Anda di halaman 1dari 98

FISIKA

Untuk SMA/MA Kelas XI


GERAK DAN PERSAMAANNYA

Berapa waktu tempuh


yang diperlukan oleh
kereta api express Standar Kompetensi
untuk menempuh jarak Menganalisis gejala alam dan
dua kota? keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.

Kompetensi Dasar
Menganalisis gerak lurus,
gerak melingkar, dan gerak
parabola dengan
menggunakan vektor.
A. Persamaan Gerak Lurus melalui Analisis Vektor

Persamaan gerak lurus adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara


jarak atau kedudukan benda, kecepatan, percepatan, dan waktu.

Besaran:
Besaran skalar, hanya mempunyai nilai saja.
Besaran vektor, mempunyai nilai dan arah.
Vektor adalah posisi suatu materi pada suatu bidang.
r r r
1 2
r xi yj

r r x 2 y2

Kecepatan
dr perubahan posisi
Kecepatan sesaat v
dt perubahan waktu

r
Kecepatan rata-rata v
t
Percepatan
v v v v
Percepatan rata-rata a
t t t t
d dr d 2r
Percepatan sesaat a dt dt 2
dt

Gerak lurus
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap.

s s0 v t
s0 adalah jarak tempuh pada saat t = 0

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap.

v t v0 at

1 2
Persamaan jarak tempuh: s s0 v0 t at
2
B. Gerak Parabola

Menurut Galileo, gerak parabola (gerak peluru) dapat dipandang sebagai hasil
perpaduan gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu x) dan gerak
lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu y) secara terpisah.

Kurva gerak parabola sebuah


benda yang dilemparkan dengan
kecepatan awal v0 dan sudut
elevasi .

Lintasan yang dibentuk berupa


parabola. Arah tembakan
membentuk sudut terhadap arah
horizontal yang biasa disebut
sudut elevasi.
1. Tinggi maksimum dan jarak terjauh
a. Waktu untuk mencapai tinggi maksimum, kecepatan pada arah
vertikalnya sama dengan nol, vy = 0.
v0 sin
t
g
b. Waktu untuk mencapai jarak terjauh
2v0 sin
t
g
c. Tinggi maksimum
v02 sin 2
y
maks 2g
d. Jarak terjauh pada sumbu x
v02 sin 2
xm
g

2. Hubungan x dan y pada gerak parabola


y tan x g x 2
2v02 cos2
C. Gerak Melingkar

1. Kedudukan sebuah titik dalam gerak melingkar


Dalam gerak melingkar, kedudukan atau posisi sebuah titik merupakan
fungsi dari waktu dan dapat dinyatakan dengan koordinat polar dengan
posisi merupakan fungsi dari waktu.

2. Kecepatan sudut
a. Kecepatan sudut rata-rata
Kecepatan sudut rata-rata adalah hasil perbandingan dari perubahan
sudut yang ditempuh terhadap interval waktu tempuh.


t
b. Kecepatan sudut sesaat
Kecepatan sudut sesaat merupakan besaran vektor karena putaran dari
rotasinya dapat searah dengan arah putaran jarum jam atau disebut
sebagai arah positif dan dapat pula berlawanan arah dengan arah
putaran jarum atau disebut sebagai arah negatif.
3. Percepatan sudut
a. Percepatan sudut rata-rata

a d d d d 2
2
dt dt dt dt
b. Percepatan sudut sesaat
Percepatan sudut sesaat didefinisikan sebagai percepatan sudut rata-
rata untuk selang waktu t sangat kecil atau t mendekati nol.

a d d d d 2
2
dt dt dt dt

4. Gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah


beraturan
Seperti halnya gerak lurus, pada gerak melingkar kita mengenal Gerak
Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan.
Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak melingkar berubah Beraturan
dapat dirumuskan dengan persamaan:

t 0 0t 1 .t
2
Contoh Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar
Berubah Beraturan:

Roda Ferris atau kincir vertikal


merupakan mainan yang
memanfaatkan prinsip Gerak
Melingkar Beraturan (GMB) agar
para penumpang merasa nyaman
saat menaikinya.

Roda sepeda yang


dikayuh dengan
kecepatan sudut tetap
atau laju linear tetap
akan bergerak melingkar
beraturan.
5. Hubungan antara gerak lurus dengan gerak melingkar

Sebuah titik P sampai P1 dengan


menempuh jarak s dan sudut
yang ditempuh sebesar q.

sudut yang ditempuh panjang busur lingkaran


jari jari

s atau s . R
R
Tabel Gerak Lurus dan Gerak Melingkar
dengan Percepatan Tetap

v(t ) v0 y a y . t t 0 . t

y(t ) y0 v0 y . t 1 a y . t 2 0 0 . t 1 a . t 2
2 2
vy2 vay 2 2ay . (y) t 02 2a . ( )
D. Gerak Harmonik

Sebuah benda dikatakan bergetar jika benda tersebut melakukan


gerak bolak-balik di sekitar suatu titik tertentu, yang disebut titik
kesetimbangan.

Jika gerak bolak-balik terjadi dalam selang waktu yang sama, maka
gerak ini disebut gerak periodik.

1. Persamaan gerak harmonik


Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
kali lingkaran penuh.
Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan setiap
satuan waktu.
Amplitudo getaran (A) yaitu simpangan terjauh (maksimum) dari
getaran tersebut.
Ayunan merupakan mainan
yang menerapkan gerak
harmonik sederhana. Frekuensi
ayunan ditentukan oleh panjang
tali.

Secara matematis, hubungan periode (T)


dan frekuensi (f) dapat dituliskan:

T 1 atau f 1
f T

Karena gerak ini dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau


cosinus (fungsi harmonik), maka gerak ini biasa disebut gerak
harmonik.
2. Gerak harmonik pada pegas

Sebuah benda dengan massa m akan


bergerak harmonik di sekitar
kedudukan setimbangnya ketika diberi
gaya F ke bawah, kemudian
dilepaskan.

Gerak harmonik selalu dipengaruhi oleh sebuah gaya (F) yang


besarnya sebanding dengan simpangan (y) dan arahnya selalu
menuju titik setimbangnya.
Secara matematis, periode dan frekuensi gerak harmonik dapat
dirumuskan:

T 2 2 m Apa yang terjadi jika


k k tidak ada gaya yang
m bekerja pada
pegas?
f 1 1 k
T 2 m

3. Gerak harmonik pada ayunan sederhana


T = periode getaran ayunan (s)
T2 2
g = panjang tali ayunan (m)
g = percepatan gravitasi bumi
(m/s2)
GAYA DAN PERSAMAANNYA

Mengapa seorang
Standar Kompetensi astronot nampak
melayang-layang ketika
Menganalisis gejala alam dan berada di luar angkasa
keteraturannya dalam cakupan
maupun ketika berada di
mekanika benda titik.
bulan?

Kompetensi Dasar
Menganalisis keteraturan
gerak planet dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum
Newton.
Menganalisis pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan.
Menganalisis hubungan antara
gaya dengan gerak getaran.
A. Gaya Gesekan

Gaya gesekan terjadi pada dua permukaan yang saling bersentuhan dan
terdapat gerak relatif antara keduanya. Gerak tersebut menghasilkan gaya
untuk menghambat laju benda.

Gesekan akan terjadi antara


permukaan bola dengan hamparan
rumput sehingga bola akan berhenti
pada jarak yang tidak terlalu jauh.
Gaya gesekan menghambat laju
bola.
1. Menentukan gaya gesekan

Besarnya gaya gesekan tidak bergantung pada luas bidang yang


bergesekan, tetapi hanya bergantung pada kekasaran permukaan dan
besarnya gaya normal.

Saat kalian menarik meja membutuhkan tenaga yang


cukup besar. Semakin kasar permukaan lantai, semakin
besar gaya tarik yang kalian butuhkan.

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua macam,


yaitu:
Gaya gesekan statis, timbul pada saat benda dalam keadaan diam.
Gaya gesekan kinetis, timbul pada saat benda dalam keadaan
bergerak.
2. Gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis
a. Gaya gesekan statis
f s maks s . N

b. Gaya gesekan statis benda pada bidang miring

Gaya tarik membentuk sudut


terhadap horizontal sehingga peti
bergerak dengan kecepatan konstan.
Artinya, percepatannya nol (a = 0)

c. Gaya gesekan kinetis, adalah gaya gesekan pada saat benda bergerak.
f k k . N

Mengapa gaya gesekan pada ban kendaraan bermotor (mobil,


truk, dan bus) yang sedang melaju melalui sebuah tikungan
merupakan gaya gesekan statis dan bukan gaya gesekan
kinetis?
3. Aplikasi gaya gesekan

Mobil yang sedang


berbelok di
tikungan jalan.

ah
Dua bu g
an
balok y kan
ng
dihubu atrol.
k
dengan
B. Gaya Gravitasi

1. Hukum gravitasi semesta Newton


Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 berjarak r satu dengan

yang lainnya, maka di antara kedua benda tersebut terjadi gaya


tarik-menarik.

m1 . m2
F G
r2
F = gaya tarik gravitasi kedua benda (N)
m1 dan m2 = massa benda (kg)

r = jarak antara kedua benda (m)


G = konstanta gravitasi umum (N m2/kg2)
2. Gaya gravitasi terhadap sebuah benda

Resultan gaya gravitasi:

F F1 F2 2 F1 F2 cos
2 2

Bumi mengelilingi Matahari.


M = massa Matahari (2,01 1030 kg)
m = massa Bumi (6 1024 kg)
3. Percepatan gravitasi

Semua benda di sekitar permukaan bumi akan dipengaruhi oleh


medan gravitasi bumi sehingga mempunyai gaya berat yang
besarnya sebanding dengan percepatan gravitasi di tempat itu.

Semakin jauh letak sebuah benda dari pusat bumi, semakin kecil
gaya gravitasi yang dimilikinya.
4. Kecepatan orbit satelit

Satelit alami Bulan

Satelit buatan:
Satelit Nimbus Satelit Palapa
Satelit Explorer

Persamaan untuk menghitung kecepatan satelit agar tetap berada pada orbitnya:
m = massa bumi (kg)
G.M r = jari-jari satelit (m)
v
r2 G = konstanta gravitasi umum
(Nm2/kg2)
5. Hukum Keppler

Hukum I Keppler (Hukum Lintasan Planet)


Setiap planet bergerak pada sebuah lintasan berbentuk elips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya.

Hukum II Keppler (Hukum Pemetakan)


Garis khayal yang menghubungkan matahari dengan sebuah planet
menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama.

Hukum III Keppler


Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga jarak rata-rata
planet dari matahari adalah konstan.
C. Gaya Pegas

1. Sifat elastis pegas

Pegas yang bersifat elastis dapat


kembali ke bentuk asalnya jika gaya
yang mempengaruhinya ditiadakan.

Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada


pegas sebanding dengan konstanta pegas dan pertambahan
panjang pegas.
2. Susunan beberapa pegas

Pegas disusun secara seri


Dua buah pegas disusun secara seri masing-masing mempunyai konstanta k1

dan k2. Jika pada ujung pegas yang disusun seri itu diberi gaya F, maka kedua

pegas tersebut akan menerima gaya yang sama besar, yaitu F.

k1 . k 2
ks
k1 k 2
Pegas disusun secara paralel

Dua buah pegas disusun secara paralel masing-masing pegas mempunyai


konstanta k1 dan k2. Jika pada ujung pegas tersusun secara paralel tersebut

diberikan gaya F, maka gaya F dibagi menjadi dua pada kedua pegas itu,
misalkan F1 dan F2.

k p k1 k 2
USAHA DAN ENERGI

Standar Kompetensi
Mengapa saat
mendaki gunung lama Menganalisis gejala alam dan
kelamaan kita merasa keteraturannya dalam cakupan
lelah? mekanika benda titik.

Kompetensi Dasar
Menganalisis hubungan antara
usaha, perubahan energi dengan
hukum kekekalan energi mekanik.
Menerapkan hukum kekekalan
energi mekanik untuk menganalisis
gerak dalam kehidupan sehari-hari.
A. Bagaimana Gaya dapat Melakukan Usaha?

Dalam kehidupan sehari-hari, usaha atau sering


disebut juga kerja merupakan segala kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Walaupun tujuan
tersebut tercapai ataupun tidak, selama kita sudah
melakukan kegiatan berarti dapat dikatakan kita telah
Apa yang melakukan usaha.
dimaksud
dengan
usaha?
Dalam fisika, usaha berkaitan dengan suatu
perubahan. Kita tahu bahwa gaya juga dapat
menghasilkan perubahan. Apabila gaya bekerja pada
sebuah benda yang diam, maka mungkin benda
akan bergerak dan mungkin saja benda akan tetap
diam.
1. Pengertian usaha
Mobil mainan yang memakai batere
baru (energi masih penuh) akan
bergerak lebih cepat dan
menempuh jarak lebih jauh
(melakukan usaha yang lebih
besar) dibanding mobil mainan
yang memakai batere setengah
pakai (energi sudah berkurang)
dalam waktu yang sama.

W=F.S

W = usaha (joule)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
2. Besar gaya yang searah dan berlawanan arah
dengan perpindahan

Usaha akan berharga


positif jika arah gaya
searah dengan arah
perpindahan dan akan
berharga negatif jika
arah gaya berlawanan
dengan arah Usaha oleh sebuah gaya F untuk menarik sebuah
perpindahan benda. balok menghasilkan perpindahan sebesar s.

Besarnya usaha total pada sebuah balok pada bidang datar kasar sehingga
balok berpindah sejauh s oleh gaya F membentuk sudut terhadap bidang
horizontal.

Wtotal F cos f
B. Energi
1. Pengertian energi

Apa yang dimaksud Energi merupakan


dengan energi? kemampuan untuk
melakukan usaha.

Saat mulai berlari, tenaga kita


masih penuh sehingga kita tidak
merasa kelelahan saat berlari. Akan
tetapi jika kita berlari terus-menerus,
maka lama-kelamaan kita akan
merasa kelelahan. Mengapa
demikian?
2. Energi kinetik

Apa yang terjadi ketika


kalian menendang bola
yang diam?
Bola bergerak dan berpindah dari satu
kedudukan ke kedudukan lainnya
karena adanya energi yang
menggerakkannya. Energi yang dimiliki
bola ini disebut juga energi kinetik.

1
Ek m.v 2
Ek = energi 2
kinetik
(J)
m = massa
benda (kg)
v = kecepatan
(m/s)
3. Energi potensial

Di dalam air terjun terdapat


energi potensial gravitasi.
Semakin tinggi air terjun dan
semakin besar massa air terjun,
maka besarnya energi potensial
yang dikandung semakin besar.

Setiap benda pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial


gravitasi karena jika benda itu dilepaskan dari ketinggian tertentu,
benda itu akan bergerak menuju pusat bumi atau jatuh.
a.Energi potensial gravitasi dalam medan
gravitasi
Contoh: kerikil yang dilemparkan vertikal ke atas

W=m.g.h
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi benda (m)

b. Energi pegas
Besarnya energi yang diberikan untuk
meregangkan pegas sama dengan energi yang
tersimpan pada pegas, yaitu energi potensial
pegas.

1
E p k . x 2
2
C. Gaya Konservatif

Apa yang dimaksud dengan gaya


konservatif?
Apakah gaya gravitasi termasuk gaya
konservatif?

Coba Anda angkat besi atau barbel yang memiliki berat beberapa
kilogram saja yang mampu Anda angkat. Ketika Anda mengangkat
besi atau barbel dari atas lantai dengan suatu gaya tertentu, barbel
atau besi itu terangkat ke atas.
Usaha yang sama akan dilakukan oleh barbel atau besi pada Anda
agar barbel dapat kembali ke kedudukan semula di atas lantai.
Gaya yang dapat mengembalikan barbel atau besi ke kedudukan
semula adalah gaya gravitasi.
D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
1. Energi mekanik di bawah pengaruh gaya gravitasi

Hukum kekekalan energi makanik Dalam medan gravitasi, jumlah


energi potensial dan energi kinetik suatu benda adalah tetap selama
tidak ada gaya luar yang bekerja terhadap benda itu.

Energi mekanik
benda di kedudukan (1)
dan (2) adalah sama.
2. Energi mekanik pada roller coaster

Ketika sebuah kelereng kita lepaskan dengan massa m dengan


kecepatan awal v0 pada sebuah bidang lingkaran, maka
kelereng tersebut bergerak mengikuti bidang lingkaran tersebut.
Apabila terdapat gaya gesek yang menghambat kelereng itu,
maka energi mekanik yang dimiliki oleh kelereng pada setiap
kedudukannya adalah sama.

Em1 = Ep1 + Ek1


Em2 = Ep2 + Ek2
E. Daya

Reni mendorong sebuah meja dengan gaya F dalam waktu 10 sekon dan
meja berpindah sejauh s, sedangkan Rina mendorong meja yang sama
dengan gaya F yang besarnya sama dalam waktu 20 sekon. Untuk
melakukan usaha yang sama, Reni dan Rina membutuhkan waktu yang
berbeda. Bagaimana cara membedakannya?

Besarnya energi keluaran dari


Daya adalah usaha yang perubahan energi sebanding
dilakukan per satuan dengan energi masukan disebut
waktu. efisiensi pengubah energi.

W Poutput
P 100%
t Pinput
MOMENTUM, IMPULS, DAN
TUMBUKAN
Apa kegunaan
Standar Kompetensi
sarung tinju yang
Menerapkan konsep dan prinsip digunakan oleh
mekanika klasik sistem kontinu seorang petinju?
dalam menyelesaikan masalah.

Kompetensi Dasar
Memformulasikan hubungan
antara konsep torsi, momentum
sudut, dan momen inersia
berdasarkan hukum II Newton
serta penerapannya dalam
masalah benda tegar.
A. Momentum dan Impuls

1. Pengertian momentum
Momentum adalah ukuran kesulitan untuk memberhentikan suatu benda
yang sedang bergerak.
Makin sulit memberhentikan benda, maka makin besar momentumnnya.
Arah momentum adalah searah dengan arah
kecepatan.

p=m.v

Mengapa untuk menghentikan laju gerak bola besi


lebih sulit dibanding ketika menghentikan laju gerak
bola sepak, padahal kedua bola bergerak sama cepat
dan ukurannya sama besar?
2. Hubungan impuls dan momentum

Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya (F) yang diberikan


pada suatu benda besarnya sama dengan perubahan
momentum (p) benda per satuan waktu (t).
Impuls merupakan hasil kali besaran skalar selang waktu t
dengan besaran vektor gaya F.
Arah impuls adalah searah dengan arah angin.

3. Impuls sama dengan perubahan momentum

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan


momentum yang dialami benda.

F . t = mv2 mv1
B. Hukum Kekekalan Momentum

Hukum Kekekalan Momentum jumlah momentum benda-benda


sebelum dan setelah tumbukan tetap selama tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda-benda tersebut.

Pada saat mobil bom-bom car


saling bertumbukan, berlaku hukum
Kekekalan Momentum (linear). Momentum mobil A akan
berkurang atau mungkin
hilang, sedangkan mobil B
memperoleh momentum.
Jadi, momentum sebuah
benda dapat berpindah ke
benda lain.
C. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum

Berdasarkan kekekalan
momentum, kecepatan akhir yang
dapat dicapai sebuah roket
bergantung pada banyaknya
bahan bakar yang dapat dibawa
oleh roket dan kelajuan pancaran
gas. Oleh karena kedua besaran
ini terbatas, maka digunakanlah
roket-roket bertahap (multistage
rockets), yaitu beberapa roket
yang digabung bersama. Begitu
bahan bakar tahap pertama telah
dibakar habis, roket ini
dilepaskan.
Prinsip kerja mesin jet serupa dengan roket, yaitu menggunakan prinsip hukum
Kekekalan Momentum. Perbedaannya, bahan pembakar oksigen pada roket
terdapat dalam tangki roket, sedangkan pada mesin jet oksigen diambil dari
udara di sekitarnya. Oleh karena itu, roket dapat bekerja di antariksa sedang
mesin jet tidak dapat. Mesin jet hanya dapat bekerja di atmosfer.
D. Tumbukan
1. Tumbukan lenting sempurna, energi kinetik sistem adalah tetap.

Pada tumbukan lenting


sempurna berlaku Hukum
Kekekalan Momentum dan
Hukum Kekekalan Energi
Mekanik. Energi kinetik total
yang dimiliki benda sebelum
dan sesudah tumbukan
adalah tetap. Energi
potensial benda tidak
diperhitungkan karena kedua
benda bergerak dalam satu
bidang datar.
2. Tumbukan lenting sebagian, tumbukan yang disertai terjadinya pengurangan
energi kinetik sistem.

Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan


Momentum dan tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik, karena
energi kinetik benda berkurang selama tumbukan.

Walaupun pada jenis tumbukan ini tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi
Mekanik, namun Hukum Kekekalan Momentum tetap berlaku, yaitu:
m1v1 + m2v2 = m1v'1 + m2v'2

Tahukah Anda apa yang dimaksud koefisien restitusi?

Koefisien restitusi dari sepasang benda


yang bertumbukan didefinisikan sebagai
v1 'v2 '
harga negatif dari perbandingan antara e
kecepatan relatif sesudah tumbukan v1 v2
dengan kecepatan relatif sebelum
tumbukan.
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah
tumbukan dan bergerak bersama dengan kecepatan sama.

Apakah tumbukan antara tangan


kiper dengan bola sepak
termasuk jenis tumbukan tidak
lenting sama sekali?
Konsep tumbukan yang tidak
lenting sama sekali dapat
diterapkan pada ayunan balistik.

Hukum Kekekalan Momentum


mpvp = (mp + mb)v'
Hukum kekekalan Energi Mekanik
Kecepatan peluru:

vp
m p mb
v'
m p mb
v' 2 gh
mp m
p
DINAMIKA GERAK ROTASI DAN
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Mengapa dalam merancang Standar Kompetensi


pembangunan sebuah
jembatan diperlukan konsep Menganalisis gejala alam dan
kesetimbangan benda tegar? keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.

Kompetensi Dasar

Menunjukkan hubungan
antara konsep impuls dan
momentum untuk
menyelesaikan masalah
tumbukan.
A. Momen Gaya dan Momen Inersia

1. Momen gaya

Momen gaya adalah ukuran kuantitatif dari kecenderungan gaya untuk


memutar atau mengubah gerak rotasi.

F
= momen gaya (Nm)
= jarak sumber putar terhadap garis kerja (m)
F = gaya (N)

Ketika kita akan membuka pintu, maka pengaruh gaya yang


diberikan tidak hanya bergantung pada besarnya gaya, tetapi juga
bergantung pada arah dan jarak titik tangkap terhadap sumbu
perputaran pintu tersebut.
2. Resultan momen gaya

Jika pada sebuah benda bekerja lebih daripada sebuah gaya, maka resultan
momen gaya yang bekerja pada benda merupakan jumlah vektor dari
setiap gaya.
F
Sebuah kopel dapat dipindahkan
3. Momen kopel dari satu bidang (a) ke bidang lain
(b) yang sejajar dengan bidang
Resultan sebuah kopel M dengan asalnya dengan besar dan arah
sebuah gaya F yang sebidang putarannya tetap.
hasilnya berupa sebuah gaya yang
besar dan arahnya sama dengan
gaya F semula, tetapi garis
kerjanya bergeser sejauh d dari
gaya awal.
4. Momen Inersia

Planet-planet dalam tata Benda yang terdiri dari susunan partikel


surya mempunyai (titik) jika melakukan gerak rotasi memiliki
momen inersia sama dengan hasil jumlah
kecenderungan untuk
dari momen inersia partikel penyusunnya.
tetap mempertahankan
keadaan rotasinya.
Sebuah benda tegar terdiri atas sejumlah
partikel yang terpisah satu sama lain, serta
jaraknya tetap memiliki momen inersia
yang merupakan jumlah dari momen
inersia semua partikel.

I = momen inersia (kg.m2)


I m .r 2
m = massa partikel atau titik (kg)
B. Dinamika Gerak Rotasi

Hukum II Newton: kecepatan yang dialami oleh suatu benda (sistem)


berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan
berbanding terbalik dengan massa benda.

F
a
m
1. Momentum dan Impuls Sudut

a.Momentum sudut
Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar
didefinisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak
partikel ke sumbu putarnya.

L=rp

b. Impuls sudut

L

t
2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Jika tidak ada resultan gaya luar yang bekerja pada sistem ,
maka momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besar). 0

3. Beban dihubungkan dengan katrol

Beban massa m dihubungkan


dengan tali pada katrol.

F mg
a
1
2
m
R
4. Energi Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi

Apabila selama benda berotasi tidak ada


1 2 energi yang berubah menjadi kalor, maka
Ek I
2 pada benda akan berlaku Hukum
Kekekalan Energi.

Dengan menggunakan Hukum 2 gh


Kekekalan Energi, kecepatan v
benda dapat dirumuskan: 1 k

5. Menggelinding

Menggelinding adalah peristiwa bergeraknya


sebuah benda secara translasi yang disertai
dengan gerak rotasi.
C. Keseimbangan Benda Tegar

Keseimbangan adalah keadaan tidak bergerak atau keadaan bergerak


dengan kecepatan tetap dan terbatas pada keseimbangan partikel atau
benda titik.

Syarat keseimbangan benda tegar :

Jumlah vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada sama dengan nol.
Jumlah vektor dari momen gaya sama dengan nol.
D. Titik Berat

Titik sebuah benda dapat dianggap sebagai kumpulan benda kecil


yang masing-masing memiliki berat.

1. Titik berat benda homogen


Letak titik berat benda-benda homogen yang mempunyai bentuk beraturan,
seperti bola, kubus, silinder.

2. Titik berat benda berongga

2R 3 R
y 3
R
2R2
3. Titik Pusat Massa

Titik pusat massa dari suatu benda tidak dipengaruhi oleh


medan gravitasi, sedangkan titik beratnya dipengaruhi oleh
medan gravitasi.

Titik pusat massa suatu benda adalah titik yang letaknya


sedemikian rupa sehingga momen-momen massa dari benda
tersebut sama besar terhadapnya.

x
mx
atau y
my
m m
4. Macam-Macam Keseimbangan

Jenis keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan dengan

memperlihatkan apa yang terjadi dengan kedudukan titik beratnya ketika


gangguan kecil terjadi.

a. Keseimbangan labil (tidak stabil atau goyah), jika setelah


gangguan kecil dihilangkan titik berat bergerak ke bawah.
b. Keseimbangan stabil (mantap), jika setelah gangguan kecil
dihilangkan titik berat bergerak naik.

c. Keseimbangan netral (indeferen), jika setelah gangguan kecil


dihilangkan, titik beratnya tidak mengalami kenaikan atau penurunan.
FLUIDA

Mengapa dongkrak
hidrolik mampu
mengangkat mobil
Standar Kompetensi yang berukuran
Menerapkan konsep dan prinsip besar?
mekanika klasik sistem kontinu
dalam menyelesaikan masalah.

Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statik
dan dinamik serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
A. Fluida Tidak Bergerak

1. Pengertian Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang F


bekerja tegak lurus pada suatu bidang P
dibagi dengan luas bidang itu. A

2. Tekanan Hidrostatik

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di


Ph =
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air
gh
yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.

Peristiwa ini membuktikan


pernyataan bahwa semakin dalam
letak suatu tempat di dalam zat cair,
maka semakin besar tekanan pada
tempat itu.
3. Prinsip dan Hukum Pascal

Prinsip Pascal bahwa tekanan pada A2


zat cair dalam ruang tertutup F2 .F1
diteruskan sama besar ke segala arah. A1

4. Aplikasi prinsip Pascal dalam kehidupan sehari-hari.

Dongkrak hidrolik
Pompa hidrolik
Mesin hidrolik
Mesin pengepres hidrolik
Rem piringan hidrolik
5. Hukum Archimedes dan Gaya Apung

a. Pengertian Gaya Apung

Gaya apung (Fa) adalah selisih antara berat benda ketika di


udara wbu dengan berat benda ketika tercelup sebagian atau

seluruhya dalam suatu fluida wbf.

Fa wbu wbf

Fa = gaya apung (N)


wbu = berat benda ketika di udara (N)
wbf = berat benda sebagian atau seluruhnya dalam fluida (N)
b. Menentukan Persamaan Gaya Apung

Gaya apung terjadi disebabkan


karena semakin dalam zat cair,
maka semakin besar tekanan
hidrostatiknya. Ini menyebabkan
tekanan pada bagian bawah benda
lebih besar daripada tekanan pada
bagian atasnya.

Hukum Archimedes menyatakan bahwa:


"Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut."
c. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam

Benda mengapung

Jika sebagian benda tercelup ke dalam zat cair, maka benda akan
mengapung.
Volume benda yang tercelup lebih kecil dari volume benda seluruhnya,
maka massa jenis zat cair lebih besar daripada massa jenis benda.
Benda melayang

Jika seluruh benda berada dalam zat cair,


namun benda tersebut tidak sampai
menyentuh dasar tabung tempat zat cair
berada.

Benda tenggelam

Benda tenggelam terjadi karena


berat benda yang lebih besar
daripada gaya tekan ke atas.
6. Penerapan Hukum Archimedes

a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk
mengukur massa jenis cairan. Hidrometer
terbuat dari tabung kaca dan desainnya
memiliki tiga bagian.

Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat


cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran
timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat
lebih besar agar volume zat cair yang dipindahkan
hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan
gaya apung yang lebih besar hingga hidrometer dapat
mengapung di dalam zat cair.
b. Kapal Laut

Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Ini menyebabkan volume air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding
dengan volume air yang dipindahkan sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya
apung ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut.
c. Balon udara

Ketika balon udara diisi gas panas yang


massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara, berat udara yang dipindahkan sama
denganAgaya ke atas yang bekerja pada
balon (berlaku hukum Archimedes). Oleh
karena itu balon terangkat ke atas.
7. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat


cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan tipis yang elastik.

8. Gejala kapilaritas

Gejala kapilaritas yaitu peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair
melalui lubang-lubang kecil atau kapiler.

Pemanfaatan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:


1. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor.
2. Meresapnya air ke handuk.
9. Viskositas Fluida

Viskositas merupakan ukuran kekentalan


fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Gesekan dapat
terjadi di antara partikel-partikel zat cair
atau gesekan antara zat cair dengan
dinding permukaan tempat zat cair itu
berada.
Semakin besar
viskositas suatu
fluida, semakin sulit
Persamaan viskositas dalam suatu fluida mengalir
fluida dapat ditulis: dan semakin sulit
F k . . v suatu benda bergerak
di dalam fluida
tersebut.
10. Hukum Stokes

Sebuah fluida ideal adalah fluida yang tidak memiliki viskositas


(kekentalan) sehingga jika sebuah benda bergerak dalam fluida
tersebut, tidak akan mengalami gaya gesekan. Jadi, tekanan fluida
sebelum dan sesudah melewati suatu penghalang tidak akan
berubah atau besarnya tetap.

Gaya Stokes gaya gesekan yang terjadi antara benda lain dan
fluida yang memiliki viskositas.

F 6 . . v . r
B. Fluida Bergerak

Fluida ideal (tidak kompresibel) adalah fluida yang tidak terpengaruh oleh
gaya tekan yang diterimanya.

Ciri-ciri umum aliran fluida, antara lain:

1. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tidak tunak
(non-steady).
Contoh: arus air yang mengalir dengan tenang.

2. Aliran fluida dapat termampatkan atau tidak termampatkan.


Contoh: gerak relatif udara terhadap sayap-sayap pesawat terbang.

3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tidak kental
(nonviscous).
Contoh: pelumasan pada mesin mobil.
Hukum Bernoulli (Hukum Bejana Berhubungan

Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa permukaan zat cair di


setiap tempat sama tinggi. Ini berlaku pada zat cair yang
diam. Namun, jika zat tersebut bergerak maka keadaan demikian tidak
berlaku.

1
P1 . v 2 . g . h = konstan
2

Alat-alat yang menerapkan Hukum Bernoulli:


1.Alat penyemprot nyamuk
2.Karburator
3.Pipa Venturi
Teori kinetika gas

Energi apa yang


dimiliki balon
Standar Kompetensi udara sehingga
Penerapan konsep
dapat terbang?

termodinamika dalam mesin


kalor.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan sifat-sifat gas


ideal monoatomik.
A. Gas Ideal

1. Pengertian gas ideal

Beberapa anggapan mengenai gas ideal secara mikroskopis yaitu:


a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom maupun
molekul-molekul) dalam jumlah yang besar sekali.
b. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak, arahnya
sembarang.
c. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam ruang yang
sempit.
d. Jarak antara partikel jauh lebih besar daripada ukuran partikel
sehingga ukuran partikel biasanya diabaikan.
e. Tidak ada gaya antara patikel yang satu dengan yang lain, kecuali
jika terjadi tumbukan.
f. Tumbukan antara partikel dengan partikel ataupun antara partikel
dengan dinding, terjadi secara lenting sempurna; partikel
dianggap sebagai bola kecil yang keras,dinding dianggap licin dan
tegar.
g. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
2. Persamaan umum gas ideal

Hukum Boyle: Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak
bocor) dijaga tetap maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
volumenya.

P1V1 = P2V2

Hukum Charles Guy Lussac: Jika tekanan gas yang berada dalam bejana
tertutup (tidak bocor) dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu
mutlaknya.

V1 V2

T1 T2
B. Tekanan Gas

1. Teori kinetik menggunakan anggapan bahwa gerak


partikelpartikel gas adalah penyebab timbulnya tekanan gas.

2. Jika dalam suatu ruang tertutup terdapat gas, maka dinding


ruang akan mengalami tekanan oleh tumbukan partikel-partikel
gas itu, karena partikel-partikel gas tersebut selalu bergerak.

Tekanan gas dalam sebuah ruang tertutup


memenuhi persamaan:
1 N
P mv 2
3 V
C. Energi Kinetik dan Energi Dalam

Karena dalam gas tidak ada energi lainnya selain energi kinetik,
maka energi kinetik yang dimiliki oleh gas ini disebut energi dalam.

Energi rata-rata molekul gas:


3
1. Monoatomik: E k kT
2

2. Diatomik: E k
3
kT suhu rendah
2
5
E k kT suhu sedang
2
7
E k kT suhu tinggi
2
Energi dalam suatu gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik
seluruh molekul gas yang terdapat dalam sebuah ruang tertutup.

Energi dalam gas dirumuskan:


1
U Nf kT NE k
2

Energi kinetik gas dirumuskan:

1
E k f kT
2
D. Kecepatan Efektif Gas

Kecepatan efektif partikel gas disebut sebagai v(Root


RMS
Mean Square) atau kecepatan akar rata-rata kuadrat

Akar rata-rata kuadrat kelajuan sebuah molekul memenuhi


persamaan:

3kT 3RT 3P
v RMS vRMS v RMS
m Mr
TERMODINAMIKA

Selain kereta api, alat-


alat apa sajakah yang Standar Kompetensi
menggunakan prinsip
termodinamika? Menerapkan konsep
termodinamika dalam mesin
kalor.

Kompetensi Dasar
Menganalisis perubahan
keadaan gas ideal dengan
menerapkan hukum
termodinamika.
Apa yang dimaksud dengan
termodinamika?

Termodinamika merupakan ilmu yang


mengkaji tentang suhu dan kalor serta
pengaruh suhu dan kalor terhadap sifat-sifat
zat.

Prinsip termodinamika yaitu mengubah energi kalor


menjadi energi gerak.
A. Usaha dan Kalor

Hukum Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan


dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah
bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
1. Kalor
a.Kalor adalah suatu bentuk energi dalam perpindahan dari lingkungan ke suatu
sistem atau sebaliknya.
b.Kalor (energi) akan berpindah dari suhu yang bersuhu lebih tinggi ke bersuhu
lebih rendah.

2.Usaha juga suatu bentuk energi dalam perpindahan melalui gaya yang
dilakukan sistem pada lingkungan atau sebaliknya di mana titik tangkap gaya
mengalami perpindahan.
B. Usaha oleh Sistem terhadap Lingkungan

Nilai usaha (W) dapat berharga positif maupun negatif.

Jika sistem melakukan usaha Ketika lingkungan melakukan


pada lingkungan sehingga usaha pada sistem sehingga
sistem memuai (VB > VA) sistem memampat (VB < VA)
yang berarti V = VB VA yang berati V = VB VA
bertanda positif, maka usaha bertanda negatif, maka usaha
(W) bertanda positif. (W) bertanda negatif.
C. Beberapa Proses Termodinamika Gas

1. Proses isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada suhu tetap.

Pada proses isotermal akan berlaku:


P1V1 = P2V2

2. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses yang
dilakukan pada volume tetap.
Persamaan keadaan gas pada proses isokhorik:
P1 P2

T1 T2
3. Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses
pengubahan keadaan yang dilakukan
pada tekanan tetap (P = tetap).
Persamaan keadaan gas pada
tekanan tetap adalah: V1 V2

T1 T2

4. Proses Adiabatik

Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana


tidak ada kalor yang masuk ke atau ke luar dari sistem (gas) yaitu Q = 0.

Usaha yang dilakukan gas pada proses


adiabatik dapat dinyatakan: 3
W nR T1 T2
2
D. Hukum I Termodinamika

Hukum I Termodinamika pada hakikatnya adalah hukum kekekalan energi


dan menjelaskan hubungan antara kalor yang diterima atau yang dilepaskan
oleh suatu sistem dengan usaha luar yang dilakukan sistem, serta perubahan
energi dalam yang ditimbulkannya.

Hukum I Termodinamika menyatakan:


Meskipun suatu bentuk energi telah berubah ke dalam bentuk energi
yang lainnya, jumlah seluruh energi itu selalu tetap.

Q12 Wsistem U 2 U 1
E. Siklus Termodinamika

1. Pengertian siklus
Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna,
maka sistem itu harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu
keadaan awal dan melalui beberapa proses termodinamika kembali ke
keadaan awalnya.

Usaha pada proses isotermal Usaha pada proses isobarik


2. Siklus Carnot

Semua perpindahan (pergerakan) berhubungan dengan kalor.


Tidak ada perbedaan apakah pergerakan ini terjadi karena
kejadian alam, seperti hujan, badai, gempa bumi, dan letusan
gunung berapi, ataukah terjadi di dalam peralatan-peralatan
mekanik seperti mesin kalor.
Qsiklus = Wsiklus = Q1 Q2

Siklus Carnot dengan


dua proses adiabatik
dan dua proses
isotermal.
Keterangan:
A B : proses isotermal
B C : proses adiabatik
C D : proses isotermal
D A : proses adiabatik
3. Efisiensi mesin

Efisiensi sebuah mesin () didefinisikan sebagai perbandingan usaha (W) yang


dilakukan dengan kalor yang diserap mesin (Q1).

W
100%
Q1

Semua mesin reversibel yang bekerja dalam siklus antara dua


reservoir yang sama memiliki efisiensi yang sama, apa pun
fluida kerjanya. Selain itu, tidak ada jenis mesin yang bekerja
di antara dua reservoir yang sama, dapat memiliki efisiensi
yang lebih besar daripada efisiensi mesin Carnot.
F. Hukum II Termodinamika

Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan, melainkan


dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.

Hukum II Termodinamika merupakan kesimpulan dari pengamatan-


pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin-Planck dan Clausius.

a.Menurut Kelvin dan Planck tidak mungkin membuat mesin yang


bekerja dalam suatu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan
mengubah kalor ini seluruhnya menjadi usaha.
b.Menurut Clausius, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus, mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu
rendah dan memberikannya pada reservoir yang mempunyai suhu tinggi
tanpa memerlukan usaha dari luar. Hukum II Termodinamika merupakan
kesimpulan dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin-
Planck dan Clausius.
G. Aplikasi Hukum II Termodinamika pada Mesin
Pendingin

Mesin pendingin bekerja memerlukan usaha untuk


memindahkan kalor dari reservoir bersuhu rendah ke
reservoir bersuhu tinggi.

Q2 Q2 T2
K
W Q1 Q2 T1 T2

Anda mungkin juga menyukai