus listrik (ampere),
➢ temperatur mutlak (kelvin),
➢ intensitas cahaya (candela)
➢ jumlah zat (mol)
• Besaran Turunan (Besaran lain yang diturunkan dari besaran pokok),
misalnya:
➢ Kecepatan = jarak/waktu = m/s.
➢ Percepatan = jarak/waktu /waktu = m/s2.
➢ Gaya = massa x percepatan = kg*m/s2
Besaran Skalar vs Vektor
E
10°
700 km/hr
Analisis Vektor
A = Ax ˆi + Ay ˆj
• Penjumlahan vektor :
• Dengan metode “head to tail”
• menjumlahkan vektor adalah dengan menjumlahkan masing2 komponennya
Pengurangan Vektor
Ax = Axy cos +x Ax
A+ B = C
Ax iˆ + Ay ˆj + Az kˆ + Bxiˆ + By ˆj + Bz kˆ = C xiˆ + C y ˆj + C z kˆ
Cx = Ax + Bx ; C y = Ay + By ; C z = Az + Bz ;
Untuk s positif, arah vektor tidak berubah, besarnya berubah dengan faktor s
(the “stretch” factor!)
Untuk s negatif, arah vektor berubah 180°, besarnya berubah dengan faktor s
Untuk s = -1, menghasilkan vektor dengan arah yang berlawanan arah semula.
Perkalian titik (Dot Product) dari 2 vektor
Definisi: A • B = A B cos A
B
Perkalian titik (dot product) dari 2 vektor
menghasilkan besaran skalar (i.e., angka)
Kasus khusus:
A • B = 0 for A ⊥ B ( = 90)
A • B = A B for A || B ( = 0)
A • B = − A B for A anti - parallel to B ( = 180)
|A| cos adalah proyeksi vektor A pada arah yang
diberikan oleh vektor B
» Perkalian skalar adalah proyeksi A dikalikan panjang B A B
A cos
Dot product dalam bentuk komponennya
A = 7iˆ − 3 ˆj + 4kˆ; A = 74
B = 2iˆ − 3 ˆj − 5kˆ; B = 38
A • B = 14 + 9 − 20 = 3
3
cos = = 0.0566; = 86.8
74 38
Perkalian silang (Cross Product)
Definisi: A B = A B sin B
A B
A
Cross product dari 2 vektor menghasilkan besaran
vektor → Direction given by right-hand rule
Cross product tidak bersifat komutatif: B A = − A B
Kasus khusus:
A B
A B = A B for A ⊥ B ( = 90) y
A
A B = 0 for A || B ( = 0,180) ĵ iˆ
x
iˆ iˆ = ˆj ˆj = kˆ kˆ = 0 k̂ B
iˆ ˆj = kˆ, ˆj kˆ = iˆ, kˆ iˆ = ˆj z right-hand rule
Perkalian vektor dalam bentuk komponennya
Jika anda paham ttg determinan, lakukan cross product dengan cara
berikut:
iˆ ˆj kˆ
A B = Ax Ay Az
Bx By Bz
Lebih lanjut tentang cross product
B A B = A B sin
A B
A
Contoh Soal
Solusi:
Contoh Soal
Gambar disamping ini menunjukkan
3 buah vektor berikut. Carilah vektor hasil
penjumlahannya,
Solusi:
Contoh Soal
Berapa sudut yang terbentuk antara dan
Solusi:
Contoh Soal
Jika dan carilah
Solusi:
Contoh Soal
Pada gambar di samping, vektor
Berada pada bidang xy mempunyai
besar 18 satuan unit dan membentuk
sudut 250o dari sumbu x. Kemudian
Vektor b mempunyai besar 12 satuan
Unit mengarah sejajar sumbu z.
berapa
Solusi:
Besarnya adalah
Arahnya adalah
KINEMATIKA
POSISI, KECEPATAN, PERCEPATAN
Kinematika vs Dinamika
Bagian dari ilmu fisika yang mengkaji gerak suatu benda dan
pengaruh lingkungan terhadap gerak benda tersebut
Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mengkaji gerak banda tanpa
mempedulikan penyebab gerak atau bagaimana lingkungan mempengaruhi
gerak tersebut.
Benda titik atau partikel adalah benda yang memiliki massa tetapi ukurannya
dapat diabaikan (tidak berdimensi) terhadap skala ukuran lain yang terlihat
dalam pembahasan.
Tidak berdimensi → lebih mudah menganalisis apabila ada perpindahan
Contoh:
Dalam meninjau gerak benda langit, bumi dapat dianggap sebagai benda titik
karena ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran orbitnya
Catatan:
Gerak benda yang bukan titik dapat dipandang sebagai gerak benda titik asalkan
benda secara keseluruhan hanya bergerak translasi saja (setiap titik pada benda
akan mengalami pergerakan yang serupa, karena itu gerak benda secara
keseluruhan dapat diwakili oleh gerak salah satu titiknya saja)
Besaran-besaran Kinematika
SUMMARY VIDEO PEMBELAJARAN
Posisi
z Posisi ( r ) → vektor
Kelajuan rata-rata = vektor/skalar Jika arah gerak tidak tetap → Laju rata2 tidak
sama dengan besar kecepatan rata-rata
l
s = s v
t
Kecepatan Sesaat VS Kelajuan Sesaat
Kecepatan Sesaat = Kecepatan rata2 disekitar t, dengan Δt kecil
r dr
v = lim v = lim = = Kemiringan atau gradien kurva r(t)
t →0 t → 0 t dt
dr dx ˆ dy ˆ dz ˆ
𝑥 (m) v= = i+ j+ k
dt dt dt dt
5 v
Δ𝑥 Besar kecepatan sesaat = laju
4
3
Δ𝑡 s= v
2
v Arah v selalu menyinggung
1 arah lintasan
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2 r (t )
Percepatan rata-rata dan sesaat
Percepatan rata-rata = Perubahan kecepatan dalam selang waktu Δt
v vx iˆ + v y ˆj + vz kˆ vx ˆ v y ˆ vz ˆ
a = = = i+ j+ k
t t t t t
a = axiˆ + a y ˆj + az kˆ
Percepatan sesaat = Perubahan
𝑣(m/s) kecepatan dalam selang waktu Δt kecil
v
5
v dv
4
Δ𝑥 a = lim a = lim =
t →0 t → 0 t dt
3
Δ𝑡
2 = Kemiringan atau gradien kurva v(t)
v Arah a selalu menyinggung
1 arah lintasan 2
dv d dr d r
0
1 2 3 5 6 7 8
𝑡 (s)
a= = = 2
-1 dt dt dt dt
v (t )
Interpretasi grafis
a(t1) a(t2)
Gerak dengan percepatan konstan
Menentukan kecepatan
dari grafik posisi
Grafik 𝑥(𝑡)
𝑡 = 0s 𝑡 = 4s 𝑡 =6s
𝑥 (m)
𝑥 (m)
-2 -1 0 1 2 3 4 5
5
4
3
1
0 𝑡 (s)
Grafik 𝑥(𝑡). -1
1 2 3 4 5 6 7 8
-2 ∝ 𝑡2 ∝𝑡 ∝ −𝑡 2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡 Δ𝑥
3
1 Δ𝑡
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡
3
Δ𝑥
2
1 Δ𝑡
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡
3
2 Δ𝑥
1
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
Δ𝑡
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan
5
Δ𝑥 d𝑥
𝑣 𝑡 = lim = 4
Δ𝑡→0 Δ𝑡 d𝑡 𝑑𝑥
3 = tan 𝜃
𝑑𝑡
2
Kecepatan sesaat: gradien grafik 𝑥(𝑡) 1 𝜃
-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
Tentukan Urutannya 𝑥 (m)
2
Jawab: urutan dari yang terkecil adalah
1
𝑣(0), 𝑣(6), dan 𝑣(4). 0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
Grafik 𝑣(𝑡)
Kemiringan grafik 𝑥(𝑡)
𝑣 (m/s) 𝑥 (m)
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
0 𝑡 (s) 0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
-1 -1
-2 -2 𝑣 naik 𝑣 konst. 𝑣 turun
Menentukan perpindahan
dari grafik kecepatan
Grafik 𝑣(𝑡)
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡
5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1
0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
Perpindahan
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡
5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1
𝑣
0
Luas partisi pada gambar
𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
𝑑𝑡
Perpindahan
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡
5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1 𝑥𝑓 𝑡𝑓
0 𝑡 (s) Δ𝑥 = න 𝑑𝑥 = න 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
1 2 3 4 5 6 7 8 𝑥𝑖 𝑡𝑖
-1
-2
𝑡𝑖 𝑡𝑓
𝑌 Posisi
𝑟Ԧ 𝑡 = 𝑥 𝑡 𝑖Ƹ + 𝑦 𝑡 𝑗.Ƹ
Perpindahan
𝑦1 Δ𝑟Ԧ = 𝑟Ԧ2 − 𝑟Ԧ1
𝑟Ԧ1 Δ𝑟Ԧ
= 𝑥2 − 𝑥1 𝑖Ƹ + 𝑦2 − 𝑦1 𝑗Ƹ
𝑦2 = Δ𝑥 𝑖Ƹ + Δ𝑦 𝑗.Ƹ
𝑟Ԧ2 Kecepatan rata-rata
𝑋 Δ𝑟Ԧ Δ𝑥 Δ𝑦
O 𝑥1 𝑥2 ⟨𝑣⟩
Ԧ = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
Δ𝑡 Δ𝑡 Δ𝑡
= ⟨𝑣𝑥 ⟩ 𝑖Ƹ + ⟨𝑣𝑦 ⟩𝑗.Ƹ
Percepatan rata-rata Percepatan sesaat Kecepatan
Δ𝑣Ԧ Δ𝑣𝑥 Δ𝑣𝑦 𝑑 𝑣Ԧ 𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑟Ԧ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑎Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ 𝑎Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ 𝑣Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
Δ𝑡 Δ𝑡 Δ𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
= ⟨𝑎𝑥 ⟩ 𝑖Ƹ + 𝑎𝑦 𝑗.Ƹ 𝑑2 𝑥 𝑑2 𝑦 = 𝑣𝑥 𝑖Ƹ + 𝑣𝑦 𝑗.Ƹ
= 2 𝑖Ƹ + 2 𝑗 Ƹ
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 𝑎𝑥 𝑖Ƹ + 𝑎𝑦 𝑗.Ƹ
Summary... Interpretasi grafis r, v, a
Posisi
𝑟Ԧ 2 = 2.22 − 3 𝑖Ƹ + −22 + 4.2 − 1 𝑗Ƹ = 5 𝑖Ƹ + 3 𝑗,Ƹ
kecepatan
𝑑 𝑟Ԧ
𝑣Ԧ 2 = ቤ = 8 𝑖,Ƹ
𝑑𝑡 𝑡=2
percepatan
𝑑 2 𝑟Ԧ
𝑎Ԧ 2 = 2 อ = 4 𝑖Ƹ − 2𝑗.Ƹ
𝑑𝑡
𝑡=2
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
b. perpindahan benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 hingga 𝑡 = 2,
Δ𝑟Ԧ21 = 𝑟Ԧ 2 − 𝑟Ԧ 1
= 2.22 − 3 𝑖Ƹ + −22 + 4.2 − 1 𝑗Ƹ − 2.12 − 3 𝑖Ƹ + −12 + 4.1 − 1 𝑗Ƹ
= 6𝑖Ƹ + 𝑗.Ƹ
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
c. kecepatan rata-rata benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 dan 𝑡 = 2,
Δ𝑟Ԧ 𝑟Ԧ 2 − 𝑟(1)
Ԧ
⟨𝑣⟩
Ԧ = = = 6𝑖Ƹ + 𝑗.Ƹ
Δ𝑡 2−1
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
d. kapan kecepatan benda tegaklurus terhadap percepatannya.
Dua vektor akan tegaklurus jika perkalian titik keduanya bernilai nol, sehingga
𝑣Ԧ 𝑡 ⋅ 𝑎Ԧ 𝑡 = 0.
Dari fungsi posisi diperoleh kecepatan dan percepatan
𝑑𝑟Ԧ
𝑣Ԧ 𝑡 = = 4𝑡 𝑖Ƹ + −2𝑡 + 4 𝑗,Ƹ
𝑑𝑡
𝑎Ԧ 𝑡 = 4 𝑖Ƹ − 2𝑗.Ƹ
Selajutnya kita terapkan syarat tegaklurus,
𝑣Ԧ 𝑡 ⋅ 𝑎Ԧ 𝑡 = 20𝑡 − 8 = 0.
8
Dari persamaan terakhir diperoleh 𝑡 = 20 = 0,4.
TUGAS MANDIRI
Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan v(t)=2t + 3 (t dalam s, v dalam
m/s). Jika pada t=0 posisi benda di x=-4, Tentukan:
a) Percepatan saat t
b) Percepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s
c) Posisi saat t
d) Gambar grafik posisi benda terhadap t
e) Kecepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s
f) Jarak tempuh dari t=-4s sampai t=4s
g) Laju rata-rata dari t=-4 s sampai t=4s
h) Kecepatan rata-rata dari t=-4s sampai t=4s
TUGAS MANDIRI
Dik: v(t)=2t + 3
pada t=0 posisi benda di x=-4
-Percepatan saat t
x(t)
x(t)
t
Contoh Soal
Posisi sebuah benda titik yang sedang bergerak pada sumbu x diberikan sbb.:
Solusi:
a)
b)
Contoh Soal
Gambar di samping menunjukkan kecepatan benda titik terhadap
posisinya ketika dia bergerak dalam sumbu x dengan percepatan
konstan. Berapa kecepatannya pada posisi x = 0?
Solusi:
Solusi:
Pada
Pada
Pada
Solusi:
(b) gambarlah grafik percepatan vs waktu
Untuk
Untuk
Pada
Pada