Dosen Pengampu :
Hamdan Maruli Siregar, S.P., M.Si.
Gambar 1.21 sebuah benda yang dilempar dengan kecepatan awal vo dan sudut
kecondongan (sudut elevasi) sebesar α sehingga benda melakukan gerak parabola
Jika kecepatan awal vo diuraikan pada sumbu x dan sumbu y di dapat vox dan
voy dimana:
vox : vo cos α
voy : vo sin α
Gerak pada
Gerak Sumbu
pada Sumbu xx(Gerak
(Gerak Lurus
Lurus
Beraturan)
Beraturan)
Pada saat benda berada di tempat tertinggi (di titik A) arah kecepatan
mendatar sehingga :
Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk mencapai tempat tertinggi:
Pada saat benda mencapai tempat tertinggi, maka jarak mendatar yang
ditempuh:
Tinggi maksimum yang dicapai:
Kedudukan Benda di Tempat Terjauh
Pembahasan:
Menghitung kecepatan awal jika jarak terjauh
diketahui:
x = vo² sin 2α x 1/g
5 = vo² sin (2×45) x 1/10
5 = vo² sin 90 x 1/10
5 = vo² x 1 x 1/10
50 = vo²
vo = 50vo = 5 √2 m/s
Gerak Melingkar (Rotasi) merupakan
gerak benda yang berputar terhadap
sumbu putar atau sumbu rotasi
Pengertian Sudut 1 Radian
Sudut 1 Radian adalah sudut pusat
lingkaran dengan panjang busur
lingkaran sama dengan jari-jari
lingkaran.
𝑠 = 𝑅. 𝜃
Jika
𝜃=3600
𝑠 = 2𝜋𝑅
𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
2π Radian = 360o
3600
1 Radian = 2𝜋
Posisi Sudut
Posisi partikel dalam suatu bidang dapat
dinyatakan dalam koordinat kartesius (x,y)
Untuk koordinat polar, pada posisi benda
dinyatakan dalam r dan θ.
x r cos r x2 y2
y
r
x
s
y r sin (rad )
r
Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai
perubahan posisi sudut dibagi selang waktu
2 1
t t 2 t1
𝑑𝜃 = 𝜔. 𝑑𝑡
t t
d dt
0
0
d dt
0
0
ω𝑡 − ω0 = α dt
ω𝑡 = ω0 + α dt
ω𝑡 = ω 0 + α t GMBB
𝜃𝑡
𝑑𝜃 = 𝜔. 𝑑𝑡
𝜃0
𝜃𝑡
𝑑𝜃 = ω0 + α t 𝑑𝑡
𝜃0
𝜃𝑡
𝑑𝜃 = ω0 𝑑𝑡 + α t 𝑑𝑡
𝜃0
1
θt − θ0 = ω 0 t + α t2
2
1
θ = θ0 + ω 0 t + α t 2
2
Jika pada saat t = 0 ; θo= 0, maka:
1
θ = ω0 t + α t 2
2
Hubungan Kecepatan Linier
dan Kecepatan Sudut
Kecepatan Linier
Dari S = r. θ
dS dθ
= r.
dt dt
dθ
Kecepatan sudut ω = dt
v = r. ω
Percepatan Linier
Dari v = r. ω
dv dω
= r.
dt dt
at = rα
Percepatan Tangensial dan
Percepatan Sentripetal
• Percepatan Tangensial
dv dω
at = =R = R𝛼
dt dt
• Percepatan sentripetal
𝑉2
aS = − = 𝜔2 𝑅
𝑅
a = at 2 + as 2
• Gaya Sentripetal
v2
FS = m. as = −m R = mω2 . R
Hubungan roda-roda
Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B
ωA= ωB