Anda di halaman 1dari 28

FISIKA DASAR

Dosen Pengampu :
Hamdan Maruli Siregar, S.P., M.Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
GERAK PARABOLA DAN
GERAK MELINGKAR KELOMPOK 2

Ade Mushollimin (D1A021043)


Akrom Hasan (D1A021034)
Tetra Sambuaga S (D1A021028)
Winda Permata (D1A021044)
Gerak Parabola

Gambar 1.18 adalah sebuah peluru yang ditembakkan dari sebuah


meriam dengan kecepatan awal tertentu dan dengan sudut
kecondongan tertentu pula. Ternyata lintasan yang dilalui oleh peluru
berupa lintasan melengkung. Gerak peluru dengan lintasan
melengkung tersebut disebut gerak parabola.
Untuk memahami gerak parabola terlebih dahulu kita
perhatikan hasil perpaduan gerak dari sebuah benda yang
melakukan dua gerakan langsung pada bidang datar

Misalnya, persamaan gerak


pada:
Sumbu x : Xt = 2t
Sumbu y : Yt = 4t – t2
(Xt dan Yt dalam cm; t dalam
sekon)
Untuk mengetahui bentuk
lintasan hasil perpaduannya
terlebih dahulu kita lihat isi
tabel di samping ini
Jika diambil nilai t yang berdekatan, maka grafik hasil
perpaduan lintasan pada sumbu x dan sumbu y terlihat seperti
di bawah ini

Persamaan gerak pada sumbu x


adalah persamaan gerak lurus
beraturan. Persaman gerak pada
sumbu y adalah persamaan gerak
lurus berubah beraturan
diperlambat. Ternyata gerak hasil
perpaduannya berupa gerak
parabola
Gerak Parabola
perpaduan gerak lurus
beraturan pada sumbu
horisontal (sumbu x) dan
gerak lurus berubah
beraturan pada sumbu
vertikal (sumbu y) secara
terpisah
Perhatikan gambar berikut

Gambar 1.21 sebuah benda yang dilempar dengan kecepatan awal vo dan sudut
kecondongan (sudut elevasi) sebesar α sehingga benda melakukan gerak parabola
Jika kecepatan awal vo diuraikan pada sumbu x dan sumbu y di dapat vox dan
voy dimana:
vox : vo cos α
voy : vo sin α
Gerak pada
Gerak Sumbu
pada Sumbu xx(Gerak
(Gerak Lurus
Lurus
Beraturan)
Beraturan)

Kecepatan awal adalah vox = vo cos α


Karena gerak pada sumbu x adalah gerak lurus beraturan, maka kecepatan setelah t
adalah:

Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah:


Gerak pada Sumbu y (Gerak Lurus
Berubah Beraturan)

Gerak pada sumbu y selalu mendapatkan percepatan αy = -g dimana


g adalah percepatan gravitasi.
Kecepatan setelah t adalah Vty = Voy – gt

Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah


Kecepatan dan Arah Kecepatan
Setiap Saat

Kecepatan benda setiap saat merupakan resultan dari kecepatan


benda pada arah sumbu x dan kecepatan benda pada arah sumbu
y, sehingga kecepatan benda setiap saat:

Jika arah kecepatan benda setiap saat dinyatakan dengan β, maka:


Kedudukan Benda di Tempat Tertinggi

Pada saat benda berada di tempat tertinggi (di titik A) arah kecepatan
mendatar sehingga :
Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk mencapai tempat tertinggi:

Pada saat benda mencapai tempat tertinggi, maka jarak mendatar yang
ditempuh:
Tinggi maksimum yang dicapai:
Kedudukan Benda di Tempat Terjauh

Pada saat benda di tempat terjauh (di titik B) maka Yt = 0

Waktu yang diperlukan oleh sebuah benda untuk mencapai tempat


terjauh:
Nilai tersebut dua kali dari nilai waktu yang diperlukan benda untuk
mencapai tempat tertinggi. Jarak mendatar yang ditempuh pada saat
mencapai tempat terjauh :
Contoh soal:
menendang bola dengan sudut elevasi 45° . Bola jatuh dengan jarak mendatar
sejauh 5 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2, kecepatan awal bola
adalah…

Pembahasan:
Menghitung kecepatan awal jika jarak terjauh

diketahui:
x = vo² sin 2α x 1/g
5 = vo² sin (2×45) x 1/10
5 = vo² sin 90 x 1/10
5 = vo² x 1 x 1/10
50 = vo²
vo = 50vo = 5 √2 m/s
Gerak Melingkar (Rotasi) merupakan
gerak benda yang berputar terhadap
sumbu putar atau sumbu rotasi
Pengertian Sudut 1 Radian
Sudut 1 Radian adalah sudut pusat
lingkaran dengan panjang busur
lingkaran sama dengan jari-jari
lingkaran.
𝑠 = 𝑅. 𝜃
Jika
𝜃=3600
𝑠 = 2𝜋𝑅
𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
2π Radian = 360o
3600
1 Radian = 2𝜋
Posisi Sudut
Posisi partikel dalam suatu bidang dapat
dinyatakan dalam koordinat kartesius (x,y)
Untuk koordinat polar, pada posisi benda
dinyatakan dalam r dan θ.

x  r cos r x2  y2
y
r


x
s
y  r sin   (rad ) 
r
Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai
perubahan posisi sudut dibagi selang waktu

  2  1
 
t t 2  t1

Kecepatan sudut sesaat ditentukan


melalui metode diferensial sebagai
berikut :
 d
  lim 
t 0 t dt
Penentuan Posisi Sudut dari Fungsi
Kecepatan Sudut
Untuk menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan
sudut dapat dicari dengan menggunakan persamaan
berikut

𝛚=
dt

𝑑𝜃 = 𝜔. 𝑑𝑡
t t

 d    dt
0
0

Jika  konstan maka :


 t  0  t GMB

jika pada saat t = 0; θo = 0,


maka:
𝜃𝑡 = ωt
Percepatan Sudut
• Percepatan sudut rata-rata didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan sudut dibagi
selang waktu
 2  1
 
t t2  t1
• Percepatan sudut sesaat ditentukan
dengan persamaan berikut
∆𝜔
𝛼 = 𝑙𝑖𝑚
∆𝑡→0 ∆𝑡
d  d  d 2
    2
dt  dt  dt
Penentuan Kecepatan Sudut
dari Fungsi Percepatan Sudut
Untuk menentukan kecepatan sudut dari fungsi
percepatan sudut dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut

α=
dt
dω = α dt
t t



d    dt
0
0

ω𝑡 − ω0 = α dt

ω𝑡 = ω0 + α dt

Jika  konstan maka : GMBB


Jika  konstan maka :

ω𝑡 = ω 0 + α t GMBB

𝜃𝑡
𝑑𝜃 = 𝜔. 𝑑𝑡
𝜃0
𝜃𝑡
𝑑𝜃 = ω0 + α t 𝑑𝑡
𝜃0
𝜃𝑡
𝑑𝜃 = ω0 𝑑𝑡 + α t 𝑑𝑡
𝜃0
1
θt − θ0 = ω 0 t + α t2
2
1
θ = θ0 + ω 0 t + α t 2
2
Jika pada saat t = 0 ; θo= 0, maka:
1
θ = ω0 t + α t 2
2
Hubungan Kecepatan Linier
dan Kecepatan Sudut
Kecepatan Linier
Dari S = r. θ
dS dθ
= r.
dt dt

Kecepatan sudut ω = dt
v = r. ω
Percepatan Linier
Dari v = r. ω
dv dω
= r.
dt dt
at = rα
Percepatan Tangensial dan
Percepatan Sentripetal
• Percepatan Tangensial
dv dω
at = =R = R𝛼
dt dt

• Percepatan sentripetal
𝑉2
aS = − = 𝜔2 𝑅
𝑅
a = at 2 + as 2

• Gaya Sentripetal
v2
FS = m. as = −m R = mω2 . R
Hubungan roda-roda
Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B
ωA= ωB

Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B


Va = Vb

Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B


Va = Vb
Arah berbeda
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai