Anda di halaman 1dari 62

Review Fisika

Besaran, Satuan, Vektor


Peta Ilmu Fisika
Physics→astrophysics, biophysics, chemical Black hole
physics, geophysics, nuclear physics,
particle physics, solid-state physics

Fisika Klasik
Hukum Newton
Electromagnetism
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blac https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blac
k.Hole,Extremal.Kerr.Newman,Raytracing.png k_hole_-_Messier_87.jpg

Gerak benda
Momentum Fisika Kuantum
Fluida Relativitas Nuclear physics Quantum gravity
Termodinamik E=mc2 Teori atom Dark energy
Optik Condensed matter Dark matter
Gelombang
TRK Semiconductor String theory
Mekanika klasik TRU Electronic devices
Now
Past Future?
Besaran dalam Fisika
Ilmu Fisika didasarkan pada pengukuran besaran fisis.
• Besaran fisis terdiri atas : 7 besaran pokok dan besaran turunannya:
• 7 Besaran pokok:
➢ panjang (meter),
➢ massa (kilogram),
➢ waktu (second),
➢ arus listrik (ampere),
➢ temperatur mutlak (kelvin),
➢ intensitas cahaya (candela)
➢ jumlah zat (mol)
• Besaran Turunan (Besaran lain yang diturunkan dari besaran pokok),
misalnya:
➢ Kecepatan = jarak/waktu = m/s.
➢ Percepatan = jarak/waktu /waktu = m/s2.
➢ Gaya = massa x percepatan = kg*m/s2
Besaran Skalar vs Vektor

E
10°
700 km/hr
Analisis Vektor

◼ Sebuah vektor A, dapat dinyatakan dengan huruf tebal A atau Ā


◼ Dalam koordinat 2-dimensi, vektor dapat digambarkan sebagai berikut.
Vektor satuan (berfungsi menyatakan arah)
î, ĵ = vektor satuan dalam arah sumbu-x, y

Vektor satuan dari vektor A:

A = Ax ˆi + Ay ˆj

Ax = Panjang (besar) komponen Ax = A cos


A dalam arah sumbu-x Ay = A sin
Ay = Panjang komponen A A =  (Ax2+ Ax2)
dalam arah sumbu-y
Penjumlahan Vektor

• Penjumlahan vektor :
• Dengan metode “head to tail”
• menjumlahkan vektor adalah dengan menjumlahkan masing2 komponennya
Pengurangan Vektor

Penjumlahan vektor dengan metode head to tail:


  
B  B
A A
 
A+ B

Pengurangan vektor dengan membalikkan arahnya:


» Changing sign is equivalent to opposite direction

    −B
A −B A− B

A
Magnitudo (besar) dan komponen suatu vektor
Mula-mula tinjau vektor pada bidang x-y (i.e., Az=0)
Panjang vektor dapat dihitung dengan teorema Pythagoras
+y
Axy = Ax2 + Ay2
Axy
 Ay = Axy sin   Ay 
 = tan  
−1

Ax = Axy cos  +x  Ax 

Jika vektor juga memiliki komponen z, maka panjang vektor A = A


adalah:
 A = Ax2 + Ay2 + Az2
 Az = A sin 
 
Axy = A cos
Penjumlahan vektor dengan komponennya
Penjumlahan komponen dari 2 vektor

A+ B = C
Ax iˆ + Ay ˆj + Az kˆ + Bxiˆ + By ˆj + Bz kˆ = C xiˆ + C y ˆj + C z kˆ
Cx = Ax + Bx ; C y = Ay + By ; C z = Az + Bz ;

Contoh: A = 3iˆ − 2kˆ


B = 4 ˆj + 7kˆ
A + B = 3iˆ + 4 ˆj + 5kˆ
Perkalian Vektor

◼ Perkalian sebuah vektor dengan skalar s:


B = sA = masing-masing komponen vektor dikalikan dengan s

◼ Dot product dari dua vektor:

◼ Cross product dari dua vektor:


Perkalian vektor oleh skalar
 
Contoh: B = 3A

masing-masing komponen vektor dikalikan dengan skalar


 
Definisi: B = sA  Bx = sAx
B y = sAy
Bz = sAz

Untuk s positif, arah vektor tidak berubah, besarnya berubah dengan faktor s
(the “stretch” factor!)
Untuk s negatif, arah vektor berubah 180°, besarnya berubah dengan faktor s
Untuk s = -1, menghasilkan vektor dengan arah yang berlawanan arah semula.
Perkalian titik (Dot Product) dari 2 vektor
    
Definisi: A • B = A B cos A 

B
Perkalian titik (dot product) dari 2 vektor
menghasilkan besaran skalar (i.e., angka)
Kasus khusus:
   
A • B = 0 for A ⊥ B ( = 90)
     
A • B = A B for A || B ( = 0)
     
A • B = − A B for A anti - parallel to B ( = 180)
|A| cos  adalah proyeksi vektor A pada arah yang
diberikan oleh vektor B  
» Perkalian skalar adalah proyeksi A dikalikan panjang B A B

A cos 
Dot product dalam bentuk komponennya

Dot product dalam bentuk komponennya:


A • B = ( Axiˆ + Ay ˆj + Az kˆ) • ( Bxiˆ + By ˆj + Bz kˆ)
= Ax Bx + Ay By + Az Bz

Contoh: Berapa besar sudut antara vektor A dan B?

A = 7iˆ − 3 ˆj + 4kˆ; A = 74

B = 2iˆ − 3 ˆj − 5kˆ; B = 38
A • B = 14 + 9 − 20 = 3
3
cos  = = 0.0566;  = 86.8
74  38
Perkalian silang (Cross Product)

Definisi: A  B = A B sin    B
A B 

A
Cross product dari 2 vektor menghasilkan besaran
vektor → Direction given by right-hand rule
Cross product tidak bersifat komutatif: B  A = − A  B
Kasus khusus:  
A B
A  B = A B for A ⊥ B ( = 90) y

A
A  B = 0 for A || B ( = 0,180) ĵ iˆ
x  
iˆ  iˆ = ˆj  ˆj = kˆ  kˆ = 0 k̂ B
iˆ  ˆj = kˆ, ˆj  kˆ = iˆ, kˆ  iˆ = ˆj z right-hand rule
Perkalian vektor dalam bentuk komponennya

Cross product agak rumit:

A  B = ( Axiˆ + Ay ˆj + Az kˆ)  ( Bxiˆ + By ˆj + Bz kˆ)


= Ax By kˆ − Ax Bz ˆj − Ay Bx kˆ + Ay Bz iˆ + Az Bx ˆj − Az By iˆ
= ( Ay Bz − Az By )iˆ + ( Az Bx − Ax Bz ) ˆj + ( Ax By − Ay Bx )kˆ

Jika anda paham ttg determinan, lakukan cross product dengan cara
berikut:

iˆ ˆj kˆ
A  B = Ax Ay Az
Bx By Bz
Lebih lanjut tentang cross product

Interpretasi geometri: cross product = luas jajaran genjang yang


dibentuk oleh vektor A dan B

    
  B A  B = A B sin 
A B

A
Contoh Soal

Solusi:
Contoh Soal
Gambar disamping ini menunjukkan
3 buah vektor berikut. Carilah vektor hasil
penjumlahannya,

Solusi:
Contoh Soal
Berapa sudut  yang terbentuk antara dan

Solusi:
Contoh Soal
Jika dan carilah

Solusi:
Contoh Soal
Pada gambar di samping, vektor
Berada pada bidang xy mempunyai
besar 18 satuan unit dan membentuk
sudut 250o dari sumbu x. Kemudian
Vektor b mempunyai besar 12 satuan
Unit mengarah sejajar sumbu z.
berapa

Solusi:
Besarnya adalah

Arahnya adalah
KINEMATIKA
POSISI, KECEPATAN, PERCEPATAN
Kinematika vs Dinamika

Bagian dari ilmu fisika yang mengkaji gerak suatu benda dan
pengaruh lingkungan terhadap gerak benda tersebut

Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mengkaji gerak banda tanpa
mempedulikan penyebab gerak atau bagaimana lingkungan mempengaruhi
gerak tersebut.

Dinamika adalah bagian dari mekanika yang mengkaji bagaimana pengaruh


lingkungan terhadap gerak tersebut
Kinematika Benda Titik (Partikel)

Benda titik atau partikel adalah benda yang memiliki massa tetapi ukurannya
dapat diabaikan (tidak berdimensi) terhadap skala ukuran lain yang terlihat
dalam pembahasan.
Tidak berdimensi → lebih mudah menganalisis apabila ada perpindahan

Contoh:
Dalam meninjau gerak benda langit, bumi dapat dianggap sebagai benda titik
karena ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran orbitnya
Catatan:
Gerak benda yang bukan titik dapat dipandang sebagai gerak benda titik asalkan
benda secara keseluruhan hanya bergerak translasi saja (setiap titik pada benda
akan mengalami pergerakan yang serupa, karena itu gerak benda secara
keseluruhan dapat diwakili oleh gerak salah satu titiknya saja)
Besaran-besaran Kinematika
SUMMARY VIDEO PEMBELAJARAN
Posisi
z Posisi ( r ) → vektor

A Menyatakan posisi terhadap O: x


 
r r = xiˆ + yjˆ + zkˆ r = ( x, y , z ) r =  y
z z 
O Jarak antara benda titik ke O:  
y
x r = x2 + y 2 + z 2
y
x
z B
Jika acuan benda bukan O→ Posisi relatif benda B thd A
rB = posisi benda B relatif thd O – posisi A relatif thd O
A =posisi benda B – posisi benda A
rA
rBA = rB − rA = ( xB − x A )iˆ + ( yB − y A ) ˆj + ( z B − z A )kˆ
O
y
rBA = ( xB − x A ) 2 + ( yB − y A ) 2 + ( z B − z A ) 2
x
Perpindahan VS Jarak Tempuh

Perpindahan = Perubahan Posisi = Posisi akhir – Posisi awal


Perpindahan = vektor atau skalar ? Perpindahan (Displacement)
Jarak Tempuh (Distance)
Posisi benda tiap saat
y
r (t )
Perpindahan = r = r2 − r1
r1 r = r2 − r1
r = ( x2 − x1 )iˆ + ( y2 − y1 ) ˆj
r2
O r = xiˆ + yjˆ
x
Jarak tempuh (l) = Panjang lintasan dari gerak benda

Jarak tempuh = vektor atau skalar ? Arah gerak tetap → l = r


Arah gerak berubah → l  r
Kecepatan Rata-rata VS Kelajuan Rata-rata
Kecepatan Rata-rata = Perpindahan / waktu tempuh Kecepatan (Velocity)
Kelajuan (Speed)
Kecepatan rata-rata = vektor/skalar

r ( xiˆ + yjˆ + zkˆ) xiˆ + yjˆ + zkˆ x ˆ y ˆ z ˆ


v = = = = i+ j+ k
t t t t t t
v = vxiˆ + v y ˆj + vz kˆ

Kelajuan Rata-rata = Jarak tempuh / waktu tempuh

Kelajuan rata-rata = vektor/skalar Jika arah gerak tidak tetap → Laju rata2 tidak
sama dengan besar kecepatan rata-rata
l
s = s  v
t
Kecepatan Sesaat VS Kelajuan Sesaat
Kecepatan Sesaat = Kecepatan rata2 disekitar t, dengan Δt kecil

r dr
v = lim v = lim = = Kemiringan atau gradien kurva r(t)
t →0 t → 0 t dt
dr dx ˆ dy ˆ dz ˆ
𝑥 (m) v= = i+ j+ k
dt dt dt dt
5 v
Δ𝑥 Besar kecepatan sesaat = laju
4
3
Δ𝑡 s= v
2
v Arah v selalu menyinggung
1 arah lintasan
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2 r (t )
Percepatan rata-rata dan sesaat
Percepatan rata-rata = Perubahan kecepatan dalam selang waktu Δt
v vx iˆ + v y ˆj + vz kˆ vx ˆ v y ˆ vz ˆ
a = = = i+ j+ k
t t t t t
a = axiˆ + a y ˆj + az kˆ
Percepatan sesaat = Perubahan
𝑣(m/s) kecepatan dalam selang waktu Δt kecil
v
5
v dv
4
Δ𝑥 a = lim a = lim =
t →0 t → 0 t dt
3
Δ𝑡
2 = Kemiringan atau gradien kurva v(t)
v Arah a selalu menyinggung
1 arah lintasan 2
dv d  dr  d r
0
1 2 3 5 6 7 8
𝑡 (s)
a= =  = 2
-1 dt dt  dt  dt
v (t )
Interpretasi grafis

• v(t) merupakan gradien garis singgung kurva posisi r(t)


• a(t) merupakan gradien garis singgung kurva kecepatan v(t)

Perlambatan = percepatan negatif?

a(t1) a(t2)
Gerak dengan percepatan konstan
Menentukan kecepatan
dari grafik posisi
Grafik 𝑥(𝑡)
𝑡 = 0s 𝑡 = 4s 𝑡 =6s
𝑥 (m)
𝑥 (m)
-2 -1 0 1 2 3 4 5
5

4
3

1
0 𝑡 (s)
Grafik 𝑥(𝑡). -1
1 2 3 4 5 6 7 8

-2 ∝ 𝑡2 ∝𝑡 ∝ −𝑡 2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡 Δ𝑥
3

1 Δ𝑡
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡
3
Δ𝑥
2

1 Δ𝑡
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan rata-rata
5
Δ𝑥
⟨𝑣⟩ = 4
Δ𝑡
3

2 Δ𝑥

1
0 𝑡 (s)
1 2 3 5 6 7 8
-1
Δ𝑡
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
𝑥 (m)
Kecepatan
5
Δ𝑥 d𝑥
𝑣 𝑡 = lim = 4
Δ𝑡→0 Δ𝑡 d𝑡 𝑑𝑥
3 = tan 𝜃
𝑑𝑡
2
Kecepatan sesaat: gradien grafik 𝑥(𝑡) 1 𝜃

pada titik 𝑡 tertentu. 0


1 2 3 5 6 7 8
𝑡 (s)

-1
-2
Menentukan 𝑣(𝑡) dari grafik 𝑥(𝑡)
Tentukan Urutannya 𝑥 (m)

Urutkan 𝑣(0), 𝑣(4), dan 𝑣(6) mulai dari


5
yang terkecil. 4
3

2
Jawab: urutan dari yang terkecil adalah
1
𝑣(0), 𝑣(6), dan 𝑣(4). 0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
Grafik 𝑣(𝑡)
Kemiringan grafik 𝑥(𝑡)
𝑣 (m/s) 𝑥 (m)

5 5

4 4
3 3

2 2
1 1
0 𝑡 (s) 0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
-1 -1
-2 -2 𝑣 naik 𝑣 konst. 𝑣 turun
Menentukan perpindahan
dari grafik kecepatan
Grafik 𝑣(𝑡)
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡

5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1
0 𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
Perpindahan
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡

5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1
𝑣
0
Luas partisi pada gambar
𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
𝑑𝑡
Perpindahan
d𝑥
𝑣 (m/s) 𝑣(𝑡) =
d𝑡

5
4 𝑑𝑥 = 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
3
2
1 𝑥𝑓 𝑡𝑓

0 𝑡 (s) Δ𝑥 = න 𝑑𝑥 = න 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
1 2 3 4 5 6 7 8 𝑥𝑖 𝑡𝑖
-1
-2
𝑡𝑖 𝑡𝑓

Luas daerah antara grafik 𝑣(𝑡) dengan sumbu 𝑡.


Perpindahan
𝑣 (m/s)
4
Δ𝑥0−4 = න 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
5 0
“Penjumlahan 2 4
4 = ‫׬‬0 𝑣
𝑑𝑡 + ‫׬‬2 𝑣 𝑑𝑡
luas berarah.”
3 = − 𝐴1 + 𝐴2
2 𝐴2
1
0
Negatif karena 𝑣 < 0.
𝑡 (s)
1 2 3 4 5 6 7 8
-1
-2
𝐴1
𝑡𝑖 𝑡𝑓
Summary...

𝑌 Posisi
𝑟Ԧ 𝑡 = 𝑥 𝑡 𝑖Ƹ + 𝑦 𝑡 𝑗.Ƹ

Perpindahan
𝑦1 Δ𝑟Ԧ = 𝑟Ԧ2 − 𝑟Ԧ1
𝑟Ԧ1 Δ𝑟Ԧ
= 𝑥2 − 𝑥1 𝑖Ƹ + 𝑦2 − 𝑦1 𝑗Ƹ
𝑦2 = Δ𝑥 𝑖Ƹ + Δ𝑦 𝑗.Ƹ
𝑟Ԧ2 Kecepatan rata-rata
𝑋 Δ𝑟Ԧ Δ𝑥 Δ𝑦
O 𝑥1 𝑥2 ⟨𝑣⟩
Ԧ = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
Δ𝑡 Δ𝑡 Δ𝑡
= ⟨𝑣𝑥 ⟩ 𝑖Ƹ + ⟨𝑣𝑦 ⟩𝑗.Ƹ
Percepatan rata-rata Percepatan sesaat Kecepatan
Δ𝑣Ԧ Δ𝑣𝑥 Δ𝑣𝑦 𝑑 𝑣Ԧ 𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦 𝑑𝑟Ԧ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑎Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ 𝑎Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ 𝑣Ԧ 𝑡 = = 𝑖Ƹ + 𝑗Ƹ
Δ𝑡 Δ𝑡 Δ𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
= ⟨𝑎𝑥 ⟩ 𝑖Ƹ + 𝑎𝑦 𝑗.Ƹ 𝑑2 𝑥 𝑑2 𝑦 = 𝑣𝑥 𝑖Ƹ + 𝑣𝑦 𝑗.Ƹ
= 2 𝑖Ƹ + 2 𝑗 Ƹ
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 𝑎𝑥 𝑖Ƹ + 𝑎𝑦 𝑗.Ƹ
Summary... Interpretasi grafis r, v, a

Persamaan Gerak pada Percepatan Konstan


Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
a. posisi, kecepatan, dan percepatan benda pada 𝑡 = 2,
b. perpindahan benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 hingga 𝑡 = 2,
c. kecepatan rata-rata benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 dan 𝑡 = 2,
d. kapan kecepatan benda tegaklurus terhadap percepatannya.
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
a. posisi, kecepatan, dan percepatan benda pada 𝑡 = 2,

Posisi
𝑟Ԧ 2 = 2.22 − 3 𝑖Ƹ + −22 + 4.2 − 1 𝑗Ƹ = 5 𝑖Ƹ + 3 𝑗,Ƹ

kecepatan
𝑑 𝑟Ԧ
𝑣Ԧ 2 = ቤ = 8 𝑖,Ƹ
𝑑𝑡 𝑡=2
percepatan
𝑑 2 𝑟Ԧ
𝑎Ԧ 2 = 2 อ = 4 𝑖Ƹ − 2𝑗.Ƹ
𝑑𝑡
𝑡=2
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
b. perpindahan benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 hingga 𝑡 = 2,

Δ𝑟Ԧ21 = 𝑟Ԧ 2 − 𝑟Ԧ 1
= 2.22 − 3 𝑖Ƹ + −22 + 4.2 − 1 𝑗Ƹ − 2.12 − 3 𝑖Ƹ + −12 + 4.1 − 1 𝑗Ƹ
= 6𝑖Ƹ + 𝑗.Ƹ
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
c. kecepatan rata-rata benda pada pada selang waktu 𝑡 = 1 dan 𝑡 = 2,

Δ𝑟Ԧ 𝑟Ԧ 2 − 𝑟(1)
Ԧ
⟨𝑣⟩
Ԧ = = = 6𝑖Ƹ + 𝑗.Ƹ
Δ𝑡 2−1
Contoh
Diketahui posisi sebuah benda sebagai fungsi waktu 𝑟(𝑡) Ԧ = (2𝑡 2 − 3) 𝑖Ƹ + −𝑡 2 + 4𝑡 − 1 𝑗Ƹ .
Tentukan:
d. kapan kecepatan benda tegaklurus terhadap percepatannya.

Dua vektor akan tegaklurus jika perkalian titik keduanya bernilai nol, sehingga
𝑣Ԧ 𝑡 ⋅ 𝑎Ԧ 𝑡 = 0.
Dari fungsi posisi diperoleh kecepatan dan percepatan
𝑑𝑟Ԧ
𝑣Ԧ 𝑡 = = 4𝑡 𝑖Ƹ + −2𝑡 + 4 𝑗,Ƹ
𝑑𝑡
𝑎Ԧ 𝑡 = 4 𝑖Ƹ − 2𝑗.Ƹ
Selajutnya kita terapkan syarat tegaklurus,
𝑣Ԧ 𝑡 ⋅ 𝑎Ԧ 𝑡 = 20𝑡 − 8 = 0.
8
Dari persamaan terakhir diperoleh 𝑡 = 20 = 0,4.
TUGAS MANDIRI
Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan v(t)=2t + 3 (t dalam s, v dalam
m/s). Jika pada t=0 posisi benda di x=-4, Tentukan:
a) Percepatan saat t
b) Percepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s
c) Posisi saat t
d) Gambar grafik posisi benda terhadap t
e) Kecepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s
f) Jarak tempuh dari t=-4s sampai t=4s
g) Laju rata-rata dari t=-4 s sampai t=4s
h) Kecepatan rata-rata dari t=-4s sampai t=4s
TUGAS MANDIRI
Dik: v(t)=2t + 3
pada t=0 posisi benda di x=-4
-Percepatan saat t

-Percepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s


x(t)
-Posisi saat t

-Gambar grafik posisi benda terhadap t

-Kecepatan rata-rata antara t=2s sampai t=4s t


TUGAS MANDIRI
Dik: v(t)=2t + 3
pada t=0 posisi benda di x=-4
-Jarak tempuh dari t=-4s sampai t=4s

x(t)

-Laju rata-rata dari t=-4 s sampai t=4s t


TUGAS MANDIRI
Dik: v(t)=2t + 3
pada t=0 posisi benda di x=-4
-Kecepatan rata-rata dari t=-4s sampai t=4s

x(t)

t
Contoh Soal
Posisi sebuah benda titik yang sedang bergerak pada sumbu x diberikan sbb.:

Dimana x dalam meter dan t dalam detik (s).

a) Karena posisi x bergantung waktu, t, benda titik tersebut pasti


sedang bergerak. Carilah kecepatan benda tersebut sebagai fungsi
dari waktu v(t) dan percepatannya dalam a(t).
b) Berapa t ketika v = 0?

Solusi:
a)

b)
Contoh Soal
Gambar di samping menunjukkan kecepatan benda titik terhadap
posisinya ketika dia bergerak dalam sumbu x dengan percepatan
konstan. Berapa kecepatannya pada posisi x = 0?

Solusi:

Antara x0 dan x1 = 20 m, kita dapatkan

Antara x1 = 20 m dan x2 = 70 m, kita dapatkan

Dengan mensubtitusikan 2 persamaan di atas


maka akan didapat
Contoh Soal
Pada gambar di samping, seseorang melemparkan bola
ke atas sejajar sumbu y dengan kecepatan awal 12 m/s.

(a) Berapa waktu yang diperlukan bola


mencapai ketinggian maksumum ?
Solusi:

(b) Berapa tinggi maksimum dari posisi dilempar?

Solusi:

(c) Pada detik keberapakah bola mencapai posisi


5 m dari posisi lempar?
Solusi:
Contoh Soal
Sebuah mobil bergerak sepanjang garis
lurus dengan kecepatan terhadap
waktunya dapat digambarkan seperti
grafik disamping. (a) gambarkanlah grafik
posisi vs waktu, (b) gambarlah grafik
percepatan vs waktu, (c) berapakah
percepatan pada t = 6 s? (d) carilah
posisinya pada t = 6 s, (e) Berapa posisi
akhir mobil pada t = 9 s?
Solusi:
(a) Pada saat t = 0 , maka vx = 0

Pada

Pada

Pada
Solusi:
(b) gambarlah grafik percepatan vs waktu
Untuk
Untuk

(c) berapakah percepatan pada t = 6 s?


Untuk

(d) carilah posisinya pada t = 6 s

Pada

(e) Berapa posisi akhir mobil pada t = 9 s?

Pada

Anda mungkin juga menyukai